Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
RETNO SULISTIA NINGSIH
1214315401039
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY. NY. N USIA 4 BULAN 5 HARI DENGAN RIWAYAT BBLR
DI RUANG POLI ANAK RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR
KOTA MALANG
Mahasiswa
(RETNO SULISTIA N)
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Pembimbing Klinik
(CHRISTIE IRIANI,S.ST)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunianya sehingga dapat terselesaikannya asuhan kebidanan ini
dengan baik..
Asuhan kebidanan ini terselesaikan atas bantuan beberapa pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr.Budi Rahaju,.MPH selaku Direktur RSSA Malang
2. drg. Asri Kusuma Djadi,.MMR selaku Kepala Diklit RSSA Malang
3. dr. M. Bachtiar B, Fina Cs,SpB (K) onkologi Ka IRJ RSSAMalang
4. Nunuk Hamidah,.AMK selaku Ka UPP IRJ RSSA Malang
5. dr. Prasetya I.P,.SpA,.Mbiomed selaku Penanggung Jawab Poli Anak RSSA
Malang
6. Christie Iriyani, SST selaku Kepala Poli Anak RSSA Malang
7. Diah Putri S, Amd.Keb selaku Pembimbing Ruangan RSSA Malang
8. Dr.Aman selaku Ketua STIKES MAHARANI Malang
9. Diana Noor Fatmawati S.ST selaku Ka Prodi D3 Kebidanan Stikes
Maharani Malang
10. Tanti Budhi S.ST selaku Pembimbing Akademik Program Studi D3
Kebidanan Stikes Maharani Malang
11. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun
material.
12. Semua teman-teman yang membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih
banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna perbaikan diwaktu yang akan datang.
Malang, Januari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memperluas wawasan dibidang neonatus
mengenai bayi dengan BBLR
1.2.2
Tujuan khusus
- Mengumpulkan data tentang BBLR
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada BBLR
- Mengantisipasi masalah potensial pada bayi BBLR
- Mengidentifikasi kebutuhan segera
- Mengembangkan rencana tindakan padabayu BBLR
- Melaksanakan tindnakan sesuai rencana
- Mengevaluasi tindakan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah tujuan penulisan manfaat metode
penulisan teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II TINJUAN TEORI
pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah definisi letak sungsang,
etiologi, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, tinjauan
manajemen
BAB III TINJAUAN KASUS.
Meliputi 7 langkah Varney yaitu pengkajian data subyektif dan obyektif,
identifikasi
masalah
atau
diagnosa,identifikasi
masalah
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
DEFINISI
2.1.1
PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya
saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan lahir rendah
adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda
dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013).
Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia
gestasi (dihitung satu jam setelah melahirkan).
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Dikutip dalam buku Nanda,
(2013).
2.2
ETIOLOGI
b. Infeksi
c.
Bahan toksik
Radiasi
f.
Faktor nutrisi
Selain penyebab diatas ada beberapa penyebab kelahiran berat badan lahir
rendah yang berhubungan, yaitu :
1. Faktor ibu
a.
Paritas
Infertilitas
d. Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas
35 tahun
e.
Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
f.
darah, perokok
2. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
b. Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan, infeksi dalam rahim.
b. Infeksi congenital (missal : rubella)
4. Faktor yang masih belum diketahui
2.3
PATOFISIOLOGI
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari bayi berat badan lahir
rendah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain gizi saat hamil yang kurang
dengan umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan
persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat, penyakit menahun ibu :
hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok.
BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan hidramnion, hamil
ganda, perdarahan, cacat bawaan, infeksi dalam rahim. Hal ini akan
menyebabkan bayi lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang kurang dari
45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm kepala lebih besar, kulit tipis,
2.4
TANDA GEJALA
Menurut Huda dan Hardhi. (2013), tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir
rendah adalah:
1. Sebelum bayi lahir
a.
lambat walaupun
kehamilannya sudah agak lanjut
d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut
seharusnya. Sering
dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau
perdarahan anterpartum.
2. Setelah bayi lahir
a.
intrauterine.
d. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya.
Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah :
1. Berat kurang dari 2500 gram.
2. Panjang kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
6. Kepala lebih besar.
KLASIFIKASI BBLR
Menurut Ribek dkk. (2011), ada 3 klasifikasi dari berat badan lahir
rendah, yakni:
a. Berat badan lahir rendah sedang yaitu bayi lahir dengan berat badan
1501 sampai 2500
gram.
b. Berat badan lahir sangat rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan
kurang dari 1500
gram.
c. Berat badan lahir sangat rendah sekali yaitu bayi lahir dengan berat
badan kurang dari
1000 gram.
