Professional Documents
Culture Documents
10 2008 311
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11470
rapid_racerz@yahoo.com
KEHAMILAN NORMAL
Abstrak: Kehamilan adalah suatu proses fisiologis dimana kondisi seseorang wanita memiliki
janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan
pada manusia berkisar sekitar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi
terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang memerlukan
perawatan yang khusus agar dapat berlangsung dengan baik serta menjamin kesehatan ibu
maupun janin yang dikandung. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan untuk mendeteksi
dini tanda dan gejala kehamilan agar perawatan dini dapat diberikan. Kehamilan dikatakan
fisiologis apabila selama kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan
pada ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan / Asuhan Antenatal (antenatal care)
merupakan pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk memonitor serta mendeteksi dini adanya
kelainan dalam kehamilan agar nantinya dapat diobati secepatnya dan akhirnya dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas baik ibu maupun janin.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS1-3
1. Identitas pasien
Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
Perkahwinan yang ke berapa, sudah berapa lama.
2. Anamnesa obstetri :
A. Berkaitan haid:
Kapan hari pertama haid terakhir-HPHT ( last menstrual periode-LMP )
Kapan menarche
Teratur atau tidak
Nyeri atau tidak
Berapa lama
B. Riwayat obstetric
Apakah pernah hamil / bersalin?
Jika pernah hamil, tanyakan:
Yang ke berapa?
Pernah abortus? Jika ya, brapa kali, sebab apa, umur kehamilan
Berapa kali?
Pernah bersalin secara Sectio Caesarea (SC)? kalau ada, alasannya apa
Tanda-tanda vital- tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, denyut nadi
Laboratorium
Peningkatan kadar -HCG
Pada kehamilan, cukup menggunakan test kehamilan berdasarkan kadar -HCG didalam
urin pasien. Uji kehamilan ini dapat dibaca dalam 3 sampai 5 menit, dengan tingkat akurasi dan
kecermatan yang tinggi. Sebagian besar tes menunjukkan hasil positif setelah 4-7 hari pasca
amenorhea. Sistem yang digunakan dalam berbagai perangkat berbeda-beda, namun masingmasing berpegang pada prinsip yang sama: pengenalan hCG ( atau subunitnya) oleh suatu
antibodi terhadap molekul hCG atau epitop subunit .
Kadarnya meningkat sejak hari implantasi hingga mencapai puncaknya pada sekitar hari
ke-60 sampai 70. Setelah itu, konsentrasinya menurun secara bertahap sehingga titik terendah
dicapai pada sekitar hari ke-100 sampai 130.
ii.
Imaging
USG - USG transvaginal atau transabdominal untuk memastikan adanya janin
dalam kandungan. Dengan sonografi abdomen,kantung gestasi dapat dilihat
mulai usia kehamilan 4 sampai 5 minggu sejak haid terakhir. Pada hari ke-35,
semua kantong gestasi normal sepatutnya sudah terlihat. Pada minggu ke-8,
usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12,
tiap milimeter panjang puncak kepala-bokong merefleksikan pertambahan
usia gestasi 4 hari.
DIAGNOSIS
A. Diagnosis kerja
Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan,
triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan
triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan.5
Diagnosis kehamilan ditegakkan atas dasar : 4
1. Riwayat amenorea
2. Pembesaran uterus
3. Tes kehamilan positif
Tanda dan Gejala Kehamilan 4-8
1. Tanda mungkin hamil (presumptive) gejala yang dikeluhkan pasien
2. Tanda tidak pasti hamil (probable) - tanda yang ditemukan oleh pemeriksa
3. Tanda pasti hamil (positif)
Tanda Mungkin Hamil
Nausea (mual) dan emesis (muntah) -Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8
minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh
hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
Mastodynia Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena
pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli.
Miksi Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus
yang gravid mendesak vesica urinaria.
Konstipasi Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang
menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.
Weight gain Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan
pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20
minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.
Fatigue Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan
lebih berat pada umur 32 minggu.
Nail sign Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih
tipis.
Mengidam Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan
pertama.
