Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ADRIATI
I31112007
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Teori Biokimia
Terjadi
sebagai
respons
metabolisme
terhadap
stres
yang
Teori psikoanalisis
Merupakan respons pertahanan ego untuk melawan rangsangan dari
luar yang mengancam dan ditekan untuk muncul dalam alam sadar.
2. Etiologi
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang memengaruhi jenis dan jumlah
sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres.
Diperoleh baik dari klien maupun keluarganya. Faktor predisposisi dapat
meliputi faktor perkembangan, sosiokultural, biokimia, psikologis, dan
genetik.
Faktor perkembangan
Jika tugas perkembangan mengalami hambatan dan hubungan
interpersonal terganggu, maka individu akan mengalami stres dan
kecemasan.
Faktor Sosiokultural
Berbagai faktor di masyarakat dapat menyebabkan seseorang merasa
disingkirkan, sehingga orang tersebut merasa kesepian di lingkungan
yang membesarkannya.
Faktor Biokimia
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Jika
seseorang mengalami stres yang berlebihan, maka di dalam tubuhnya
akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik
neurokimia seperti buffofenon dan dimethytranferase (DMP).
Faktor Psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran
ganda bertentangan yang serin g diterima oleh seseorang akan
Faktor Genetik
Gen yang berpengaruh dalam skizofrenia belum diketahui, tetapi
hasil studi menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada
penyakit ini.
Faktor Presipitasi
3. Perilaku
Respons klien terhadap halusinasi dapat berupa cara curiga, takut, tidak
aman, gelisah, dan bingung, berperilaku yang merusak diri, kurang
perhatian,
tidak
mampu
mengambil
keputusan,
serta
tidak
dapat
membedakan keadaan, nyata dan tidak nyata. Rawlins dan Heacock (1993)
mencoba memecahkan masalah halusinasi berlandaskan atas hakikat
keberadaan seseorang individu sebagai makhluk yang dibangun atas dasar
unsur-unsur bio-psiko-sosio-spiritual sehingga halusinasi dapat dilihat dari
lima dimensi yaitu sebagai berikut.
Dimensi Fisik
Manusia dibangun oleh sistem indra untuk menanggapi rangsagan
eksternal yang diberikan oleh lingkungannya. Halusinasi dapat
ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang luar
biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium, intoksikasi
alkohol, dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yang lama.
Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan karena problem atau masalah yang
tidak dapat diatasi merupak penyebab halusinasi itu terjadi. Isi dari
halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien
tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut hingga berbuat
sesuatu terhadap ketakutannya.
Dimensi Intelektual
Dimensi intelektual menerangkan bahwa individu yang mengalami
halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego. Pada
awalnya halusinasi merupakan usaha dari ego sendiri untuk melawan
impuls yang menekan, tetapi pada saat tertentu menimbulkan
kewaspadaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan
tidak jarang akan mengontrol semua perilaku klien.
Dimensi Sosial
Pada
individu
kecenderungan
yang
untuk
mengalami
menyendiri.
halusinasi
Individu
menunjukkan
asyik
dengan
Dimensi Spiritual
Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial, sehingga interaksi
dengan manusia lainnya merupakan kebutuhan yang mendasar. Klien
yang mengalami halusinasi cenderung menyendiri sehingga proses di
atas tidak terjadi. Individu tidak sadar dengan keberadaannya dan
4. Sumber Koping
Sumber koping merupakan suatu eveluasi terhadap pilihan koping dan
strategi seseorang. Individu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan
menggunakan sumber koping yang ada di lingkungannya. Sumber koping
tersebut dijadikan sebagai modal untuk menyelesaikan masalah. Dukungan
sosial dan keyakinan budaya dapat membantu seseorang mengintegrasikan
pengalaman yang menimbulkan stres dan mengadopsi strategi koping yang
efektif.
5. Mekanisme Koping
Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada pengendalian
stres, termasuk upaya penyelesaian masalah secara langsung dan mekanisme
pertahanan lain yang digunakan untuk melindungi diri.
7. Jenis halusinasi serta Data Objektif dan Subjektif
Berikut ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri yang objektif dan subjektif
pada klien dengan halusinasi.
Tabel
mengalami halusinasi
Jenis Halusinasi
Halusinasi Dengar
(klien
mendengar
hubungannya
Data Objektif
Data Subjektif
Mendengar suara-
sendiri
suara
Marah-marah tanpa
kegaduhan
-
sebab
-
nyata/lingungan).
telinga
ke
Menutup telinga
suara
mengajak
bercakap-cakap
arah
tertentu
-
Mendengar
yang
Mendekatkan
atau
Mendengar
suara
menyuruh
melakukan sesuatu
yang berbahaya
-
Halusinasi
Penglihatan
(klien
melihat
gambaran
Melihat
ke arah tertentu
sinar,
terhadap
bayangan,
bentuk
pada geometris,
Ketakutan
yang
jelas/samar
Menunjuk-nunjuk
kartun,
hantu,
atau
jelas
monster
Mengendus-endus
Membau-bauan seperti
seperti
membaui
bauan tertentu
tersebut
Menutup hidung
menyenangkan
bagi
klien.
