You are on page 1of 4

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut yang ditandai oleh tiga stadium yaitu stadium kataral,
stadium erufsi, dan stadium konvalensi. ( Suriadi, 2001)
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium yaitu
stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi. ( Mansjoer, 2000)
Campak adalah organism yang sangat menular, ditularkan melalui udara dari seseorang yang
terinfeksi pada orang lain yang rentan. ( Smeltzer, 2001)
B. Etiologi
Penyebab adalah virus morbili yang terdapat dalam secret nasofaring dan dalam masa prodormal
sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk family
paramiksoviridae, genus morbilivirus. Cara penularan dengan droplet infeksi.
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur
hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan
pasif ( melalui plasenta ) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan
mengurang sehingga bayi dapat menderita morbili.
C. Patofisiologi
Penularannya sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat menimbulkan
infeksi pada seseorang. Penularan campak terjadi melalui droplet melalui udara, terjadi 1-2 hari
sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Di tempat awal infeksi
penggandaan virus sangat minimal dan jarang dapat ditemukan virusnya. Virus masuk kedalam
limpatik local, bebas maupun berhubungan dengan sel mononuclear mencapai kelenjar getah
bening . Ditempat ini virus memperbanyak diri dengan sangat perlahan dan memulai penyebaran
limforetikuler seperti limpa.
Sel mononuclear yang terinfeksi menyebabkan terbentuknya sel raksasa berinti banyak
sedangkan limfosit T meliputi klas penekanan dan penolong yang rentan terhadap infeksi aktif
membelah, 5-6 hari setelah infeksi awal virus masuk kedalam pembuluh darah dan menyebar ke
permukaan epitel orofaring, konjungtiva, saluran napas, kulit, kandung kemih, usus. Pada hari ke
9-10 fokus infeksi yang berada diepitel saluran napas dan konjungtiva mengalami nekrosis. Pada
saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah dan menimbulkan
manifestasi klinik dari sistem pernapasan diawali dengan keluhan batuk pilek disertai selaput
konjungtiva yang tampak merah.

Respon imun yang terjadi adalah proses peradangan epitel pada sistem saluran pernapasan diikuti
dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi dan ruam yang menyebar keseluruh tubuh, tanpa
suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak koplik. Muncul ruam makulopapuler
pada hari ke 14 dan pada saat itu antibody humoral dapat dideteksi. Selanjutnya daya tahan tubuh
menurun sebagai akibat respon delayed hypersensitivity terhadap antigen virus terjadilah ruam
pada kulit, kejadian ini tidak tampak pada kasus defisit sel T.
Daerah epitel yang nekritik di nasofaring dan saluran pernapasan memberikan kesempatan
serangan infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumonia, Otitis media dan lain-lain. Dalam
keadaan tertentu adenovirus dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus campak.
D. Manifestasi klinis
Masa inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih 10-20 hari dan kemudian timbul gejala- gejala
yang dibagi dalam 3 stadium:
1. Stadium kataral ( Prodomal)
Berlangsung selama 4-5 hari disertai panas, malaise, batuk, fotopobia, konjungtivitis, dan koriza.
Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul eritema, timbul bercak komplik
yang patognomik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna kelabu
sebesar ujung jarum dikelilingi oleh eritema, lokasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan
molar bawah.
2. Stadium erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah, timbul eritema atau titik merah di palatum durum dan
palatum mole kadang terlihat pula bercak koplik. Terjadinya eritema berbentuk makula-popula
disertai kenaikan suhu badan,diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula- mila eritema
timbul di belakang telinga, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah kadang-kadang
terdapat perdarahan ringan pada kulit, rasa gatal dan muka bengkak.
3. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang menunggalkan bekas yang berwarna lebih tua ( Hiperpigmentasi) yang lam
kelamaan akan hilang sendiri. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada
komplikasi. ( Rusepno, 2002)

Gejala awal ditunjukan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada bagian belakang
telinga, dahi, dan menjalar kewajah dan anggota badan. Selain itu timbul gejala seperti flu
disertai mata berair dan kemerahan ( konjungtivitis ). Setelah 3-4 hari kemerahan mulai hilang
dan berubah menjadi kehitaman dan akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apabila
sembuh, kulit akan tampak seperti bersisik. ( Supartini, 2002)

E.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
F.
1.
2.
3.

4.
5.
G.

Komplikasi
Pneumoni
Gastroenteritis
Ensefalitis
Otitis media
Mastoiditis
Gangguan gizi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : sel darah putih cenderung menurun.
Dalam sputum, sekresi nasal, sedimentasi urin dapat ditemukan adanya multinuclear
giant cells yang khas.
Pada pemeriksaan serologi dengan cara hemagglutination inhibition test complemen
fixation test akan ditemukan adanya antibody Ig M yang spesifik dalam 1-3 hari setelah
timbulnya rash dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu kemudian.
Punksi lumbal pada encephalitis campak biasanya menunjukan kenaikan protein dan
sedikit kenaikan limfosit.
Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leucopenia.
Penatalaksanaan

Terdapat indikasi pemberian obat sedative, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat
ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Untuk batuk yang mengganggu lebih baik
dengan mempertahankan suhu ruangan yang hangat.
Penatalaksanaan teurapeutik :
1.
2.
3.
4.

Pemberian vitamin A
Istirahat baring selama suhu meningkat, Pemberian antipiretik
Pemberian antibiotic pada anak yang beresiko tinggi
Pemberian obat batuk dan sedativum

H. Pathway Morbili
Virus Morbili

Droplet infection

Eksudat yang serius,droliferasi sel mononukleus,polimorfonukleus

Reaksi inflamasi : Demam, suhu naik, metabolism naik

You might also like