Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat allah swt atas segala rahmat dan hidayah yang
dilimpahkan ,sehungga penyusun dapat menyelesaikan Makalah :Asuhan kebidanan
KEBUTUHAN DASAR IBU PADA MASA NIFAS
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 . Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
a. Kebutuhan Gizi Ibu menyusui
b. Ambulasi Dini ( early Ambulation )
c. Eliminasi ( Buang air kecil dan besar )
d. Kebersihan Diri
e. Istirahat
f. Seksual
g. Latihan / Senam Nifas
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa Nifas ( puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
( sebelum hamil ) . Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami
banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagaian
besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui
asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan
patologis.
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya placenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu,pelayanan pascapersalinan harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,yang
meliputi upaya pencegahan,deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit
yang mungkin terjadi ,serta penyediaan pelayan pemberian ASI,cara
menjarangkan kehamilan,imunisasi,dan nutrisi bagi ibu,
Priode pascapersalina meliputi masa transisi kritis bagi ibu dan bayi,dan
keluarganya secara fisiologis,emosional dan sosial,baik dinegara maju maupun
negara berkembang,perhatian ibu dan bayi terlalu banyak bertujuh pada masa
kehamilan dan persalinan,sementara keadaan yang sebenarnya justru
merupakan kebalikanya,oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu serta
bayi lebih sering terjadi pada masa pascapersalinan,keadaan ini terutama
disebabkan
disebabkan
oleh
konsekuensinya
ekonomi,disamping
ketidaktersediaan pelayanan kesehatan yang cukup berkwalitas,rendahnya
kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan
promosi kesehatan dan deteksi dini serta penatalksanaan,yang adekuat
terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas
A. Kebutuhan Gizi Ibu menyusui
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat
mempengaruhi produksi ASI .Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan zat
makanan sebesar 800 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk
aktivitas ibu sendiri .Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan
utama bayi. DEngan, ASI bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang
sehat, bersifat lemah-lembut , dan mempunyai IQ yang tinggi . Hal ini
disebabkan karena ASI mengandung asam dekosa heksanoid ( DHA ) . Bayi
yang diberi ASI secara bermakna akan mempunyai IQ yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang hanya di beri susu bubuk.
Selama menyusui , ibu dengan status gizi baik secara rata- rata
memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung sekitar 600 kkal , sedangkan
pada ibu dengan status gizi kurang biasanya memproduksi ASI kurang dari itu .
walaupun demikian , status gizi tidak berpengaruh besar terhadapa mutu ASI ,
kecuali volumenya , ada energy , protein.
Puting susu harus diperhatikan kebersihanya dan rhagade (luka
pecah)harus segera diobati,karena kerusakan puting susu merupakan porte
dentree dan dapat menimbulakan mastitis.
Air susu yang menjadi kering merupakan kerak dan dapat merangsang
kulit sehingga timbul eczema;maka sebaiknya puting susu dibersihkan dengan
air yang telah dimasak ,tiap kali sebelum dan sesudahnya menyusukan
bayi,rhagade diobati dengan salep pinicillin,lanolin dll.
Colustrum adalah cairan kuning dengan B.D. 1.030-1.035 dan reaksinya
alkalis.kalau dilihat dibwah mikroskop tampak benda-benda halus yang
melayang-layang ialah sel-sel epitel yang telah mengalami degenerasi
lemak,cairan
colustrum
terdiri
dari
albumin,yang
membeku
kalau
dipanaskan,dibandingkan dengan air susu ,colustrum lebh banyak mengandung
protein dan garam,gulanya sama tetapi lemaknya kurang.colustrum tidak ada
artinya sebagai makanan tetapi mempunyai sifat sebagai laxans.
Pada kira-kira hari ke-3 postpartum,buah dada menjadi besar keras dan
nyeri,ini menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola mammae
dipijat,keluarkan cairan putih dari puting susu.