Pigmentasi kulit Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka
(chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti
jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
Varises Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.
Perut membesar
Leukorrhea, discharge lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen
dan progesteron.
Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 1620 minggu.
Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa
nyeri.
Tanda pasti
Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagianbagian janin.
Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi Dapat didengar dengan stetoscop
monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG.
Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen rongten sudah tidak disarankan karena
efek radiasi pada janin.
Tabel 1
Primipara
Multipara
Perut
Tegang
Pusat
Menonjol
Dapat datar
Rahim
Tegang
Agak lunak
Payudara
Tegang, tegak
Labia
bersatu
Agak terbuka
Himen
Karankula himenalis
Vagina
Serviks
Pembukaan
Mendatar lalu
membuka
Perineum
Masih utuh
Gambar 1
meskipun perutnya kian hari kian gendut seperti layaknya ibu hamil. Dan ketika di USG
pun memang dalam rahimnya tidak ada apa-apa. Ini yang membedakan pseudocyesis
dengan hamil anggur (Mola hidatidosa), karena untuk ibu yang mengalami hamil anggur,
ketika di USG dalam rahimnya ada semacam gelembung-gelembung cairan bening
seperti buah anggur atau gelembung udara.
Penyebab utamanya diduga akibat masalah emosional dan psikologis, seperti
karena keinginan yang kuat untuk hamil, sehingga dirinya merasa mengalami proses
kehamilan. Biasanya hal ini terjadi saat ada seseorang didekatnya ada yang sedang hamil.
Hal inilah yang kemudian membuat ia seperti tersugesti bahwa dirinya pun sedang hamil.
Salah sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pseudocyesis
dengan
kelenjar
pituitary
(pusat
produksi
hormon
selama
kehamilan).
Ketidakseimbangan hormon ini sering dipicu oleh stres dan kecemasan, sehingga dapat
menyebabkan perubahan emosi dan psikologis yang mengarah pada kepercayaan atas
sesuatu yang sangat diharapkannya. Perempuan yang mengalami kondisi ini sudah
seharusnya melakukan konseling karena memang penyebab utamanya adalah soal
emosional dan psikologis.4-6
2. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa (hamil anggur) adalah kelainan di dalam kehamilan dimana jaringan
plasenta (ari-ari) berkembang dan membelah terus menerus dalam jumlah yang berlebihan. Mola
dapat mengandung janin (mola parsial) atau tidak terdapat janin di dalamnya (mola komplit).
Pada kebanyakan kasus, mola tidak berkembang menjadi keganasan, namun sekitar 2-3 kasus per
1000 wanita, mola dapat berubah menjadi ganas dan disebut koriokarsinoma. Kemungkinan
terjadinya mola berulang berkisar 1 dari 1000 wanita. Kadar hormon yang dihasilkan oleh mola
hidatidosa lebih tinggi dari kehamilan biasa.
Tanda dan gejala kehamilan dini didapatkan pada mola hidatidosa. Kecurigaaan biasanya
terjadi pada minggu ke 14 - 16 dimana ukuran rahim lebih besar dari kehamilan biasa,
pembesaran rahim yang terkadang diikuti perdarahan, dan bercak berwarna merah darah beserta
keluarnya materi seperti anggur pada pakaian dalam. Tanda dan gejala serta komplikasi mola :
i.
Mual dan muntah yang parah yang menyebabkan 10% pasien masuk RS
ii.
Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar)
9
iii.
iv.
3. Kista ovarii Mungkin ada menopause, perut membesar tapi pada pemeriksaan dalam
uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif, lamanya pembesaran perut dapat
melampaui umur kehamilan.5
FISIOLOGIS KEHAMILAN
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih /
spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal,
implantasi terjadi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot embrio janin menjadi bakal individu baru.6,9
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, human somatomammotropin dan prolaktin. Human Chorionic Gonadotropin
(hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi
kadarnya selama kehamilan.
