Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa
diikuti terputusnya kontinuitas otak (Muttaqin 2008).
Menurut Brain Injury Assosiation of America, 2006. Cedera kepala
adalah
Page 3 of 15
Pathway :
Peningkatan
TIK
Cidera kepala
Respon biologi
Kontusio
Laserasi
Gangguan autoregulasi
Aliran darah ke otak
Oksigen
Hypoxemia
Kelainan
Metabolisme
Cidera otak
sekunder
Kerusakan sel otak
Rangsangan simpatis
Tahanan vaskuler
Sistemik & TS
Tekanan pembuluh
darah pulmonal
Gangguan metabolisme
Stress
Katekolamin
Sekresi asam lambung
Asam laktat
Kebocoran cairan kapiler
Oedem otak
Oedema paru
Cardiac output
Gangguan
perfusi
jaringan
Page 4
of 15
Gangguan perfusi
jaringan cerebral
Difusi O2 terhambat
Gangguan pola nafas
Hipoksia,
hiperkapnea
H. Penatalaksanaan
Pada cedera kulit kepala, suntikan prokain melalui sub kutan membuat
luka mudah dibersihkan dan diobati. Daerah luka diirigasi untuk
mengeluarkan benda asing dan miminimalkan masuknya infeksi sebelum
laserasi ditutup.
Pedoman Resusitasi dan penilaian awal:
1. Menilai jalan nafas
Bersihkan jalan nafas dari debris dan muntahan; lepaskan gigi
palsu,pertahankan tulang servikal segaris dgn badan dgn memasang collar
cervikal,pasang guedel/mayo bila dpt ditolerir. Jika cedera orofasial
mengganggu jalan nafas,maka pasien harus diintubasi.
2. Menilai pernafasan
Page 7 of 15
menekan
arterinya.
Perhatikan
adanya
cedera
intra
Page 10 of 15
: Nyeri teratasi
Kriteria hasil :
Klien mengatakan nyeri berkurang, terkontrol dan merasa nyaman.
Intervensi :
Page 11 of 15
Pain Management
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien
d. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
e. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
f.
g.
h.
i.
j.
tidak berhasil.
k. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
b. Cek riwayat alergi
c. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
d. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
e. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
f. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
kali
g. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
4. Risiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi, imunitas tubuh
menurun, prosedur invasive.
Tujuan : Tidak tada infeksi
Criteria hasil : Tidak ada tanda infeksi seperti rubor (kemerahan), kalor
(panas), dolor (rasa sakit), dan tumor (pembengkakan)
Intervensi :
Konrol intfeksi
Page 12 of 15
dengan klien.
Gunakan sabun anti microba untuk mencuci tangan.
Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.
Lakukan perawatan luka dan dresing infuse.
Tingkatkan intake nutrisi dan cairan yang adekuat
Berikan antibiotik sesuai program.
f.
g.
h.
i.
j.
drainase.
Inspeksi keadaan luka dan sekitarnya
Monitor perubahan tingkat energi.
Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dan latihan.
Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.
Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.dan
melaporkan kecurigaan infeksi.
Page 13 of 15
Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall (2000). Aplication of Practice Clinical. 6th Ed. Editor: Ester
Monica, Skp. Alih Bahasa: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis.
Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dep Kes RI (1996). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta : Penerbit Departeman Kesehatan RI.
Page 14 of 15
Doenges, ME Moorhouse, MF dan Geiser, Ac. (1999). Nursing Care Plans. Editor:
Canoggio, MM. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Mansjoer Arief (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer SC dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&
Suddarth. Jakarta: EGC
Tucker, Susan Martin. (1998). Patients Care Standars: Nursing Proces, Diagnosis and
outcome. 5th Ed. Editor : Ester Monica, Skp. Standar Perawatan Pasien: Proses
Keperawatan, Diagnosa dan Evaluasi. Volume 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Anonim. 2010. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.Ed: Herdman,
Heather. Jakarata : EGC
Wikinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasi
NOC. Ed 7. Jakarta: EGC
.
Page 15 of 15