You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Mekanika merupakan ilmu fisika yang tertua. Tulisan tertua yang


berisi ilmu ini dibuat oleh Archimedes (287-212 sebelum Masehi) yang
membahas

prinsip

pengungkit

dan

prinsip

kemampuan

mengapung.

Kemajuan yang besar diawali oleh hukum kombinasi vektor gaya oleh
Stevinus (1548-1620), yang juga merumuskan sebagian besar dari prinsipprinsip statika.
Mekanika sendiri didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari kondisi
benda diam (statika), kondisi benda bergerak tanpa membahas penyebab
benda tersebut bergerak (kinematika), dan kondisi benda bergerak akibat
gaya yang bekerja pada benda tersebut (dinamika).

Penelitian dan

pengembangan modern di bidang getaran, stabilitas dan kekuatan struktur


dan mesin, robot, disain roket dan pesawat angkasa, pengendalian
otomatis, kemampuan mesin, aliran fluida, mesin dan alat-alat listrik, dan
perilaku molekul, atom, dan subatom sangat bergantung kepada prinsipprinsip dasar mekanika. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai konsep dan
dasar mekanika perlu dibahas pada makalah ini.

1.2.

Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperoleh


batasan masalah sebagai berikut:
1. Konsep dasar mekanika.
2. Prinsip dasar mekanika.

1.3.

Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah sederhana ini, yakni:


1. Memahami konsep dasar mekanika.
| Prinsip Dasar Mekanika

2. Memahami prinsip dasar mekanika.

| Prinsip Dasar Mekanika

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mekanika
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang membahas keadaan benda
yang diam atau bergerak di bawah pengaruh aksi gaya. Tak ada
pengetahuan langsung lain yang berperan lebih besar dalam analisis teknik
daripada mekanika. Mekanika dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Mekanika benda tegar (mechanics of rigid bodies)
2. Mekanika benda berubah bentuk (mechanics of deformable)
3. Mekanika fluida (mechanics of fluids)
Penyelidikan pertama mengenai persoalan dinamika dilakukan oleh
Galileo (1564-1642) dalam kaitan dengan percobaannya tentang batu yang
jatuh. Perumusan seksama dari hukum-hukum gerak, seperti halnya hukum
gravitasi, dibuat oleh Newton (1642-1727), yang juga menciptakan gagasan
perubahan kecil dalam analisis matematis. Sumbangan besar terhadap
pengembangan mekanika juga diberikan oleh da Vinci, Varignon, Euler, D'
Alembert, Lagrange, Laplace, dan yang lainnya.

2.2. Konsep Dasar Mekanika


Berikut merupakan konsep dasar mekanika
1. Ruang
Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang
posisinya digambarkan oleh pengukuran linear dan anguler relatif
terhadap sistem koordinat. Untuk persoalan tiga dimensi, niang
membutuhkan tiga koordinat bebas, sedangkan untuk persoalan dua
dimensi diperlukan hanya dua koordinat saja.
2. Waktu

| Prinsip Dasar Mekanika

Waktu adalah ukuran peristiwa yang berurutan dan merupakan


besaran dasar dalam dinamika. Waktu tidak dapat dimasukkan
langsung dalam analisis persoalan statika.
3. Massa
Massa adalah ukuran kelembaman benda, yang merupakan
penghambat terhadap perubahan kecepatan. Massa merupakan tjal
penting untuk persoalan statika karena massa juga merupakan sifat
setiap benda yang mengalami gaya tarik-menarik dengan benda lain.
4. Gaya
Gaya adalah aksi suatu benda terhadap benda lain. Suatu gaya
cenderung menggerakkan sebuah benda menurut arah kerjanya. Aksi
sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya, dan titik
kerjanya. Gaya adalah besaran vektor
5. Partikel
Sebuah benda yang dimensmya dapat diabaikan disebut
partikel. Dalam pengertian matematis, sebuah partikel adalah benda
yang dimensinya mendekati nol sehingga dapat dianali-sis sebagai
massa titik. Seringkali sebuah

partikel dipilih sebagai

elemen

diferensial dari sebuah benda. Selain itu, apabila dimensi sebuah


benda tidak sesuai dengan gambaran posisinya atau aksi gaya yang
dikenakan padanya, benda tersebut dapat diperlakukan sebagai
partikel.
6. Benda Tegar
Sebuah benda dianggap tegar jika gerakan relatif antar bagianbagiannya dapat diabaikan langsung. Sebagai contoh, perhitungan
tarikan (tension) pada kabel yang menyangga tiang penderek mobil
dalam keadaan mengangkut beban pada dasarnya tak terpengaruh
oleh regangan (deformasi) dalam yang kecil pada anggota-anggota
struktural tiang tersebut. Untuk tujuan ini, dari penentuan gaya luar
yang bekerja pada tiang tersebut kita dapat memperlakukannya
sebagai benda tegar. Statika terutama membahas perhitungan.gaya
| Prinsip Dasar Mekanika

luar yang bekerja pada benda tegar yang berada dalam kondisi
kesetimbangan. Untuk menentukan tegangan dan regangan dalam,
karakteristik deformasi dari material (bahan tiang tersebut harus
dianalisis. Analisis jenis ini termasuk dalam pelajaran mekanika
benda-benda yang dapat berubah bentuk, yang dipelajari setelah
statika.