KONSEP KEHAMILAN NORMAL
Peningkatan tekanan intrafolikel terjadi setelah folikel de graaf matang dengan
mengeluarkan estrogen dan atas pengaruh FSH yang menurun dan merangsang LH surge,
sehingga terjadi pula ruptura dengan melemparkan ovum yang dibungkus oleh komulus
oophorus dan korona radiata. Sementara makin meningkatnya estrogen, terjadi gerakan putar
batik ovarium pada sumbunya, dan fimbriae tuba makin mendekati ovarium yang kedua gerakan
tersebut selalu dapat mengelilingi ovarium.
10
Dengan demikian, seluruh permukaan ovarium seolah olah tertutup oleh fimbriae
sehingga saat terjadi ovulasi ovum selalu dapat ditangkap oleh fimbriae yang disebut ovum
picked mechanism. Estrogen yang dikeluarkan dapat mempengaruhi tuba dan sel dengan vilinya
sehingga menimbulkan aliran cairannya menuju uterus.
Oleh karena pengaruh dari LH, komulus oophorus dan sel korona radiata ikut serta
mengeluarkan progesteron yang dapat meningkatkan gerak sepertiga dari tuba sampai
isthmusnya, untuk mempercepat jalannya ovum. Ovum akan berada pada tuba falopii selama 80
jam, khususnya di ampula tuba, sebagai tempat terluas, karena itu paling besar kemungkinan
terjadi konsepsi.
Seperti diketahui saat puncak masa subur, lendir serviks sangat jernih sehingga mudah
ditembus oleh spermatozoa. Dalam perjalanan menuju tuba spermatozoa mengalami kapasitasi
dengan melepaskan sebagian pembungkus kepala yang terdiri dari glikoprotein, dan mampu
melakukan tugas menembus ovum melalui stomata yang telah siap.
Hasil konsepsi meneruskan perjalanannya dan masuk kavum uteri dalam bentuk blastokis serta
masih memerlukan kesiapan endometrium sekitar 90 150 jam, setelah konsepsi dan melakukan
kontak pertama dengan desidua hari ke-6.
Pada saat spermatozoa menembus ovum melalui stomata, telah dikeluarkan platelet
activating faktor like substance (PAF) yang akan merangsang ovarium dan blastokis sendiri
untuk mengeluarkan early pregnancy factor (EPF), yang menyebabkan blastokis mampu
mengadakan kontak dengan desidua.
Sementara itu, desidua mengeluarkan kortisol sehingga hasil konsepsi tidak ditolak oleh
endometrium dan dapat tumbuh kembang sebagaimana mestinya. Di samping itu, desidua juga
mengeluarkan inhibin faktor dan aktivin faktor yang mempengaruhi pengeluaran gonadotropin
releasing faktor dan selanjutnya mempengaruhi human chorionic gonadotropin. Dengan
demikian, keduanya dapat mengatur pengeluaran progesteron sehingga kehamilan dapat
bertahan.
Pada hari ke-5, lapisan blastokis diliputi oleh trophectoderm yang akan terpecah
menjadi dua lapisan, lapisan dalam sitotrofoblas, sedangkan lapisan luar sinsitiotrofoblas dan
terjadi kontak pertama.
Pada hari ke-6, Kedua lapisan ini mampu melakukan tugasnya membentuk plasenta.
Segera setelah terhentuknya dua lapisan tersebut, masing masing akan mengeluarkan
11
hipotalamik seperti hormonal oleh sitotrofoblas dan semacam hormon kelenjar pituitari serta
berantai sampai dikeluarkannyahormon hormon plasenta.
Sementara plasenta belum lengkap, korionik gonadotropin plasenta mempertahankan
pengeluaran estrogen dan progesteron dart korpus luteum.
Dikenal juga beberapa hormon plasenta yang jumlahnya kecil, tetapi fungsinya untuk
menekan sistem antigen antibodi sebagai imunosupresan sehingga kehamilan dapat berlangsung
terus.5,6,9
PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN4-10
A. ORGAN REPRODUKSI
1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus. Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal - berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami
hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda Hegar),
warna menjadi livide / kebiruan. Fundus uteri menjadi tidak simetris ( tanda Piscasek).
