You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.

Latar belakang
Citomegalovirus (CMV) Cytomegalovirus (CMV) atau Human Herpes
virus 5 (HHV-5) merupakan virus DNA yang termasuk dalam genus virus
Herpes.merupakan keluarga herpes. CM dapat menyerang siapa saja dan semua
kelompok umur. Di negara berkembang, kebanyakan ingeksi terjadi pada masa
kecil dimana 50% orang dewasa muda terkena CMV seronegative. CMV menular
melalui kontak yang dekat antara orang sehat dan orang yang terkena virus CMV.
CMV congenital menular dari ibu dengan infeksi akut pada saat hamil, yang dapat
menyebabkan keabnormalan pada saraf.
Tidak ada pengobatan untuk kondisi ini. Sekali terinfeksi, virus tetap hidup
dalam tubuh orang tersebut, tetapi biasanya dalam stadium dorman (inaktif),
seumur hidup. Ada tiga tipe CMV: CMV Primer (ketika seseorang terinfeksi oleh
CMV untuk pertama kalinya), CMV Rekuren (reaktifasi dari infeksi CMV
sebelumnya yang dorman) dan CMV Kongenital (infeksi CMV yang berasal dari
ibu yang terinfeksi CMV). Berdasarkan salah satu penelitian di Korea pada tahun
2010, prevalensi kejadian infeksi CMV kongenital diperkirakan sekitar 0,2-2,4%
pada kelahiran hidup di beberapa negara yang berbeda.
Setiap tahun ditemukan angka kejadian CMV kongenital di United States of
America sebesar 1% pada kelahiran hidup atau 30.000 40.000 neonatus. Pada
negara berkembang maupun kondisi sosial ekonomi yang rendah angka infeksi
CMV kongenital ditemukan lebih tinggi. Informasi mengenai prevalensi CMV
kongenital di Asia mupun Indonesi belum didapatkan secara spesifik namun, di
Indonesia prevalensi seropositif pada populasi umum cukup tinggi yakni berkisar
90 persen.Tingginya populasi dengan seropositif di Indonesia merupakan salah satu
kewaspadaan terhadap penyebaran infeksi CMV terutama pada wanita hamil.

II.

Tujuan
A. Umum
Setelah diberikan penyuluhan, pasien mengerti tentang
(CMV).
B. Khusus

Citomegalovirus

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu dapat :


Menyebutkan pengertian dan penyebab Citomegalovirus (CMV)
Menyebutkan cara penularan Citomegalovirus (CMV)
Menyebutkan pencegahan dan pengobatan Citomegalovirus (CMV)
III.

Sasaran dan target


Keluarga pasien dan pasien di Poliklinik

IV.

Strategi pelaksanaan
A. Metode
Presentasi materi, Pembagian leaflet dan diskusi
B. Materi penyuluhan
Terlampir
C. Waktu dan tempat
Hari, tanggal
: Rabu, 7 Januari 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: Poliklinik RSUP DR SARDJITO
D. Media
Leaflet dan Presentasi Power Point
E. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi persiapan
- Satuan Acara Kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai
- Media telah disiapkan
- Tempat telah disiapkan
- Kontrak waktu telah disepakati
2. Evaluasi proses
- Mahasiswa mengkoordinir kegiatan penyuluhan kemudian dilakukan
evaluasi.
- Klien mengikuti proses dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi hasil

- Klien mampu mengikuti dan menyimak dengan baik.


- Klien mengulang kembali materi yang sudah disampaikan.
F. Susunan acara
No
1

Kegiatan
Pendahuluan
- Memberi salam
- Menyampaikan pokok bahasan

Respon peserta

waktu

-Menjawab salam
- Menyimak

5 menit

2
3

- Menyampaikan tujuan
- Melakukan apersepsi
Isi
Penyampaian materi
Penutup
- Diskusi
- Kesimpulan
- Evaluasi
- Memberikan salam penutup

