Professional Documents
Culture Documents
Kanker primer
TX
T0
Tis
T1
T1c
T2
T3
T4
T4a
T4b
= udem kulit mammae (termasuk peaud orange) atau ulserasi atau nodul
satelit di mammae ipsilateral.
T4c
T4d
= ca mammae inflamatorik
Catatan
2. terhadap karsinoma mammae inflamatorik (T4d), jika invasi kulit negative dan
tak ada tumor primer yang dapat diukur, diklasifikasi patologik adalah PTx.
Nx
N0
N1
N2
N2a
N2b
N3
kelenjar
limfe
aksilar
atau
metastasis
kelenjar
limfe
supraklafikular ipsilateral.
N3a
N3b
N3c
Catatan
1. Kelenjar limfe regional adalah kelenjar limfe aksilar dan kelenjar limfe mamaria
interna. Kelenjar limfe mamaria interna secara klinis dibagi menjadi kelompok
infra aksilar atau level 1, kelompok infra aksilar atau level 2 dan kelompok supra
aksilar atau level 3. Kelompok infra aksilar adalah kelenjar limfe lateral dari
margo lateral otot pektoralis minor, kelompok infra aksilar adalah kelenjar limfe
di antara margo medial dan lateral otot pektoralis minor (termasuk kelenjar limfe
di antara otot pektorasil mayor dan minor), kelompok supra aksilar adalah
kelenjar limfe di medial dari margo medial oto pektoralis minor
2. Bukti klinis : menunjukkan bukti yang ditemukan dari pemeriksaan klinis,
pemeriksaan pencitraan (taktermasuk pencitraan sintigrafi kelenjar limfe) atau
bukti dari pemeriksaan makroskopik patologik
M
= metastasis jauh
Mx
M0
M1
Stadium 0
Stadium 1
Stadium 2a
Stadium 2b
Stadium 3a
Stadium 3b
Stadium 3c
Stadium 4
DIAGNOSIS
=
=
=
=
=
=
=
=
TisN0M0
T1N0M0
T0N1M0, T1N1M0, T2N0M0
T2N1M0, T3N0M0
T0N2M0, T1N2M0, T2N2M0, T3N1-2M0.
T4,N apapun, M0
T apa pun, N3M0
T apa pun N apa pun, M1.
1. Anamnesis
Harus mencakup status haid, perkawinan, partus, laktasi, dan riwayat
kelianan mammae sebelumnya, riwayat keluarga kanker, fungsi kelenjar tiroid,
penyakit ginekologik, dan lain-lain. Dalam riwayat penyakit sekarang terutama
harus diperhatikan wkatu timbulnya massa, kecepatan pertumbuhan, dan
hubungan dengan haid dan lain-lain.
2. Pemeriksaan Fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh ( sesuai dengan pemeriksaan rutin)
dan pemeriksaan kelenjar mammae
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Mamografi. Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang
sulit dipalpasi atau terpalpasi atipikal menjadi gambar, dapat menemukan
lesi mammae yang tanpa nodul namun terdpaat bercak mikrokalsifikasi,
dapat digunakan untuk analisis diagnosis dan rujukan tindak lanjut.
Ketetapan diagnosis sekitar 80%.
b. USG. Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya
dapat membedakan dengan sangat baik tuor kistik atau padat, tapi juga
dapat mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan disekitarnya,
menjadi dasar diagnosis yang sangat baik.
c. MRI mammae. Karena tumor mammae
mengandung
densitas