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan (leukorea)
Ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5cmx5cmx2,5cm dan berkembang pesat menjadi
30cmx22,5cmx20cm salaam kehamilan seiring pertumbuhan janin. Untuk berat uterus sendiri
meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gr menjadi 1000 gr.
2. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
12
3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
B. PAYUDARA
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
C. SISTEM RESPIRASI
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke cranial
sehingga terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
D. SISTEM SIRKULASI / KARDIOVASKULAR
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan hemodinamik
calon ibu, meliputi :
1. retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2. anemia relatif
3. tekanan darah arterial menurun
4. curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
5. volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
6. volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara
perlahan sampai akhir kehamilan.
13
H. METABOLISME
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
14
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa
plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
I. PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg
berat plasenta + 0.5 kg
cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg
pertumbuhan mammae + 1 kg
penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg
ANTENATAL CARE
DEFINISI
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan oleh ibu hamil
selama hamil, mulai dari triwulan 1 sampai saat berlangsung persalinan. Ibu hamil sebaiknya
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan
15
ii.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
iii.
iv.
v.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal
17
Tabel 2
Pemeriksaan pada kunjungan rutin
Weeks
Tujuan
First
Visit
15
20
24
28
29
41
History
Complete
Riwayat kehamilan
Updated
Physical examination
Complete
Tekanan darah
Pelvic/cervical
Tinggi fundus
Hematocrit /
hemoglobin
Hematological Disorders
Isoimmunization
Antibody screen
Isoimmunization
Cervical Neoplasia
A
x
Ba
and/or
Fetal aneuploidy
screening
Neural-tube defect
screening
B or
Urine protein
assessment
Urinalisis
Urine culture
18
Rubella serology
Syphilis serology
Syphilis
Gonococcal culture
Gonorrhea
Chlamydial culture
Chlamydial Infections
Hepatitis B serology
Viral Hepatitis
HIV serology
Group B streptococcus
culture
Jumlah kehamilan, jumlah persalinan aterm, jumlah abortus, jumlah anak hidup, perdarahan pada
masa hamil, bersalin, nifas, hipertensi pada masa hamil.
4. Riwayat kesehatan
Termasuk penyakit terdahulu atau sekarang penaykit yang diderita sebelum hamil, penyakit
turunan, alergi atau operasi yang pernah dijalani sebelumnya.
5. Riwayat Sosial Ekonomi
Status perkawinan, respon keluarga terhadap kehamilan, jumlah keluarga yang tinggal serumah,
kebiasaan makan dan minum, gaya hidup, pekerjaan dan aktivitas sehari hari.
B. Pemeriksaan Fisik
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mendeteksi komplikasi komplikasi kehamilan,
yang terdiri dari :
a) Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan umum terdiri dari :
1. Tanda Vital - tekanan darah, pernafasan, denyut nadi, suhu, Berat badan, Tinggi badan
2. Muka - adanya oedema ( ada / tidak ada ), congjungtiva, sklera
3. Dada - mamae, striae, areola, dan puting susu
4. Pinggang - ada nyeri ( ada / tidak ada )
5. Ekstremitas - Oedema tangan dan jari ( ada / tidak ada ), oedema tibia, kaki, betir merah,
varices tungkai ( ada / tidak ada ), refleks patela ( positif / negative)
6. Abdomen - bekas luka ( ada / tidak ada ), pembesaran perut, bentuk perut, oedema acites ( ada
/ tidak ada )
7. Genetalia - vulva dan vagina ( varices ada / tidak ada ), perineum ( bekas luka parut ada / tidak
ada )
20
Sumber : http://www.nursingprogramguide.com/nursing-program/leopold%E2%80%99s-maneuver/
3. Auskultasi - dengan menggunakan stetoskop monoral
22
23
C. Zat besi
Pada wanita hamil dan laktasi disarankan penambahan asupan zat besi sebesar 30 60 mg
perhari. Selama kehamilan, diperkirakan 300 500 mg zat besi yang diberikan pada janin.
