You are on page 1of 9

PETUNJUK

PENGISIAN DAFTAR TILIK

ASUHAN PERSALINAN
BAGI
BIDAN DI DESA/ POLINDES/ BPS

Pelayanan Asuhan Persalinan


Struktur Fisik Ruang Persalinan
1.1. Spesifikasi Ruang
Paling sedikit satu ruangan tersedia dengan luas kamar minimal 12 m2, lantai
dilapis porselen atau plastik (anti-statik) dan dinding menggunakan cat yang bisa
dicuci atau dilapis keramik dan berwarna terang.
1.2 Kebersihan
Ruangan harus terlihat bersih (tidak terlihat ada debu, kotoran, sampah, limbah atau
sarang laba-laba). Kebersihan juga termasuk: lantai, furnitur, Perlengkapan, Peralatan,
Pintu dan Jendela, Dinding, Peralatan Lampu dan Langit-langit.
1.3 Pencahayaan
Cahaya dari sinar matahari atau cahaya lampu dapat untuk membaca. Lampu listrik
kondisi baik (bola lampu terpasang dengan kabel dan tombol yang aman).
1.4 Ventilasi
Ventilasi dari jendela dan jalusi cukup luas (1/3 luas lantai) . Pertukaran udara baik.
1.5 Outlet Listrik (soket)
Sedikitnya satu (1) soket tersedia dalam ruangan,
dengan baik dan tanpa percikan listrik

berfungsi baik, menempel

Tempat Cuci Tangan


Tempat cuci tangan dengan air mengalir , sabun, handuk bersih tersedia, dan keran
sebaiknya bisa dimatikan dengan siku (Dapat diganti dengan ember berlobang)

2.0. Perlengkapan Dalam Ruang


Perlengkapan bersih, kain harus utuh, bebas karat, cat baik, perlengkapan beroda
berfungsi baik.
2.1 Satu Meja Persalinan
2.2 Satu Lemari Instrumen dengan kaca
Pintu kaca dan rak tidak boleh ada retakan.
2.3. Satu Laci Lemari untuk Penyimpanan Obat
2.4 Satu Meja Instrumen dengan roda yang berfungsi baik
2.5 Satu Tiang Infus
Merupakan bagian dari meja persalinan.
2.6 Satu Lampu Periksa OB/GYN bola lampu berfungsi baik
2.7 Satu Kursi Putar roda berfungsi dengan baik
2.8 Satu Bangku Untuk Pijakan
2.9 Satu Tirai Penghalang (privasi)

2.10 Satu Tempat sampah (Besar) harus dengan tutup dan ada plastik sampah
didalamnya
Wadah harus mempunyai tutup, dilapis kantung plastik.

3.0. Peralatan
Peralatan harus ada dalam jumlah minimal dengan kondisi:
Harus bersih, bebas karat, kokoh, cat utuh dan tanpa goresan, perlengkapan
memakai roda harus ada, alat perlu disterilisasi, semua peralatan listrik harus terlihat
bisa digunakan, dengan tombol yang berfungsi baik, kabel dan steker yang aman.
3.1 Satu Tensimeter Air Raksa- pompa karet, manset dan indilator berfungsi baik.
3.2. Satu stetoskop dewasa berfungsi baik.
3.3. Satu Stetoskop Janin (funduscop-lined)
3.4. Satu timbangan bayi dan dewasa berfungsi dengan baik dan konsisten
3.5. Satu Pita Pengukur dalam sentimeter
3.6. Satu Nampan instrumen
3.7. Satu Korentang dan tempatnya
3.8. Satu termometer bayi dan dewasa
3.9. Satu tampon tang
3.10. Satu Speculum Sym
3.11. Satu Refleks Hammer
3.12. Satu Gunting Perban
3.13. Semprit Glyserin
3.14. Peralatan Persalinan Normal
Instrumen di dalam wadah harus siap digunakan dan disterilisasi:
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.

