Professional Documents
Culture Documents
mengganggu. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik
abnormal pada rongga mulut. (http://putrisayangbunda.blog.com)
Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi
seperti tembakau;defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau jamur;atau penggunaan obat
kemoterapi (Potter & Perry,2005)
Penyakit sariawan yang umum/stomamatitis afrosa ialah penyakit rongga mulut yang
sukar di pahami timbul pada saat tertentu (biasanya pada permulaan usia dewasa) mengenai 20%
populasi (Robins Kumar,1995)
2. Etiologi
Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah
menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :
Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :
Kebersihan mulut yang kurang
Letak susunan gigi/ kawat gigi
Makanan /minuman yang panas dan pedas
Rokok
Pasta gigi yang tidak cocok
Lipstik
Infeksi jamur
Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan)
Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
Bagian dari penyakit sistemik antara lain :
Traumatik Ulcer
Stomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih jelas, dan nyeri tidak hebat.
b. Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis yang secara umum terjadi akibat infeksi oleh virus
atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun sistemik.
4. Patofisiologi
Identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi, memungkinkan dokter gigi untuk memulai
evaluasi pra-perawatan dan melakukan tindakan profilaktis yang terukur untuk meminimalkan
insidens dan morbiditas yang berkaitan dengan toksisitas rongga mulut. Faktor resiko paling
utama pada perkembangan komplikasi oral selama dan terhadap perawatan adalah pra-kehadiran
penyakit mulut dan gigi, perhatian yang kurang terhadap rongga mulut selama terapi dan faktor
lainnya berpengaruh pada ketahanan dari rongga mulut. Faktor resiko lainnya adalah : tipe dari
kanker (melibatkan lokasi dan histology), penggunaan antineoplastik, dosis dan administrasi
penjadwalan perawatan, kemudian area radiasi, dosisnya, jadwal dilakukan radiasi (kekerapan
dan durasi dari antisipasi myelosuppresi) serta umur pasien. Keadaan sebelum hadirnya penyakit
seperti adanya kalkulus, gigi yang rusak, kesalahan restorasi, penyakit periodontal, gingivitis dan
penggunaan alat prostodontik, berkontribusi terhadap berkembangnya infeksi lokal dan sistemik.
Kolonisasi bakteri dan jamur dari kalkulus, plak, pulpa, poket periodontal, kerusakan operculum,
gigi palsu, dan penggunaan alat-alat kedokteran gigi merupakan sebuah lahan yang subur buat
organisme opportunistik dan pathogenistik yang mungkin berkembang pada infeksi lokal dan
sistemik. Tambalan yang berlebih atau peralatan lain yang melekat pada gigi, membuat lapisan
mulut lebih buruk, menebal dan mengalami atropi, kemudian menghasilkan ulserasi local
(stomatitis).
c.
Stadium Ulcerasi
Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan
udema tonsilasi ini bertahan lama 1 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu
berbeda yaitu 1 5 minggu.
6. Manajemen Medik
Hindari makanan yang semakin memperburuk kondisi seperti cabai
Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya.
Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama makanan
yang mengandung vitamin 12 dan zat besi.
Hindari stress
Pemberian Atibiotik
Terapi
Pengobatan stomatitis karena herpes adalah konservatif. Pada beberapa kasus
diperlukan antivirus. Untuk gejala lokal dengan kumur air hangat dicampur garam (jangan
menggunakan antiseptik karena menyebabkan iritasi) dan penghilang rasa sakit topikal.
Pengobatan stomatitis aphtosa terutama penghilang rasa sakit topikal. Pengobatan jangka
panjang yang efektif adalah menghindari faktor pencetus.
Digunakan
dua
terapi
yang
dianjurkan
yaitu:
1. Injeksi vitamin B12 IM (1000 mcg per minggu untuk bulan pertama dan kemudian 1000 mcg
per bulan) untuk pasien dengan level serum vitamin B12 dibawah 100 pg/ml, pasien dengan
neuropathy peripheral atau anemia makrocytik, dan pasien berasal dari golongan sosioekonomi
bawah.
2. Tablet vitamin B12 sublingual (1000 mcg) per hari. Tidak ada perawatan lain yang diberikan
untuk penderita RAS selama perawatan dan pada waktu follow-up. Periode follow-up mulai dari
3 bulan sampai 4 tahun.
7. Komplikasi
Stomatitis jarang menyebabkan komplikasi yang serius namun dapat terjadi infeksi luas
di daerah bibir dan rongga mulut seperti abses dan radang.
Dampak gangguan pada kebutuhan dasar manusia;
Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
Terganggunya
rasa
nyaman
biasanya
yang
sering
dijumpai
adalah
perih
8. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur
sedangkan
diagnosis
Pemeriksaan laboratorium :
pasti
dengan
menggunakan
biopsi.
Nyeri/ Kenyamanan
Gejala
dan kemerahan
Keamanan
Gejala : Hemorrhage (pendarahan) akibat kerusakan membrane mukosa oral
Tanda : suhu tubuh naik, mukosa mulut tampak bengkak dan memerah( hiperemi)
Personal Hygiene
Gejala : tidak dapat melakukan oral hygiene
Tanda : bau nafas
b. Klasifikasi Data
Data subyektif:
Klien mengatakan nyeri
Klien mengatakan nafsu makan berkurang
Klien mengeluh lesu, lemas (malaise)
Klien mengeluh nyeri saat mengunyah makanan.
