Professional Documents
Culture Documents
Secara umum, dasar sistem asuransi dibagi menjadi 2, yaitu asuransi konvensional
dan asuransi syariah. Asuransi konvensional tidak mengenal hukum Islam (halal & haram)
dalam pengelolaannya. Sedangkan asuransi syariah yaitu asuransi yang berlandaskan hukum
Islam dalam pengelolaannya. Asuransi Prudential Syariah adalah salah satu asuransi yang
dalam prakteknya menggunakan hukum halal & haram dalam Islam, sehingga hanya
melakukan praktek-praktek yang halal namun menjauhi praktek-praktek yang haram. Lalu
apa alasannya sehingga bisa disebut halal?
Dalil-Dalil
Bicara mengenai aturan Islam tentunya tak boleh lepas dari dalil-dalil yang menjadi
sumbernya.
Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan istri,
hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan
tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak
ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang
maruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat AlBaqarah: 240)
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. (Surat An-Nisa: 9).
Dari Amir bin Saad, dari ayahnya, Saad, ia adalah salah seorang dari sepuluh orang
yang dijamin masuk surga- berkata:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjengukku ketika haji Wada, karena sakit keras.
Aku pun berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya sakitku sangat keras sebagaimana yang
engkau lihat. Sedangkan aku mempunyai harta yang cukup banyak dan yang mewarisi
hanyalah seorang anak perempuan. Bolehkah saya sedekahkan 2/3 dari harta itu? Beliau
menjawab, Tidak. Saya bertanya lagi, Bagaimana kalau separuhnya? Beliau menjawab,
Tidak. Saya bertanya lagi, Bagaimana kalau sepertiganya? Beliau menjawab, Sepertiga
itu banyak (atau cukup besar). Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu kaya, itu
lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin sehingga mereka
terpaksa meminta-minta kepada sesama manusia. Sesungguhnya apa yang kamu nafkahkan
dengan maksud untuk mencari ridha Alah pasti kamu diberi pahala, termasuk apa yang
dimakan oleh istrimu. (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallah alaihi wa sallam pernah
menasehati seseorang:
tercantum dalam polis. Agen asuransi berkewajiban untuk menjelaskannya, dan peserta
berhak untuk mempelajarinya. Rasulullah SAW melarang jual beli yang mengandung
gharar (HR. Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Riba
adalah melebihkan jumlah pinjaman berdasarkan persentase tertentu. Dalam istilah
perbankan, riba biasa disebut dengan bunga. Riba dilarang dalam Islam. Oleh karenanya,
Prudential syariah tidak memberi bunga & tidak menanamkan investasi ke dalam instrumen
keuangan berbasis bunga. Prusyariah melakukan investasi pada Jakarta Islamic Index &
obligasi syariah (sukuk) karena harus sesuai dengan fatwa DSN-MUI bahwa investasi wajib
dilakukan sesuai dengan syariah.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabb-nya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. Allah memusnahkan riba dan melipat-gandakan sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang senantiasa berbuat kekafiran/ingkar, dan selalu berbuat dosa.
(Qs. al-Baqarah: 275-276).