- Menyimak
- Menyimak
-Memperhatikan

15 menit

-Menyampaikan jawaban 10 menit


-Mendengarkan
-Menjawab salam

G. Susunan Petugas Penyuluhan


1. Penyaji
: Mega Nur Amalia, S.Kep
2. Notulen
: Khalia Febriyani, S.Kep
Rida Anita Yunikawati, S.Kep
3. Fasilitator
: Rida Anita Yunikawati, S.Kep
Shelly Phenny, S.Kep
4. Moderator
: Shelly Phenny, S.Kep
5. Observer
: Khalia Febriyani, S.Kep
Shelly Phenny, S.Kep
H. Susunan Tempat Penyuluhan
Keterangan :
Penyaji
Observer
Notulen

Peserta

Lampiran
CITOMEGALOVIRUS ( CMV )
A. Definisi
Cytomegalovirus ( CMV ) adalah virus DNA untai ganda dalam keluarga
virus herpes yang dapat menyebar secara luas atau secara local mengakibatkan
sakit yang mematikan organ organ pada pasien imunosupresi stadium lanjut.
Kebanyakan penyakit klinis terjadi karena telah terinfeksi sebelumnya
( seropositif ) secara individu dan oleh karena itu muncul re aktivasi infeksi
laten atau infeksi ulang dengan strain baru.
Cytomegalovirus mempunyai gejala menyerupai flu, tapi bisa juga tanpa
gejala. Hampir semua orang dewasa pernah terkena infeksi virus ini semasa
kecil, sehingga biasanya sudah terbentuk kekebalan tubuh terhadap virus ini,
virus ini dapat menyebar dengan mudah melalui cairan tubuh, seperti darah, air
liur, urin, mani, dan air susu ibu.

Infeksi Cytomegalovirus ( CMV )

biasanyadikelompokkan dalam infeksi TORCH yang merupakan singkatan dari


Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex virus atau ada juga
yang menambahkan others untuk huruf O-nya. Infeksi CMV dipopulerkan
sebagai penyakit yang berdampak pda janin atau fetus yang dikandung oleh
wanita hamil yang telah terinfeksi.

B. Tanda Gejala
Pada orang yang sehat tidak menyebabkan tanda gejala yang berarti, namun
pada orang yang mengalami gangguan imunosupresi dan ibu hamil atau pada
bayi baru lahir akan menimbulkan gejala yang berarti seperti :
1) Retinitis
Retinitis merupakan gejala yang paling sering muncul pada CMV.
Retinitis perifer dapat asimptomatik atau muncul seperti benda yang
melayang layang atau kehilangan penglihatan secara tiba - tiba,
scotomata dan atau tepi bidang visual yang cacat.
2) Demam
Pada infeksi primer biasanya demam terjadi tanpa tahu penyebabnya.
Gejala tersebur akan berkembang setelah 9 6o hari setelah infeksi
primer.
3) Letih dan lesu

4) Kreatinin dapat meningkat ada pasien cangkok ginjal dengan infeksi


CMV
5) Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk.
6) Pada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV
menyebabkan mual, muntah dan diare.
7) Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepala, dan
koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan
mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin.
8) Colitis dan esophagitis dapat terjadi pada pasien AIDS disertai CMV
9) Faringitis biasanya ditemukan pada pasien CMV.
10) Lymph node dan spleen mungkin akan membesar yang disebut
lymphadenopathy
11) Gangguan pendengaran
12) Berat Badan Lahir Rendah
13) Kelahiran kurang bulan ( prematur )
14) Gangguan pada hati, paru paru, limpa
C.

Komplikasi pada CMV kongenital :


Kehilangan pendengaran
Kehilangan penglihatan
Cacat mental
Ukuran kepala kecil
Kejang
Ganggungan keseimbangan
Kematian

D. Penyebab
Penyebab utama terjadinya infeksi CMV adalah cairan tubuh ( darah, urin,
saliva, ASI, air mata, cairan semen, dan cairan vagina) pada orang yang
telah terinfeksi CMV. Berdasarkan jenis CMV,dibagi menjadi 3 penyebab
yaitu:

1.

Kongenital
Merupakan virus yang didapat didalam rahim melalui plasenta.
Kira-kira 40% bayi yang lahir dari wanita yang menderita CMV selama
kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari infeksi ini
adalah penyakit inklusi sito megalik.

