You are on page 1of 15

KASUS HARGA DIRI RENDAH

SEORANG PEREMPUAN UMUR 30 TAHUN, POSISI ANAK KE 2, MENURUT KETERANGAN


KELUARGA KLIEN SEJAK KECIL PEMALU, PENDIAM, TETAPI KALAU SUDAH MARAH
KELUARGA

TIDAK

BISA

MENGATASI

KARENA

MERUSAK

ORANG

LAIN

DAN

LINGKUNGAN. MENURUT KLIEN SEJAK KECIL ORANG TUA SELALU MEMBEDAKAN


DENGAN ANAK PERTAMA, KARENYA ANAK PERTAMA LEBIH PINTAR DARI PADA KLIEN,
MENURUT ORANG TUA ANAK KEDUA TIDAK BISA APA-APA, BODOH, MALES,
SEHINGGA ORANG TUA SELALU MENGATAKAN ALAH KAMU ITU YA SUKANYA
CUMA GANGGU ORANG, BODOH.... COBA TO LIHAT KAKAKMU YANG SELALU
BERPRESTASI, SELALU MEMBANGGAKAN ORANG TUA.. SEJAK GAGAL MENIKAH
KARENA CALON SUAMI MENINGGAL KLIEN JADI ANEH PERILAKUNYA YAITU TIDAK
PERNAH MANDI, DIAM SAJA, TIDAK MAU MAKAN, KADANG MENANGIS SENDIRI.
SEKARANG KLIEN DIRAWAT DI RSJ SEJAK SEMINGGU YANG LALU, KLIEN MASIH
TERLIHAT SUKA DIAM SAJA, KADANG MENYENDIRI, DUDUK DIAM TIDAK MAU
NGOBROL DENGAN TEMANYA,KLIEN MENGUNGKAPKAN PADA PERAWAT, SUS BUAT
APA TO SAYA DIBAWA KESINI, TOH KELUARGA SAYA TAK AKAN PEDULI, SEMUA
SUDAH PADA BENCI SAMA SAYA, KARENA SAYA SUDAH TAK BERGUNA LAGI, SAYA
SEKARANG SEDANG DIAPAKAN DISINI TO SUSTER?
BUATLAH ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DATAS!

LAPORAN KASUS KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA


DIRI RENDAH

PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 1 Februari 2014

A.

Jam

: 10.00 WIB

Ruang

: II/Brotojoyo

No. Register

: 073031

IDENTITAS KLIEN
Nama

: Nn. P

Umur

: 30 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: SMA

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Alamat

: Semarang

Status

: Belum menikah

Tanggal masuk

: 1 Februari 2013

INFORMAN
Nama

: Ny. S

Umur

: 59 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan
Alamat

: Wiraswasta
: Semarang

Hubungan dengan klien


B.

: Ibu

ALASAN MASUK
Klien berperilaku yaitu tidak pernah mandi, diam saja, tidak mau makan,
kadang menangis sendiri

C.
1.

FAKTOR PREDISPOSISI DAN STRESSOR PRSIPITASI


Faktor Predisposisi
a. Klien belum pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu.
b. Karena belum pernah mengalami gangguan jiwa, maka klien belum
pernah pula menjalani pengobatan.
c. Di keluarga klien tidak ada yang pernah menderita gangguan jiwa
sebelumnya.
d. Pengalaman tidak menyenangkan : menurut klien sejak kecil orang tua
selalu membedakan dengan anak pertama, karenya anak pertama lebih
pintar dari pada klien, menurut orang tua anak kedua tidak bisa apaapa, bodoh, males, sehingga orang tua selalu mengatakan alah kamu
itu ya sukanya cuma ganggu orang, bodoh.... coba to lihat kakakmu
yang selalu berprestasi, selalu membanggakan orang tua.. dan
menurut keterangan keluarg, klien sejak kecil pemalu, pendiam, tetapi
kalau sudah marah keluarga tidak bisa mengatasi karena merusak orang
lain dan lingkungan
Masalah Keperawatan: Risiko tinggi kekerasan

2.

Stressor Presipitasi
a. Gagal menikah karena calon suami meninggal.

Masalah keperawatan: berduka disfungsional.

D.
1.

2.

3.

