Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing
Dr Fanani, Sp.Rad
Latar Belakang
Esofagus adalah saluran berongga yang secara
keseluruhan merupakan otot
Esophageal Atresia atau Atresia esofagus
adalah kelainan tidak menyambungnya
esofagus bagian proksimal dengan esofagus
bagian distal
Tinjauan Pustaka
Definisi
atresia esophagus adalah kegagalan esophagus
untuk membentuk saluran kotinu dari faring ke
lambung selama perkembangan embrionik
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi
Tinjauan Pustaka
Etiologi
Faktor Resiko bayi lahir prematur
Tumor
Ideopatik
Tinjauan Pustaka
Manifestasi Klinis
Gangguan proses menelan
Gangguan Pernapasan
Sianosis
Perut buncit berisi udara
Tinjauan Pustaka
Diagnosis
Faktor Resiko
Manifestasi Klinis
Rontgen Thorax
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Pengobatan
Surgery
Tinjauan Pustaka
Komplikasi pasca pembedahan
1. Kebocoran pada sisi anastomis
2. fistula kambuhan
3. Sirkulasi esophagus
4. Repluksgastroesopagus dan esopagitis
5. Trakeomalaisia
6. Masalah makan dengan anak yang lebih besar
Laporan Kasus
Identitas
Nama
: By Ernawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 4 Hari
Alamat
: Bebidas
Keluhan Utama
Sesak
Laporan Kasus
Anamnesa
Bayi pindahan nifas dengan keluhan utama sesak. Dari
allowanamnesa dikatakan bayi mulai sesak sejak di
pindahkan ke nifas. Bayi terlihat sesak seperti nafas cepat,
dan mengeluarkan muntah. Dikatakn oleh keluarga, bayi
sempat di beri air putih oleh keluarga tetes demi tetes
dikarenakan air susu ibu belum keluar. Sejak di beri air, bayi
mulai terlihat sesak. Selain sesak, bayi juga di keluhkan
menangis tidak kuat, dan sempat membiru. Keluahn lainnya
tidak didapat. Kemudian pasien di diagnosa awal dengan
pneumonia aspirasi. Pada saat tindakan pemasangan OGT,
selang OGT sulit masuk dan keluar sedikit darah di selang.
Oleh karena itu, diberikan advise rontgen thorax.
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu :
Disangkal
Laporan Kasus
Riwayat Persalinan
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Keadaan Umum : Letargis
Antropometri :
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Tanda-tanda Vital
Nadi
Respiras
Suhu
SpO2
: 126 x/mnt
: 63 x/mnt
: 36,3oC
: 92%
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Bentuk Normochepalli
Sutura masih terbuka
Simetris +/+
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Hidung
Simetris +/+
Septum Deviasi -/Pernapasan cuping hidung +/+
Rhinorea -/-
Mulut
Simetris +/+
Reflek hisap -/ Sianosis -/-
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Simetris +/+
Bentuk Dada normal chest
Retraksi +/+
Iga gambang -/Pulmo
:
suara pernapasan bronkhial
Rhonki +/+
Wheezing +/+
Cord
:
Bunyi jantung S1 S2 tunggal M(-) G(-)
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi
: Tampak Buncit
Distensi (+)
Auskultasi : Bising Usus (+)
Perkusi
: Dominan Hipertimpani (+)
Palpasi
: Hepar dan Lien tidak teraba
Laporan Kasus
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Genital
Ext :
Kiri Atas
Kanan Atas
Kiri Bawah
Kanan Bawah
Laporan Kasus
Radiografi
Laporan Kasus
Radiografi
Laporan Kasus
Radiografi
Laporan Kasus
Pembahasan
Pada kasus ini, dengan diagnosa awal pneumonia di dapatkan
gambaran infiltrat pada gambar 1. Pada gambar tersebut di
dapatkan juga jantuk tergeser ke kiri yang bisa di sebabkan oleh
penekanan dari paru tersebut, dimana paru yang terkena
aspirasi cenderung memiliki daya ekspansi yang lemah sehingga
menyebabkan jantung tidak dapat kembali pada posisi
seharusnya ketika inspirasi maupun ekspirasi. Bayi juga di
keluhkan pada saat pemasangan OGT susah masuk dan keluar
darah pada selang. Sehingga di dapatkan advice untuk di
lakukan Rontgen Thorax dengan contrast pada saluran
gastrointestinal. Didapatkan pada Gambar 2, contrast berhenti
tersalurkan pada tulang thoracal T3 T4 dengan kesan atresia
esophageal.
Kesimpulan
atresia esophagus adalah kegagalan esophagus
untuk membentuk saluran kotinu dari faring ke
lambung selama perkembangan embrionik
Diagnosa ditegakkan berdasarkan Faktor resiko,
manifestasi dan Penunjang
Pada kasus ini, diagnosa ditegakkan berdasarkan
Rontgen thorax menggunakan contrast dan di
dapatkan contrast berhenti sampai T3 T4.