Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sikap
a. Pengertian Sikap
Azwar (2007), menggolongkan definisi sikap dalam tiga
kerangka pemikiran. Pertama, kerangka pemikiran yang diwakili
oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert
dan Charles Osgood. Menurut mereka sikap adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu
objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak
adalah
kecenderungan
individu
untuk
memahami,
sikap,
komponen
kognitif
berisi
kepercayaan
penanganan
(opini)
terutama
apabila
lainnya,
berita
yang
seharusnya
faktual
perilaku
manusia
adalah
masalah
pengungkapan
interval
tampak
setara.
Metode
penskalaan
psikologis
atau
yang
tak
akan
menunjukkan
favourable
derajat
pernyataan
yang
per
satu
dan
kemudian
menilai
atau
Dalam
menentukan
penilaian
derajat
Tidak
Netral
favourable
favourable
Kotak berhuruf A yang berasa paling kiri merupakan tempat
untuk meletakkan pernyataan sikap yang berisi afek paling
tidak favourable.
Sebaliknya kotak berhuruf K adalah tempat meletakkan
pernyataan yang paling tidak favourable serta kotak F
merupakan tempat meletakkan sikap yang dianggap netral.
Sebelum itu, apabila terdapat penilai yang meletakkan lebih
dari 30 pernyataan ke dalam satu kotak yang sama, maka
penilai dianggap tidak melakukan penilaian dengan cara
yang semestinya dan hasil penilaiannya harus tidak ikut
dianalisis.
2) Likert
Menurut Likert dalam buku Azwar S (2011, p. 139), sikap
dapat diukur dengan metode rating yang dijumlahkan
(Method of Summated Ratings). Metode ini merupakan
metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan
distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya.
Nilai skala setiap pernyataan tidak ditentukan oleh derajat
favourable nya masing-masing akan tetapi ditentukan oleh
distribusi respons setuju dan tidak setuju dari sekelompok
responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba (pilot
study). Prosedur penskalaan dengan metode rating yang
dijumlahkan didasari oleh 2 asumsi (Azwar S, 2011, p 139),
yaitu:
dapat
didiagnosa
diabetes
melitus
apabila
b. Klasifikasi
Diabetes melitus diklasifikasikan menjadi 4 yaitu diabetes melitus
tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes gestational dan diabetes
melitus tipe khusus (Price & Wilson, 2005).
1) Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 (insulin-dependent diabetes melitus atau
IDDM) merupakan diabetes yang disebabkan oleh proses
autoimun
sel-
T (autoimmune
T- Cell
attack)
yang
Diabetes
gestastional
disebabkan
karena
tubuh.
Sindrom
hormonal
yang
dapat
karena
tubuh
terpaksa
mengambil
dan
berbagai
komplikasi.
Kompilkasi
DM
dibagi
kadar
glukosa
darah
jangka
pendek
dan
aktivitas
fisik
yang
berat
sehingga
ditandai
dengan
kerusakan
dan
utama
pada
pembuluh
darah
besar
(efek
kali
lipat
penyakit
serebrovaskuler.
Gejala
yang
atau
vertigo,
gangguan
penglihatan,
penting
untuk
terjadinya
ulkus
diabetic
melalui
telapak
kaki.
Proses
makroangiopati
menyebabkan
serta
dan
kematian
sel,
akselerasi
angiogenesis,
dan
menunjukan
mitogenesis
dapat
neutrofil,
menstimulasi
fibroblast
dan
kemotaksis
monosit
dan
pada proses
faktor
balutan
biologis,
pertumbuhan
dimana memungkinkan
dan
komponen
matrik
intim.
Keluarga
adalah
sekumpulan
orang
yang
Slameto
(2006)
keluarga
adalah
lembaga
bagi
keluarga,
memberikan
perhatian
diantara
serta
memberikan
identitas
pada
keluarga
ekonomi
adalah
mencari
sumber-sumber
pengetahuan,
keterampilan,
membentuk
serta
mendidik
anak
sesuai
dengan
tingkat
perubahan,
keluarga
perlu
mencatat
kapan
kesehatan
yang
dilakukan
oleh
keluarga
dapat
dikurangi
atau
teratasi.
Jika
keluarga
akan
memiliki
waktu
yang
lebih
banyak
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
yang
ada
Sikap :
a. Komponen
kognitif
b. Komponen
afektif
c. Komponen
konatif
Sikap keluarga
terkait perawatan
luka ulkus
Faktor yang mempengaruhi
sikap :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pengalaman pribadi
Pengaruh orang lain
Pengaruh kebudayaan
Media massa
Lembaga pendidikan
Faktor emosional
Meliputi :
a. Pengertian
diabetes melitus
b. Gejala diabetes
melitus
c. Komplikasi
diabetes melitus
d. Pengertian ulkus
diabetikum
e. Manifestasi klinis
ulkus diabetikum
f. Faktor risiko
terjadinya ulkus
diabetikum
g. Penatalaksanaan
ulkus diabetikum
h. Perawatan luka
ulkus diabetikum
i.