You are on page 1of 22

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sintesis Senyawa
Turunan Benzofuranokuinon dengan Metode Elektrokimia Ramah Lingkungan..
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektrokimia .
Makalah ini juga dapat menjadi bacaan yang menarik mengenai dasar-dasar analisis
dengan metode elektrokimia, terutama voltametri dan kulometri.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Achmad Rochliadi
selaku dosen pengajar mata kuliah Elektrokimia dan pembimbing pada penyelesaian
makalah ini, orangtua yang telah memberikan dorongan semangat serta doa, dan rekanrekan yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang dapat melengkapi kekurangankekurangan yang ada pada makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi Anda.

Bandung,1 Desember 2007

Penulis

DAFTAR ISI
PRAKATA...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................3
DAFTAR PERSAMAAN....................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................5
1.1
Latar Belakang.....................................................................................................5
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3
Ruang Lingkup Kajian.........................................................................................5
1.4
Tujuan Penulisan..................................................................................................6
1.5
Metode dan Teknik Pengumpulan Data...............................................................6
1.5.1
Metode........................................................................................................6
1.5.2
Teknik pengumpulan data............................................................................6
BAB II GAMBARAN UMUM...........................................................................................7
2.1
Teknik Voltametri.................................................................................................7
2.2
Teknik Kulometri...............................................................................................10
BAB III APLIKASI...........................................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................21
4.1
Kesimpulan........................................................................................................21
4.2
Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................22

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram manual potensiostat..............................................................................7
Gambar 2 Diagram elektroda padat.....................................................................................8
Gambar 3 Bentuk umum voltamogram...............................................................................9
Gambar 4 Sinyal eksitasi potensial dan voltamogram untuk polarografi normal.............10
Gambar 5 Kurva arus terhadap waktu untuk kulometri kontrol potensial.........................12
Gambar 6 Voltamogram siklik voltametri untuk 2 mM catechol pada larutan encer yang
mengandung 0,2 M buffer asetat (pH = 5,0)......................................................................15
Gambar 7 Siklik voltamogram dari 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada larutan encer
yang mengandung buffer asetat ( pH=5,0 ).......................................................................16
Gambar 8 Siklik voltamogram 2 mM Catechol dengan keberadaan 2 mM 2-hidroksi-1,4naftokuinon........................................................................................................................16
Gambar 9 Siklik voltamogram hasil percobaan.................................................................18
Gambar 10 Struktur-struktur senyawa...............................................................................20
Gambar 11 Hasil oksidasi elektrokimia 3-metilcatechol dengan keberasaan 2-hidroksi1,4-naftokuinon..................................................................................................................20

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 1Muatan total...................................................................................................11


Persamaan 2 Muatan untuk arus konstan...........................................................................11
Persamaan 3 Muatan untuk arus bervariasi dengan waktu................................................11
Persamaan 4 Arus pada waktu tertentu..............................................................................12
Persamaan 5 Hubungan antara te dan k..............................................................................13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode elektrokimia merupakan salah satu hal yang penting dalam bidang kimia.
Pengukuran secara elektrokimia dilakukan dnegan menggunakan sel elektrokimia. Terdiri
dari dua atau lebih elektroda dan elektronik untuk mengontrol serta menentukan arus dan
potensial.
Pada metode elektrokimia, ada yang tidak menggunakan arus ( i = 0 ) dan ada
pula yang menggunakan arus ( i 0 ). Contoh yang tidak menggunakan arus adalah
potensiometri, sedangkan yang menggunakan arus adalah voltametri, amperometri dan
kulometri. Yang akan diangkat dalam makalah ini adalah metode voltametri dan
kulometri.
Aplikasi voltametri dan kulometri yang dibahas dalam jurnal adalah voltametri
siklik dan kulometri potensial. Kedua metode tersebut digunakan dalam mensintesis
senyawa turunan benzofuranokuinon dengan cara yang ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah metode voltametri dan kulometri yang ramah lingkungan dapat digunakan dalam
mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon ?

1.3 Ruang Lingkup Kajian


Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan kami kaji hal-hal berikut:

a) Dasar metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial


b)
yang

Pengaplikasian metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial


ramah

lingkungan

dalam

mensintesis

senyawa

turunan

benzofuranokuinon.
c)

Hasil sintesis senyawa turunan benzofuranokuinon.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis
metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial dalam mensintesis senyawa
turunan benzofuranokuinon dengan cara yang ramah lingkungan.