Satu bak Instrumen


Satu Korcher, Arteri dan Mosquito
Setengah Klem Kocher
Satu gunting tali pusat
Satu Gunting Episiotomi

3.15. Peralatan Untuk Menjahit


Instrumen di dalam wadah harus siap digunakan dan disterilisasi:
3.15.2. Satu Pegangan Jarum
3.15.3. Satu Pinset sirurgi dan anatomis
3.15.4. Satu Gunting lurus atau gunting benang
3.15.5. Satu set Jarum Jahit
3.16. Peralatan Pendukung Lain
Instrumen di dalam wadah harus siap digunakan dan disterilisasi:
3.16. 1. Satu Klem Bengkok
3.16.2. Satu Pispot
3.16.3. Satu ember untuk Kain Kotor dan Deterjen
3.16.4. Satu Sarung Tangan Rumah Tangga
3.16.5. Satu Pasang Sepatu Boot atau Sendal Ruang OK (ada tutup depan)
3.17. Perlengkapan Resusitasi
3

3.17.1. Satu Meja Bayi


3.17.2. Satu Penghangat bayi (lampu 60 watt atau selimut tebal hangat)
3.17.3. Satu Sungkup resusitasi
3.17.4. Satu Bola Penghisap Lendir
3.18 Linen
3.18.1. Satu Handuk, 3 Linen untuk Bayi, 2 kain bersih dan kering dan 2
waslap.

4.0. Bahan Habis Pakai


Bahan-bahan yang tercantum di bawah ini harus tersedia sesuai jumlah yang tertulis,
dengan pertimbangan pemakaiannya di fasilitas:
Jumlah Minimal Yang Diminta
Penggunaan Penggunaan Penggunaan
Barang No.
Barang
Unit
Tinggi
Sedang
Sedikit
(>100
(21-99
(<20
pasien./bln) pasien./bln) pasien./bln)
Kantung,
Plastik,
untuk
4.1
Masing2 180
120
60
Tempat sampah Besar
Kantung,
Plastik,
untuk Masing2
4.2.
1800
120
60
Tempat sampah Kecil
2
4.3.
Kanula, I.V., Ukuran 16, 18 Masing 75
50
25
2
4.4.
Selang Infus
Masing 75
50
25
Kateter, Urine, Ukuran 18 Masing2
4.5.
50
30
10
atau 20
Chromic Catgut, Ukuran 0 Masing2
4.6.
50
30
10
atau 1
Perban, Kasa dan kapas
4.7.
Gulung
50
25
15
DTT
Sarung tangan menolong
4.8.
Masing2 100
60
20
persalinan
Sarung tangan bedah, untuk
4.9.
manual plasenta Ukuran 6.5,Pasang 200
100
50
7, 7.5, 8, 8.5
4.10.
Masker bedah
Masing2 250
150
50
4.11.
4.12
4.13.
4.14.
.
4.14.
4.15.
4.16.
4.17.
4.18
4.19
4.20.
4.21.
4.22.
4.23.

Kacamata (goggle)
Masing2
Plester
(plester
bedah), Gulung
2.5cm atau 7.5 cm
Sabun cuci tangan
Masing2
Jarum suntik, sekali pakai, 2, Masing2
2.5, 3, 5 ml
Jarum suntik sekali pakai 10
Masing2
ml
Penekan lidah
Kotak
Stik uji urine
Wadah
Wadah urine
Masing2
Jarum lengkung segitiga
Masing2
Jarum lengkung bulat
Masing2
Disinfektan - Alkohol
Wadah
Disinfektan Iodine/Betadine Wadah
Dekontaminan - Klorin
Wadah
Peralatan infus dan cairan
Masing2

15

10

20

15

100

60

20

20

10

2
3
50
20
20
6
6
6
75

1
2
30
10
10
4
4
4
45

1
1
10
5
5
2
2
2
15

5. Obat-Obatan
Obat-obatan yang tercantum di bawah ini harus tersedia sesuai jumlah
dengan pertimbangan pemakaiannya di fasilitas:
Jumlah Minimal Yang Diminta
Penggunaan Penggunaan
Barang
Barang
Unit
Tinggi
Sedang
No.
(>100(21-99
pasien/bln)
pasien./bln)
Antibiotik Yang Sesuai
5.1.
kapsul 3000
1800
(Mis. Amoxillin 500 mg)
5.2.
Paracetamol
Tablet 3000
1800
5.3.
Antihistamine
Ampul 30
20
Methil-ergoneprine
5.4.
Ampul 200
120
maleat
5.5.
Hydrocortisone
Ampul 50
30
Oxitoxin (1ml8 ampul/
5.6.
Ampul 250
150
pasien)
Lydocaine 1% tanpa
5.7.
Vial
20
10
epineprin
5.8.
Vitamin K 1 mg Alami Ampul 100
60
5.9.
MgSo4 40%
Vial
75
50
5.10
Aguades
botol
40
20
.
5.11
Tetes
Mata
Botol
10
5
.
Erythromycin
5.12
Larutan
Ringer's Kantung
50
25
.
Lactate
I.V.
5.13
Kalsium Glukonas
Botol
30
20
.
5.14
Kantung
Larutan Normal Saline
50
25
.
I.V.
5.15
Kantung
Larutan Dextrose 5%
50
25
.
I.V.

