Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Miastenia Gravis berasal dari bahasa Yunani,
yaitu muscle dan weakness yang berarti
kelemahan
otot,
merupakan
penyakit
neuromuskular akibat proses autoimun.
Pada
penyakit
miastenis
gravis,
telah
ditemukan adanya antibody yang menduduki
reseptor acetylcholine dari motor end plate.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi miastenia gravis diperkirakan
14 per 100000 populasi. Puncak usia
awitan adalah 20 tahun, dengan rasio
perbandingan laki-laki dan perempuan
1:3.
Kematian
pada
umumnya
disebabkan
ETIOLOGI
Faktor utama penyebabnya tidak diketahui
Kelainan dari imun sistem
Dapat dikaitkan dengan kelainan autoimun
lainnya.
Pasien
dengan
keluarga
yang
menderita rheumatoid arthritis, scleroderma,
dan lupus dapat mening-katkan angka
kejadian penyakit tersebut.
Sekitar 15% mengalami thymoma (tumor pada
thymus) dan sekitar 60-80% mengalami
hiperplasia (pembesaran abnormal) thymus.
Otot
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
Miastenia
Gravis
menurut Ossreman dan Genkins:
2. Neonatal transient miestenia gravis
1/6 ibu penderita miestenia gravis,
menurunkan penyakit genetik pada
bayinya, tetapi hanya berlangsung pada
minggu pertama.
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat penyakit
pasien merasakan kelopak matanya
jatuh atau susah terbuka dan
pandangannya kabur/ berbayang.
Pemeriksaan fisik
Neurologik
Tanda meliputi:
Kelemahan otot wajah, termasuk kelopak
mata yang menggantung
Penglihatan ganda
Kesulitan bernafas, berbicara, mengunyah
Kelemahan pada otot ekstremitas
Faktor emosional yang menyebabkan
kelelahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rontgen
20% pasien miastenia gravis
memiliki kelainan di thymoma,
dimana 70% kelainannya berupa
pembesaran thymus.
Tes Tensilon
Tes tensilon adalah tes khusus untuk
miastenia gravis, yaitu untuk mengetahui
adanya antibody serum terhadap reseptor
asetilkolin. Edrofonium klorida (tensilon)
adalah suatu obat penghambat kolinesterase
(short acting acethylcolinesterase inhibitor),
yang diberikan secara intravena dengan
dosis total 10mg. Pada pasien miastenia
gravis, terlihat perbaikan kekuatan otot
dalam 30 detik.
Elektromiografi (EMG)
EMG memperlihatkan satu ciri khas
penurunan dalam amplitudo unit
motorik potensial. Alat ini
menggunakan elektroda yang
menstimulasi otot dan mengevaluasi
fungsi otot.
TERAPI
Terapi jangka pendek:
Asetilkolinesterase inhibitor
(pyridostigmine bromide)
dosis : dosis optimal bervariasi terhadap
setiap pasien, umumnya pasien
mengawali dosis 30mg (setengah tablet)
setiap 4-6 jam.