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
TD

= 110/80 mmHg

= 80 x/mnt

= 37oC

RR

= 20x/mnt

Berat badan dan tinggi badan


BB

= 49 kg

TB

= 155 cm

Keluhan fisik
Tidak ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien

E.
1.

PSIKOSOSIAL
Genogram

2.
a.

Konsep diri
Citra tubuh
Klien menyukai semua bagian tubuhnya. Ia paling suka dengan
hidungnya.

b.

Identitas
1) Klien adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang merupakan
seorang anak (belum berkeluarga).
2) Klien mengatakan saat ini hanya di rumah.

c.

Peran
Klien merupakan anak ke dua dari 3 bersaudara. Klien jarang membantu
pekerjaan rumah karena selalu dianggap tidak bisa oleh keluarganya.

d.

Ideal diri
Klien

berharap

keluarganya

dapat

menghargai

dirinya,

mendapatkan kasih sayang yang sama dan tidak ingin dibandingkan


dengan saudaranya.
e.

Harga diri
1) Klien merasa malu untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya
dan lebih suka menyendiri karena merasa tidak berarti dan berguna
untuk siapapun.
2) Klien merasa keluarga tidak peduli terhadap dirinya
3) klien merasa malu dan sedih mengingat calon suaminya yang telah
meninggal
Masalah keperawatan: Harga diri rendah
3.

a.

Hubungan sosial
Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah calon suaminya yang telah
meninggal dan setelah calon suaminya meninggal klien merasa memiliki
orang berarti bagi hidupnya.

b.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Klien merupakan wanita yang pendiam dan jarang sekali ikut serta
dalam kegiatan di masyarakat.

c.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain adalah klien tidak
banyak bicara (sosok yang pendiam) dan pemalu.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
4.

a.

Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien dan keluarganya beragama Islam.

b.

Kegiatan ibadah
Klien sebelum dirawat di rumah sakit, rutin melakukan shalat 5 waktu.
F.

STATUS MENTAL
Penampilan
a. Kebersihan kepala = rambut klien berketombe.
b. Penggunaan pakaian sesuai, memakai baju dan celana tepat, serta tidak
terbalik.
c. Klien mandi 1 kali sehari, dan kadang mlas mandi
d. BAK dan BAB di tempatnya.
e. Kuku tangan dan kuku kaki tampak bersih dan pendek.
Pembicaraan
Bicara klien lambat dan nada suaranya suara rendah. Klien enggan untuk
berbicara jika tidak ditanya dan membutuhkan sesuatu (enggan memulai
pembicaraan)/lebih banyak diam.
Aktifitas motorik
Klien enggan untuk beraktivitas dan lebih suka tiduran di kamar.
Alam perasaan
Saat ditanya tentang perasaannya klien mengatakan sering merasa sedih
dan merasa tidak berguna.

Afek
Appropiate (tepat) yaitu respon pasien selama wawancara sesuai dengan
stimulus yang diberikan. Saat ditanya, klien berusaha untuk menjawab
walaupun

terlihat malu, menunduk, menutup mulutnya dan senyum-

senyum. Jawaban yang dilontarkanpun sulit dimengerti.


Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien kooperatif dan mau diajak duduk berdampingan
sampai perbincangan selesai dilakukan. Namun, tidak ada kontak mata
selama wawancara, klien terlihat sering menunduk dan tidak berani
menatap lawan bicara.
Masalah keperawatan: kerusakan komunikasi sosial
Persepsi: halusinasi
Tidak ada halusinasi dan ilusi yang dialami oleh klien.
Isi pikir
Obsesi: Ketika ditanya apakah ingin memulai lembaran baru lagi di
kehidupannya klien menjawab Ya.
Arus pikir
Klien mampu menjawab pertanyaan dengan tepat walaupun harus diulang
berkali-kali

dan

jawaban

yang

diberikan

selalu

singkat

serta

tidak

dijabarkan.
Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh dan terlihat bingung. Orientasi terhadap waktu, tempat,
dan orang selama wawancara baik.
Memori
Kemampuan daya ingat pasien tidak dapat dinilai. Klien selalu diam saat
disuruh mengingat-ingat peristiwa yang terjadi lebih dari 1 bulan yang lalu.
Klien juga tidak mau menceritakan alasan mengapa dibawa ke rumah sakit.
Tingkat konsentrasi dan berhitung

