You are on page 1of 19

PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI DAN PROGRAM

MANAGEMENT PENDATAAN KVA TRAFO


PT.PLN (PERSERO) RAYON KENTEN
AREA PALEMBANG

FADLY ROZETA
BAGUS SARFANI
M. REDHO MARIZKI
VIRGEA KRISMANDA

Pemeliharaan Trafo Distribusi


1. Pemeliharaan transformator
yang berupa monitoring dan
dilakukan setiap minggu
(Jadwal Mingguan).
o

Jadwal
Mingguan
Pelaksanaan
Pemeliharaan Trafo Distribusi

2. Pemeliharaan transformator
yang berupa monitoring

dan

dilakukan setiap bulan.

Jadwal Bulanan Pelaksanaan


Pemeliharaan Trafo Distribusi

3. Pemeliharaan transformator

yang
berupa pemeriksaan, pengukuran dan
pengujian dan dilakukan oleh petugas
Pemeliharaan setiap tahun.
o Jadwal Tahunan Pelaksanaan
Pemeliharaan Trafo Distribusi

3. Sistem Kerja Perawatan


Spesifikasi Kerja
Adalah merupakan alat komunikasi dengan
pelaksana,untuk mengarahkan dalam
menjalankan kegiatan perawatan pada suatu
kegiatan tertentu.
Manfaat Spesifikasi kerja
Beberapa manfaat dari spesifikasi kerja
adalah :
a. Merupakan instruksi dasar tindakan yang
harus dilakukan.
b. Menunjukan metode kerja,alat yang
digunakan/dibutuhkan,alat uji yang digunakan.

c. Dapat dianggap sebagai standar


kerja,sehingga siapapun yang melakukan
mempunyai cara yang sama,sekaligus
mempengaruhi keselamatan kerja.
Secara keseluruhan spesifikasi kerja dapat
dikatakan sebagai suatu Standart Operasi
Prosedur (SOP).

4. Faktor penentu Keberhasilan Perawatan


Faktor penentu dari keberhasilan suatu kegiatan adalah:
1. Kemampuan personil (SDM).
2. Ketersediaan data perlatan.
3. Kelancarana arus informasi.
4. Kejelasan perintah kerja (work order).
5. Ketersediaan standar pekerjaan, ada acuan.
6. Kemampuan,kemauan membuat rencana kerja.
7. Kedisiplinan personil (SDM).
8. Kesadaran masing-masing personil perawatan bagi
kepentingan perusahaan secara keseluruhan.bersihkan hati
ikhlas dalam bekerja.
9. Faktor Keselamatan kerja.
10. Ketelitian kerja.
11. Kelenkapan fasilitas kerja.
12.kesesuaian sistem dengan prosedur kerja.

5. Nilai Kerumitan Kegiatan Perawatan


Nilai kerumitan kegiatan perawatan adalah nilai relatif
yang tergantung dari kemampuan suatu departemen
perawatan,untuk menangani suatu peralatan tertentu yang
dibandingkan dengan peralatan lain yang ada.
Konsep dasar dari nilai kerumitan ditentukan oleh aspekaspek :
1.harga peralatan/mesin
2.Kebutuhan suku cadang/tahun.
3.Biaya/anggaran pertahun.
4.Tingkat kepresisian peralatan.
5.Prioritas penggunaan.
6.Frekwensi kerusakan.
7.situasi dan kondisi operasi.
8.waktu operasi setiap bulan.
9.faktor keselamatan ketenaga listrikan.

6. Secara umum langkah-langkah


pemeliharaan
1.Siapkan standart kelaikan operasi instalasi
listrik
2.siapkan peralatan/bahan untuk pengujian
berupa alat ukur,alat kerja (tool),form peliharaan.
3.Siapkan gambar kerja,berupa digram lokasi dll
4.Lakukan pengujian terhadap peralatan/sub
sistem instalasi listrik
5.Bandingkan hasil pengujian dengan standar
peralatan
6.lakukan pemeliharaan dan pengujian kembali
sampai sesuai dengan standar kelaikan operasi
7.Buat laporan pemeliharaan.

7. Program Management Pendataan KVA Trafo


Pemeliharaan kapasitas/rating Trafo Distribusi yang
sesuai dengan beban konsumen akan menyebabkan
effisiensi akan baik dan begitu juga dengan
penempatan Trafo Distribusi yang tepat akan
menjaga tegangan jatuh minimal.
Berdasarkan
faktor beban yang ada, kita dapat
mengoptimalkan
penggunaan Trafo distribusi.
Untuk melaksanakan program ini perlu dilakukan
pendataan KVA Trafo Distribusi yang terpasang
serta pengukuran beban. Pengukuran beban harus
dilakukan pada waktu beban puncak (misalnya
antara pukul 19.00 WIB s/d 21.00 WIB). Disamping
faktor beban, penentuan rating KVA Trafo harus
juga memperhatikan perkembangan kebutuhan
tenaga listrik konsumen dilokasi yang dilayani oleh
Trafo distribusi tersebut.

8. Program Perencanaan Distribusi Sisip:

Bila jarak antara Trafo terlalu jauh dengan


beban yang akan dilayani, maka menyebabkan
voltage drop yang besar. Oleh sebab itu pada waktu
pendataan KVA Trafo harus diperhatikan jarak
maksimum
dari
Trafo distribusi tersebut
terhadap konsumen. Bila jarak terlalu jauh, maka
untuk mengatasi agar tegangan jatuh pada
konsumen tidak terlalu tinggi maka dapat
dilaksanakan penyisipan Trafo Distribusi, untuk
mengetahui besarnya drop tegangan bisa dilakukan
dengan mengukur langsung tegangan pada low
Voltage Cabinet Trafo Distribusi (V Ivc) dan
tegangan pada tiang ujung konsumen ujung (V
ujung) suatu JTR (Jaringan Tegangan Rendah)
atau melalui pengukuran arus beban puncak.

9. Management Pendataan KVA Trafo


Distribusi
Pemilihan kapasitas KVA Trafo Distribusi
didasarkan pada beban yang akan dilayani.
Diusahakan presentasi
pembebanan Trafo
Distribusi mendekati
80%
Trafo Distribusi umumnya mencapai
efisiensi maksimum (rugi-rugi Trafo minimum).
Bila beban trafo terlalu besar maka dilakukan
penggantian trafo atau penyisipan trafo atau
mutasi trafo (trafo yang melayani beban kecil
dimutasikan kebeban besar, dan begitu
sebaliknya). Mutasi antar trafo dapat dilakukan
setelah hasil pengukuran beban diperoleh.

Rumus berikut dapat digunakan untuk perhitungan


rating trafo distribusi yang dipilih.
KVA Beban : (KVA) Rating Trafo Distribusi = 0,8
Pilih rating trafo distribusi yang sebenarnya (tersedia)
yang mendekati hasil perhitungan dari rumus diatas.
Contoh: Untuk potensi beban 130 KVA,
Perhitungan Rating Trafo Distribusi : 130 KVA : 0,8
Rating Trafo Distribusi = 162,5 KVA
Maka dapat diperoleh rating trafo distribusi yang tersedia:
160 KVA.
Ini memperlihatkan rentangan rating trafo distribusi (TD)
masih dalam toleransi: 70% s/d 90% pembebanan:
Apabila perhitungan diluar rentangan tersebut dan diluar
rating trafo distribusi yang tersedia, maka diupayakan
penyeimbangan beban-beban yang ada atau pengalihan
beberapa beban sampai tercapai rentangan tersebut.

You might also like