C. Dieet
Dieet harus sangat mendapat perhatian dalam nifas karena makanan
yang baik mempercepat penyembuhan ibu,lagi pula makanan ibu sangat
mempengaruhi susunan air susu.
luka jalan lahir . dianjurkan bagi ibu untuk makan tinggi serat dan banyak
minum air putih.jika penderita hari ketiga belum juga buang air besar ,maka
diberi clysma air sabun atau glycerine.
E. Kebersihan Diri
Karena keletihan dan kondisi psikis yang belum stabil , biasanya ibu
post partum masih belum kooperatif untuk membersihkan dirinya . Bidan
harus bijaksana dalam memberikan motivasi ini tanpa mengurangi keaktifan
ibu untuk melakukan personal hygiene secara mandiri .
F. Istirahat
Ibu Post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk
memulihkan kembali keadaan fisiknya .keluarga disarankan untuk memberikan
kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan energy
untuk menyusui bayinya .
G. Seksual
Secara Fisik , aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri . banyak budaya dan agama melarang untuk melakukan
hubungan seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah kelahiran . Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan .
H. Latihan / Senam Nifas
Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal , sebaiknya latihan
masa nifas dilakukan seawall mungkin dengan catatan ibu menjalani persalinan
dengan normal dan tidak ada penyulit post partum .
I.
Follow up
6 minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri
kembali,keadaan umum,tensi,air kencing,keadaan dinding perut dan buah
dadadiperksa dan kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yang teliti kalau ada
kelainan segera diobati.
Involusi rahim
Setelah placenta lahir uterus merupakan alat yang keras,karena kontraksi
dan retraksi otot-ototnya.
Fundus uteri kurang lebih 3 jari dibawah pusat.selama dua hari
berikutnya,besarnya tidak seberapa berkurang,tetapi sesudah dua hari ini uterus
mengecil dengan cepat,sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar.
Setelah 6 minggu tercapai lagi ukuranya yang normal,sesudah placenta lahir
beratnya rahim 1000gr ,seminggu kemudian 500gr,2 minggu postpartum
375gr.dan pada akhirnya puerperium 50gr.
Involusio terjadi karena masing-masing sel menjadi kecil,karena
cytoplasmanya yangberlebihan dibuang.
Involusio disebabkan oleh proses autolysis dibuang dengan air kencing.sebagai
bukti dapat dikemukakan bahwa kadaar nitrogen dalam air kencing sangat
tinggi.pelepasan placenta dan selaput janin dari dinding rahin terjadi pada
stratum spingiosum bagian atas.
Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum spongiosum
yang tinggal menjadi nekrotis,sedangkan lapisan yang bahwanya yang
berhubungan dengan lapisan otot terpelihara dengan baik.
Bagian yang nekrotis dikeluarkan dengan lochia,sedangkan lapisan yang
tetap sehat menghasilkanendometrium yang baru.epitel baru terjadi dengan
proliferasi sel-sel kelenjar ,sedangkan stroma baru dibentuk dari jaringan ikat
diantara kelenjaran kelenjar.epitelisasi siap dalam 10 hari,kecuali pada tempat
placenta dimana epitelisasi memakan waktu tinggi minggu.
Hal ini disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa,ialah
dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru dipermukaan
luka.
Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjarpada
dasr luka.
Saluran kencing.
Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia.
Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiair dan
terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak.
Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini.
Acini ini menghaslkan air susu.
Tiap lobus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu,saluran-saluran
yang halus in bersatu menjadi satu saluran untuk tiap lobus .
Apa yang terjadi termasuk gejala adanya masalah yang mungkin tibul
Kesehatan pribadi,higiene,dan masa penyembuhan.
Kehidupan seksual
Kontrasepsi.
Nutrisi
Dukungan dari :
Petugas kesehatan
Kondisi emosional dan psikologis suami serta kelurganya
Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda terjadinya
komplikasi,
Masa pasca persalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi ibu
yang mengalami persalianan untuk pertama kalinya,ibu menyadari terjai perubahan
kehidupan yang sangat bermakna selama hidupnya,keadaan ini ditandai dengan
perubahan emosional,perubahan fisik secara dramastis ,hubungan keluarga dan
aturan serta penyesuain terhadap aturan yang baru.termasuk didalamnya
perubahan dari seseorang perempuan menjadi seorang ibu disamping masa
pascapersalinan mungkin menjadi masa perubahan dan penyesusainaan sosial
ataupun perseorangan (individual).
