You are on page 1of 22

Asuhan Keperawatan Klien

Dengan Kegawatdaruratan
Khusus (Keracunan Obat, Zat
Kimia dan Gas)
Ns.Darwin Karim, M.Biomed

Pendahuluan
Dalam memberi pertolongan pertama
dan pengobatan pada peristiwa
keracunan atau kecelakaan yang
disebabkan oleh bahan-bahan kimia
beracun atau bahan-bahan
racun/toksis lainnya, yang mula-mula
harus dilakukan ialah mengenali
(mengidentifikasi) bahan-bahan yang
diduga menjadi penyebab keracunan.

Mengenal bahan-bahan racun/toksis


merupakan hal yang sangat penting
artinya dalam menentukan diagnosis
keracunan. Setiap peristiwa keracunan
oleh bahan-bahan racun yang jenis
dan sifatnya berlainan (berbeda),
mempunyai cara-cara pertolongan dan
pengobatan yang berbeda pula.

Pada peristiwa keracunan oleh


bahan-bahan racun yang jenis dan
sifatnya tidak diketahui. pertolongan
dan pengobatannya didasarkan pada
gambaran gejala-gejala klinis yang
timbul akibat rangsangannya.

Sumber dan macam


racun
Keracunan dapat disebabkan oleh
bermacam-macam:
1. Bahan-bahan kimia beracun (bersifat
racun).
2. Racun yang terdapat pada tumbuhtumbuhan seperti ubi ketela yang
mengandung asam sianida (HCn),
jengkol, pohon , tuba (Derris),
sebangsa jamur, dan sebagainya.

3. Racun binatang berbisa seperti ular


berbisa, kalajengking, tawon, dan labalaba.
4. Racun yang terdapat pada bahan-bahan
makanan yang terjadi karena
perubahan-perubahan kimia (fermentasi)
dan adanya bakteri karena pembusukan
(daging busuk), tempe bongkrek, racun
yang terdapat pada udang dan kepiting.

Bentuk bahan-bahan
beracun
1. Padat (debu, kabut).
2. Liquid (cairan/larutan).
3. Gas dan uap.

Pengaruh bahan-bahan racun


pada tubuh
1. Mempengaruhi sistem sirkulasi darah
a. Jaringan darah (pembuluh darah),
menimbulkan shock disebabkan
berkurangnya aliran darah (vasogenic
shock) dan berkurangnya volume,
darah pada jaringan sel-sel otak
disebabkan adanya penyempitan
pembuluh-. pembuluh darah.

b. Jantung merendahkan tekanan/denyut


jantung (hypotentie cardiac) terlalu
banyak darah mengalir ke jantung atau
terlalu banyak darah dalam jantung
(kongesti jantung).
c. Irama detak jantung tidak teratur
(cardiac arrhytrnias).
d. Jantung mendadak berhenti (cardiac
arrest).

2. Mempengaruhi sistem saraf pusat:


a. Rasa sakit
b. Rangsangan sarap sentral yang
berlebihan (hyperexitability), banyak
bicara/mengaco (dellirium),
timbulnya kejang-kejang (konvulsi)
dan berkurangnya zat pembakaran
(oksigen) dalam darah.

c. Depresi (penekanan) terhadap sarap


pusat ditandai dengan timbulnya
kelumpuhan reflek umum,
terhentinya alat pernapasan
(asphyxia) dan gangguan
metabolisme dalam sel-sel otak.
d. Gangguan atau kelainan psikis
(kejiwaan).

3. Pengaruh terhadap alat pencernaan


seperti rongga mulut (gastro intestinal
tracts), seperti rasa mual (nausea),
muntah, rasa sakit daerah lambung
(abdominal pain) dan mencret (diare).
4. Pengaruh terhadap alat perkencingan,
seperti gangguan pengeluaran air
kencing/ kencing sedikit-sedikit (urinary
retention) gejala kerusakan ginjal.

5. Kerusakan pada hati (hepar), pingsan


disebabkan gangguan pada hati (hepatic
coma).
6. Pengaruh terhadap keseimbangan air
dalam elektrolit dalam tubuh (dehydrasi),
yaitu keseimbangan garam (NaCl),
keseimbangan asam dan basa (acidosis
dan alkalosis), gangguan keseimbangan
postasium dan kalsium dalam darah.
7. Luka bakar kimia pada kulit, selaput lendir
pada mulut/tenggorok (moucus membran)
dan selaput lendir mata.

