Professional Documents
Culture Documents
FARMAKOLOGI KLINIK
Pendahuluan
Anestetika Topikal
Prosedur diagnostic & terapeutik
Proparacaine Hydrochloride (Ophtaine).
Sediaan : larutan 0,5 %. Sediaan kombinasi dengan
fluorescein (fluoracaine). Dosis : 1 tetes. Mulai dan
lama kerja : 20 detik dan 10-15 menit.
Tetracaine Hydrochloride (Pontocaine).
Derivat dari PABA. Dimetabolisme secara lambat &
potensi toksik. Sediaan : larutan 0,5 %, dan salep 0,5
%. Dosis : 1 tetes. Mulai dan lama kerja : 1 menit dan
15-20 menit.
Benoxinate Hydrochloride
Sediaan : larutan 0,4 %. Dosis : 1 tetes. Mulai dan
lama kerja : 1-2 menit dan 10-15 menit.
Terapi Glaukoma
Glaukoma sudut terbuka
beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol,
levobunolol atau metipranolol)
pilocarpine untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi
pembentukan cairan).
sinar laser untuk membuat lubang iris/pembedahan
untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
Terapi Glaukoma
Glaukoma sudut tertutup
gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma.
inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine
mengontrol tekanan intraokuler beta blocker.
Pada kasus yang berat manitol IV
Terapi laser
Glaukoma sekunder
Terapi glaukoma sekunder tergantung kepada
penyebabnya.
Penyebab peradangan, diberikan corticosteroid dan
obat untuk melebarkan pupil. Kadang pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Terapi Glaukoma
1. Agonis kolinergik (parasimpatomimetik)
Mekanisme kerja : Obat miotika bekerja langsung
sebagai obat parasimpatomimetik yang
menyebabkan terjadinya kontriksi pupil,
menstimulasi otot siliaris, dan meningkatkan aliran
humor aquous sehingga menurunkan tekanan
intraokuler.
glaukoma sudut terbuka yang menambah fasilitas
pengeluaran cairan mata, selain daripada
glaukoma sudut sempit untuk membuka sudut
bilik mata.
larutan pilokarpin, dan karbakol.
Terapi Glaukoma
2. Inhibitor adrenergik 2
bekerja dengan menghambat stimulasi
simpatis sehingga menurunkan produksi
cairan mata, & penurunan tekanan bola mata.
tidak mengakibatkan gang. Akomodasi
Obat
Selektivit Onset
as resp. (menit)
Efek
max
(jam)
Durasi
(jam)
BSO
Dosis
Betaksolol
30
12
Larutan 0,5%
Suspensi 0,25%
2x1 tts/hr
Levobunolol
1, 2
< 60
2-6
24
2x1 tts/hr
Metilpranolol
1, 2
30
24
Larutan 0,3 %
2x1 tts/hr
Timolol
1, 2
30
1-2
24
2x1 tts/hr
Terapi Glaukoma
3. Inhibitor karbonik anhidrase
menghambat enzim karbonik anhidrase
secara non kompetitif sehingga
mengakibatkan diuresis dan menurunkan
sekresi cairan mata sebanyak 60 %,
akibatnya dapat menurunkan tekanan bola
mata.
Acetazolamide (Diamox), Methazolamide
(neptazane), dan Dichlorphenamide (daranide)
Terapi Glaukoma
4. Agonis Prostaglandin
menurunkan tekanan intraokuler dg >> aliran
humor aquous.
Latanoprost
Indikasi : glaucoma sudut lebar, hipertensi
okuler yang tidak responsif dengan obat lain.
Terapi Glaukoma
5. Obat hiperosmotik
u/ mengurangi tekanan intraokuler dg mengatur
tekanan osmotik cairan mata & meningkatkan
tekanan osmotic plasma plasma menjadi
hipertonik terhadap humor aquous dan air dari
cairan bola mata akan berdifusi ke dalam plasma.
