You are on page 1of 38

LAPORAN KASUS

TINEA KORPORIS

W AH Y U D I N
P E M B I M B I N G D R . B O W O W AH Y U D I , S P . K K

STATUS PASIEN
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama
: Ny. T N
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status Marital : Menikah
Alamat
: Warungbuah, Neglasari, Banjar

ANAMNESIS (Auto-anamnesis pada tanggal 13


Januari 2015 Pukul 10.05 WIB)
Keluhan Utama

Gatal di beberapa bagian tubuh; badan depan


dan belakang, paha, dan leher yang berwarna
merah dirasakan sejak dua bulan yang lalu.

ANAMNESIS KHUSUS
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh bercak kemerahan di badan depan dan belakang,


kedua paha dan leher yang semakin melebar disertai rasa gatal sejak
dua bulan yang lalu sebelum datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD
Banjar. Rasa gatal bertambah terutama bila berkeringat, bila digaruk
terasa lebih enak namun setelah digaruk akan terasa perih.
Keluhan ini dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, pasien pernah berobat
dan hasilnya sembuh namun kini terjadi lagi. Pasien mengatakan lupa
nama obat yng diberikan oleh dokter di puskesmas. 2 bulan yang lalu
ada bercak kemerahan pada awalnya berukuran kecil yang terasa
gatal, kemudian digaruk sehingga terlihat semakin melebar disertai
bagian pinggirnya merah. Pasien mengaku bercak ini muncul secara
bersamaan. Setiap hari mengganti pakai dalam dan luar dua kali
sehari. Pasien menyangkal adanya gatal di tempat bagian tubuh
lainnya.

Pasien mengaku selama ini suka pakai celana


dalam yang ketat dan bahannya tidak menyerap
keringat. Sejak 1 bulan terakhir pasien mengakui
bahwa badannya sering gatal, namun pasien
tidak menghiraukan keluhan tersebut. Setelah
muncul bercak kemerahan dan ada bruntusbruntus kecil ditepinya pasien merasa semakin
gatal dan terkadang ditemukan ada seperti kulit
terkelupas bila digaruk. Pasien mengaku tidak
mengalami keputihan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tiga tahun yang lalu pasien berpenyakit seperti ini.
Riwayat Kelebihan berat badan diakui pasien
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama.
Riwayat DM di keluarga diakui

Riwayat Pengobatan
Sudah pernah diobati, sembuh namun berulang lagi,
pasien mengakui lupa keterangan obatnya.

Riwayat Alergi Obat


Pasien tidak ada alergi obat maupun makanan

Riwayat Psikososial
Pasien setiap harinya memakai pakaian ketat,
celana dalam yang dipakai tidak menyerap
keringat, sehari ganti pakaian dalam 2x (pagi dan
sore). Baju yang dipakai pasien tidak menyerap
keringat. Memakai handuk bersamaan dengan
suami.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB
: 83 kg
Tanda-tanda vital :

Tekanan darah

120/70
mmHg

Nadi

88 x/menit

Respirasi

22 x/menit

Suhu

36,5C

STATUS GENERALISATA
Kepala

Rambut : alopecia (-), rontok (-)


Mata : conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : sekret (-)
Mulut : hiperemis (-), mukosa buccal basah, erosi (-)
Gigi : karies (+)
THT : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis

Leher

KGB: tidak teraba membesar, massa (-)

Thoraks

JVP tidak meninggi


Bentuk dan gerak simetris
VBS ka=ki, sonor , wheezing -/-, rhonchi -/BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Datar,timpani, hepatomegali dan splenomegali (-), BU (+)

Ekstremitas

Deformitas (-), udem (-), RCT < 2 dtk


Kulit lihat status dermatologi

STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi

Regional

A/R

Badan, punggung, kedua paha dan leher

Karakteristi Lesi multipel, diskret, berbentuk lonjong, permukan


k Lesi

sebagian rata dan sebagian menimbul, berwarna


merah, kering, dengan pinggiran lesi aktif, berbatas
tegas, diameter lesi antara 3 - 12 cm

Efloresensi

Makula eritematosa disertai skuama dengan tepi


aktif berbatas tegas, di bagian tengah lebih tenang.

GAMBAR LOKASI LESI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

2
bulan

RESUME

Saat
MRS

1
mingg
u
Bercak2
merah ada
bruntus2 dan
tepi bila di
garuk ada
seperti kulit
terkelupas

Bercak
melebar dan
bagian tepinya
merah

Keluhan menetap
Makula eritematosa
disertai skuama
dengan tepi aktif
berbatas tegas, di
bagian tengah lebih
tenang.

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI
Distribusi

Regional

A/R

Kedua Lipat paha kanan dan kiri, dan dibawah payudara


kanan

Karakteristik

Lesi

multipel,

diskret,

berbentuk

lonjong,

permukan

Lesi

sebagian rata dan sebagian menimbul, berwarna merah,


kering, dengan pinggiran lesi aktif, berbatas tegas, diameter
lesi antara 3-12 cm.

Efluroesensi

Makula eritematosa disertai skuama dengan tepi aktif


berbatas tegas, menyembuh di tengah.