2.6
a.
PENATALAKSANAAN
Medis
Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen
Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)
Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup
Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik
yang tepat
b. Penanganan secara umum :
Penanganan bayi
Pola nutrisi
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu
diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk
mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengkoreksi
dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat
intravena.
Pola eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah,
konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah
Latar belakang sosial budaya
Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu merokok,
ketergantungan obat-obatan tertentu terutama jenis psikotropikaKebiasaan ibu
mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu melakukan diet ketat atau
pantang makanan tertentu.
Hubungan psikologis
Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan
ibu jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan
mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan
psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR karena memerlukan
perawatan yang intensif
2. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan
pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku.
a.
Keadaan umum
Pada neonatus dengan BBLR, keadaannya lemah dan hanya merintih.
Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan
menangis keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya
terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai
Kulit
Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna biru, pada
bayi preterm terdapat lanugo dan verniks.
d. Kepala
Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom,
ubun-ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan
tekanan intrakranial.
e.
Mata
Warna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding
conjunctiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi
terhadap cahaya.
f.
Hidung
Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir.
g. Mulut
Bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.
h. Telinga
Perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan
i.
Leher
Perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek
j.
Thorax
Bentuk simetris, terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing
dan ronchi, frekwensi bunyi jantung lebih dari 100 kali per menit.
k. Abdomen
Bentuk silindris, hepar bayi terletak 1 2 cm dibawah arcus
costaae pada garis papila mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti
adanya asites atau tumor, perut cekung adanya hernia diafragma, bising
usus timbul 1 sampai 2 jam setelah masa kelahiran bayi, sering terdapat
retensi karena GI Tract belum sempurna.
l.
Umbilikus
Tali pusat layu, perhatikan ada pendarahan atau tidak, adanya tanda
tanda infeksi pada tali pusat.
m. Genitalia
Pada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak
muara uretra pada neonatus laki laki, neonatus perempuan lihat labia
mayor dan labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang
perdarahan.
n. Anus
adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari
faeses.
o. Ekstremitas
Warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang
atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan serta
jumlahnya.
p. Refleks
Pada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro dan sucking
lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai keadaan
susunan syaraf pusat atau adanya patah tulang
3. Data Penunjang
4.
2.1.1
Penanganan
-
Pemberian O2
Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama
konsentrasi
yang
tinggi
dalam
masa
yang
panjang
akan
: 60 cc/ kg / BB / hari
Hari II
: 90 cc/ kg / BB / hari
Gangguan pernafasan
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 05-01-2015
Di
Jam
: 10.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi
: By. Ny. N
: 4 bulan 5 hari
Anak ke
: 1 dari 1 bersaudara
Nama ibu
:Ny. N
Umur
:24 tahun
Umur
: 26 tahun
Agama
:Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
:SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
:IRT
Pekerjaan
Alamat
:Danau Brantas
: swasta
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat badan 900 gram UK
6 bulan, dengan jenis kelamin perempuan.Berat badan sekarang
masih rendah yaitu 3100gram.
: 6 bulan
: Jernih
Cara persalinan
: SC
: 300 cc
Plasenta
: Lahir spontan
4. Kebutuhan Dasar
a. Pola Nutrisi
Bayi minum PASI 2 jam sekali
b. Pola eliminasi
BAB : 3kali/hari konsistensi lunak
BAK : 8kali/hari warna jernh
c. Pola istirahat
Setiap waktu bayi tidur.bangun saat BAB atau BAK atau saat
lapar.
d. Pola aktivitas
Bayi menangis kuat
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit kronis dan menahun seperti DM, jantung,
dan asma serta tidak mempunyai riwayat kembar, ibu tidak pernah
menderita anemia.