Halusinasi
Sering meludah
Pengecapan
muntah
darah,
(klien
merasakan
sesuatu
yang
nyata,
urine,
atau
feses.
tidak
biasanya
merasakan
makanan
rasa
yang tidak
enak).
Halusinasi Perabaan
(klien
Menggaruk-garuk
ada
di
permukaan kulit
-
stimulus
yang nyata).
Halusinasi Kinestetik
ada
serangga
Mengatakan
Merasa
seperti
terengat listrik.
Memegang
kaki
tertentu yang
timbul
di
anggapnya menjadi
tubuhnya).
mengecil
minum
Soft
drink.
Tahapan Halusinasi
Tahap I (Non-psikotik)
Pada tahap ini, halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada
klien, tingkat orientasi sedang. Secara umum pada tahap ini
halusinasi merupakan hal yang menyenangkan bagi klien.
Karakteristik:
a. Mengalami
kecemasan,
kesepian,
rasa
bersalah,
dan
ketakutan
b. Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan
kecemasan
c. Pikiran dan pengelaman sensorik masih ada dalam kontrol
kesadaran.
Perilaku yang muncul:
a. Tersenyum atau tertawa sendiri
b. Menggerakan bibir tanpa suara
c. Pergerakan mata yang cepat
d. Respons verbal lambat, diam, dan berkonsentrasi
Tahap II (Non-psikotik)
Pada tahap ini biasanya klien bersikap menyalahkan dan mengalami
tingkat kecemasan berat. Secara umum halusinasi yang ada dapat
menyebabkan antipati.
Karakteristik:
a. Pengalaman sensori menakutkan atau merasa dilecehkan oleh
pengalaman tersebut
Tahap IV (Psikotik)
Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan biasanya klien
terlihat panik.
Perilaku yang muncul:
a. Risiko tinggi mencederai
b. Agitasi/kataton
c. Tidak mampu merespons rangsangan yang ada
Subjektif:
halusinasi
Klien
mengatakan
melihat
bayangan putih
-
Klien
mengatakan
dirinya
Klien
mengatakan
kepalanya
melayang di udara
-
Klien
mengatakan
dirinya
Objektif :
-
untuk
mendengarkan
sesuatu
6. Pohon Masalah
7. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
Disorientasi
Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
g. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakapcakap dengan orang lain
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk klien.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan klien dirumah).
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan 4 (SP 4) untuk klien.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
kembali akan sangat sulit. Oleh karena itu, perawat harus melatih
keluarga klien agar mampu merawat klien gangguan jiwa dirumah.
Pendidikan kesehatan kepada keluarga dapat dilakukan melalui
tiga tahap. Tahap pertama adalah menjelaskan tentang masalah yang
dialami oleh klien dan pentingnya peran keluarga untuk merawat
klien . Tahap kedua adalah melatih keluarga untuk merawat klien,
dan tahap yang ketiga yaitu melatih keluarga untuk merawat klien
langsung.
Informasi yang perlu disampaikan kepada keluarga meliputi
pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami oleh klien, tanda
dan gejala halusinasi, proses terjadinya, cara merawat klien
halusinasi (cara berkomunikasi, pemberian obat, dan pemberian
aktivitas kepada klien), serta sumber-sumber pelayanan kesehatan
yang bisa dijangkau.
BAB III
PEMBAHASAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
I.
IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Tn. I
No. RM
: 003243
Umur
: 37 Thn
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
Status
: Kawin
: SD
V Ya
Tidak.
2. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil
V Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
3. Klien pernah keluar dari RSJ Sungai Bangkong Pontianak tahun yang lalu setelah membunuh
kakak iparnya, dan MRS ke RSJ Provinsi setelah marah-marah dan memukuli anggota
keluarganya akibat putus obat
Masalah Keperawatan: Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan
IV. FISIK
1. Tanda vital
V Ya
P: 18 x/menit
BB: 69 kg
Tidak
Jelaskan: Klien mengatakan sulit untuk istirahat siang dan tidur malam
Masalah Keperawatan : Gangguan Pola Tidur
V.
PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Jelaskan: Klien merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, memiliki istri dan tiga orang
anak
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
2.
