Professional Documents
Culture Documents
TINEA KORPORIS
W AH Y U D I N
P E M B I M B I N G D R . B O W O W AH Y U D I , S P . K K
STATUS PASIEN
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama
: Ny. T N
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status Marital : Menikah
Alamat
: Warungbuah, Neglasari, Banjar
ANAMNESIS KHUSUS
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Pengobatan
Sudah pernah diobati, sembuh namun berulang lagi,
pasien mengakui lupa keterangan obatnya.
Riwayat Psikososial
Pasien setiap harinya memakai pakaian ketat,
celana dalam yang dipakai tidak menyerap
keringat, sehari ganti pakaian dalam 2x (pagi dan
sore). Baju yang dipakai pasien tidak menyerap
keringat. Memakai handuk bersamaan dengan
suami.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB
: 83 kg
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah
120/70
mmHg
Nadi
88 x/menit
Respirasi
22 x/menit
Suhu
36,5C
STATUS GENERALISATA
Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi
Regional
A/R
Efloresensi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2
bulan
RESUME
Saat
MRS
1
mingg
u
Bercak2
merah ada
bruntus2 dan
tepi bila di
garuk ada
seperti kulit
terkelupas
Bercak
melebar dan
bagian tepinya
merah
Keluhan menetap
Makula eritematosa
disertai skuama
dengan tepi aktif
berbatas tegas, di
bagian tengah lebih
tenang.
PEMERIKSAAN DERMATOLOGI
Distribusi
Regional
A/R
Karakteristik
Lesi
multipel,
diskret,
berbentuk
lonjong,
permukan
Lesi
Efluroesensi
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Corporis
Kandisosis
Pitiriasis rosea
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Corporis
PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Medikamentosa
Sistemik
- Ketokonazol tablet 1 x 200 mg selama 2-4 minggu
Topikal
- Ketokonazol cream 2 %
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS
Anamnesis
Pem Lab
Bercak merah +
gatal di daerah
kedua paha
danleher dan badanpunggung
Pruritus terutama
berkeringat
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Kerokan kulit
ditemukan
adanya hifa
Pemeriksaan
Fisik
Macula eritema
Skuama
tepi aktif berbatas tegas,
menyembuh di tengah
A/R: badan, punggung,
Kedua paha kanan dan kiri,
dan leher
Tinea Corporis
Tinjauan Pustaka
DERMATOFITOSIS
Definisi
Golongan
jamur
dermatofita
ini
dpt
mencernakan keratin, terdiri dari 3 genus :
1.
Trichophyton
2.
Microsporum
3.
Epidermaphyton
EPIDEMIOLOGI
Ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di
daerah tropis.
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
KLASIFIKASI
berdasarkan lokasi diantaranya :
Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan
rambut kepala.
Tinea barbe, pada dagu dan jenggot.
Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar
anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut
bagian bawah.
Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan.
Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan kaki.
Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak
termasuk bentuk 5 tinea di atas.
TINEA KORPORIS
Tinea CORPORIS adalah merupakan dermatofitosis
pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous skin).
Tinea CORPORIS mempunyai nama lain tinea
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
rasa gatal dan kemerahan di tempat predileksi
Gatal meningkat jika banyak berkeringat.
Memiliki riwayat yang sama sebelumnya
Pasien berada pada tempat yang beriklim agak
lembab, memakai pakaian ketat, bertukar
pakaian dengan orang lain, aktif berolahraga,
menderita diabetes mellitus.
PEMERIKSAAN FISIK
lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas
papul eritema, skuama, kadang-kadang dengan
vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya
lebih tenang tetapi daerah pinggiran aktif.
polisiklik
Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak
terpisah
Jika kronis atau menahun maka efloresensi yang
tampak hanya makula hiperpigmentasi dengan
skuama diatasnya dan disertai likenifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan sediaan basah
didapatkan hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi
oleh sekat, dan bercabang, maupun spora berderet
(artrospora) pada kelainan kulit yang lama atau
sudah diobati
Pembiakan
untuk mengetahui spesies jamur penyebab,
dilakukan bila perlu.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis seboroik
kelainan kulit menyerupai kelainan kulit pada T.
Corporis. Ada riwayat berketombe.
tempat predileksi: kulit kepala, lipatan-lipatan kulit
misal: belakang telinga, daerah nasolabial,
Candidosis intertriginosa
pada lipat paha mempunyai konfigurasi hen and
chicken, biasanya basah dan berkusta.
Pada wanita ada tidaknya fluor albus dapat
membantu pengarahan diagnosis.
Pada penderita-penderita diabetes melitus,
penyakit ini sering dijumpai.
DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma :
Sering lokalinya di sela paha.
Efloresensi yang sama, yaitu eritema dan skuama, pada
seluruh lesi merupakan tanda-tanda khas.
Pemeriksaan dengan lampu Wood ditemukan adanya
fluoresensi merah (coral red).
kandidosis intertriginosa
PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa edukasi
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
Jaga kebersihan kulit dan kaki
Bila berkeringat keringkan dengan handuk dan
mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan
ganti setiap hari.
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan
handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci
dan direndam air panas.
Medikamentosa
Obat topikal
Clotrimazole kream 1%, solution, lotion. Diberikan
2 kali sehari selama 4 minggu
Mikonazole cream 2%, solution, lotio, bedak.
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Econazole cream 1%. Diberikan 2-4 kali sehari
selama 2-4 minggu
Ketokonazole cream 2 %. Diberikan selama 2-4
minggu.
Oxiconazole cream 1%. Diberikan selama 2-4
minggu.
Medikementosa
Obat Sistemik
KOMPLIKASI
Tinea cruris dan corporis dapat terinfeksi
sekunder oleh candida atau bakteri yang lain.
Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi
likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
PROGNOSIS
Penyakit ini bersifat akut atau menahun,
bahkan dapat berlangsung seumur hidup.
Akan tetapi dengan diagnosis dan terapi
yang tepat dan kelembapan serta
kebersihan kulit selalu dijaga Prognosis
penyakit ini baik.
TERIMA KASIH