2.

Akut-didapat:

Merupakan virus yang didapat selama atau setelah kelahiran sampai


dewasa. Gejala mirip dengan mononucleosis( malaise, demam, faringitis,
splenomegali, ruam petekia, gejala pernapasan). Infeksi bukan tanpa
sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi
akibat tranfusi.
3. Penyakit sistemik umum:
CMV terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama
jika mereka telah menjalani transpantasi organ. Gejala-gejalanya
termasuk pneumonitis, hepatitis, dan leucopenia, yang kadang-kadang
fatal. Infeksi sebelumnya tidak menghasilkan kekebalan dan dapat
menyebabkan reaktivasi virus
D. Cara penularan
1. Neonatus dan bayi
-

Kongenital (dalam rahim) : plasenta dalam rahim ibu yang terinfeksi


pada bayi yang belum lahir.
Didapat:
Kontak dengan sumber yang terinfeksi:
Cairan (urine, air ludah, sekresi serviks, ASI)
Kontak dengan cairan infeksius lain (perawatan, pusat

perawatan harian, perawatan di rumah)


Pada bayi selama proses persalinan dari ibu yang telah

terinfeksi CMV.
- Tranfusi darah
- Transplantasi jaringan
2. Dewasa:
-

Kontak dengan sumber infeksi:

Bayi dan anak-anak (sekresi nasofaring, urine, air ludah)

Kontak seksual (semen, sekresi serviks)

Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung


oosista
Tranfusi darah
Transplantasi jaringan

E. Pencegahan

Tidak ada hal yang dapat selalu mencegah cytomegalovirus (CMV),


namun ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko.
1. Menjaga Kebersihan dengan baik
- Mempertahankan tingkat kebersihan merupakan hal sederhana yang
dapat membantu mencegah infeksi CMV menyebar. Misalnya, selalu
mencuci tangan dengan sabun dan air hangat ketika:

sebelum memasak atau menyiapkan hidangan makanan

setelah pergi ke toilet

setelah mengganti popok bayi

setelah kontak dengan cairan tubuh, seperti ludah, air mani atau
urine

membersihkan setiap permukaan yang bersentuhan dengan cairan

tubuh, dan memakai sarung tangan sekali pakai saat melakukan hal ini.
mencuci sayuran dan buahan sebelum dikonsumsi

2. pada Wanita hamil


Infeksi CMV sering terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu jika sedang
hamil, risiko infeksi dapat dikurangi dengan beberapa langkah seperti:

mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air hangat


terutama jika telah mengganti popok atau bekerja di penitipan anak

tidak mencium anak-anak pada wajah, akan tetapi lebih baik


mencium mereka di kepala atau memberikan mereka pelukan

tidak berbagi makanan atau peralatan makan dengan anak-anak, atau


minum dari gelas yang sama seperti mereka

melakukan tes darah untuk mengetahui apakah Anda sebelumnya


telah terinfeksi CMV. CMV sangat berbahaya bagi bayi jika ibu
hamil sebelumnya tidak terinfeksi CMV. Namun, semua wanita
hamil harus mengikuti tindakan pencegahan kebersihan di atas
untuk mengurangi risiko infeksi, bahkan jika mereka memiliki CMV
sebelumnya karena dapat terinfeksi dengan jenis virus yang berbeda.

3. Transplantasi organ
CMV digunakan untuk menjadi salah satu penyebab utama penyakit
dan kematian selama enam bulan pertama setelah transplantasi organ.

