Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan tugas ASKEB IV yang
mengangkat kasusu Abortus Inkomplit.
Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang diberikan
pembimbing pendidikan sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami
menyadari
bahwa tugas
yang
kami
buat masih
banyak
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
ABORTUS INKOMPLIT
1.1 Landasan Teori
A. Pengertian
Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
(Wiknjosastro, Hanifa. 2009 Ilmu Kebidanan, Edisi 2. ECG: Jakatra, hal-5).
Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil pembuahan pada
usia kehamilan sebelum 20 minggu, sedangkan sebagian lagi masih ada dalam
rahim. Biasanya, abortus seperti ini terjadi pada usia kehamilan lebih dari enam
minggu. (Kasdu, Dini. 2009. Solusi Problem Persalinan. Puspa Swara: Jakarta,
hal-3).
B. Etiologi
a. Faktor janin
Kelainan paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan pertumbuhan
zigot, embrio, janin atau plasenta.
b. Faktor maternal
1. Infeksi
1) Virus, misalnya rubella, sitomegalovirus, virus herpes simpleks,
varicella,
zooster,
vaccinia,
campak,
hepatitis,
polio,
dan
ensevalomielitis
2) Bakteri, misalnya salmonella thypi
3) Parasit, misalnya toxoplasma gondii, plasmadium
2. Kelainan endokrin, abortus spontan dapat terjadi bila produksi progesteron
tidak mencukupi atau pada penyakit disfungsi tiroid.
3. Kelainan uterus, hiplopasia uterus, mioma (trauma mioma submukosa),
serviks inkompeten.
c. Faktor eksternal
Obat-obatan, antagonis asam folat, antikoagulan
C. Tanda Dan Gejala
a. Terjadi perdarahan yang banyak dan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil
pembuahan dikeluarkan sehingga menyebabkan syok.
b. Kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau
kadang-kadang menonjol dari ostium uteri atau kadang-kadang menonjol dari
ostium uteri eksternum.
D. Dasar Diagnosis
a. Anamnesis
Perdarahan dari jalan lahir (biasanya banyak), nyeri/ kontraksi rahim ada, dan
bila perdarahan banyak terjadi syok
b. Pemeriksaan dalam
Inspekulo ostium uteri terbuka, teraba sisa jaringan buah kehamilan
E. Penanganan
a. Perbaikan keadaan umum, bila ada syok segera harus diberikan infus cairan
NaCl fisiologik atau cairan Ringer Laktat, bila HB< 8 gr% berikan tranfusi.
b. Setelah syok diatasi,dilakukan kuretase AVM:
Penanganannya adalah apabila abortus inkompletus disertai syok karena
perdarahan, harus segera diberikan infus cairan NaCl fisiologis atau cairan RL
yang disusul dengan tranfusi. Setelah syok diatasi, lakukan kuretase AVM
pasca tindakan disuntikkan ergometrin secara IM untuk mempertahankan
kontraksi otot uterus.
Kuretase
1. Menyiapkan alat kuret AVM
1) Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
2) Meja dorong / meja instrumen
3) Wadah instrumen khusus ( untuk prosedur AVM )
a.
b.
Tenakulum (1)
c.
d.
e.
f.
Mangkok logam
g.
Sonde uterus
h.
Dilatator
1) Lampu sorot
2) Kain atas bokong dan penutup perut bawah
resisitasi
(bila
diperlukan,
beri
analgesia
secara
intravena/intramuskuler)
6) Siapkan tekanan negatif di dalam tabung AVM dengan jalan
menutup klep atau pengatur katup (valve) ke depan bawah,
kemudian tarik tangkai toraks/plunger hingga ganjal kiri dan kanan
keluar dari tabung dan tertahan dengan baik di belakang tabung
(dilakukan setelah penolong menggunakan sarung tangan atau
disiapkan oleh asisten), letakkan kembali ke meja instrumen
7) Dekatkan dan kaji ulang fungsi serta kelengkapan peralatan
resusitasi
8) Cuci tangan dan lengan dengan sabun, di bawah air mengalir.