yang tertulis,

Penggunaan
Sedikit
(<20
pasien/bln)
600
600
10
40
10
50
5
20
25
10
2
10
10
10
10

6.0. Prosedur Klinis


Untuk prosedur klinis tidak disyaratkan adanya pasien atau alat peraga. Penilaian
dilakukan terhadap prosedur klinis yang dijalankan oleh institusi, tidak individu. Untuk
verifikasi dapat melihat dokumentasi rekam medik atau wawancara terarah terhadap
pasien yang terakhir dilayani.

6.1 Prosedur Penerimaan Pasien


6.1.1 Pasien dilayani Dalam Waktu 5 Menit
6.1.2 Bidan menjelaskan prosedur Tindakan Kepada Ibu
6.1.3 Anamnesis, Menanyakan dan mencatat:
Usia, paritas, komplikasi pada kehamilan sekarang dan sebelumnya.
Kapan mulai mulas-mulas; Frekuensi kontraksi.
Apakah ketuban sudah pecah dan kapan.
Adanya perdarahan pervaginam; Keluaran mekonium.

6.1.4 Pasien Diperiksa Dan Temuan Dicatat


Status klinis umum saat masuk (nadi, tekanan darah, temperatur).
Tentukan lama dan frekuensi kontraksi.
Tentukan tinggi fundus , posisi dan penurunan.
Palpasi serviks untuk menentukan penipisan dan pembukaan.
Tentukan apakah ketuban utuh atau sudah pecah.
Tentukan warna air ketuban dan apakah selaput ketuban sudah pecah
Periksa detak jantung janin.
Identifikasi komplikasi, rujuk ke fasilitas yang lebih tinggi tingkatannya.
6.1.5 Lakukan Penapisan, bila ada indikasi rujukan seperti Kasus
Perdarahan
Antepartum, Lakukan Stabilisasi dengan Melakukan
Tindakan
Pertolongan Pertama lalu rujuk :
Pemasangan kanula infus.
Pengambilan contoh darah untuk mengetahui golongannya, dan
pencocokan
silang.
Mulai pemberian larutan I.V.
Pemasangan kateter urine.

6.2 Persalinan Kala 1


6.2.1 Pemeriksaan luar
6.2.2. Periksa Tanda-Tanda Vital ; Tensi, nadi, pernafasan secara teratur Setiap 4 Jam
6.2.3. Palpasi, auskultasi dan perkusi
6.2.4 Periksa dalam ; Palpasi Serviks Untuk Menentukan Penipisan Dan Pembukaan
Secara Teratur Setiap 4 Jam
6.2.5 Periksa Detak Jantung Janin Secara Teratur Setiap 30 Menit
6.2.6 Isi Partograph Secara Teratur
6.2.7 Melakukan asuhan sayang ibu
6.2.8. Identifikasi Abnormalitas Dan Rujuk Ke Fasilitas Yang Lebih Tinggi,

6.3 Persalinan Kala 2


6.3.1 Amati Perineum Untuk Melihat kepala turun (terlihat 5-6 cm di vulva)
6.3.2 Menahan Perineum Saat Kepala Janin turun (Crowning)
6.3.3 Membersihkan mulut dan hidung
6.3.4. Melahirkan Bahu Dan Badan
6.3.5 Nilai bayi, hangatkan dan inisiasi menyusui dini (Mulai Menyusui Dalam Waktu 30
Menit)

6.4 Persalinan Kala -3


6.4.1 Melakukan manajemen aktif kala 3 ; periksa Nadi, Tekanan Darah Setiap Jam
Selama 6 Jam; Periksa Kerasnya Uterus (Masase setiap 15 Menit)
6.4.2 Memeriksa kelengkapan placenta
6.4.3. Memeriksa perineum
6.4.4 Mengobservasi, mencatat tanda vital dan perdarahan ; Observasi kehilangan
darah Setiap 30 Menit Selama 6 Jam; Rujuk kasus Perdarahan Postpartum, Setelah
Stabilisasi Kasus, dan Melakukan Tindakan Pertolongan Pertama.

6.5 Persalinan Kala 4

6.5.1.Observasi tanda vital dan perdarahan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan
30 menit setelah jam kedua.
6.5.2.Lakukan penjahitan bila ada robekan perineum
6.5.3.Rujuk bila ada indikasi setelah stabilisasi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama.

