You are on page 1of 19

Kekuasaan

Dominasi
Ideologi
Wacana

ANALISIS WACANA KRITIS


(AWK) & IDEOLOGI
I Putu Mas Dewantara

1. Wacana & Kekuasaan

Wacana-kekuasaan=elemen
taktis strategis & politis
(Faucoult)

Wacana & Kekuasaan (Lanjutan)


Media (wacana) berpotensi mengontrol
khalayak
Kontrol itu efektif aapabila yang didominasi
tidak menyadari akibat dan tujuan dikontrol:
dianggap sah dan benar
Kekuasaan itu memukai: ingin dimiliki
(kekuasaan disempitkan sebagai milik)
Foucault: kekuasaan bukan milik namun
tersebar dalam bidang kehdupan
Kekuasaan adalah jaringan

Pemikiran Foucault:
Kekuasaan bukan milik melainkan jaringan
Kekuasaan ada di mana-mana: tidak mengacu
ke sistem dominasi
Kuasa bekerja melalui normalisasi dan
regularisasi: tidak hanya terjadi di ruang
penjara: untuk menjamin kesehatan,
kesejahteraan
Kekuasaan tak bersifat destruktif melainkan
produktif: bukan menindas, melarang,
membatasi melainkan sesuatu yang secara
produktif dibangun bersama: menghasilkan
kebenaran

2. Kepentingan dalam Wacana


Wacana : praktik yang diregulasi
Konsekuensinya: wacana memuat serangkaian
sanksi yang memiliki kekuatan untuk
dilembagakan; akhirnya berpengaruh terhadap
tindakan individu
Wacana layaknya mesin sortir yang melakukan
inklusi/pelibatan dan ekslusi/penyingkiran
terhadap pernyataan seseorang
Terdapat 3 aturan terbentuknya wacana: objek
yang dibicarakan, siapa yang berbicara, dan
apa yang ada dibalik wacana itu

3. Ideologi dalam Bingkai AWK


Terdapat perbedaan sudut pandang antara ahli
tentang ideologi dan wacana
Van Dijk: idiologi dan wacana berhubungan
timbal balik
Ideologi (Yunani): idea=gagasan, lugas=ilmu
Darma: ideologi adalah sistem nilai/gagasan
yang dimiliki oleh kelompok
Wiliian: ideologi adalah seuatu kebijakan
masyarakat
Thomson: ideologi digunakan sebagai sistem
berpikir
Van Dijk: ideologi kerangka dasar untuk
mengatur kognisi sosial

Benang merah:
Ideologi merupakan perekat hubungan sosial yang
mengikat masyarakat secara kolektif. Dalam hal
ini, ideologi yang diejawantahkan dalam wujud
wacana (lisan atau tulis) dipandang sebagai
sebuah kebenaran yang harus dipatuhi bersama.
Dapat dikatakan bahwa ideologi yang dimiliki oleh
suatu masyarakat akan dijadikan acuan atau
patokan untuk memandang suatu hal atau
perkara yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.
Ideologi menentukan nilai-nilai budaya apa
(kebebasan, kesetaraan, keadilan, dan lain-lain)
yang relevan untuk grup.

Sebagai dasar sosial kognisi kelompok sosial,


ideologi secara bertahap diperoleh dan diubah
melalui hidup.
Ideologi telah didefinisikan sebagai keyakinan
dasar yang mendasari representasi sosial
tertentu
Saat suatu ideologi dinyatakan dalam wacana,
saat itulah diperlukan AWK untuk
menyingkapnya.
AWK melihat wacana sebagai bentuk praktik
sosial
AWK menilai bahwa hubungan kekuasaan
bersifat diskursif (berwacana), artinya bahwa
fokus wacana sama dengan fokus bagaimana
kekuasaan itu dibahasakan

Beberapa pemikiran kritis dalam


hubungan ideologi dan wacana
1) wacana dibentuk oleh masyarakat,
2) wacana membantu membentuk dan mengubah
pengetahuan serta objek-objeknya, hubungan
sosial, dan identitas sosial,
3) wacana dibentuk oleh hubungan kekuasaan
dan terkait dengan ideologi,
4) pembentukan wacana menandai adanya tarikulur kekuasaan (power struggles), dan
5) wacana mengkaji bagaimana masyarakat dan
wacana saling membentuk satu sama lain.

Ideologi merupakan konsep sentral dalam AWK


Teks klasik: Ideologi dibangun oleh kelompok
yang dengan tujuan mereproduksi dan
melegitimasi dominasi mereka. Contoh: masa
Orde Baru (masalah komunisme, keberhasilan
pemerintah)
Ideologi dari kelompok dominasi hanya efektif
jika didasarkan pada kenyataan bahwa anggota
komunitas yang didominasi menganggapnya
sebagai sebuah kebenaran dan kewajaran.

4. Struktur dan Strategi Wacana


ideologis

Jika ideologi diperoleh, dinyatakan, diberlakukan,


dan direproduksi oleh wacana, ini harus terjadi
melalui sejumlah struktur dan strategi (Van Dijk)

Struktur
Wacana
Ideologis

Elemen Struktur Wacana dalam Penyingkapan Ideologi


Struktur wacana
Struktur makro
Superstruktur

Struktur mikro

Hal yang diamati


Tematik
(Tema/ topik yang dikedepankan)
Skematik
(Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan
dalam teks berita utuh)

Elemen
Topik
skema

Semantik
Latar, detil, maksud,
(Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita.
pranggapan,
Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau
nominalisasi
membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi
lain)
Sintaksis
(Bagaimana kalimat [bentuk & susunan] yang
dipilih)

Bentuk kalimat,
koherensi, kata ganti

Stilistik
(Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks)

Leksikon

Retoris
(Bagaimana cara penekanan dilakukan)

Grafis, metafora,
ekspresi

Strategi Wacana
Ideologis

Menajamkan hal-hal positif tentang KITA


Menajamkan hal-hal negatif tentang
MEREKA
Mengaburkan hal-hal negatif tentang KITA
Mengaburkan hal-hal positif tentang
MEREKA

Kerangka AWK untuk Wacana Ideologis


Analisis Wacana
Kritis
Kerangka Teori
Ideologi dan
Wacana van Dijk
Strategi
Struktur
Struktur
ideologis
wacana
ideologi
Proses
kognitif

IDEOLOG

PRAKMATI
K
KOGNITIF

WACANA

5. Akuisisi Diskursif Ideologi


Ideologi diperoleh melalui sosialisasi dalam
praktik-praktik sosial: di sekolah, tempat kerja,
bar
Masing-masing kelompok memiliki cara
pengajaran ideologi yang lebih atau kurang
eksplisit

Botton up
Akuisisi
Top down

6. Proses Penerimaan Wacana


Ideologis
PENERIMAAN
WACANA
IDEOLOGIS

IDEOLOGI
Pembuat Wacana

Penerima
Wacana

Dominan

Negosiasi

+/-

Oposisi

Terima Kasih

You might also like