9) Keringkan tangan dan lengan dengan handuk bersih
10) Pakai secara benar sarung tangan DTT
11) Pasang adaptor pada kanula yang sesuai
3. Melakukan kuretase AVM pada pasien
1) Beritahu pasien bahwa prosedur akan dimulai
2) Bersihkan vulva, perinium, dan lipat paha dengan air dan sabun
digunakan
untuk
evakuasi
ulangan.
Bila
tidak
bahwa
prosedur
evakuasi
telah
selesai,
benar atau yang tidak pada tahap selanjutnya, dalam pendekatan ini harus
komperhensif meliputi data subjektif, ojektif dan hasil pemeriksaan sehingga
dapat menggambarkan kondisi klien yang sebenarnya.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :
- Anamnesis dan observasi langsung: berbicara dengan Pasien, menyatakan
pertanyaan pertanyaan mengenai kondisi Pasien dan mencatat riwayatnya,
mengamati prilaku Pasien dan apakah Pasien terlihat sehat atau sakit, merasa
aman atau nyeri.
- Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
- Pemeriksaan penunjang
sebagainya
- Catatan medik
1. Diagnosa / Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa
berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga kita dapat
merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa tetapi
membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang
di alami wanita yang diindentifikasi oleh bidan sesuai hasil pengkajian.
2. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini bidan melakukan identifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah
ini
membutuhkan
antisipasi,
bila
memungkinkan
melakukan
10
telah dilaksanakan
berhasil dan membawa perubahan pada Pasien. Evaluasi dapat dilaksanakan pada
akkhir pemeriksaan atau pada awal pemerikasaan yang mana sebelumnya telah
diberikan asuhan untuk mengkaji apakah asuhan yang diberikan sebelumyna
berhasil atau tidak.
11
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDADAN PADA NY S DENGAN ABORTUS INKOMPLIT
DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS GUNUNGSARI
PADA TANGGAL NOVEMBER 2014
Hari/ tanggal
Waktu
Tempat
: November 2014
: 08.00 wita
: Ruang Bersalin Puskesmas Gunungsari
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
12
1. Identitas pasien
Nama Klien
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
2. Keluhan utama
: Nn.U
: 25 tahun
: Sasak/WNI
: Islam ``
: SD
: IRT
: Gebang
Nama Suami
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn.M
: 27 tahun
: Sasak/ WNI
: Islam
: SMP
: Buruh
: Gebang
Ibu mengatakan hamil 4 bulan, keluar darah berwarna merah segar dan
bergumpal-gumpal dari
bulan
ANC
TT
Gerakan janin
gerakan janin
Obat yang dikosumsi
Kekhawatiran khusus
: tidak pernah
: belum pernah
: ibu mengtakan belum merasakan
: tidak ada
: ibu mengatakan sangat cemas dengan
Peyakit cardiovaskular
: tidak pernah
b.
Penyakit hipertensi
: tidak pernah
c.
Penyakit diabetes
: tidak pernah
d.
Penykit malaria
: tidak pernah
13
e.
Penyakit kelamin/HIV/AIDS
tidak
pernah
dilakukan
pemeriksaan
f.
Penyakit campak
: tidak pernah
g.
Penyakit tuberculosis
: tidak pernah
h.
Penyakit ginjal
: tidak pernah
i.
: tidak pernah
j.
Penyakit asma
: tidak pernah
k.
Gangguan mental
: tidak pernah
: tidak pernah
Rencana KB
d.
: belum tahu
Dukungna keluarga
memberi
dukungan
tetapi
tidak
pernah mengantarkan
ibu
memeriksakan kehamilannya
e.
f.
: suami
Sebelum hamil
Selama hamil
1 piring
1 piring
Nasi, lauk, sayur, Nasi, lauk, sayur,
kadang kadang kue, buah
Frekuensi
Makanan
buah
3 kali sehari
Tidak ada
2 kali sehari
Tidak ada
Sebelum hamil
1 gelas
Air putih
6-7 kali sehari
Tidak ada
Selama hamil
1 gelas
Air putih, susu
7-8 kali sehari
Tidak ada
pantangan
Minum
Porsi
Komposisi
Frekuensi
Minuman
14
pantangan
g. Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Penyulit
Sebelum hamil
1x sehari
Padat-lunak
Kuning
Tidak ada
Selama hamil
1x sehari
Padat-lunak
Kuning
Tidak ada
BAK
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Penyulit
Sebelum hamil
4-5x sehari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Selama hamil
>7x sehari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Sebelum hamil
2 kali sehari
2 kali sehari
2-3 kali seminggu
1 kali sehari
Selama hamil
2 kali sehari
2 kali sehari
2-3 kali semiggu
1 kali sehari
Sebelum hamil
2 jam
7-8 jam
Tidak ada
Selama hamil
2-3 jam
7-8 jam
Tidak ada
h. Personal hygiene
Mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Ganti pakaian
i.