Kasus kematian yang disebabkan olah racun


dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Kecelakaan/kematian tidak sengaja:
Kebanyakan kecelakaan kerecunan yang terjadi di
rumah tangga, seperti: keracunan pada
anakanak akibat kelalaian atau kurang tepatnya
penyimpanan bahan-bahan rumah tangga
berbahaya (ditergen, pestisida rumah-tangga,
obat-obatan), sehingga dapat dijangkau oleh
anak-anak, adalah umumnya akibat ketidak
sengajaan/kelalaian. Untuk menghindari kasus
keracunan ini diperlukan pesan informasi pada
etiket sediaan rumah-tangga mengenai, cara
penyimpanan yang benar dan pertolongan
pertama apabila terjadi keracunan pada
anakanak.

b) Penyalahgunaan obat-obatan
Penyalahgunaan obat-obatan adalah
penggunaan obat-obatan atau bahan kimia
tertentu yang bukan untuk tujuan
pengobatan, melainkan untuk memperoleh
perubahan perasaan atau menimbulkan
rasa bahagia eporia. Fakta menunjukkan
sering akibat penyalahgunaan obat-obatan
dapat mengakibatkan beberapa keracunan,
sampai kematian. Kematian pemakaian
heroin umumnya diakibatkan oleh depresi
penekanan fungsi pernafasan, yang
mengakibatkan kegagalan pengambilan
oksigen, sehingga terjadi penurunana
kadar oksigen yang drastis di otak.

Keracunan akibat penyalahgunaan


obat-obatan dapat juga sebabkan
oleh kelebihan dosis, pengkonsomsi
alkohol, atau salah pengobatan oleh
dokter mismedication.

c) Bunuh diri dengan racun


Kasus kecelakan bunuh diri menggunakan
pestisida rumah-tangga, ditergen, atau
menggunakan kombinasi obat-obatan yang
komplek. Pada kasus bunuh diri dengan
obatobatan kadang ditemukan 3 hingga 7
jenis obat. Untuk mencari penyebab
kematian pada kasus bunuh diri diperlukan
analisis toksikologi, yaitu analisis kualitatif
dan kuantitatif racun di cairan lambung,
darah, urin, dan organ tubuh lainnya untuk
mencari dan menentukan jumlah minimum
penyebab keracunan.

d) Pembunuhan menggunakan racun


Penyidikan kematian seseorang akibat
pembunuhan dengan racun adalah
penyidikan yang paling sulit bagi penegak
hukum dan dokter ferensin termasuk
toksikolog forensik. Secara umum bukti
keracunan diperoleh dari simptom yang
ditunjukan sebelum kematian. Penyidikan
pasca kematian oleh dokter patologi forensik
dengan melakukan otopsi dan pengambilan
spesimen sampel, yang kemudian
dilakukan analisis racun oleh toksikolog
forensik merupakan sederetan penyidikan
penting dalam penegakan hukum.

PENANGANAN
KERACUNAN AKUT
Tindakan dilakukan dalam 2 (dua) tahap
yaitu: tindangan ABC dan Usaha Terapetik
laian , serta pemberian antidot.
Tindakan Umum adalah tindakan Airway,
Breathing, Circulation, Usaha Terapetik lain
(Mempertahankan Keseimbangan elektrolit,
air, asam dan basa; Decontamination; dan
Eliminasi). Sedangkan Tindakan pemberian
antidot adalah spesifik tergantung dari
penyebab keracunannya.

Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
Pengkajian difokuskan pada masalah yang
mendesak seperti jalan napas dan sirkulasi
yang mengancam jiwa, adanya gangguan
asam basa, keadaan status jantung, status
kesadaran. Riwayat kesehatan : riwayat
keracunan, bahan racun yang digunakan,
berapa lama diketahui setelah keracunan,
ada masalah lain sebagai pencetus
keracunan dan sindroma toksis yang
ditimbulkan dan kapan terjadinya.

DIAGNOSIS YANG MUNGKIN MUNCUL


1.Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan
distress pernapasan
2.Resiko kekurangan cairan tubuh.
3.Penurunan kesadaran berhubungan dengan
depresi sistem saraf pusat
4.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual,muntah
5.Perubahan perfusi berhubungan dengan efek
toksik pada miokard
6.Perubahan suhu tubuh berhubungan dengan
depresi mekanisme suhu tubuh
7.Cemas berhubungan dengan Tidak efektifnya
koping individu

Terima kasih

You might also like