1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data


1.5.1
Metode
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis karena penelitian ini hanya
mendeskripsikan data yang diperoleh dari studi pustaka yang kami lakukan. Data tersebut
didapat dari berbagai literatur.
1.5.2 Teknik pengumpulan data
Teknik yang kami gunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah studi pustaka.
Kami memperoleh data dari berbagai literatur, baik berbagai textbook maupun internet.

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Teknik Voltametri


Voltametri merupakan suatu metode elektrokimia yang menggunakan berbagai macam
nilai potensial. Voltametri adalah suatu metode dimana pengukuran arus sebagai suatu
fungsi dari potensial yang diterapkan. Voltametri terdahulu hanya bergantung pada dua
buah elektroda, sedangkan voltametri modern bergantung pada tiga buah elektroda seperti
yang tergambar berikut ini :

Gambar 1 Diagram manual potensiostat

Pengaturan waktu bergantung pada sinyal eksitasi potensial diterapkan pada elektroda
kerja, perubahan potensialnya relatif terhadap potensial tetap pada elektroda pembanding.
Elektroda pembantu biasanya berupa kawat platinum dan SCE serta elektroda Ag/AgCl
biasanya

merupakan

elektroda

pembanding.

Pada

menggunakan merkuri karena memiliki banyak keuntungan.

umumnya

elektroda

kerja

Gambar 2 Diagram elektroda padat

Elektroda padatan seperti gambar diatas tersusun menggunakan platinum, emas, perak
atau karbon kemungkinan digunakan yang melebihi batas potensial, termasuk potensial
yang negatif dan positif dengan mengacu pada SCE (elektroda kalomel jenuh). Elektroda
padatan dapat digunakan dengan ditempatkan pada merkuri untuk banyak analisis
voltametri yang membutuhkan potensial negatif, dan untuk analisis voltametri pada
potensial positif dimana elektroda merkuri tidak dapat digunakan.
Pada jurnal yang dibahas, elektroda kerja yang digunakan adalah elektroda padatan
karbon. Elektroda pasta karbon dibuat dengan memenuhi lubang di ujung pada penahan
inert dengan pasta yang mengandung partikel karbon dan minyak kental. Permasalahan
yang sering terjadi pada elektroda padatan ini adalah kemungkinan permukaan elektroda
akan berubah karena adsorpsi dari jenis larutan atau pembentukan permukaan oksida.

Untuk mengatasi hal ini, elektroda padatan perlu dibersihkan kembali (biasanya
diratakan) sebelum digunakan lagi.
Hasil dari teknik voltametri ini berupa grafik yang disebut voltamogram. Pada
voltamogram yang dialurkan adalah arus terhadap potensial. Berikut ini adalah bentukbentuk umum dari voltamogram :

Gambar 3 Bentuk umum voltamogram

Pada bentuk voltamogram 11.33 (a) dan (b), arus dimonitor sebagai fungsi dari potensial
yang digunakan. Sedangkan pada bentuk voltamogram (c) adalah perubahan arus diikuti
oleh perubahan potensial dan dikarakterisasi oleh puncak arus.
Jika pada teknik voltametri yang digunakan, dilakukan penggeseran tahanan, alat
dibuat pada potensial tertentu, setelah stabil arus difusi dicatat, kemudian potensial
digeser ke nilai lainnya, dilakukan pencatatan kembali arus difusi. Rekaman hasil
pengaluran kurva potensial arus ini dikenal sebagai polarograf. Pada suatu model
polarograf sederhana, potensial yang diberikan pada sel secara kontinu diperbesar ke arah
negatif dan arus yang mengalir diukur. Kurva hubungan antara potensial (yang linear
terhadap waktu) dan arus yang mengalir dicatat dan dikenal sebagai polarogram.

