Professional Documents
Culture Documents
1 of 7
Sinarmas.co.id
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
web
Home
Produk
Layanan
Tentang Kami
Berita
Kesempatan Berkarir
Hubungi Kami
Produk
Share
Accident and Health
Penjaminan
Tanggung Gugat
Rekayasa
Fire and Allied Perils
Pengangkutan
Kendaraan Bermotor
Miscellaneous
Produk Syariah
13-Nov-14 7:14 PM
2 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
13-Nov-14 7:14 PM
3 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
13-Nov-14 7:14 PM
4 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
Produk Syariah
Share :
Seiring dengan perkembangan Asuransi Syariah banyak orang membicarakan tentang Produk , Akad dalam
Asuransi Syariah. Namun, masih banyak istilah-istilah yang asing, khusus nya di Akad bahkan dalam industri
asuransi sendiri.
Untuk itu, mari kita bersama-sama mengenal produk, akad yang digunakan dalam operasional Asuransi
Syariah.
Sebelumnya, pengertian Asuransi Syariah sendiri adalah usaha kerjasama untuk saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang dalam menghadapi terjadinya musibah atau bencana melalui perjanjian
yang disepakati bersama. Perjanjian yang digunakan merupakan akad takafuli (tolong-menolong) bukan
akad tadabuli (jual-beli). Jadi akad yang digunakan dalam Asuransi Syariah bersifat tolong menolong
(ta'awun) dengan menggunakan prinsip dasar Tabarru' dan dalam pengelolaan dana (investasi)
menggunakan prinsip Mudharabah melalui instrumen investasi syariah.
Akad takafuli yaitu perjanjian sekelompok orang yang disebut peserta yang secara timbal balik saling
menanggung atau menanggung bersama risiko diantara peserta atas dasar saling tolong menolong dalam
kebaikan dan takwa.
Konsep Asuransi Syariah adalah konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Ini berarti dalam
Asuransi Syariah semua peserta merupakan satu keluarga besar akan saling melindungi dan bersama-sama
akan menanggung risiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi. Konsep Asuransi Syariah ini
dilakukan melalui mekanisme perjanjian (akad).
Akad dalam asuransi syariah harus sesuai dengan syariah Islam yakni Akad yang tidak mengandung Gharar
(ketidak pastian), Maysir (perjudian), Riba (bunga), barang haram dan maksiat yang dilarang dalam
akad-akad keuangan islami.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat bermacam-macam akad seperti :
Akad Ijarah (sewa)
Akad Syirkah (kerjasama)
Akad Wakalah (sebagai wakil)
Akad Mudharabah (bagi hasil), dan seterusnya
Namun, dalam konsep Asuransi Syariah, Akad yang dipergunakan dapat dirangkum sbb :
1. Akad Tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial yang menyangkut
profit transaction dengan tujuan mencari keuntungan.
13-Nov-14 7:14 PM
5 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
2. Akad Tabarru adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolongmenolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Dalam Akad Tabarru harus disebutkan:
Kesepakatan para peserta untuk saling tolong-menolong (ta'awun)
Hak dan kewajiban peserta (baik individu maupun kelompok) dan perusahaan;
Cara dan waktu pembayaran premi dan klaim;
Ketentuan mengenai boleh atau tidaknya kontribusi ditarik kembali oleh peserta dalam hal
terjadi pembatalan oleh peserta.
Ketentuan mengenai alternatif dan persentase pembagian Surplus Underwriting
Disini akan diperlihatkan juga perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional :
No. Prinsip
1 Konsep
Dewan
2 Pengawas
Syariah(DPS)
3 Akad
Jaminan / Risk
(Risiko)
Pengelolaan
Dana
Kepemilikkan
Dana
Sumber
7 Pembayaran
Klaim
8 Profit
Asuransi Konvensional
Perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak Penanggung
mengikatkan diri kepada Tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penrgantian kepada
Tertanggung
Asuransi Syariah
Sekumpulan orang yang saling mebantu,
saling menjamin, dan bekerja sama,
dengan cara masing-masing
mengeluarkan dana tabarru'
Pada prinsipnya cara mendesain produk-produk asuransi syariah tidak terlampau jauh berbeda dengan , cara
mendesain produk-produk konvensional. Walaupun demikian, perbedaan yang ada diantara keduanya dapat
mentukan halal haram nya suatu produk , misalnya ketika menentukan Kontribusi Premi, Cadangan Premi,
di asuransi konvensional didasarkan pada perhitungan bunga (secara tehnik), sementara pada Asuransi
Syariah mendasarkan pada Konsep Bagi Hasil dan Scheme Bagi Hasil. Dan juga perbedaan dalam
menentukan Biaya-Biaya Asuransi, untuk di Asuransi Syariah tidak dibebankan kepada dana peserta, tetapi
diambil dari perusahaan.
13-Nov-14 7:14 PM
6 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
Rekan
13-Nov-14 7:14 PM
7 of 7
http://www.sinarmas.co.id/produk/produk-syariah
Penghargaan
Warta Ekonomi Indonesia Insurance Con ...
Warta Ekonomi Indonesia Insurance Con ...
Warta Ekonomi Indonesia Insurance Con ...
Warta Ekonomi Indonesia Insurance Con ...
Warta Ekonomi Indonesia Insurance C ...
Penghargaan Lain >
13-Nov-14 7:14 PM