Mannitol (osmitrol)
(Glyrol, osmoglyn)
Isosorbide (ismotic)
Urea (Ureaphil)
Terapi Glaukoma
6. Antikolinesterase
bekerja dengan menghambat kerja dari enzim
asetilkolinesterase dg cr berikatan dg enzim
tersebut sebagai substrat.
Fisostigmin salisilat
Echothiophate iodide (phosfoline iodide)
Isoflurophate (Floropryl)
Demecarium bromide (Humorsol)
Terapi Glaukoma
7. Obat-obat adrenergik (simpatomimetik)
Epinefrin bekerja pada semua reseptor
adrenergic 1, 1, 2, dan 2.
merangsang sekresi air mata.
midriasis akibat perangsangan simpatis,
menurunkan tekanan intraokuler glaucoma
sudut lebar.
Midriatika (simpatomimetika)
bekerja pada otot iris dan berfungsi melebarkan pupil. Obat
midriatika tanpa efek sikloplegika : fenilefrin. Epinefrin
memiliki efek midriatika ringan, bekerja mengurangi
Antiinflamasi
Nafazolin
Penggunaan:
Kongesti
nasal
Larutan yang mengandung 0,1% nafazolin
hidroklorida dapat diteteskan ke mata sebagai
dekongestan konjunktiva sebagai terapi
konjungtivitis.
Nafazolin dapat digunakan sebagai
vasokonstriktor dengan anastesi lokal.
Interaksi obat:
MAOI
Antazolin
Farmakodinamik: antihistamin
Penggunaan: Digunakan secara topikal untuk
terapi konjungtivitis alergik dalam bentuk
hidroklorida, fosfat, atau sulfat. iritasi mata,
infeksi atau inflamasi mata.
Perhatian: glaukoma sudut sempit (karena efek
antimuskariniknya)
ESO:
Efek sedatif
Gangguan psikomotor, sakit kepala, konvulsi, berkeringat,
mialgia, tremor, paraestesia, efek ekstrapiramidal, gangguan
tidur, depresi, tinnitus
Efek antimuskarinik (mulut kering, sekresi traktus
respiratorius yang menebal, pandangan kabur, retensi atau
kesulitan dalam urinasi, konstipasi, meningkatkan refluks
gaster)
Gangguan pada GIT nausea, vomiting, diare, atau nyeri
ulu hati
Palpitasi, aritmia, hipotensi
Reaksi hipersensitifitas (ruam kulit, bronkospasme,
angioedema, anafilaksis)
Kelainan darah
Na-Diklofenak
Antiinflamasi steroid
Steroid memberikan efek baik pada peradangan
karena:
Mengurangi permeabilitas pembuluh darah
Mengurangi gejala radang
Mengurangi pembentukan jaringan parut
Betamethasone
Deksametason11
alergika
Kromolin sodium11
Eritromisin
Gentamisin
Kloramfenikol
Polimiksin
Tetrasiklin
Siprofloksasin
Kontraindikasi: Hipersensitif
Efek samping: reaksi alergi seperti urtikaria,
edema palpebra, fotosensitif
Dosis: Tukak kornea 2 tetes tiap 15 menit
untuk 6 jam pertama, selanjutnya 2 tetes tiap
30 menit untuk hari pertama, 2 tetes tiap jam
pada hari ke-2, 2 tetes tiap 4 jam pada hari 314, dapat terus dilanjutkan jika reepitelialisasi
kornea tidak terjadi. Konjungtivitis bakterial
1-2 tetes tiap 2 jam selama 2 hari dan 1-2
tetes tiap 4 jam untuk 5 hari berikutnya
Natamisin (pimafulin),
Nistatin (mycostatin)
Amfoterisin (fungisidal)
Anti viral
KESIMPULAN
Obat-obatan yang digunakan pada terapi di
bagian mata adalah obat anestetika (topical dan
injeksi local), midriatika & sikloplegika, obat
glaukoma, antiinflamasi (NSAID & kortikosteroid
topical), antiinfeksi (antibiotic, anti jamur, anti
virus), Larutan Pewarna Diagnostik, Agen
pengganti air mata & agen pelumas, serta Agen
pengering kornea.
TERIMA
KASIH