Gambar 4 Sinyal eksitasi potensial dan voltamogram untuk polarografi normal

Polarografi dengan sistem rapid scan merupakan cara menscanning tegangan pada
elektroda dalam periode waktu yang sesuai dengan waktu hidup tetesan merkuri. Karena
cepatnya sapuan tegangan ini, sedangkan proses difusi berjalan lebih lambat, maka materi
tereduksi pada permukaan elektroda tidak mencukupi sehingga keadaan kesetimbangan
potensial elektroda tidak pernah tercapai.
Voltametri siklik merupakan modifikasi dari polarografi sistem rapid scan di
mana arah dari penyapuan (scanning) dapat dibalik kembali setelah reduksi berlangsung.

2.2 Teknik Kulometri


Metode kulometridilakukan melalui pengukuran kuantitas muatan listrik
(elektron) dibutuhkan untuk mengubah sampel analit secara kuantitatif menjadi suatu
perbedaan bilangan oksidasi. Keuntungan metode kulometri adalah perbandingan tetap
antara pengukuran kuantitas dan jumlah analit diperoleh dari konstanta fisikal yang
diketahui secara akurat. Prosedur kulometri biasanya berlangsung dengan cepat dan tidak
mengharuskan produk dari reaksi elektrokimia sebagai suatu padatan yang memiliki

10

berat. Metode kulometri sama akuratnya dengan gravimetri konvensional dan prosedur
volumetri dan pada penambahan terbaca secara otomatis.
Muatan total, Q, dalam coulomb, yang ada selama elektrolisis berhubungan
dengan jumlah analit absolut dinyatakan dalam hukum Faraday :
Q = nFN
Persamaan 1Muatan total

dimana n adalah banyaknya elektron yang ditransfer per mol analit, F adalah konstanta
Faraday dan N adalah mol analit. Satuan coulomb juga ekivalen dengan A . s , untuk arus
konstan ( i ), muatan menjadi :
Q = i te
Persamaan 2 Muatan untuk arus konstan

dimana te adalah waktu elektrolisis. Jika arus bervariasi dengan waktu, seperti yang
terjadi pata kulometri kontrol potensial, maka muatan total dinyatakan dengan :

t te

i(t )dt

t 0

Persamaan 3 Muatan untuk arus bervariasi dengan waktu

Pada kulometri, cara yang digunakan ada dua, yaitu kulometri kontrol potensial dan
kulometri kontrol arus. Berikut ini yang akan dijelaskan adalah kulometri kontrol
potensial seperti yang diaplikasikan pada jurnal.
Arus yang mengalir pada sel elektrokimia dibawah kondisi sel elektrokimia tetap
seimbang dengan konsentrasi analit. Pada perkembangan elektrolisis, konsentrasi analit
berkurang, bagitu pula yang terjadi pada arus. Hasil pengaluran arus terhadap profil
waktu untuk kulometri potensial kontrol yang juga dikenal dengan kulometri
potensiostatis adalah sebagai berikut :

11

Gambar 5 Kurva arus terhadap waktu untuk kulometri kontrol potensial

Pada kulometri kontrol potensial, potensial ditentukan sehingga jalannya reaksi oksidasi
atau reduksi ke arah penyelesaian tanpa gangguan dari reaksi redoks yang melibatkan
komponen lain pada matriks sampel.
Pada kurva arus terhadap waktu diatas, dapat dilihat bahwa arus berkurang secara
kontinu selama elektrolisis. Suatu elektrolisis yang sempurna akan membutuhkan waktu
yang lama. Sehingga waktu menjadi suatu pertimbangan yang sangat penting dalam
memilih dan merancang metode analisis, faktor-faktor yang menentukan waktu analisis
perlu dipertimbangkan.
Arus pada waktu tertentu ( t ) dinyatakan sebagai :
i i0 e kt ,
Persamaan 4 Arus pada waktu tertentu

dimana i0 adalah arus awal dan k adalah konstanta yang sacara langsung sebanding
dengan wilayah dari elektroda kerja serta kecepatan perputaran dan berbanding terbalik
dengan volume larutan. Untuk mencapai kesempurnaan elektrolisis 99,99% pada analit

12

yang dioksidasi maupun direduksi, arus pada akhir analisis, te, diperkirakan kurang lebih
sebagai berikut :

i 10 4 i0

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, maka akan didapat hubungan antara te
dan k adalah :
te

1
9.21
ln(10 4 )
k
k

Persamaan 5 Hubungan antara te dan k

Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai k yang besar akan menghasilkan
waktu analisis yang pendek. Karena alasan ini, kulometri kontrol potensial dilakukan
pada volume kecil sel elektrokimia, menggunakan elektroda dengan luas permukaan yang
besar dan kecepatan perputaran yang tinggi.