j.
ibu
tidak
pernah
minum-minuman
keras
dan
15
: Lemah
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Emosi
: Stabil
d. BB
: 46 kg ( sebelum hamil 48 kg ).
e. TB
: 149 cm
f. LILA
: 25cm
g. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Respirasi
: 20 x/menit
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,5 C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Kepala dan Rambut bersih, warna rambut hitam dengan distribusi
merata,
b. Muka
Simetris, tidak pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak ada
oedema
c. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
d. Mulut dan gigi
Bibir tidak pucat, mulut bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada caries
16
e. Leher
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan thyroid
f. Payudara
Bentuk simetris, puting menonjol, hiperpigmentasi pada areola, tidak
ada luka/ lesi, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada benjolan/
massa, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan,
tidak terdapat pengeluaran kolostrum
g. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
h. Ekstremitas
Pucat pada kuku jari : Tidak ada
Oedema
: Tidak ada
Varises
: Tidak ada
Refleks patella
: (+/+)
i. Pemeriksaan Genetalia
- inspeksi flek (+), vulva tidak oedema, keluar darah segar dari
vagina 30 cc
- Inspekulo erosi (-), tanda cadwik (+), perdarahan (+), livide (+),
pembukaan (+)
- VT 3 cm teraba jaringan, nyeri goyang (-)
3. Pemeriksaan penunjang
- HB
: 9 gram%
II.
17
Pemeriksaan Genetalia
- inspeksi flek (+), vulva tidak oedema, keluar darah segar dari
vagina 30 cc
- Inspekulo erosi (-), tanda cadwik (+), perdarahan (+), livide (+),
pembukaan (+)
- VT 3 cm teraba jaringan, nyeri goyang (-)
III.
Masalah
: Kecemasan
Dasar
Kebutuhan
IV.
infus RL
V.
2. Kolaborasi
3. Rujukan
: tidak ada
Imformed consent
3.
4.
5.
6.
7.
8.
18
VI.
9.
10.
PELAKSANAAN
Tanggal 19 januari 2010 pukul 10.35 wita
2. Mengimpormasikan mengenai hasil pemeriksaan pada ibu yaitu
keadaan umum ibu lemah, TD: 110/80 mmHg, ND:80x/menit, R:
20x/menit, S:36,5 C dengan pembukaan 3 cm dan perdarahan 10 cc
3. Memasang cairan infus Rl dengan tetesan maksimal
4. Mengobservasi keadaan umum ibu dan perdarahan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk kuretase dan terapi obat
6. Melakukan kie pada ibu dan suami atau keluarga lainnya tentang
tindakan yang akan dilakukan
7. Memberikan ibu lembar persetujuan dan menyuruh ibu tanda tangan
8. Memberikan konseling KB pada ibu
9. Menyiapkan alat kuret AVM
o Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
o Meja dorong / meja instrumen
o Wadah instrumen khusus ( untuk prosedur AVM )
-
Tenakulum (1)
Mangkok logam
Sonde uterus
Dilatator
o Lampu sorot
o Kain atas bokong dan penutup perut bawah
o Larutan anti septik (klorheksidin, povidon iodin, lkohol)
19
resisitasi
(bila
diperlukan,
beri
analgesia
secara
intravena/intramuskuler)
o
20
21
22
digunakan
untuk
evakuasi
ulangan.
Bila
tidak
23
VII.
EVALUASI
Tanggal 19 Januari 2010 pukul 13.00 wita
1. Sudah dilakukan kuret AVM, keluar jaringan , perdarahan (+) 15
cc, cut baik
2. Keadaan umum ibu baik, TD : 110/80 mmHg, N :80 x/mnt, S :36.5 `C,
R :24x/mnt
PENDOKUMENTASIAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26