Konsep diri
a. Gambaran Diri
b. Identitas diri
c. Peran
: Klien merasa kurang puas dengan perannya sebagai ayah saat berada
di RS
d. Ideal diri
e. Harga diri
3.
Hubungan Sosial:
a. Orang yang berarti: Klien mengatakan istri dan anak-anaknya adalah orang-orang yang
ia sayangi. Klien menambahkan bahwa ia sedih karena selama tiga
bulan dirawat, istrinya belum menjenguk, namun ia mengerti
karena jarak rumah dan RS jauh.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Masalah Keperawatan: Kerusakan Interaksi Sosial
4.
Spiritual:
a.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengaku pernah solah Jumat beberapa kali selama dirawat. Ia
sangat berharap bisa meningkatkan ibadahnya.
Masalah keperawatan : Distress Spiritual
penggunaan pakaian
tidak sesuai
Cara berpakaian
Seperti biasanya
Jelaskan: Klien berpenampilan rapi, menggunakan baju seragam bangsal dan celana pendek.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
2. Pembicaraan :
Cepat
Keras
Gagap
Inkoheren
Apatis
Lambat
Membisu
tidak mampu
memulai pembicaraan
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasen
Tremor
Kompulsif
Jelaskan: Saat berbincang dengan perawat, klien beberapa kali mengganti posisi duduk dan
sedikit membungkuk
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
4. Alam perasaan :
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
gembira
berlebihan
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tidak Kooperatif
Mudah tersinggung
Defensif
Curiga
7. Persepsi :
V Pendengaran
Pengecapan
Penglihatan
Peraba
Penghidu
Jelaskan: Klien memiliki masalah keperawatan gangguan persepsi sensori penglihatan dan
pendengaran. Klien mengaku mendengar bisikan-nisikan saat melamun yang
menyuruhnya untuk berbuat tindak kekerasan. Klien juga mengatakan bahwa ia
melihat bayangan hitam wanita berkerudung.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran dan
Penglihatan
8. Proses Pikir :
Sirkumtansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan: Klien tidak memiliki gangguan proses pikir. Pembicaraan sampai pada tujuan
pembicaraan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
9. Isi Pikir :
Obsesi
Fobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Bermusuhan
Tidak Kooperatif
Mudah tersinggung
Defensif
Curiga
Pikiran MagisWaham
Jelaskan: Klien mengatakan bahwa keluarga kakak iparnya (orang yang ia bunuh sebelum
masuk ke RSJ Sungai Bangkong Pontianak) masih dendam padanya.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir: Waham Curiga
Sedasi
Stupor
Tempat
Orang
Disorientasi
Waktu
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Konfabulasi
Tidak Mampu
berhitung sederhana
Jelaskan: ____________________________________________________________
masalah Keperawatan : ________________________________________________
Gangguan Bermakna
jelaskan: ____________________________________________________________
masalah Keperawatan : ________________________________________________
jelaskan: ____________________________________________________________
masalah Keperawatan : ________________________________________________
Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan Minimal
Bantuan total
jelaskan: ____________________________________________________________
masalah Keperawatan : ________________________________________________
3. Mandi
Bantuan Minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
5.
Bantuan total
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan
Ya
Tidak
Perawatan pendukung
Ya
Tidak
Mempersiapkan makan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Mencuci Pakaian
Ya
Tidak
Pengaturan Keuangan
Ya
Tidak
Belanja
Ya
Tidak
Transportasi
Ya
Tidak
Lain-lain
Ya
Tidak
jelaskan: ____________________________________________________________
masalah Keperawatan : ________________________________________________
Maladatif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Teknik Relokasi
Aktivitas konstruksi
Olah raga
Lainnya: ___________
Minum alkohol
Reaksi lambat/berlebihan
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya: ___________
_____________________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _____________________________________________________________________________________________________________________________
ANALISA DATA
Nama Pasien :
Dx Medis :
No RM :
Ruang :
MASALAH
DATA
KEPERAW
ATAN
Subyektif :
...............................................................................................
.................................
..............................................................
Obyektif :
.......................... ...................................................................
..............................................................................................
Subyektif :
...............................................................................................
..............................................................
Obyektif :
.......................... ...................................................................
.................................
..............................................................................................
Subyektif :
...............................................................................................
.................................
..............................................................
Obyektif :
.......................... ...................................................................
..............................................................................................
POHON MASALAH
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................. .............
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
___________,____________________ _
_______________________
Inisial Klien
: ............
Ruang
No Rekam Medis :
: ...............................
Dx Medis :
Rencana Tindakan Keperawatan
No
Diagnosa
Diagnosa
Keperawatan
Tanggal
Kriteria
Tujuan
Intervensi
Evaluasi
Rasional