D. Vitamin & Mineral
Preparat Vitamin & Mineral diberikan bukan sebagai pengganti asupan makanan yang normal.
Asam folat berguna untuk mengurangi kejadian NTDs dan diberikan dengan dosis 4 mg perhari
pada ibu dengan riwayat melahirkan anak dengan NTDs 3 bulan sebelum kehamilan dan
dilanjutkan sampai sekurang-kurangnya kehamilan 12 minggu. Pada kehamilan normal, asam
folat diberikan dengan dosis 0.4 mg perhari Pada pasien vegetarian dan penderita anemia
megaloblastik diperlukan suplemen Vitamin B12.
E. Diet rendah garam
Makanan yang mengandung sedikit natrium tidak membahayakan kehamilan. Diet rendah garam
merupakan hal yang harus dihindari oleh karena dapat membahayakan ibu hamil. Tidak ada
bukti bahwa kenaikan berat badan yang terlalu cepat pada preeklampsia dapat dikendalikan
dengan diet rendah garam.
Table 3
Recommended Daily Dietary Allowances for Nonpregnant, Pregnant, and Lactating Women.
Nonpregnant Women
(years)
Pregnant
Women
Lactating
Women
2100
2100
2100
2000 +300
+500
Protein (g)
48
46
46
46
+30
+20
Vitamin A (RE)/(IU)
800
800
800
800
800
1300
Vitamin D (IU)
400
400
200
200
400
400
Vitamin E (IU)
10
12
60
60
60
60
70
95
Fat-soluble vitamins
Water-soluble
vitamins
Vitamin C (mg)
24
Folate (g)
180
180
180
180
400
280
Niacin (mg)
15
15
15
13
17
20
Riboflavin (mg)
1.3
1.3
1.3
1.2
1.6
1.8
Thiamine (mg)
1.1
1.1
1.1
1.0
1.5
1.6
Vitamin B6 (mg)
1.5
1.6
1.6
1.6
2.2
2.1
2.2
2.6
Calcium (mg)
1300
1000
1000
1200 1000
1000
Iodine (g)
150
150
150
150
175
200
Iron (mg)
15
15
15
10
30
15
Magnesium (mg)
300
280
280
280
300
355
Phosphorus (mg)
1200
800
800
800
1200
1200
Zinc (mg)
12
12
12
12
15
19
Minerals
Perbedaan keperluan asupan nutrisi saat tidak hamil, hamil dan menyusui5
PERKARA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KEHAMILAN5,6,10
Hubungan Seksual
Pada dasarnya hubungan seksual selama kehamilan dapat dilakukan kecuali bila rjadi keadaan
yang patologis. Hubungan seksual sebaiknya dilakukan dengan hati-hati terutama pada
kehamilan 32 36 minggu untuk menghindari terjadinya persalinan preterm . Hubungan seksual
selama kehamilan sebaiknya dibatasi atau tidak diperkenankan pada kasus :
1. Abortus iminen
2. Riwayat persalinan prematur
3. Ketuban pecah dini
Berendam dan berenang
Merendam tubuh dalam air biasanya tidak akan menyebabkan masuknya air kedalam vagina.
Berenang boleh dilakukan selama kehamilan. Pada kehamilan trimester akhir, terdapat gangguan
25
keseimbangan tubuh ibu sehingga harus hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan saat mandi di
shower atau di kamar mandi.
Douching
Tidak perlu dilakukan selama kehamilan dan merupakan tindakan yang membahayakan bagi
kesehatan ibu dan kehamilannya
Perawatan gigi
Selama kehamilan sering terjadi hipertrofi dan perdarahan gusi. Prosedur dental umum dengan
atau tanpa anestesi lokal (proses tumpatan pada gigi) dapat dilakukan setiap saat dalam
kehamilan. Prosedur dental yang memakan waktu lama (pembedahan minor pada pengangkatan
gigi molar III) sebaiknya ditunda sampai trimester II. Antibiotika dan analgesia dapat diberikan
untuk terapi abses gigi.