Klien mengatakan susah bergaul/berkomunikasi dengan orang lain
Data obyektif:
Perubahan mukosa oral
Wajah tampak meringis
Intoleransi pasta gigi, kurang vitamin C, oral hygene yang buruk
Antropometri: penurunan berat badan
Diet : porsi makan tidak habis
Adanya lesi di membran mukosa oral
Suhu tubuh naik
Membran mukosa tampak bengkak dan kemerahan
Tidak dapat berkomunikasi verbal dengan baik
Kerusakan vaskular,selular,dan matrik
c.
Analisa Data
NO.
1.
Symptom
Etiologi
DS:
Peradangan
(inflamasi)
nyeri
DO:
Kerusakan membran
Problem
Nyeri
mukosa
nyeri
2.
DS :
makan berkurang.
Klien mengatakan lesu,
lemas (malaise).
DO :
- Antropometri: penurunan
berat badan
Diet : makan tidak habis
Kerusakan
vaskular,selular,dan
matrik
Perubahan mukosa
Nafsu makan
berkurang
3.
DS :
Klien mengeluh nyeri saat
Perubahan
membrane mukosa
immunologi
Inflamasi
(peradangan)
mukosa oral
- Membran mukosa tampak
Pelepasan mediator
inflamasi
oral
(prostalgadin)
Nyeri
Perubahan membran
4.
DS :
Klien mengatakan susah
mukosa oral
bergaul/berkomunikasi
Tidak dapat
berkomunikasi verbal
mukosa oral
Perubahan membran
Gangguan
komunikasi verbal
Timbul lesi
Nyeri
dengan baik
Gangguan komunikasi
Kerusakan
verbal
vaskular,selular,dan matrik
d. Prioritas Masalah
Nyeri
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan perubahan mucosa oral penurunan
keinginan untuk makan sekunder akibat rasa nyeri di mukosa mulut, ditandai dengan;
DS:
4) Rencana Keperawatan
NO
1.
Tujuan
Nyeri
Intervensi
Rasional
Tupan :
stomatitis atau
Setelah dilakukan
memicu terjadinya
membuat semakin
tindakan keperawatan
stomatitis
parah
2. Stomatitis bisa
2. Kaji adanya komplikasi
mengakibatkan
Setelah dilakukan
akibat kerusakan
tindakan keperawatan
parah jika
3 hari nyeri
berkurang
Kriteria Hasil :
3. Antibiotik digunakan
3. Kolaborasi pemberian
untuk mengobati
- nyeri berkurang
kumur
kumur bisa
berangsur sembuh.
menghilangkan
kuman-kuman di
lembab
dapat mencegah
mulut.
timbulnya stomatitis
2.
kebutuhan
meminimalkan kerja
Tupan :
mulut dalam
Setelah dilakukan
mengunyah makanan.
tindakan keperawatan
7 hari kebutuhan
ataupun meningkat
Tupen :
hari
3. Nutrisi meningkat
Setelah dilakukan
akan meningkatkan
tindakan keperawatan
berat badan
3 hari kebutuhan
nutrisi berangsur-
angsur normal.
nutrisi
mempercepat proses
Kriteria Hasil :
4. Berikan informasi
- Status nutrisi
penyembuhan
terpenuhi
keseimbangan
timbul kembali
3.
2. Mengevaluasi berat
metabolisme tubuh
Tupan :
makanan yang
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
yang merangsang
7 hari membran
dapat menimbulkan
normal
gigi
sariawan
Tupen:
2. Kolaborasi pemberian
Setelah dilakukan
analgesic dan
tindakan keperawatan
kortikosteroid
2. Analgesic dapat
mengurangi rasa nyeri
4 hari membrane
Dan kotikosteroid
untuk mengurangi
sembuh
peradangan.
Kriteria Hasil :
faktor penyebab
mulut
kembali.
hiperemi
4. Sayuran, Vitamin B
4.
untuk memperbanyak
mencegah terjadinya
sayuran terutama
mempercepat proses
penyembuhan
1. Lingkungan yang
verbal
nyaman akan
Tupan :
untuk klien
Setelah dilakukan
dalam beraktifitas
tindakan keperawatan
7 hari gangguan
2. Analgesic dapat
komunikasi verbal
kortikosteroid
dapat teratasi
dapar mencegah
Tupen:
peradangan akibat
Setelah dilakukan
kerusakan membran
tindakan keperawatan
mukosa
3 hari gangguan
komunikasi verbal
berangsur-angsur
membaik
mengetahui yang
3. Beri penjelasan dan
pengetahuan
Kriteria Hasil :
mengenai penyakitnya
klien dapat
mencegahnya
berkomunikasi
4. Dengan mengikuti
untuk beradaptasi
berpartisipasi dalam
setiap kegiatan
sehingga bisa
mengurangi stres
5) Implementasi
No
.
1.
Hari /
tanggal
Senin,
1/10/2010
Jam
Implementasi
2.
Senin,
1/10/2010
09.00
09.15 1. Memberikan nutrisi dalam keadaan lunak sebanyak
100 gr.
09.30
2. Menimbang berat badan klien.
09.35
3. Memberikan informasi tentang zat-zat makanan
3.
Senin ,
1/10/2010
yang
sangat
penting
bagi
keseimbangan
metabolisme tubuh.
09.45 1. Memberikan nutrisi dalam keadaan lunak sebanyak
100 gr
10.00 2. Memberikan obat analgesic dan memberikan obat
kortikosteroid 500 gr.
10.05 3. Memberikan penjelasan tentang faktor penyebab
stomatitis.
10.15 4.
Menganjurkan
mengkonsumsi
4.
Senin,
1/10/2010
klien
buah
untuk
dan
memperbanyak
sayuran
terutama
Memberikan
analgesic
dan
memberikan
dan
pengetahuan
Memberikan
penjelasan