7.0. Asuhan Bayi Baru Lahir


7.1. Tetap Menjaga Kehangatan; keringkan dengan cepat, bungkus dengan kain bersih.
7.2. Mengikat Tali Pusat; Ikat Tali Pusat Di 2 Tempat Dan Potong Dengan Gunting
Steril
7.3. Melakukan pemeriksaan bayi (tentukan nilai APGAR pd menit 1 dan 5)
7.4. Memberikan obat tetes mata Antibitoka
7.5. Memberikan Vit K
7.6. Memberikan HBV-0
7.7. Menimbang berat dan mengukur panjang bayi
7.8. Rujuk bayi jika ada indikasi

8.0. Bayi dengan BBLR (>2000 gr tanpa komplikasi )


8.1. Menjaga bayi tetap hangat (skin to skin atau metode kanguru)
8.2. Memandikan bayi setelah 24 jam
8.3. Memberikan ASI sedini mungkin
8.4. Memberi Vit K 1 mg IM paha kiri

9.0 Bayi dengan Asfiksia


9.1. Mengatur posisi bayi, reposisi kepala bayi dan menilai pernafasan
9.2. Pasang sungkup dan melakukan ventilasi setiap 30 detik
9.3. Ventilasi 20 menit tidak berhasil - rujuk

10.0. Prosedur Pencegahan Infeksi


10.1. Membersihkan dan disinfeksi Ruang secara berkala
Setelah setiap kasus: disinfeksi meja persalinan dengan antiseptik.
Setiap hari: disinfeksi lantai, toilet, tempat cuci dan wadah sampah dengan
antiseptik.
Setiap minggu: bersihkan perlengkapan/peralatan, pintu dan jendela dengan
sabun dan air.
10.2. Menjalankan prosedur Cuci Tangan degan benar
Bidan harus mencuci tangannya sebelum dan setelah melakukan prosedur berikut ini:
Sebelum memeriksa pasien, memakai sarung tangan dan menyuntik.
Setelah memeriksa pasien, melepaskan sarung tangan, menyuntik dan
menyentuh keluaran atau cairan tubuh.
10.3. Memakai Sarung Tangan Periksa sesuai prosedur
Bidan harus memakai sarung tangan periksa dalam keadaan berikut ini:
Melakukan periksa medis/lokal.
Menangani instrumen yang sudah terkontaminasi.
10.4. Memakai Sarung Tangan Bedah saat menolong partus
Bidan harus memakai sarung tangan bedah dalam keadaan berikut ini:
Melakukan prosedur bedah.

Menolong persalinan.
10.5. Memakai alat pelindung diri saat menolong partus
Bidan harus memakai gaun penutup dalam keadaan berikut ini:
Menolong persalinan.
Melakukan prosedur bedah.
10.6. Melakukan Pemrosesan alat (dekontaminasi, cuci bilas, DTT, mengeringkan)
Peralatan, instrumen, dan mesin harus dibersihkan dan disterilisasi seperti berikut:
Peralatan:
Bagian dari logam: sterilisasi oven atau otoklaf.
Bagian dari gelas: cuci dengan sabun dan air lalu disinfeksi.
Bagian dari logam: sterilisasi menggunakan otoklaf atau secara kimia.
Instrumen:
Sterilisasi dengan otoklaf atau oven.
10.7. Membuang Sampah sesuai prosedur
Limbah, termasuk jaringan tubuh, sarung tangan, tabung suntik, kapas, dll harus
dibuang ke dalam tempat sampah setiap kali setelah persalinan.
Tempat sampah harus dikosongkan setiap hari, atau jika penuh, buang kantung
plastiknya.
Limbah dikumpulkan oleh fasilitas harus dibuang dengan cara yang disetujui.

11.0. Pencacatan dan Pelaporan


Satu buku register (paling sedikit) harus tersedia, harus diisi lengkap sesuai
petunjuk, harus selalu diperbaharui. Harus tersedia formulir rujukan, partograph,
dan jumlah formulir harus tersedia untuk kebutuhan satu bulan.
11.1. Mencatat asuhan persalinan dengan lengkap dan benar (SOAP dan partograf )
11.2. Mencatat Kelahiran dengan lengkap
11.3. Salinan laporan bulanan dikirim ke Puskesmas dan disimpan di file khusus.
Informasi harus diisi lengkap sesuai petunjuk.
Laporan harus dikirim tepat waktu .

12. 0 Pelatihan
Bidan di desa minimal mengikuti pelatihan; APN

You might also like