Pengawasan kala IV yang sebetulnya jam pertama dari nifas telah
diuraikan secara singkat:
Pemeriksaan placenta,supaya tidak ada bagian-bagian placenta yang tertinggal.
Pengawasan tingginya perdarahan dari vagina.
Pengawasan kosistensi rahim.
Pengawasan keadaan umum ibu.
Kalau placenta ternyata tidak lengkap,maka cavum uteri harus diperiksa
dengan tangan dan sisa placenta dikeluarkan.
Kalau kontraksi rahim kurang baik,dilakukan massage dan diberi 10 U pitocin
dan 0,2 mg methergin intramuscular.
Kalau perlu dilanjutkan dengan 0,2 mg methergin intravenosa dan vitocin
infus ialah pemberian infus glucose 5% 500 cc dimana telah dicampurkan 5-20 U
pitocin.
Kalau pasien berdarah juga,sedangkan kontraksi rahim baik,maka harus
dilakukan pemeriksaan in speculo,karena perdarahan dengan uterus yang keras
biasanya. Disebabkan oleh luka-luka jalan lahir,terutama robekan cervix.
Luka yang berdarah kemudian dijahit.
Kalau kontraksi uterus baik,masih perlu penawasan yang teliti sampai 1 jam
pospartum (kala IV) tetapi kalau kontraksi rahim kurang baik,mungkin harus diawasi
beberapa jam ialah sampai kita yakin bahwa bahaya perdarahan telah berlalu
Setelah kala III selesai dan perineum diman perlu dijahit dijahit,maka biasanya
penderita dibersihkan dan diberi T verban dengan maksud supaya fundus uteri tidak
naik sehingga kalau ada perdarahan maka perdarahan tampak keluar dari
vagina,vulva biasnya ditutp dengan kain haid yang steril.
Kain pada vulva mengabsorpsi lochia,menghalangi ibu memegang alat kemaluan
lurnya dan mencegah kontaminasi dari luar kedalam tetapi juga dari dalam
keluar,karena orang yang tidak memakai kain akan mengotori tempat-tempat
dimana ia duduk dan tidur.setelah segalanya selesai maka penting sekali ibu
mendapat istirahat yang cukup,karena istirahat ini memulihkan kembali kekeutan
fisik dan mentalnya dan juga mempercepat penyembuhan.
Pada umumnya dari sudut kedokteran tidak dianggap perlu memakai
gurita,tetapi karena banyak penderita merasa lebih enak memakainya,maka kita
melarangnya.
His pengiring terutama dirasakn oleh multipare dan perlu diberi analgetica seperti
aspirin,codein,dll,supaya pasien dapat beristrahat dengan baik.
Lochia
Pada bagian pertma masa nifas biasanya keluar cairan dari vagina yang
dinamakn lochia.
Lochia tidak lain dari pada secret luka,yang berasal dari luka dalam rahim
terutama luka placenta.maka sifat lochia berubah seperti sekret luka,yang
berasal dari luka dalam rahim terutama luka placenta.
Maka sifat lochia berubah seprti sekret luka berubah menurut tingkat
penyembuhan luka,pada 2 hari pertama lochia berupa darah dan disebut lochia
rubra,setelah 3-4 hari merupakan darah encer,yang disebut lochia serosa,dan
pada hari ke-10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan yang disebut lochia
alba.
Warna ini disebabkan karena banyak leucocyt terdapat didalamnya.lochia
berbau amis dan lochia yang berbau busuk menandakan adanya infeksi.kalau
lochia tetap berwarna setelah 2 minggu ada kemunkinan tertinggalnya placenta
atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan retroflexio
uteri.
Urine biasanya berlebihan (polyria) antara hari ke-2 dan ke-5 hal ini
disebabkan karena kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan
dan sekarang kelurkan.
Diuresis mencapai 3 liter sehari.