Imunisasi
Vaksinasi dengan virus hidup harus dihindarkan selama kehamilan. American College Of
Obstetrician and Gynecology memberikan rekomendasi pemberian imunisasi toksoid difteri dan
tetanus selama kehamilan bila terdapat resiko terpapar pada penyakit yang bersangkutan. Pada
pasien resiko tinggi dapat diberikan vaksinasi Hepatitis B. Vaksin campak, varicella , rubela dan
parotitis diberikan 3 bulan sebelum kehamilan. Pemberian imunoglobulin diberikan pada pasien
hamil yang terpapar dengan campak, hepatitis A dan B, tetanus, varicella atau rabies.
Pakaian
Pada kehamilan lanjut sebaiknya dikenakan pakaian hamil konvensional yang longgar dan
penutup dada dengan ukuran yang tepat. Korset khusus untuk kehamilan jarang diperlukan
kecuali untuk mengatasi rasa nyeri punggung dan kekendoran dinding abdomen yang terlampau
hebat. Wanita hamil sebaiknya mengenakan sepatu beralas rata dan bukan bertumit tinggi.
Olahraga
Wanita hamil boleh melakukan aktivitas olah raga sedang, namun harus diimbangi dengan
istirahat 1 2 jam disiang hari. Olah raga berbahaya atau olah raga berat harus dihindarkan
selama kehamilan. Senam aerobik yang diikuti sebaiknya yang diperuntukkan bagi wanita
26
hamil. Target nadi harus sesuai dengan usia dan berat badan. Perhatikan keamanan persendian
saat melakukan olah raga.
Pekerjaan
Wanita hamil harus diberi kesempatan untuk melanjutkan kegiatan profesinya selama kehamilan
dengan catatan bahwa kegiatan profesi tersebut tidak membahayakan bagi proses kehamilannya.
Pekerjaan yang memerlukan kegiatan fisik berlebihan harus dinilai oleh ahli obstetri atau ahli
kesehatan kerja secara cermat. Kegiatan fisik ibu hamil berlebihan dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen dan cadangan jantung yang menyebabkan berkurangnya aliran uteroplasenta.
Travelling
Berpergian jauh dengan mobil, kereta api atau pesawat terbang pada umumnya tidak
mengganggu kehamilan Wanita hamil sebaiknya menghindari berpergian jauh dan memakan
waktu lama, terutama pada pasien dengan riwayat abortus, persalinan preterm, dan perdarahan
pervaginam.
PROSES PERSALINAN NORMAL
Tanda-tanda persalinan sudah dekat adalah :
a. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
b. Perineum menonjol
c. Ibu kemungkinan merasa ingin BAB
d. Vulva vagina dan spinchter anus membuka
e. Jumlah pengeluaran lendir dan darah meningkat4
Diameter Janin
1) Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari kepala janin,
dipakai di dalam definisi penguncian (engagement).
2) Diameter suboksipito-bregmantika ialah jarak antara batas leher dengan oksiput ke
anterior fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi kepala.
3) Diameter oksipito-mental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala janin; ini adalah
diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.
27
4) Diameter submento-bregmatica, dari bawah dagu (os hyoid) ke ubun2 besar (9cm),
melalui jalan lahir pada letak muka.
5) Diameter subokspito-frontalis, dari foramen magnum ke pangkal hidung(11cm), melalui
jalan lahir pada sikap fleksi sedang.
6) Diameter fronto-oksipitalis, dari pangkal hidung ke titik terjauh di belakang
kepala(12cm).
7) Diameter bitemporalis (8cm), pada letak defleksi, melalui conjugate vera4
Partus dibagi menjadi 4 kala:
i.
Kala I (kala pembukaan): mulai his persalinan sampai serviks membuka lengkap (10 cm)
ii.
iii.
iv.
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul
ibu. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin itu harus
menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersed ia di dalam panggul. Diameter-diameter yang
besar dari janin harus menyesuaikan dengan diameter yang paling besar dari panggul ibu agar
janin bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan.4
MEKANISME PERSALINAN4,6,7,9
Gerakan-gerakan utama anak dalam kelahiran ialah :
a. Turunnya kepala
b. Fleksi
c. Putaran paksi dalam
d. Ekstensi
e. Putaran paksi luar
f.