13

BAB III APLIKASI

Judul Jurnal :

An Enviromentally Friendly Electrochemical Method for Synthesis

of Benzofuranoquinone Derivatives
Penulis :

Saied Saeed Hosseiny Davarani ; Mojtaba Shamsipur ; Davood

Nematollahi ; Somayyeh Ramyar ; dan Leila Masoumi


Tanggal : 27 Mei 2007

Turunan catechol merupakan senyawa yang sangat bermanfaat untuk penelitian lebih
lanjut yang mungkin bisa memimpin penemuan-penemuan lainnya. Senyawa catechol
sendiri dan catechol mono tersubstitusi (-OH, -CH3, -OCH3, -CHO, -COOH) aktif
menjadi bagian yang melawan Pseudomonas, Bacillus, tetapi tidak dengan spesies
Penicillium.
Banyak senyawa flavonoid dan turunan catechol yang menjadi bahan antimikrobial.
Beberapa tahun belakangan ini, dalam kesehatan, senyawa turunan benzofuran sudah
diselediki secara luas dan didapatkan hasil bahwa senyawa tersebut efektif sebagai
antitumor, antidepresan, antijamur, antihipertensif dan sitotoksik. Selain itu, kuinon juga
penting karena berbagai macam obat-obatan seperti doxorubicin, daunorubicin dan
mitomycin C dalam kemoterapi kanker mengandung kuinon, selain itu juga kuinon
banyak ditemukan dalam industri.
Pada jurnal ini akan dibahas suatu sintesis senyawa turunan benzofuranokuinon dengan
metode elektrokimia yang ramah terhadap lingkungan. Oksidasi elektrokimia catechol

14

dipelajari pada kondisi dengan adanya 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada larutan aqua


melalui metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial.
Penelitian Elektrokimia
Siklik voltametri untuk 2 mM catechol (1a) pada larutan encer yang mengandung
0,2 M buffer asetat (pH = 5,0) memberikan hasil satu anodik (A 1) dan puncak katodik
(C1) yang sesuai dengan perubahan 1a menjadi o-benzokuinon (2a). Hasilnya sebagai
berikut :

Gambar 6 Voltamogram siklik voltametri untuk 2 mM catechol pada larutan encer yang
mengandung 0,2 M buffer asetat (pH = 5,0)

Siklik voltamogram dari 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada larutan encer yang


mengandung buffer asetat ( pH=5,0 ) mununjukkan satu anodik (A 2) dan puncak katodik
(C2) yang sesuai dengan perubahan naftalen-1,2,4-triol (3a) menjadi (3b) adalah sebagai
berikut :

15

Gambar 7 Siklik voltamogram dari 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada larutan encer yang


mengandung buffer asetat ( pH=5,0 )

Puncak pada C1 yang sesuai dengan reduksi o-benzokuinon menurun. Bagaimanapun hal
ini sesuai dengan penambahan kecepatan sapuan potensial, tinggi puncak C 1 meningkat,
dapat dilihat dalam hasil berikut :

Gambar 8 Siklik voltamogram 2 mM Catechol dengan keberadaan 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon

16

Kondisi yang sama diobservasi ketika perbandingan konsentrasi 3b dengan 1a menurun.


