You are on page 1of 27

to AAK 2012

FUNGSI HATI
1. FUNGSI HATI NORMAL
2. GANGGUAN FUNGSI HATI
- PRE HEPATIK
- INTRA HEPATIK
- EKSTRA HEPATIK
ANALISA BILIRUBIN
1. BILIRUBIN TOTAL
2. BILURBIN DIREK

ya 1/18 berat lahir.


Hepar ,merupakan organ /kelenjar terbesar di
dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Terdiri dari atas lobus kanan / kiri yang tesusun
dari sel parenkhim hati ( hepatosit)
Banyak medapat aliran arah kl 1500 ml/ menit
darah di suplai, vaskulerasi berasal dari arteri
hepatika ,vena porta dan dari pembuluh limpha
Antara lapisan sel dipisahkan oleh sistem kapiler

60% dari organ hati merupakan sel hati


30% sel kupffer (untuk fagositosis)
Sisanya berupa vaskuler, jar hati, saluran
empedu serta jaringan lain
Berat antara 1200-1500 g orang dewasa,
(bayi beratnya 1/18 berat lahir.

1. Ekresi :
- Bilirubin
- AP
- Cholesterol
- Zat zat lain hasil metabolisme
2. Hematologik
- hematopoeisis pd embrio
- Sel RS (sel kupffer) menghancurkan eritrosit
tua
- heparin, fibrinogen, prothrombin dihasilkan

3. Metabolik
- Tempat sntesa & memecah glikogen
- Albumin. Globulin
- lipoprotein
- Cholesterol
- Vitamin B12
- Absorpsi vitamin ADEK
- Hidroksilasi & pembentukan vit D
- dll

4.Protektif dan Detoksifikasi


- Sel kupffer mknsme immun dng fagositosis
- Detoksifikasi melalui konjugasi, methylasi,
oksidasi & reduksi
- hormon steroid dinonaktifkan dg konjugasi
dan keluar mel ginjal
- dll

Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari


perombakan heme dari hemoglobin dalam proses
pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel.
Sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat
lain.
Sel RE membuat bilirubin tidak larut dalam air;
(Unkonjugasi/Indirek ) bilirubin yang disekresikan
dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk
diangkut dalam plasma menuju hati.
Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu dan
mengkonjugasinya dengan asam glukoronat
(Terkonjugasi/direk sehingga bersifat larut air.
Proses konjugasi melibatkan enzim
glukoroniltransferase.

Bilirubin terkonjugasi (bilirubin glukoronida


atau hepatobilirubin) masuk ke saluran
empedu dan diekskresikan ke usus.
flora usus mengubahnya menjadi
urobilinogen dan dibuang melalui feses dan
urin.
Bilirubin terkonjugasi bereaksi cepat dengan
asam sulfanilat yang terdiazotasi membentuk
azobilirubin (reaksi van den Bergh) bilirubin
direk atau bilirubin langsung.

Bilirubin tak terkonjugasi (hematobilirubin)


merupakan bilirubin bebas yang terikat
albumin harus lebih dulu dicampur dengan
alkohol, kafein atau pelarut lain sebelum
dapat bereaksi,
karena itu dinamakan bilirubin indirek atau
bilirubin tidak langsung.

Hati : konjugasi bilirubin dengan asam glukuronat. Bilirubin


indirect menjadi direct
Sel hati : mengeksresi bilirubin terkonjugasi kedalam kanalikuli
empedu.
Usus: sebagian dari bilirubin direct yang telah dieksresi oleh
empedu dihidrolisis dan bilirubin indirect diabsorbsi
Bilirubin indirect memasuki hati. Oleh enzim glukoronic acid, di
ubah menjadi bilirubin direct yang larut dalam air.(bilirubin
dalam keaadaan normal tidak ditemukan pada urine)
Bilirubin direct dikeluarkan dalam empedu, disimpan dalam
kantung empedu dan dikeluarkan secara teratur dalam usus
halus.
Di dalam usus halus, oleh bakteri usus bilirubin diubah menjadi
urobilinogen yang dibuang melelui tinja dan urine, sebagian
diserap lagi untuk kembali masuk ke hati lagi ( siklus
enterohepatik)

Peningkatan kadar bilirubin direk menunjukkan adanya


gangguan pada hati (kerusakan sel hati) atau saluran
empedu (batu atau tumor).
Bilirubin terkonjugasi tidak keluar dari empedu menuju
usus sehingga akan masuk kembali dan terabsorbsi ke
dalam aliran darah.
Peningkatan kadar bilirubin indirek dikaitkan dengan
peningkatan destruksi eritrosit (hemolisis), seperti pada
penyakit hemolitik oleh autoimun, transfusi, atau
eritroblastosis fatalis.
Peningkatan destruksi eritrosit tidak diimbangi dengan
kecepatan kunjugasi dan ekskresi ke saluran empedu
sehingga terjadi peningkatan kadar bilirubin indirek.

Hati bayi yang baru lahir belum berkembang


sempurna sehingga jika kadar bilirubin yang
ditemukan sangat tinggi, bayi akan mengalami
kerusakan neurologis permanen disebut
kenikterus.
Kenikterus timbul karena bilirubin yang
berkelebihan larut dalam lipid ganglia basalis.
Kadar bilirubin (total) bayi baru lahir bisa
mencapai 12 mg/dl;
kadar patologis adalah > 15 mg/dl.
Ikterik nampak jika kadar bilirubin > 3 mg/dl.

DEWASA :
Bilirubin Total : 0.1 1.2 mg/dl
Bilirubin Direk: 0.1 0.3 mg/dl
Bilirubin Indirek: 0.1 1.0 mg/dl
ANAK :
Bilirubin total : 0.2 0.8 mg/dl
Bilirubin Indirek : sama dengan dewasa.
BAYI BARU LAHIR :
Bilirubin total : 1 12 mg/dl
Bilirubin direk : sama dengan dewasa.