Namun, obat antivirus telah terbukti sangat efektif dalam mencegah


infeksi CMV pada orang yang telah menerima transplantasi. Oleh karena
itu, ada kemungkinan bahwa Anda akan diberikan obat antivirus untuk
membantu mencegah infeksi CMV berkembang jika seseorang
mengalami transplantasi organ.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Pada seseorang ada yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti
pengidap HIV atau

sedang

menjalani kemoterapi untuk

mengobati

kanker. Sistem kekebalan tubuh adalah sistem pertahanan alami tubuh terhadap
infeksi dan penyakit. Jika seseorang melemah, akan lebih rentan terhadap
infeksi, termasuk CMV.
- mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi, dapat membantu mencegah
infeksi berkembang dengan:

mandi rutin setiap hari, dan mencuci pakaian, handuk dan sprei secara
teratur

menghindari kontak dengan orang yang memiliki infeksi serius,


seperti cacar air atau flu

pada daerah dengan perawatan ekstra, misal pada kulit yang terbuka,
maka bersihkan daerah secara menyeluruh dengan air hangat, keringkan
dan tutup dengan pembalut steril

makan makanan yang sehat yang meliputi banyak buah dan sayuran
segar

istirahat jika perlu

- menghubungi dokter jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan
nerpikirlah kemungkinan adanya infeksi jika suhu tubuh setinggi dari 38C
(100.4F) atau lebih
5. Vaksinasi
Kemungkinan vaksinasi untuk CMV sedang diteliti. Salah satu vaksin
yang mungkin ditujukan untuk wanita muda sebelum mereka hamil sehingga
dapat mengurangi risiko bawaan CMV. Vaksin lain ditujukan pada orang-orang
yang memiliki transplantasi organ. Tujuannya adalah untuk mencegah organ

disumbangkan menyebabkan infeksi CMV baru atau mengaktifkan kembali


infeksi CMV yang ada pada orang yang menerima transplantasi.
F. Pengobatan
1) Pencegahan CMV
Pencegahan CMV yang paling baik adalah menggunakan ART untuk menjaga
CD4 count >100 cells/mm3
2) Pengobatan Retinitis
Pengobatan retinitis tergantung pada masing masing individu tergantung dar
tempat dan tiingkat lesi.
Therapy yang dianjurkan :
Valganciclovir 900 mg PO (untuk 14-21 hari)
Therapy Alternatif
Ganciclovir 5 mg/kg IV/12jam selama 1421 hari, kemudian 5 mg/kg IV setiap
hari
Ganciclovir 5 mg/kg IV/12 jam selama 1421 hari, kemudian valganciclovir 900
mg PO per hari
Foscarnet 60 mg/kg IV/8jam atau 90 mg/kg IV/12 jam untuk 1421 hari,
kemudian 90120 mg/kg IV/24jam
Cidofovir 5 mg/kg/minggu IV selama 2 minggu,
3) Pengobatan CMV Colitis atau Esophagitis
Therapy yang dianjurkan :
Ganciclovir 5 mg/kg IV/12jam, atau diganti dengan valganciclovir 900 mg
PO/12jam
Alternative Therapy:
Foscarnet 60 mg/kg IV/8jam atau 90 mg/kg IV/12h (untuk pasien yang alergi dan
atau resisten pada Ganciclovir).
4) Cytomegalovirus Intravenous Immune Globulin (Human) (CMV-IGIV), adalah
suatu imunoglobulin G (IgG) yang mengandung sejumlah standar antibodi terhadap
Cytomegalovirus (CMV). Ini dapat digunakan untuk profilaksis penyakit
cytomegalovirus, terkait dengan transplantasi ginjal, paru-paru, hati, pankreas, dan
jantung.
G. Diagnosa CMV
Kebanyakan infeksi yang ada tidak terdiagnosa karena CMV seringkali
menampakkan sedikit gejala, bahkan bisa juga tanpa gejala. Diagnosis pasti CMV
ditetapkan berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang
mendeteksi keberadaan DNA (materi genetik) virus CMV dalam darah. Disamping
itu, infeksi CMV juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM.

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau


infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi.
Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta
Aviditas Anti-CMV IgG.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri,
ginekologi, dan KB. JakSarta: EGC
Guidelines for Prevention and Treatment of Opportunistic in HIV Infecte Adults and
Adolensents.

http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/adult_oi.pdf. Diakes

pada 4 Januari 2015 01:46


http://emedicine.medscape.com/article/215702-overview#a0101
Preventing

cytomegalovirus

http://www.nhs.uk/Conditions/Cytomegalovirus/Pages/Prevention.aspx.
pada 3 Januari 23.41

(CMV).
Diakses

You might also like