You are on page 1of 2

Bukan sekedar materi dan kekayaan. Bukan tentang gengsi dan aman dari segala hal.

Namun
adalah jalan yang bersih. Jika ada kerikil dan batu mari kita singkirkan, bukan berbelok
mencari aman yang jelas dilarang. Ketidaksukaan tak harus kuungkapkan, hanya
keburukan yang harus dihindari. Senyum dan ketulusan adalah mutlak. Kejujuran tetap
yang terpenting.
Percaya, dan jangan berfikir prematur. Takdir ada jalannya sendiri. Tegar dan tetap
waspada ada lawan dalam kawanan kita. Masalah adalah untuk diselesaikan, bukan
untuk diumbar. Semuanya adalah ukuran keteguhan hati kita.
Hidup bukan sekedar menikmati hasil, namun adalah kontinyunitas yang harus terjaga
dalam keseimbangan. Untuk bertahan selama mungkin, untuk menjadi creator yang
sejati. Bukan duplicator. Yang membunuh hak orang lain. Dan memporak-porandakan
keseimbangan.
Ini Aku dan akan tetap berjalan serta hidup sebagai aku.
KISAH SANG PROFESSOR DAN SI NELAYAN
Suatu hari bertemulah dua orang sahabat lama di kampung pesisir sebuah pantai.
Keduanya dulu sahabat dibangku SD dan SMP. Atas perjalanan sang waktu dan
kesempatan maka selepas dari SMP maka mereka menjalani kehidupan masing-masing,
yang satu pergi merantau ke kota untuk meneruskan jenjang pendidikannya hingga
menjadi Professor dan satunya tetap tinggal di kamp
ung nelayan menjalani kehidupan menjadi nelayan sejati.
Rentang waktu beberapa puluh tahun maka suatu hari Sang Professor pulang kampung
mengunjungi sanak-saudara dan keluarga beserta teman-teman lamanya.
Bertemulah kedua sahabat itu dan kemudian saling melepas kangen. Sebagai bentuk
reuni mereka maka teman yang berprofesi sebagai nelayan mengajak temannya yakni
Sang Professor untuk naik perahu kecil memancing ikan ke tengah lautan.
Dalam perjalanan ke tengah laut terjadilah dialog yang menarik antara dua kawan lama
ini.
Apa kamu bisa bebahasa inggris?, tanya sang professor kepada si nelayan.
Wah, terus terang saja saya tidak sempat belajar bahasa Inggris karena aku hanya
belajar sampai SMP dan kemudian menjadi nelayan setiap pagi & sore. jawab si
nelayan dengan ringan dan sedikit malu-malu.
Rugi sekali kamu tidak bisa bahasa Inggris, dengan bahasa Inggris kamu bisa
mempelajari aneka ilmu, berkeliling dunia, merantau dan bisa menjadikan kamu kaya
raya. Sebaliknya jika kamu tidak bisa bahasa Inggris berarti kamu sudah kehilangan
50% hidupmu, saut sang professor dengan nada yang mulai menampakkan keunggulan
& kesombongannya.
Kemudian professor bertanya lagi, Kalau ilmu matematika kamu bisa tidak?.
Dengan malu yang makin besar, maka suara lirih sang nelayan menjawab parau,
Apalagi ilmu matematika, kamu tentu tahu sendiri lah dengan bekal aku cuma lulusan
SMP pasti tidak tahu banyak tentang Matematika.
Jawaban si nelayan menjadikan sang professor makin besar kepala dan merasa lebih
dari sahabat lamanya.

Tiba ditengah laut tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung, dan ombak hujan
bercampur angin lebat menerpa perahu kecil kedua sahabat tersebut.
Melihat kondisi ini sang professor menjadi sangat ketakutan dan memegang erat-erat
tepian perahu.
Tenang saja kawan, ombak ini insya allah tidak akan membinasakan kita. Ini biasa
terjadi kalau cuaca seperti ini, celetuk si nelayan memberikan penerangan kepada sang
professor.
Kita tidak usah takut. Jika ombak menghempaskan perahu ini maka kita tinggal
berenang beberapa ratus meter dari sini, maka kita akan sampai ke daratan pantai,
tambah si nelayan.
Mendengar ucapan itu maka makin takutlah sang professor dan mendekap erat si
nelayan.
Sang professor kemudian berkata, Justru karena saya tidak bisa berenang maka saya
takut jika perahu ini terbalik dan ombak menghempasakan kita di tengah laut, berkata
dengan penuh ketakutan.
Wah percuma kamu jika jadi professor tidak bisa berenang, kalau tidak bisa bahasa
Inggris & Matematika tadi kamu katakan akan kehilangan 50% hidupmu, tapi jika saat
ini kamu tidak bisa berenang maka kamu akan kehilangan 100% hidupmu.
Hikmah yang bisa kita ambil :
1.Jika kita mempunyai kelebihan maka kita tidak boleh mencela dan menghina
kekurangan orang lain karena bisa jadi kita banyak kelebihan disisi yang lain tapi
banyak juga kekurangan disisi yang lainnya.
2.Hiduplah saling mengisi agar kehidupan ini menjadi saling melengkapi dan semakin
indah.

You might also like