Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
CVA BLEEDING, ICH,
BASAL GANGLION
SINISTRA
(POST TREPANASI,
POST TRACHEOSTOMI)
PEN G KAJIAN
Nama : Tn. NS
Umur : 65 thn
Sex : Laki - laki
Alamat: Pondok Jati, Sidoarjo
Suku / Bangsa: Jawa / Indonesia
Agama: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Tgl MRS, jam : (IRD) 31 Juli 2008
Tgl Pengkajian,jam : 06 Agustus 2008, 15.30
No. MR: 10856692
Diagnosa Medis :
WIB
o Post Traechostomi ( 05 08 2008)
RIWAYAT PERAWATAN
Riwayat Penyakit Sekarang :
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Body system
Pernapasan (B1)
Kardiovaskuler (B2)
Persarafan (B3)
ROM
3
Oedem ekstremitas
+
+
+
Tidak terdapat decubitus,
keterbatasan aktifitas.
Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang tgl 06 Agustus 2008
BGA
PH :
PcO2
PO2 :
BE :
DL :
Hb :
WBC:
RBC :
HCT :
PLT :
7,38
: 33
80
- 5,6
12,6 g/dl
9,5
43
38,6
175.000
Elektrolit :
K : 3,34
Cl : 117,7
Na : 149,2
Hasil CT Scan tanggal 01 08 08 : (+)
Terapi
Infus
: D5NS 2000 cc / 24
jam
Drip KcL 100 meq / 24 jam
Mannitol 2 X 100 cc
Herbesser sesuai hemodinamik,
sementara terpasang
5 mg/kgbb/jam = 19,5 cc/jam
Novalmycin : 2 X 2 gr
Rantin
: 2 X 50 mg
Antrain
: 3 X 1 gr
Piracetam
Penitoin
: 3 x 3 gr
: 3 x 100 mg
reservoir 6 lpm
ANALISA DATA
(1)
DATA
DS : DO :
Terpasang tracheostomi kanul hari ke-1
Post weening ventilator jam 15.00 dengan mode TPiece,dengan FiO2 30 %
RR 25 x/mnt
Sekret kental dengan warna merah kecoklatan
Rh -/+ dan Wh -/ GCS 2-x-5
Terdapat refleks batuk lemah
O2 6 lpm
BGA dengan PH 7,38; PCO2 33;PO2 80;BE -5,6
RO Thoraks (+)hasil bacaan tidak ada
PENYEBAB
Penumpukan secret
MASALAH
(2)
DATA
DS : DO :
GCS 2-x-5
Kesadaran soporocoma
Pupil isokor 2/2
TD 175/104 mmHg
MAP 151
Nadi 104 x/mnt
CRT < 2
Perfusi HKM
PENYEBAB
Peningkatan TIK
MASALAH
RENCANA TINDAKAN
Diagnosa 1 :
Mandiri :
Kaji dengan ketat (tiap 15 menit)
kelancaran jalan napas.
Evaluasi pergerakan dada dan
auskultasi dada (tiap 1 jam ).
Lakukan pengisapan lendir dengan
waktu kurang dari 15 detik bila
sputum banyak.
Lakukan fisioterapi dada setiap 2 jam
Diagnosa 2 :
Mandiri :
Monitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode GCS.
Monitor tanda--tanda vital tiap 30 menit.
Pertahankan posisi ke-pala yang sejajar dan tidak
menekan.
Hindari batuk yang berlebihan, muntah,
mengedan, pertahankan pengukuran urin dan
hindari konstipasi yang berkepanjangan.
Observasi waspada kejang dan lindungi pasien
dari cedera akibat kejang.
Pertahankan keadaan tirah baring, minimalisasi
manipulasi pergerakan pasien yang tidak penting.
EVALUASI
Evaluasi Dx pertama (1) pada jam
16.10
Produksi
Lendir (+) Kental,
merah kecoklatan ,
RR 16 rpm,
SaO2 99
A : Tujuan berhasil
P : Intervensi dipertahankan