1) Tingkat konsentrasi pasien mudah dialihkan. Perhatian pasien mudah


berganti dari satu objek ke objek yang lain.
2) Klien tidak mampu berkomunikasi dengan baik, ketika bertanya kepada
klien harus diulang berkali-kali pertanyaan yang dilontarkan.
3) Ketika disuruh berhitung, klien mampu berhitung sampai 10 hitungan.
Kemampuan penilaian
Klien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan yaitu klien
dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain.
Saat klien diberi kesempatan untuk memilih untuk makan dahulu atau cuci
tangan dahulu, klien memilih untuk mencuci tangan dahulu.
Daya tilik diri
Klien sadar bahwa dirinya berada di RSJ.

G.

MEKANISME KOPING
Sebelum dibawa ke

RSJ dan sebelum sakit, mekanisme koping klien adalah

mekanisme koping yang maladaptif.

Hal ini terbukti dari informasi ibu klien

yaitu klien sejak kecil adalah pribadi yang pendiam, tetapi kalau sudah marah
keluarga tidak bisa mengatasi karena merusak orang lain dan lingkungan
Saat dirawat, klien masih terlihat suka diam saja, kadang menyendiri, duduk
diam tidak mau ngobrol dengan temanya
Masalah keperawatan: mekanisme individu tak efektif

H.
1.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok
Klien merasa tidak memiliki dukungan dari siapapun.

2.

Masalah berhubungan dengan lingkungan


Saat berada di rumah, klien merasa tidak diterima oleh keluarganya.

3.

Masalah dengan pendidikan

Pendidikan terakhir klien adalah SMA,

sejak kecil klien selalu dibanding-

bandingkan dengan kakaknya yang selalu berprestasi

I.

PENGETAHUAN KLIEN
Klien tidak mengetahui bagaimana mekanisme koping yang positif dan adaptif.
Hal ini terbukti klien selalu diam dan tidak dapat mengontrol kemarahannya.
Masalah

keperawatan:

kurang

pengetahuan

tentang

mekanisme

koping adaptif.

J.

DATA FOKUS
Data Subjektif
1. Klien mengatakn ibu sejak kecil klien pemalu, pendiam, tetapi kalau sudah
marah keluarga tidak bisa mengatasi karena merusak orang lain dan
lingkungan.
2. Klien merasa malu untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya dan
lebih suka menyendiri karena merasa tidak berarti dan berguna untuk
siapapun.
3. Klien merasa keluarga tidak peduli terhadap dirinya
4. klien merasa malu dan sedih mengingat calon suaminy yang telah
meninggal
Data Objektif
1. Jika ditanya tentang masalahnya, klien lebih suka menghindar dan hanya
menjawab dengan kata-kata yang singkat.
Klien enggan untuk beraktivitas dan lebih suka tiduran di kamar.

3. Tidak ada kontak mata selama wawancara, klien terlihat sering menunduk
dan tidak berani menatap lawan bicara.
Bicara klien lambat dan nada suaranya suara rendah.
Klien lebih suka menyendiri.
Klien terlihat lebih banyak diam.
K.

ANALISA DATA
No
1..

Tangga

Data Fokus

l/waktu
16/08/1
0

Data Subjektif
-

10.0

Klien mengatakn ibu


sejak kecil klien pemalu,

IB

pendiam, tetapi kalau


sudah marah keluarga
tidak bisa mengatasi
karena merusak orang
-

lain dan lingkungan.


Klien merasa malu untuk
bersosialisasi dengan
orang di sekitarnya dan
lebih suka menyendiri
karena merasa tidak
berarti dan berguna

untuk siapapun.
Klien merasa keluarga
tidak peduli terhadap

dirinya
klien merasa malu dan
sedih mengingat calon
suaminy yang telah
meninggal

Data Objektif
-

Jika ditanya tentang

Masalah
Keperawatan
Gangguan
konsep

diri:

Harga

diri

rendah

TTD

masalahnya, klien lebih


suka menghindar dan
hanya menjawab dengan
kata-kata yang singkat.
Klien enggan untuk

beraktivitas dan lebih


suka tiduran di kamar.
Tidak ada kontak mata

selama wawancara, klien


terlihat sering menunduk
dan tidak berani
menatap lawan bicara.
Bicara klien lambat dan

nada suaranya suara


-

rendah.
Klien lebih suka

menyendiri.
Klien terlihat lebih
banyak diam.

