You are on page 1of 7

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI DENGAN

PRE EKLAMSI BERAT DI RSUP DR HASAN SADIKIN


BANDUNG
TINJAUAN TEORI
PENGERTIAN PREEKLAMPSIA
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester III kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa. (Hanifa Wiknjosastri, 2007).
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi
organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan
darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2003, Matthew warden, MD, 2005). Preeklampsia
terjadi pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pertengahan
kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari Preeklampsia yang ringan sampai
Preeklampsia yang berat (geogre, 2007). Preeklampsia terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Preeklampsia ringan, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan darah 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pelaksanaan 6 jam.
b) Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pelaksanaan 6 jam.
c)

Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu

d) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 urin keteter
atau midstream.
b. Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b) Oligouria, urin kurang dari 40 cc/24 jam
c) Proteinuria lebih dari 3gr/liter
d) Adanya gangguan selebral, gangguan virus dan rasa nyeri di epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH,1998
B.

EPIDEMIOLOGI PREEKLAMPSIA
a. Frekuensi Preeklampsia
Di Indonesia frekuensi kejadian Preeklampsia sekitar 3-10% (menurut Triadmojo,
2003) sedangkan di Amerika serikat dilaporkan bahwa kejadian Preeklampsia sebanyak 5%
dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran). (menurut Dawn C Jung, 2007).

Pada primigravida frekuensi Preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan


multigravida, terutama primigravida muda, pada (tahun 2000) mendapatkan angka kejadian
Preeklampsia dan eklamsia di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari
1413 persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan
Preeklampsia sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsia 13 kasus eklamsia 13 kasus (0,9%). Dari
kasus ini terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan primigravida (17,5%).
b. Faktor Risiko Preeklampsia
a) Riwayat Preeklampsia
b)

Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking


antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya Preeklampsia

c)

Kegemukan

d)

Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai bayi
kembar atau lebih.

e) Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik, diabetes, penyakit
ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis atau lupus.
C. ETIOLOGI PREEKLAMPSIA
Etiologi Preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teoriteori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh
karena itu disebut penyakit teori, namun belum ada yang memberikan jawaban yang
memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai penyebab Preeklampsia adalah teori
iskemia plasenta. Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan
dengan penyakit ini.
D. PATOFISIOLOGI PREEKLAMPSIA
Pada Preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan patologis pada
sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan iskemia
(Cunningham, 2003). Perubahannya pada organ-organ :
a) Perubahan hati perdarahan yang tidak teratur terjadi rekrosis, thrombosis pada lobus hati
rasanya nyerim epigastrium
b) Retima
c)

Metabolism air dan elektrout

d) Mata

e) Otak, pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada korteks
serebri.
f)

Uterus aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta.

g)

Paru-paru, kematian ibu pada preeclampsia dan eklamsia biasanya disebabkan oleh edema
paru.

E. GAMBARAN KLINIS PREEKLAMPSIA


a. Gejala Subjektif
Pada Preeklampsia didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia,
penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah-muntah karena perdarahan
subkapsuer spasme areriol. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada Preeklampsia yang
meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsia akan timbul. Tekanan darahpun akan
meningkat lebih tinggi, edema dan proteinuria bertambah meningkat.
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan meliputi; peningkatan tekanan sistolik
30 mmHg dan diastolic 15 mmHg atau tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mmHg.
Tekanan darah pada Preeklampsia berat meningkat lebih dari 160/110 mmHg dan disertai
kerusakan beberapa organ. Selain itu kita juga akan menemukan takikarda, takipnu, edema
paru, perubahan kesadaran, hipertensi ensefalopati, hiperefleksia, perdarahan otak.
F. DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA
Diagnosis Preeklampsia dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan pemeriksaan
laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka Preeklampsia dapat diklasifikasikan menjadi 2
golongan yaitu :
1)

Preeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut :

a) Tekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah
normal.
b) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau
midstearm.
2)

Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :

a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih


b) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.

c) Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.


d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis
f)

Trombositopenig (gangguan fungsi hati)

g)

Pertumbuhan janin terhambat.

