Professional Documents
Culture Documents
TIDAK
BISA
MENGATASI
KARENA
MERUSAK
ORANG
LAIN
DAN
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 1 Februari 2014
A.
Jam
: 10.00 WIB
Ruang
: II/Brotojoyo
No. Register
: 073031
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Nn. P
Umur
: 30 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Alamat
: Semarang
Status
: Belum menikah
Tanggal masuk
: 1 Februari 2013
INFORMAN
Nama
: Ny. S
Umur
: 59 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Alamat
: Wiraswasta
: Semarang
: Ibu
ALASAN MASUK
Klien berperilaku yaitu tidak pernah mandi, diam saja, tidak mau makan,
kadang menangis sendiri
C.
1.
2.
Stressor Presipitasi
a. Gagal menikah karena calon suami meninggal.
D.
1.
2.
3.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
TD
= 110/80 mmHg
= 80 x/mnt
= 37oC
RR
= 20x/mnt
= 49 kg
TB
= 155 cm
Keluhan fisik
Tidak ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien
E.
1.
PSIKOSOSIAL
Genogram
2.
a.
Konsep diri
Citra tubuh
Klien menyukai semua bagian tubuhnya. Ia paling suka dengan
hidungnya.
b.
Identitas
1) Klien adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang merupakan
seorang anak (belum berkeluarga).
2) Klien mengatakan saat ini hanya di rumah.
c.
Peran
Klien merupakan anak ke dua dari 3 bersaudara. Klien jarang membantu
pekerjaan rumah karena selalu dianggap tidak bisa oleh keluarganya.
d.
Ideal diri
Klien
berharap
keluarganya
dapat
menghargai
dirinya,
Harga diri
1) Klien merasa malu untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya
dan lebih suka menyendiri karena merasa tidak berarti dan berguna
untuk siapapun.
2) Klien merasa keluarga tidak peduli terhadap dirinya
3) klien merasa malu dan sedih mengingat calon suaminya yang telah
meninggal
Masalah keperawatan: Harga diri rendah
3.
a.
Hubungan sosial
Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah calon suaminya yang telah
meninggal dan setelah calon suaminya meninggal klien merasa memiliki
orang berarti bagi hidupnya.
b.
c.
a.
Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien dan keluarganya beragama Islam.
b.
Kegiatan ibadah
Klien sebelum dirawat di rumah sakit, rutin melakukan shalat 5 waktu.
F.
STATUS MENTAL
Penampilan
a. Kebersihan kepala = rambut klien berketombe.
b. Penggunaan pakaian sesuai, memakai baju dan celana tepat, serta tidak
terbalik.
c. Klien mandi 1 kali sehari, dan kadang mlas mandi
d. BAK dan BAB di tempatnya.
e. Kuku tangan dan kuku kaki tampak bersih dan pendek.
Pembicaraan
Bicara klien lambat dan nada suaranya suara rendah. Klien enggan untuk
berbicara jika tidak ditanya dan membutuhkan sesuatu (enggan memulai
pembicaraan)/lebih banyak diam.
Aktifitas motorik
Klien enggan untuk beraktivitas dan lebih suka tiduran di kamar.
Alam perasaan
Saat ditanya tentang perasaannya klien mengatakan sering merasa sedih
dan merasa tidak berguna.
Afek
Appropiate (tepat) yaitu respon pasien selama wawancara sesuai dengan
stimulus yang diberikan. Saat ditanya, klien berusaha untuk menjawab
walaupun
dan
jawaban
yang
diberikan
selalu
singkat
serta
tidak
dijabarkan.
Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh dan terlihat bingung. Orientasi terhadap waktu, tempat,
dan orang selama wawancara baik.
Memori
Kemampuan daya ingat pasien tidak dapat dinilai. Klien selalu diam saat
disuruh mengingat-ingat peristiwa yang terjadi lebih dari 1 bulan yang lalu.
Klien juga tidak mau menceritakan alasan mengapa dibawa ke rumah sakit.
Tingkat konsentrasi dan berhitung
G.
MEKANISME KOPING
Sebelum dibawa ke
yaitu klien sejak kecil adalah pribadi yang pendiam, tetapi kalau sudah marah
keluarga tidak bisa mengatasi karena merusak orang lain dan lingkungan
Saat dirawat, klien masih terlihat suka diam saja, kadang menyendiri, duduk
diam tidak mau ngobrol dengan temanya
Masalah keperawatan: mekanisme individu tak efektif
H.
1.
2.
3.
I.
PENGETAHUAN KLIEN
Klien tidak mengetahui bagaimana mekanisme koping yang positif dan adaptif.
Hal ini terbukti klien selalu diam dan tidak dapat mengontrol kemarahannya.
Masalah
keperawatan:
kurang
pengetahuan
tentang
mekanisme
koping adaptif.
J.
DATA FOKUS
Data Subjektif
1. Klien mengatakn ibu sejak kecil klien pemalu, pendiam, tetapi kalau sudah
marah keluarga tidak bisa mengatasi karena merusak orang lain dan
lingkungan.