DIAGNOSIS BANDING
Tinea Corporis
Kandisosis
Pitiriasis rosea

DIAGNOSIS KERJA

Tinea Corporis

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa

Menjaga kulit tetap kering


Mengurangi kegiatan yang banyak menimbulkan keringat
Menggunakan pakaian yang longgar
Gunakan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat,
Mengganti pakaian jika pakaian lembab karena keringat
Menghindari garukan

Menggunakan pakaian secara sendiri

Medikamentosa
Sistemik
- Ketokonazol tablet 1 x 200 mg selama 2-4 minggu

Topikal
- Ketokonazol cream 2 %

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

ANALISA KASUS
Anamnesis

Pem Lab

Bercak merah +
gatal di daerah
kedua paha
danleher dan badanpunggung
Pruritus terutama
berkeringat

Anamnesis

Pemeriksaan
fisik

Kerokan kulit
ditemukan
adanya hifa

Pemeriksaan
Fisik

Macula eritema
Skuama
tepi aktif berbatas tegas,
menyembuh di tengah
A/R: badan, punggung,
Kedua paha kanan dan kiri,
dan leher

Tinea Corporis

Tinjauan Pustaka

DERMATOFITOSIS
Definisi

Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan


yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut,
dan kuku, yang disebabkan oleh golongan
jamur dermatofita.
Etiologi

Golongan
jamur
dermatofita
ini
dpt
mencernakan keratin, terdiri dari 3 genus :
1.

Trichophyton

2.

Microsporum

3.

Epidermaphyton

EPIDEMIOLOGI
Ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di
daerah tropis.
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan

KLASIFIKASI
berdasarkan lokasi diantaranya :
Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan
rambut kepala.
Tinea barbe, pada dagu dan jenggot.
Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar
anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut
bagian bawah.
Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan.
Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan kaki.
Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak
termasuk bentuk 5 tinea di atas.

TINEA KORPORIS
Tinea CORPORIS adalah merupakan dermatofitosis
pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous skin).
Tinea CORPORIS mempunyai nama lain tinea

sirsinata, tinea glabrosa, Scherende Flechte,


kurap, herpes sircine trichopytique

MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
rasa gatal dan kemerahan di tempat predileksi
Gatal meningkat jika banyak berkeringat.
Memiliki riwayat yang sama sebelumnya
Pasien berada pada tempat yang beriklim agak
lembab, memakai pakaian ketat, bertukar
pakaian dengan orang lain, aktif berolahraga,
menderita diabetes mellitus.

PEMERIKSAAN FISIK
lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas
papul eritema, skuama, kadang-kadang dengan
vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya
lebih tenang tetapi daerah pinggiran aktif.
polisiklik
Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak
terpisah
Jika kronis atau menahun maka efloresensi yang
tampak hanya makula hiperpigmentasi dengan
skuama diatasnya dan disertai likenifikasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan sediaan basah
didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi
oleh sekat, dan bercabang, maupun spora berderet
(artrospora) pada kelainan kulit yang lama atau
sudah diobati

Pembiakan
untuk mengetahui spesies jamur penyebab,
dilakukan bila perlu.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis seboroik
kelainan kulit menyerupai kelainan kulit pada T.
Corporis. Ada riwayat berketombe.
tempat predileksi: kulit kepala, lipatan-lipatan kulit
misal: belakang telinga, daerah nasolabial,
Candidosis intertriginosa
pada lipat paha mempunyai konfigurasi hen and
chicken, biasanya basah dan berkusta.
Pada wanita ada tidaknya fluor albus dapat
membantu pengarahan diagnosis.
Pada penderita-penderita diabetes melitus,
penyakit ini sering dijumpai.

DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma :
Sering lokalinya di sela paha.
Efloresensi yang sama, yaitu eritema dan skuama, pada
seluruh lesi merupakan tanda-tanda khas.
Pemeriksaan dengan lampu Wood ditemukan adanya
fluoresensi merah (coral red).

kandidosis intertriginosa

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa edukasi
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
Jaga kebersihan kulit dan kaki
Bila berkeringat keringkan dengan handuk dan
mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan
ganti setiap hari.
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan
handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci
dan direndam air panas.

Medikamentosa
Obat topikal
Clotrimazole kream 1%, solution, lotion. Diberikan
2 kali sehari selama 4 minggu
Mikonazole cream 2%, solution, lotio, bedak.
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Econazole cream 1%. Diberikan 2-4 kali sehari
selama 2-4 minggu
Ketokonazole cream 2 %. Diberikan selama 2-4
minggu.
Oxiconazole cream 1%. Diberikan selama 2-4
minggu.

Medikementosa
Obat Sistemik

Griseofulvin, dosis 0.5 1 g untuk dewasa dan 0.25


0.5 g untuk anak atau 10 -25 mg/kgBB/hr, selama
2 6 minggu
Itrakonazole, 100 mg/hr slama 15 hari utk org
dewasa, 5mg/kg/hr utk anak2
Terbinafine, 250 mg/hr utk org dewasa, 3-6
mg/kg/hr utk anak2, selama 2 minggu
fluconazole, 150 mg/ming selama 46 mingg
Ketokonazol, 200 mg per hari selama 10 hari 2
minggu untuk org dewasa

KOMPLIKASI
Tinea cruris dan corporis dapat terinfeksi
sekunder oleh candida atau bakteri yang lain.
Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi
likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.

PROGNOSIS
Penyakit ini bersifat akut atau menahun,
bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Akan tetapi dengan diagnosis dan terapi
yang tepat dan kelembapan serta
kebersihan kulit selalu dijaga Prognosis
penyakit ini baik.

TERIMA KASIH

You might also like