ASUHAN KEBIDANAN DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG


No register
Tgl masuk
Tgl pengkajian
A. Pengkajian
Identitas (biodata)
Nama istri
: Ny. Y
Umur
:28 thn
Agama
:islam
Suku bangsa : sunda
Pend. Terakhir : SMEA
Pekerjaan
: IRT
Nama suami : Tn. A
Umur
:38 thn
Agama
:islam
Suku bangsa :sunda
Pend. Terakhir :SMP
Pekerjaan
:wartawan
Alamat
:KP kebon kelapa 03/05 panenjoan-cicalangka

: 12043639
:15/9/2012
:15/9/2012

Alasan kunjungan:pusing, penglihatankabur, sakit kepala hebat


Keluhan utama
: pusing, penglihatankabur, sakit kepala hebat
Riwayat menstruasi:
Haid pertama
:13 thn
Siklus
: 28 haari
Banyaknya
: 2x ganti pembalut
Dismenorhoe
: tdk
Sifat darah
: encer
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1. 7 thn yang lalu, di BPS, aterm, spontan, ditolong bidan, laki-laki, BB 2900, hidup
2. 6 thn yang lalu, di BPS, aterm, spontan, ditolong bidan, perempuan, BB 3000, hidup
Riwayat kehamilan sekarang
HPHT
:13/01/2012
TP
:20/10/2012
Pergerakan anak pertama kali: umur kehamilan 5 bln
Keluhan yang dirasakan
: sakit kepala hebat dan penglihatan kabur
Diet/ makanan
:rendah garam
Makan sehari-hari
: nasi, lauk, sayur , buah
Pola istirahat
: siang 2-3 jam, malam 7-8 jam
Seksualitas
: 2-3 x/ minggu
Pekerjaan
: yang ringan, menyapu, cuci, masak
KB yang pernah di gunakan
:suntik
Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita
:tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
: tidak ada
Perasaan tentang kehamilan ini
:senang
Status perkawinan
: sah
B. Data objektif
Ku
Kesadaran
Status emosional
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Tinggi badan
Berat badan sebelum
Berat badan sesudah

:baik
:composmentis
: labil
: 170/100mmHg
: 84 x/i
: 20 x/i
: 36,7 C
: 156 cm
: 55 kg
: 60 kg

-kepala/ rambut
-muka
-mata
-mulut dan gigi
-leher
-dada

:bersih, tidakada benjolan


: tidak oedema dan tidak pucat
: tidak ikterus dan tidak anemis
: bersih dan tidak caries
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
: simetris

ara

: puting menonjol, tidak ada benjolan, ada pengeluaran, simetris, pembesaran sesuai dengan
umur kehamilan
-punggung & pinggang
: normal
-posisi tulang belakang
:lordosis
-ekstremitas atas & bawah: tangan kiri terpasang infus RL + mgso4 20 tts/i
-abdomen
TFU: 27 cm
Let. Punggung: puki
Presentasi : kepala
DJJ: 144-148 x/i
TBJ 2200gr
-genitalia
-anus

: terpasang voley cateter


: tidak hemoroid

C. Pemeriksaan penunjang
-HB
:tidak dilakukan
-gol darah
: tidak dilakukan

PENDOKUMENTASIAN
S:

ibu merasa sakit pada ulu hati


ibu mengatakan merasa pusing dan sakit kepala
Ibu mengatakan penglihatannya kabur

O:
KU
: lemah
Kesadaran
:composmentis
TD
:170/100 mmHg
N
:84 x/i
S
: 36,7 C
R
: 20 x/i
TFU
: 27 cm
Let punggung : puki
Presentasi
: kepala
DJJ
: 144-148 x/i
TBJ
: 2200 gr
Ekstremitas : oedema pada kaki, terpasang infus RL + mgso4 20/10 gr 20 tts/i tangan
kanan
Protein Urine : +++
Vagina
: terpasang voley cateter

A: G3 P2 A0 gravid 36 minggu + PEB + partial help syndrom: gejala psikosis

o
o
o
o
o
o
o
o

P:
Mengatur posisi agar aman dan nyaman
Memberitahukan hasil pemeriksaan pd ibu dan keluarga
Melakukan informconcent tindakan yang akan dilakukan pada ibu dan keluarga
Kolaborasi dengan dokter
Laboratorium
CTG
Mengambil sampel darah lengkap
Mengambil sempel urin rutin
Memasang CTG
Menganjurkan USG
Rawat konservatif USG, TS/ methyldopa 3x 500 mg
Observasi KU, TTV, HIS, BJF

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer, Arif, dkk, editor, Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI, 2001
2. Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta, 1998.
3. Hanifa. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta 2005

You might also like