L.

POHON MASALAH
Isolasi sosial : menarik diri
M.

Core Problem

Gangguan
konsep
diri : Harga diri
Berduka
disfungsional
rendah
N.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
O. INTERVENSI

Tanggal/w
aktu

Perencanaan
Tujuan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

TT
D

1-20-2014
10.00 WIB

TUM:

Klien

memiliki
konsep

diri

yang positif
TUK:
1. Klien

1. Setelah 2 kali 1. Bina hubungan saling


dapat

membina
hubungan
saling

interaksi, klien

percaya

dengan

menunjukkan

menggunakan

prinsip

ekspresi wajah
bersahabat,

komunikasi terapeutik:
- sapa
klien
dengan

menunjukkan

percaya
dengan
perawat.

rasa

senang,

ada

kontak

mata,

salam,
mau

maupun nonverbal
perkenalkan diri dengan

mau

dan nama panggilan

mau

menjawab

yang disukai klien


jelaskan
tujuan

pertemuan
jujur dan menepati janji
klien - tunjukkan sikap empati

duduk

berdampingan
dengan
perawat,

dan

2. Klien
kasi
positif

aspek
dan

interaksi

2.1 Diskusikan

klien

dengan

klien tentang:
aspek positif yang
dimiliki

positif

klien,keluarga,

kemampuan

dan

yang dimiliki.

kemampuan
yang

dasar klien.

yang

menyebutkan:
aspek

dan

perhatikan kebutuhan

mau

dihadapi.
dapat 2. Setelah 2 kali

mengidentifi

menerima klien

apa adanya
- beri
perhatian

mengutarakan
masalah

verbal

sopan
- tanyakan nama lengkap

menyebutkan
nama,

baik

mau

berjabat
tangan,

ramah

dimiliki,

lingkungan
kemampuan

yang

aspek

positif

dimiliki klien
2.2 Bersama klien buat

positif

daftar tentang:
aspek positif klien,

keluarga,
aspek

lingkungan

keluarga,

klien.

lingkungan.
kemampuan

yang

dimiliki klien.
2.3 Beri pujian yang
realistis,

hindarkan

memberi

penilaian

negatif.
3. Klien

dapat 3. Setelah 1 kali

menilai

interaksi

kemampuan

3.1Diskusikan dengan

klien

klien

kemampuan

menyebutkan

yang

dapat

yang dimiliki

kemampuan

dilaksanakan.

untuk

yang

dilaksanakan

dilaksanakan.

dapat

3.2Diskusikan
kemampuan
dapat

4. Klien

dapat 4. Setelah 1

merencanak

interaksi

an

yang

dilanjutkan

pelaksanaannya.
4.1Rencanakan

kali

bersama

klien

membuat

aktivitas

yang

sesuai

rencana

dapat dilaksanakan

dengan

kegiatan

setiap hari sesuai

kemampuan

harian.

kemampuan klien:

kegiatan

yang dimiliki

klien

kegiatan mandiri

kegiatan

dengan

bantuan
4.2Tingkatkan
kegiatan

sesuai

kondisi klien
4.3Beri

contoh

cara

pelaksanaan
kegiatan

yang

5. Klien

dapat 5. Setelah 1 kali


klien

dapat

klien

lakukan.
5.1Anjurkan

klien

melakukan

interaksi

kegiatan

melakukan

melaksanakan

sesuai

kegiatan sesuai

kegiatan

rencana

jadwal

telah

yang dibuat.

dibuat.

yang

untuk
yang

direncanakan.
5.2Pantau

kegiatan

yang dilaksanakan
klien
5.3Beri

pujian

usaha

atas
yang

dilakukan klien.
5.4Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan
6. Klien

dapat 6. Setelah 1 kali

melakukan

interaksi

kegiatan lain

dapat

sesuai

melakukan

dengan

kegiatan

kemampuan

sesuai dengan

nya.

kemampuanny
a.

klien

pulang.
6.1Pantau

setelah
kegiatan

yang dilaksanakan
klien
6.2Beri

lain

pujian

usaha

atas
yang

dilakukan klien.
6.3Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan
pulang.

setelah

You might also like