Kadang-kadang reduksi positif,bukan karena adanya glucose tetapi oleh lactose
ialah gula air susu yang rupa-rupanya diabsorpsi dalam kelenjar susu.Juga
mungkin terdapat acetonuria terutama setelah partus yang sulit dan
lama,disebabkan pemecahan karbohydrat yang hebat sekali karena karena
kegiatan otot-otot rahim dan karena kelaparan.
Darah dalam nifas juga memperlihatkan kelainan-kelainan,misalnya
leucocyt bertambah pada hari pertama nifas,kadang-kadang sampai 30.000/mm
kemudian berangsur-angsur kurang lagi hingga kira-kira pada akhir minggu
pertama normal kembali.
Sering terdapat anemia dalam nifas.
Berat badan tentu berkurang karena isi rahim telah dilahirkan,tetapi disamping itu
biasanya berat badan turun sebanyak 2,5 kg.
Atonia Uteri
Kenali dan tegakan diagnosis kerja atonia uteri.
Sementara dilakukan pemasangan infus dan pemberian uterotonika
lakukan kompresi bimanual.
Pastikan placenta lahir lengkap (bila ada indikasi sebagai placenta masih
tertinggal lakukan evakuasi sisa placenta) dan tak ada laserasi jalan lahir.
Berikan transfusi darah bila sanggat diperlukan.
Lakukan uji beku darah (lihat solusio plsaenta)untuk konfirmasi sistim
pembekuan darah..
Bila semua tindakan diatas telah dilakukan tetapi massih terjadi
perdarahan lakukan tindakan spesifikasi ( lihat bagian prodeksi klinik)
sebagai berikut:
Robekan serviks sering terjadi pada sisi lateral karena serviks yang
terjulur,akan mengalami robekan pada posisi spina isiadika
tertekan oleh kepala bayi.
Bila kontrasksi uterus baik,placenta lahir lengakap,tetapi terjadi
perdarahan banyak maka segera lihat bagian lateral bawah kiri dan
kanan dari porsio.
Jepitkan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek sehingga
perdarahan dapat.segera hentikan.jika setelah eksplorasi lanjutan
tidak dijumpai robeka lain lakukan penjahitan,jahitan dimulai dari
ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan
dapat dijahit.
Beri antibiotika profilaksis,kecuali bila jelas ditemui tanda-tanda
infeksi.
Bila terjadi defisit cairan,lakukan restorasi dan bila kabar Hb di
bawah 8g% berikan trasfusi darah.
Retensio Plasenta
Hampir sebagian besar gangguan pelepasan placenta,disebabkan
oleh gangguan kontraksi uterus.
Retensio placenta adalah tertahanya atau belum lahirnya placenta
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.
Jenis-jenis placenta
Placenta adhesiva adalah implantasi yang kaut dari jonjot korian
placenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi
fisoologis.
METRITIS
Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan
salah satu penyebab terbesar kematian ibu,bila pengobatan terlambat
atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik,peritonitis,syok
septik,thrombosis vena yang dalam,emboli pulmonal infeksi pelvik yang
menahun,dipareunia,penyumbatan tuba dan infertilitas.
BENDUNGAN PAYUDARA
Bendungan payudara adalah : peningkatan aliran vena dan limfe
pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi,hal ini
bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistim laktasi.
Bila ibu menyusui bayinya:
Sangga payudara
Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan
dan rasa sakit
Jagan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara.
INFEKSI PAYUDARA
Infeksi payudara sesudah persalinan.
Mastitis
Payudara tegangan /indurasi dan kemerahan
Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari,bila
diberikan sebelum terbentuknya abses biasanya keluhanya akan
berkurang.
Sangga payudara
Kompres dingin
Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
Ibu harus didorong menyusui bayinya walua ada pus
Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan.
Abses payudara
Terdapat masa padat,mengeras dibawah kulit yang kemerahan
Diperlukan anastesi umum (ketamin)
Insisi radial dari tengah dekat pinggir areola,kepinggir supaya tidak
memotong saluran ASI.
Pecahkan kantung pus dengan tissu forceps atau jari tangan
Pasang tampon dan drain.
Tampon dean drain diangkat setelah 24 jam.
Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari
Sangga payudara
Kompres dingin
Berikan parasetamol 500mg setiap 4 kali bila diperlukan
Ibu didorong tetap memmberikan ASI walau ada pus
Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selam 3 hari.
ABSES PELVIS
Bila pelvik abses ada tanda cairan fluktuasi pada daerah cul-desac.lakukan kolpotomi atau dengan laporotomi,ibu posisi fowler.
Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yang tinggi
Ampisilin 2 g IV,kemudian 1 g setiap 6 jam,ditambah gentamisin 5
mg/kg berat badan IV dosis tunggal /hari dan metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam ,lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama
24 jam.
4. Suhu meningkat
5. Nadi menurun
e. Septikemia dan pyemia
Ini merupakan infeksi umum yang disebabkan oleh kuman
kuman yang sangat pathogen, biasanya streptococcus
haemolyticus golongan A .infeksi ini sangat berbahaya dan
tergolong 50% penyebab kematian karena infeksi nifas.
a. Septicemia
Pada infeksi ini, kuman kuman dari uterus langsung masuk
ke dalam peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi
umum.Adanya septicemia dapat dibuktikan dengan jalan
pembiakan kuman kuman dari darah.
Gejala yang muncul dari pasien , antara lain :
1. Permulaan penderita sudah sakit dan lemah
2. Sampai hari ke 3 post partum , suhu meningkat dengan
cepat dan menggigil .
3. Selanjutnya suhu berkisar antara 39 derajat 40 derajat ,
KU memburuk , nadi menjadi cepat 9 140-160
kali/menit ).
b. pyemia
Pada pymia, terdapat trombophlebitis dahulu pada venavena di uterus dan sinus-sinus pada bekas implantasi
plasenta .
Gejala yang muncul dari pasien , antara lain :
1. Perut nyeri
2. Yang khas adalah suhu berulang ulang meningkat
dengan cepat disertai menggigil , kemudian diikuti
dengan turunnya suhu .
3. Kenaikan suhu disertai menggigil terjadi pada saat
dilepaskannya embolus dari trombophlebitis pelvika .
4. Lambat-laun timbul gejala abses pada paru-paru ,
jantung , pneumoni, dan pleuritis .
f. Peritonitis , salpingitis , dan ooforitis
a. Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di
dalam uterus, langsung mencapai peritoneumdan menyebabkan
peritonitis di antara kedua lembar ligamentumlatum yang
menyabab parametritis.
Peritonitisyang tidak menjadi peritonitisumum hanya terbatas
pada daerah pelvic.Gejala-gejalanya tidak seberapa berat seperti
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Masa Nifas ( puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
( sebelum hamil ) . Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Dan
dengan memperhatikan Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas contohnya
Kebutuhan Gizi Ibu menyusui dengan Kualitas dan jumlah makanan yang
dikonsumsi akan sangat mempengaruhi produksi ASI . Ibu menyusui harus
mendapatkan tambahan zat makanan sebesar 800 kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu sendiri .Pemberian ASI sangat penting
karena ASI adalah makanan utama bayi. DEngan, ASI bayi akan tumbuh
sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah-lembut , dan mempunyai
IQ yang tinggi . Hal ini disebabkan karena ASI mengandung asam dekosa
heksanoid ( DHA ) .
2. Saran
Disaran pada mahasiswa dapat memberikan saran dan kritiknya tentang
makalah ini ,
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati Ari . 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.Yogyakarta.
Prawirohardjo Sarwono , 2009 . Ilmu kebidanan , Jakarta .
Prawirohardjo Sarwono , 2008 . Ilmu kandungan . Jakarta .
Prawirohardjo Sarwono , 1989 . IImu bedah kebidanan . Jakarta
Prawirohardjo Sarwono , 2002 . Buku Panduan praktis pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal . Jakarta
Makalah
ASUHAN KEBIDANAN
Oleh :
Kelompok 3
Siskawati umar
Susan hadi
Yuliano maitano
Yusna suleman
verly amu
Stevani moniaga
D3 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA SURABAYA
T.P 2012/2013