Professional Documents
Culture Documents
Kelenjar adrenal mempunyai dua bagian, yaitu korteks dan medula. Korteks adrenal
menghasilkan hormon steroid, yaitu :
a. Mineralokortikoid, terutama aldosteron
b. Glukokortikoid, terutama kortisol
c. Androgen adrenal, yaitu dehidropiandrosteron ( DHEA )
Medula adrenal menghasilkan katekolamin, yaitu
a. Epinefrin
b. Norepinefrin
Mineralokortikoid : Aldosteron
Aldosteron mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan homeostasis tekanan darah.
Aktivitas utama aldosteron adalah di tubulus ginjal dimana hormon ini akan meningkatkan
retensi Na+ dan meningkatkan eliminasi K+ selama proses pembentukan urin.
Aldosteron yang disekresi, 60 % akan berikatan dengan albumin untuk dibawa ke sel
targetnya
Mekanisme Kerja
Aldosteron bekerja bila terjadi penurunan konsentrasi Na+ / penurunan volume CES /
penurunan tekanan darah dengan cara meningkatkan reansorpsi Na+ dengan merangsang
sintesis protein yang disebut aldosteron induced protein yang bekerja :
a. Membentuk saluran Na+ di membran luminal sel tubulus distal dan tubulus
pengumpul sehingga meningkatkan perpindahan pasif Na+ dari lumen ke dalam sel
b. Menginduksi sintesis pembawa Na+K+ATPase
Reabsorpsi Na+ menyebabkan penurunan potensial transmembran dan peningkatan aliran
ion positif sehingga kalium keluar dari sel ke dalam lumen
Na+ yang direabsorpsi diangkut keluar epitel tubulus lalu dikirim ke dalam cairan
interstisial ginjal. Air secara pasif mengikuti pengangkutan Na+ sehingga volume CES dan
tekanan darah kembali normal.
Glukokortikoid : Kortisol
Berperan penting dalam metabolisme glukosa, protein, dan lemak. Merupakan
hormon kontra regulasi yang berperan dalam mengatasi stress.
Kortisol yang telah di sintesis diangkut ke dalam plasma, mempunyai dua bentuk :
a. Kortisol bebas ( 10 % ), aktif secara biologis
b. Kortisol terikat
75 % dengan Corticosteroid Binding Protein / CBG atau disebut juga
transkortin
15 % dengan albumin
Mekanisme kerja
Di sel target, akan berdifusi masuk melalui membran sel. Di dalam sel, akan berikatan
dengan reseptor, ada dua tipe reseptor :
a. Reseptor tipe 1 : dapat diduduki oleh mineralokortikoid maupun glukokortikoid
b. Reseptor tipe 2 : hanya dapat di duduki oleh glukokortikoid
Selanjutnya akan dibawa ke nukleus untuk :
a. Menghambat sintesis RNA, sintesis protein, dan
makromolekul di sebagian jaringan tubuh
b. Merangsang sintesis RNA dan sintesis protein di hati
merangsang
penguraian
g. Metabolisme kasium
Menurunkan absorpsi Ca2+ di usus sehingga menurunkan kadar Ca2+ serum
Meningkatnya ekskresi Ca2+ di urin
h. Pertumbuhan dan perkembangan
Meningkatkan produksi surfaktan pada fetus
Menurunkan sekresi growth hormon
i. Efek anti inflamasi dan imunosupresif
Efek ini dihasilkan pada kadar farmakologis untuk penanganan reaksi alergi,
pencegahan penolakan transplantasi organ, dan peradangan yang bersifat destruktif
Melawan kerja Migration Inhibitory factor ( MIF ) sehingga terhambatnya migrasi
sel sel inflamasi ( PMN, monosit, limfosit ) ke lokasi perlukaan
Menghambat produksi dan kerja mediator inflamasi dengan menghambat aktivitas
phospolipase A2
Androgen Adrenal
Androgen yang dihasilkan kelenjar adrenal memiliki akivitas biologis yang minimal.
Hormon ini digunakan untuk maskulinisasi
a. Pada laki laki
Pada pria dewasa tidak menghasilkan efek
Pada anak anak, bila sekresinya berlebih dapat terjadi pembesaran penis
prematur dan perkembangan ciri seks sekunder prematur
b. Pada wanita
Pada wanita, androgen digunakan untuk pertumbuhan rambut pubis dan ketiak,
perkembangan dan pemeliharaan dorongan seks wanita
Bila berlebihan dapat menimbulkan akne, hirsuitisme dan virilasi
Medula adrenal terdiri dari neuron neuron simpatis pasca ganglion yang mengalami
modifikasi. Tidak seperti saraf simpatis yang neuron pasca ganglionnya berakhir di organ
efektor, neuron pasca ganglion medula adrenal mengeluarkan zat perantaranya langsung ke
dalam darah ( hormon ). Hormon tersebut adalah :
a. Epinefrin
: sekresinya 80 %
b. Norepinefrin : sekresinya 20 %
Epinefrin sama dengan norepinefrin, hanya saja pada epinefrin terdapat gugus metil.
Epinefrin dan norepinefrin merupakan golongan katekolamin yang dibentuk dari asam amino
tirosin.