Ekspuls
28
a. Turunnya kepala
Turunnya kepala dibagi dalam :
1) Masuknya kepala dalam pintu atas panggul
Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah terjadi pada bulan
terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan
dengan fleksi yang ringan. Ada 2 keadaan:
a) Synclitismus- apabila sutura sagitalis berada di tengah-tengah jalan lahir, tepat diantara
symphysis dan promotorium. Os parietale depan dan belakang sama tingginya.
b) Asynclitismus - jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphysis atau agak ke
belakang mendekati promotorium. Ada 2 jenis:
-
2) Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan
biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya
kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakangerakan yang lain yaitu : fleksi, putaran paksi dalam, dan ekstensi.
Penyebab majunya kepala antara lain :
(a) tekanan cairan intrauterine
(b) tekanan langsung oleh fundus pada bokong
(c) kekuatan mengejan
(d) melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim.
29
b. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih
rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang
lebih kecil melalui jalan lahir: diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboksipito frontalis (11 cm).
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari
pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini
adalah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang
menimbulkan defleksi.
c. Putaran paksi dalam
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan
sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah
symphisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil
dan bagian inilah yang akan memutar ke depan dan ke bawah symphysis. Putaran paksi dalam
mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk
menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu
bawah panggul. Putaran paksi dalam bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi
sebelum kepala sampai Hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.
Sebab-sebab terjadinya putaran paksi dalam adalah :
1) pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala
2) bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah
depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara m. levator ani kiri dan kanan.
3) ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior.
d. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjadilah ekstensi atau
defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
30
Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak nya ke bawah dan satunya disebabkan
tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Setelah suboksiput tertahan pada pinggir bawah symphysis akan maju karena kekuatan
tersebut di atas bagian yang berhadapan dengan suboksiput, maka lahirlah berturut-turut pada
pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya dagu dengan gerakan
ekstensi. Suboksiput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomochlion.
e. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk
menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut
putaran restitusi (putaran balasan = putaran paksi luar).
Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber
isciadicum sepihak. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar yang sebenarnya dan
disebabkan karena ukuran bahu (diameter biacromial) menempatkan diri dalam diameter
anteroposterior dari pintu bawah panggul.
f. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi
hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
31
Gambar 3
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Penerbit Erlangga;
2007. p. 91
2. Ida GM, Kepaniteraan klinik obsteri & ginekologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004. p. 32-5
3. Constance S. Buku saku kebidanan. Edisi 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2009. p. 14-6
4. Barisaifuddin A ,Deborah AA ,Abadi A ,Trapsila PB ,Siddik J ,Sulin D , Diagnosis
Kehamilan ,Ilmu Kebidanan ,PT Bina Pustaka Sarwono Prawhirohardjo ,2009 : 213-20
5. DeCherney AH. Nathan L : Normal Pregnancy and Prenatal Care in Current Obstetrics
and Gynecologic Diagnosis and Treatment 10th Ed. USA: McGraw Hill Companies,
2006. p. 30-42
6. Cunningham FG, Leveno KJ. Prenatal care, Williams obstetrics 23rd Ed. USA: McGraw
Hill; 2010. p. 18-29
7. Ronald SG, Beth YK. Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th Edition. USA:
Lippincott Williams & Wilkins. 2008. P. 8-22
8. Rosewood D. diagnosis pregnancy, 2009. Diunduh pada 4 juni 2011 dari
http://www.acog.org/from_home/publications/diagnosis of pregnancy/nr05-10-05-2.cfm
9. Mina A. kehamilan normal, 2011. Diunduh pada 3 juni 2001 dari
http://obstetriginekologi.com/bagaimana-proses-terjadinya-kehamilan-normal
10. Agung GH. Pemeriksaan kehamilan, 2011. Diunduh pada 3 juni 20011 dari http://gregspog.com/pelayanan/pemeriksaan-kehamilan/
33