Bilirubin Total, Direk

PENINGKATAN KADAR : ikterik obstruktif karena batu


atau neoplasma,hepatitis, sirosis hati, mononucleosis
infeksiosa, metastasis (kanker) hati, penyakit Wilson.
Pengaruh obat : antibiotic (amfoterisin B, klindamisin,
eritromisin, gentamisin, linkomisin, oksasilin,
tetrasiklin), sulfonamide, obat antituberkulosis ( asam
para-aminosalisilat, isoniazid), alopurinol, diuretic
(asetazolamid, asam etakrinat), mitramisin, dekstran,
diazepam (valium), barbiturate, narkotik (kodein,
morfin, meperidin), flurazepam, indometasin,
metotreksat, metildopa, papaverin, prokainamid,
steroid, kontrasepsi oral, tolbutamid, vitamin A, C, K.

PENURUNAN KADAR : anemia defisiensi besi.


Pengaruh obat : barbiturate, salisilat (aspirin),
penisilin, kafein dalam dosis tinggi.

Bilirubin indirek

PENINGKATAN KADAR : eritroblastosis fetalis,


anemia sel sabit, reaksi transfuse, malaria,
anemia pernisiosa, septicemia, anemia hemolitik,
talasemia, CHF, sirosis terdekompensasi,
hepatitis. Pengaruh obat : aspirin, rifampin,
fenotiazin (lihat biliribin total, direk)
PENURUNAN KADAR : pengaruh obat (lihat
bilirubin total, direk)

Makan mengandung tinggi lemak


mempengaruhi kadar bilirubin. Lipid
menurunkan kadar
Wortel dan ubi jalar dapat meningkatkan kadar
bilirubin.
Hemolisis peningkatan palsu
Sampel darah yang terpapar sinar matahari atau
terang lampu, kandungan pigmen akan menurun.
Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar bilirubin.
Persiapan : puasa minimal 4 jam sebelum
pemeriksaan

perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya seperti


membran mukosa yg menjadi kuning karena pewarnaan oleh
bilirubin yg meningkat konsentrasinya dalam siklus darah.
Jaundice dapat menyerang pada laki-laki dan wanita di segala
usia, tergantung faktor penyebabnya. Pada usia dibawah 30
tahun biasanya jaundice timbul karena kasus penyakit parenkim.
Di atas 50 tahun disebabkan batu/tumor. Sedangkan antara 3050 tahun disebabkan karena penyakit hati kronik.
Sebagian besar Jaundice terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan
pada bayi 80% bayi kurang bulan dan dapat terjadi pada bayi
dengan warna kulit apapun. Jaundice sebagian bersifat patologik
yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau
menyebabkan kematian.

A. sebab hemolitik
Pembentukan bilirubin lebih besar daripada kecepatan sel
hepar mengeksresikan bilirubin. Bilirubin plasma jarang >80
mmol/l dan kulit pasien jingga kuning.

B. sebab hepatoseluler
cacat transfort bilirubin ke dalam sel, karena ada kerusakan
hepatoseluler penyakit.akibatnya lebih meningkat bilirubin
konjungasi didalam plasma dari pada tak dikonjungasi, bilirubin
total plasma bisa lebih dari 300 mmol/l

C. sebab kolestatik
Bila kolestatik dominan dan terutama bila sebabnya adalah
obstruksi, bilirubin total plasma bisa >500 mmol/l

hati bayi yang baru lahir belum dewasa


(immature), sehingga tidak dapat memproses
bilirubin dengan cepat.
kondisi ABO incompatibility dan Rh
incompatibility. menyebabkan pemecahan sel
darah merah yang sangat cepat.
diabetes selama kehamilan,
penggunaan oksitoksin pada saat proses
kelahiran
riwayat neonatal jaundice dalam keluarga
bayi lahir kurang bulan ( kurang dari 38 minggu )

Ikterus neonatus fisiologis


Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi ringan (< 12,9 mg/dl)
timbul antara hari kedua dan kelima setelah lahir.
Ikterus neonatal yang normal disebabkan oleh imaturitas
enzim glukuronol transferase tetapi biasanya meningkat
beberapa hari hingga minggu kedua setelah lahir dan
setelah itu ikterus akan menghilang
Ikterus neonatus patologis
Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi melebihi 20 mg/dl,
terjadi suatu keadaan yang disebut sbg kern ikterus terjadi
di daerah ganglia basalis yang banyak mengandung lemak.
Bila tidak diobati dapat terjadi kematian/kerusakan
neurologis yang berat.

Fototerapi (Sinar biru/fluorescen dgn lamda


430-470 nm)
perubahan struktural bilirubin menjadi
isomer2 yang larut dalam air, isomer ini akan
diekskresikan dg cepat ke dlm empedu tanpa
harus dikonjugasi terlebih dahulu.
Trasfusi darah
Obat-obatan (bersama-sama fotoerapi)
ASI
Sinar matahari

Pengobatan ikterus tergantung dasar


penyebabnya.
Bila penyebabnya penyakit hati (misalnya
hepatitis virus), biasanya jaundice akan
menghilang seiring dengan perbaikan
penyakit tersebut.
bila penyebabnya adalah penyumbatan pada
saluran empedu, biasanya dilakukan
pembedahan atau endoskopi

A. SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic


Transaminase)
B.SGPT( Serum Glutamic pyruvic
Transaminase)
C.Fosfatase Alkali
D. GAMA GT (GGT)= Gama Glutamil
Transpeptidase
E. KOLINESTERASE
F. LDH = Lactid Acid Dehydrogenase

You might also like