Alur rasio arus puncak (IpC1 / IpA1) terhadap kecepatan scan, campuran dari 1a dan 3b
menegaskan reaktivitas o-benzokuinon (2a) ke arah 3b, yang terlihat sebagai peningkatan
tinggi puncak katodik C1 pada kecepatan scan yang lebih tinggi (gambar diatas pada
kurva f). Disamping itu, fungsi arus untuk puncak A1, (IpA1 / v1/2), menurun dengan
meningkatnya kecepatan scan (gambar diatas pada kurva g).
Analisis siklik voltametri yang dilaksanakan selama elektrolisis menunjukkan penurunan
secara bertahap puncak A1. Semua puncak anodik dan katodik menghilang ketika jumlah
pemakaian muatan menjadi kira-kira 4e- per molekul 1a. Tingkah laku ini diambil dari
mekanisme ECEC.
Berdasarkan hasil, tampak bahwa reaksi adisi Michael pada anion 3b terhadap obenzokuinon (2a) (2) lebih cepat daripada reaksi sekunder lainnya, terutama zat antara 5a
dan 6a. Oksidasi senyawa 5a dan 6a lebih mudah daripada oksidasi molekul pemulai (1a)
melalui kelebihan adanya kelompok penyumbang elektron. Reaksi intramolekular
dilakukan melalui reaksi 1,4-adisi (Michael) (4 dan 5).
Pengaruh pH
Pengaruh daripada pH diselediki melalui berbagai hasil siklik voltamogram pada
range pH 2,0-9,0. Siklik voltamogram menunjukkan satu anodik (A1) dan suatu puncak
katodik yang sesuai (C1). Terlihat keseimbangan bahwa dengan meningkatnya pH akan
mengakibatkan tinggi puncak C1 menurun. Disisi lain, pada larutan basa, perbandingan
arus puncak (IpC1 / IpA1) lebih kecil daripada kesatuan dab peningkatan dengan penurunan
pH sama baiknya dengan peningkatan kecepatan sapuan potensial. Observasi ini bisa
dihubungkan dengan kopling dari bentuk anionik atau dianionik pada 1a dengan o-

17

benzoquinon (2a) (reaksi dimerisasi). Berikut ini adalah hasil siklik voltamogram dalam
berbagai range pH :

Gambar 9 Siklik voltamogram hasil percobaan

18

Pada gambar berbagai siklik voltamogram diatas, kurva a menunjukkan kondisi 2 mM 1a


tanpa kehadiran 3b. Sedangkan kurva b menunjukkan kondisi 2 mM 1a dengan kehadiran
2 mM 3b pada pH yang berbeda-beda. Seperti yang ditunjukkan pada kurva b,
perbandingan arus puncak (IpC1 / IpA1) meningkat dengan menurunnya pH. Ini bisa
dihubungkan dengan protonasi anion 3b dan inaktivasinya menuju reaksi adisi Michael
dengan 2a yang membesar melalui menurunnya pH. Perbandingan dari rasio arus puncak
pada tanpa kehadiran dan dengan kehadiran 3b [( I pA1 / IpC1)absence/(IpA1/IpC1)presence] terhadap
pH ditunjukkan pada kurva terakhir di gambar atas. Kurva ini memiliki pH maksimum di
7,0. Selain itu, pada penelitian ini, larutan yang mengandung buffer fosfat (pH 7,0 ; 0,2
M) dipilih sebagai media yang lebih cocok untuk sintesis senyawa 8a-c dan 10a-c.
Karakterisasi senyawa yang disintesis dilakukan melalui metode NMR. Dari hasil
NMR yang didapatkan, disimpulkan bahwa sintesis ini berlangsung dengan baik.

19

Gambar 10 Struktur-struktur senyawa

Gambar 11 Hasil oksidasi elektrokimia 3-metilcatechol dengan keberasaan 2-hidroksi-1,4naftokuinon

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan jurnal, metode elektrokimia yang ramah lingkungan dapat
digunakan untuk mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon. Metode elektrokimia
yang digunakan adalah siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial.
Dari hasil yang didapat, dilakukan pengujian senyawa yang disintesis melalui
NMR dan disimpulkan bahwa senyawa tersebut berhasil disintesis.

20

4.2 Saran
Sebaiknya

dilakukan pengembangan yang lebih luas terhadap metode

elektrokimia-elektrokimia rsmah lingkungan lainnya agar dapat dimanfaatkan dalam


bidang kimia tanpa menimbulkan suatu kerugian disisi lain, yaitu kerusakan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. McGrawHill. Hal : 524-540
Khopkar,S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Edisi pertama. Jakarta: Penerbit UI
Press. Hal : 332-345 ; 381-384
R.A,Day dan A.L Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi keenam. Jakarta:
Penerbit Erlangga. hal: 351-377
Skoog, Douglas A., F. James Holler,Timothy A. Nieman. 1998. Principles of Intrumental
Analysis. 5th edition. San Fransisco: Saunders College Publishing. hal : 431-495

21

22

You might also like