2.3. Prinsip Dasar Mekanika


Berikut merupakan prinsip dasar mekanika:
1. Hukum Paralelogram atau Hukum Jajaran Genjang untuk
Penjumlahan Gaya
Hukum ini menyatakan bahwa dua buah gaya yang beraksi
pada suatu partikel dapat diganti dengan sebuah gaya, disebut gaya
resultan, yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal jajaran
genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.
2. Prinsip Transmisibilitas atau Hukum Garis Gaya
Prinsip ini menyatakan bahwa kondisi keseimbangan atau
gerak suatu benda tegar tidak akan berubah apabila gaya yang
beraksi pada suatu titik diganti dengan gaya yang sama besar dan
arahnya, tetapi beraksi pada suatu titik yang berbeda, asalkan kedua
gaya tersebut terletak pada suatu garis aksi yang sama.

| Prinsip Dasar Mekanika

Gambar 2.1. Ilustrasi Hukum Garis Gaya, dimana R 1 dan R2 adalah reaksi yang
ditimbulkan, F adalah gaya yang bekerja, dan W adalah aksi

3. Hukum Newton I atau Hukum Kelembaman


Benda berada pada kondisi tetap seperti keadaan awalnya
yang diam atau bergerak dengan kecepatan sama (kecuali jika benda
dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang atau gaya eksternal neto)
pada kerangka acuan yang tetap seperti keadaan awalnya pula (diam
atau bergerak dengan kecepatan sama).
Gaya neto yang bekerja pada sebuah benda disebut juga gaya
resultan yaitu jumlah vektor semua gaya yang bekerja pada benda:

Fneto =

Sementara pada hukum pertama ini besar gaya resultan adalah nol (

F=0

).

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda


dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan
tetap diam atau terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali
ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini
digambarkan

dengan

mengatakan

bahwa

| Prinsip Dasar Mekanika

benda

mempunyai

kelembaman. Sehubungan dengan itu, hukum pertama Newton sering


disebut dengan hukum kelembaman.
4. Hukum Newton II
Bila gaya resultan yang beraksi pada suatu partikel tidak sama
dengan nol, partikel tersebut akan memperoleh kecepatan sebanding
dengan besarnya gaya resultan dan dalam arah yang sama dengan
arah gaya resultan tersebut. Hukum ini dinyatakan dengan
F=m.a
dimana F adalah gaya resultan yang beraksi pada partikel, m adalah
massa partikel dan a adalah percepatan; masing-masing dinyatakan
dalam satuan yang konsisten.
Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai
definisi gaya. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang
menyebabkan benda mengubah kecepatannya (dipercepat atau
diperlambat). Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya
jika gaya itu merupakan satu - satunya gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan
besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.
5. Hukum Newton III
Gaya aksi dan reaksi antara benda

yang

berhubungan

mempunyai besar dan garis aksi yang sama dan berlawanan arah,
dinyatakan dengan
F aksi = - F reaksi
6. Hukum Gravitasi Newton
Hukum ini menyatakan bahwa dua partikel dengan masa M dan
m akan saling tarik menarik yang sama dan berlawanan dengan gaya
F dan F. Besar F dinyatakan dengan persamaan

F = G

M m
2
r

| Prinsip Dasar Mekanika

dimana
r = jarak antara dua pertikel
G = konstanta universal yang disebut dengan konstanta gravitasi
maka besarnya W yang merupakan berat partikel dengan massa m
dapat dinyatakan dengan
W

=m.g

| Prinsip Dasar Mekanika

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah sederhana ini, yakni:
1. Konsep dasar dari mekanika adalah ruang, waktu, massa, gaya,
partikel, dan benda tegar.
2. Prinsip dasar dari mekanika yakni:
a. Hukum Paralelogram
b. Prinsip Transmisibilitas
c. Hukum Newton I
d. Hukum Newton II
e. Hukum Newton III
f. Hukum Gravitasi Newton

3.2. Saran
Penyediaan fasilitas dalam mengakses jurnal internasional oleh
universitas

sangatlah

kurang,

sehingga

menyulitkan

menyelesaikan makalah ini.

| Prinsip Dasar Mekanika

penulis

dalam

DAFTAR PUSTAKA

Abdelghaffar, A., Hendy, A., Desouky, O., Badr, Y., Abdulla, S., Tafreshi, R.
2014. Effects of Different Tire Pressures on Vibrational
Transmissibility in Cars. No. 145. 145:1-145;7. Proceedings of the 3rd
International
Conference
on
Mechanical
Engineering
and
Mechatronics. Prague, Czech Republic.
Hamid, Abdul. 2011. Statika Struktur. Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Hidalgo, I. L., Nabarrete, A., dan Santos, M. 2001. Structure-Borne
Transmissibility Evaluation Through Modeling A\and Analysis of
Aircraft Vibration Dampers. Vol. 3. No. 2, pp. 147-158. So Jos dos
Campos/SP. Brazil
Irawan, Agustinus Purna. 2007. Diktat Kuliah: Mekanika Teknik (Statika
Struktur). Universitas Tarumanegara. Jakarta Barat.
Staf Pengajar Teknik Mesin. 2005. Perencanaan Elemen Mesin: Besaran
dalam Elemen Mesin. Universitas Bina Nusantara. Jakarta Barat.
Tugiman. 2010. Analisis Teoritis Korelasi Kapasitas Angkat Terhadap
Berbagai Kombinasi Sudut dan Panjang Lengan Angkat Peralatan
Pengangkat Reachstacker. Vol. II. No. 6. 34-41. Departemen Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Weijtjens, W., De Sitter, G., Devriendt, C., dan Guillaume, P. 2013.
Operational Modal Parameter Estimation of MIMO Systems Using
Transmissibility Functions. Vrije Universiteit Brussel, Department of
Mechanical Engineering, Acoustics and Vibration Research Group.
Belgium

| Prinsip Dasar Mekanika

You might also like