2. Klien merasa malu untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya dan
lebih suka menyendiri karena merasa tidak berarti dan berguna untuk
siapapun.
3. Klien merasa keluarga tidak peduli terhadap dirinya
4. klien merasa malu dan sedih mengingat calon suaminy yang telah
meninggal
Data Objektif
1. Jika ditanya tentang masalahnya, klien lebih suka menghindar dan hanya
menjawab dengan kata-kata yang singkat.
Klien enggan untuk beraktivitas dan lebih suka tiduran di kamar.
3. Tidak ada kontak mata selama wawancara, klien terlihat sering menunduk
dan tidak berani menatap lawan bicara.
Bicara klien lambat dan nada suaranya suara rendah.
Klien lebih suka menyendiri.
Klien terlihat lebih banyak diam.
K.
ANALISA DATA
No
1..
Tangga
Data Fokus
l/waktu
16/08/1
0
Data Subjektif
-
10.0
IB
untuk siapapun.
Klien merasa keluarga
tidak peduli terhadap
dirinya
klien merasa malu dan
sedih mengingat calon
suaminy yang telah
meninggal
Data Objektif
-
Masalah
Keperawatan
Gangguan
konsep
diri:
Harga
diri
rendah
TTD
rendah.
Klien lebih suka
menyendiri.
Klien terlihat lebih
banyak diam.
L.
POHON MASALAH
Isolasi sosial : menarik diri
M.
Core Problem
Gangguan
konsep
diri : Harga diri
Berduka
disfungsional
rendah
N.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
O. INTERVENSI
Tanggal/w
aktu
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
TT
D
1-20-2014
10.00 WIB
TUM:
Klien
memiliki
konsep
diri
yang positif
TUK:
1. Klien
membina
hubungan
saling
interaksi, klien
percaya
dengan
menunjukkan
menggunakan
prinsip
ekspresi wajah
bersahabat,
komunikasi terapeutik:
- sapa
klien
dengan
menunjukkan
percaya
dengan
perawat.
rasa
senang,
ada
kontak
mata,
salam,
mau
maupun nonverbal
perkenalkan diri dengan
mau
mau
menjawab
pertemuan
jujur dan menepati janji
klien - tunjukkan sikap empati
duduk
berdampingan
dengan
perawat,
dan
2. Klien
kasi
positif
aspek
dan
interaksi
2.1 Diskusikan
klien
dengan
klien tentang:
aspek positif yang
dimiliki
positif
klien,keluarga,
kemampuan
dan
yang dimiliki.
kemampuan
yang
dasar klien.
yang
menyebutkan:
aspek
dan
perhatikan kebutuhan
mau
dihadapi.
dapat 2. Setelah 2 kali
mengidentifi
menerima klien
apa adanya
- beri
perhatian
mengutarakan
masalah
verbal
sopan
- tanyakan nama lengkap
menyebutkan
nama,
baik
mau
berjabat
tangan,
ramah
dimiliki,
lingkungan
kemampuan
yang
aspek
positif
dimiliki klien
2.2 Bersama klien buat
positif
daftar tentang:
aspek positif klien,
keluarga,
aspek
lingkungan
keluarga,
klien.
lingkungan.
kemampuan
yang
dimiliki klien.
2.3 Beri pujian yang
realistis,
hindarkan
memberi
penilaian
negatif.
3. Klien
menilai
interaksi
kemampuan
3.1Diskusikan dengan
klien
klien
kemampuan
menyebutkan
yang
dapat
yang dimiliki
kemampuan
dilaksanakan.
untuk
yang
dilaksanakan
dilaksanakan.
dapat
3.2Diskusikan
kemampuan
dapat
4. Klien
dapat 4. Setelah 1
merencanak
interaksi
an
yang
dilanjutkan
pelaksanaannya.
4.1Rencanakan
kali
bersama
klien
membuat
aktivitas
yang
sesuai
rencana
dapat dilaksanakan
dengan
kegiatan
kemampuan
harian.
kemampuan klien:
kegiatan
yang dimiliki
klien
kegiatan mandiri
kegiatan
dengan
bantuan
4.2Tingkatkan
kegiatan
sesuai
kondisi klien
4.3Beri
contoh
cara
pelaksanaan
kegiatan
yang
5. Klien
dapat
klien
lakukan.
5.1Anjurkan
klien
melakukan
interaksi
kegiatan
melakukan
melaksanakan
sesuai
kegiatan sesuai
kegiatan
rencana
jadwal
telah
yang dibuat.
dibuat.
yang
untuk
yang
direncanakan.
5.2Pantau
kegiatan
yang dilaksanakan
klien
5.3Beri
pujian
usaha
atas
yang
dilakukan klien.
5.4Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan
6. Klien
melakukan
interaksi
kegiatan lain
dapat
sesuai
melakukan
dengan
kegiatan
kemampuan
sesuai dengan
nya.
kemampuanny
a.
klien
pulang.
6.1Pantau
setelah
kegiatan
yang dilaksanakan
klien
6.2Beri
lain
pujian
usaha
atas
yang
dilakukan klien.
6.3Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan
pulang.
setelah