6. Riwayat psikologis
Semua anggota keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya
dan ibu siap merawat bayinya.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU
: baik
Kemampuan menghisap
: kuat
Warna kulit
: merah muda
: 360 C
BB
: 3100 gram
HR
: 120 x/ menit
RR
: 40 x / menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Telinga
Dada
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas
Abdomen
c. Auskultasi
Dada HR
: 135 x / menit
Abdomen
d. Perkusi
Abdomen
: meteorismus (-)
3. Pemeriksaan Neorologis
a. Reflek moro
Saat bayi diberi sentuhan mendadak dengan jari dan tangan,
bayi bergerak terkejut (+) lemah
b. Reflek menggenggam
Saat bangun bayi disentuh jari bayi berusaha menggenggam
(+) lemah
c. Reflek rooting / mencari
Saat pipi bayi disentuh dengan jari bayi menoleh (+) lemah
d. Reflek menghisap
Saat bayi menangis kemudian diberi putting susu ibu, bayi
berusaha menghisap (+) kuat
e. Reflek glabela
BBLR
Masalah
3.3 INTERVENSI
Dx
BBLR
Tujuan
Kriteria hasil :
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik dengan ibu dan anak dengan 5S
(senyum,salam,sapa,sopan,santun).
R/ supaya ibu dan anak lebih kooperatif sehingga pada proses
pengkajian dan pemeriksaan menjadi lebih mudah.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ ibu mengetahui keadaan umum anaknya
3. Jelaskan pada ibu tentang asupan nutrisi dan memberi ASI eksklusif
pada bayi
R/ gizi yang baik dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan
ASI memiliki kandungan gizi yang banyak dan penting bagi bayi
guna untuk tumbuh kembang bayi.
4. Jelaskan pada ibu cara menyusui yang benar
R/ cara menyusui yang benar akan lebih memperlancar pengeluaran
ASI sehingga nutrisi bagi bayi terpenuhi.
5. Jelaskan pada ibu untuk kolaborasi dengan dokter tentang KIE
perawatan bayi berat
badan lahir rendah.
R/ untuk mengetahui bagaimana keadaan bayinya dan mendapatkan
penjelasan mengenai perawatan bayi BBLR
6. Jelaskan pada ibu untuk control 2 minggu lagi yaitu pada tanggal 19
januari 2015 dan anjurkan ibu untuk rutin datang ke posyandu
terdekat setiap bulannya.
R/ untuk mengetahui keadaan bayinya selanjutnya dan mengetahui
tumbuh kembang anaknya.
3.4 IMPLEMENTASI
Dx
: 05-01-2015
Jam
: 11.00 WIB
: KU
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV : HR
: 135x / menit
RR
: 40 x / menit
Suhu : 360 C
BB
: 3100 gram
PB
: 51 cm
A: Bayi Ny. N usia 4 bulan 5 hari dengan berat badan lahir rendah
P: -
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisa data pada bayi Ny N usia 4 bulan 5 hari
dengan berat badan lahir rendah dapat disimpulkan bahwa tidak ada
kesenjangan teori yang telah djelaskan dengan praktek dilapangan pemberian
terapi
yang
tepat
yakni
dengan
memperhatikan
suhu
bayi
dengan
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By Ny N usia 4 bulan 5
hari dapat ditentukan diagnosa By Ny N usia 4 bulan 5 hari dengan berat
badan lahir rendah.
Pada ibu juga diberitahu untuk terus memberikan ASI saja pada anaknya
sampai usia 2 tahun sehingga kebutuhan nutrisi pada bayi dapat terpenuhi dan
berat badan bayi dapat naik dengan maksimal sesuai dengan usianya sekarang
dan menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu berikutnya serta menganjurkan
ibu untuk membawa anaknya ke posyandu terdekat guna mengetahui tumbuh
kembang anaknya.
Saran
1. Petugas Kesehatan
Mampu memberikan pelayanan yang profesional sesuai dengan
kebutuhan klien
2. Bagi Mahasiswa
Secara kooperatif mampu memberikan konseling kepada keluarga tanpa
keraguan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Bagi klien/keluarga
Sadar
dan
mau
segera
membawa
bayinya
kepada
tenaga
DAFTAR PUSTAKA
Fishman, Marvin A. 2007. Buku Ajar Pediatri, Volume 3 Edisi 20. Jakarta:EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan: Difinisi Dan Klasifikasi 20122014/Editor,T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Suwarwati Dan Nike
Budhi Subekti. Jakarta: EGC.
Huda, Nuratif dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa NANDA NIC-NOC. Jakarta: Media Action.
Ribek, Nyoman dkk. 2011. Aplikasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Keperawatan: Digunakan Sebagai
Bahan Pembelajaran Praktek Klinik dan Alat Uji Kompetensi. Denpasar:
Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan.
Sofian, Amru. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif Obstetri
Sosial Edisi 3 Jilid 1 & 2. Jakarta: EGC
______1961. WHO
Wong, D.L,dkk. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku
Kedokteran