Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pengembangan pekerjaan, PT Telkom
Indonesia berencana untuk membangun suatu gedung baru di samping gedung kantor pusat,
Graha Citra Caraka, yang sudah berdiri sebelumnya di Jl. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta
Selatan. Gedung milik PT Telkom yang akan dibangun diberi nama Telkom Landmark
Tower yang direncanakan memiliki 2 tower utama, dimana tower 1 terdiri dari 21 lantai dan
tower 2 terdiri dari 46 lantai.
Pada tugas akhir ini, dilakukan perhitungan dan desain pada semua aspek geoteknik
yang terkait, yaitu meliputi penentuan parameter dan lapisan tanah di lokasi proyek, desain
dan analisis penurunan pondasi, dan desain basement. Penentuan parameter dan lapisan
tanah didasarkan pada tes lapangan yang terdiri dari SPT, CPT, Pressuremeter Test (PMT),
dan Downhole Seismic Test, kemudian juga tes laboratorium yang terdiri dari pengujian
index properties tanah, triaxial CU, dan uji konsolidasi. Pondasi yang direncanakan untuk
gedung ini adalah jenis pondasi rakit (raft foundation). Perhitungan daya dukung, penurunan
tanah, dan desain pondasi diperhitungkan pada beban statik dan dinamik dimana
pembebanannya didapat dari perencana struktur dan dalam proses analisisnya menggunakan
perangkat lunak PLAXIS 3D Foundation. Selain itu pada analisis dinamik pondasi rakit juga
ditambahkan analisis interaksi tanah-struktur (soil-structure interaction) berdasarkan
peraturan NIST GCR 12-917-22, Seismic Design of Reinforced Concrete Mat Foundations.
Hasil yang didapatkan dari analisis pondasi adalah penulangan pondasi, daya dukung
pondasi yang memenuhi faktor keamanan minimal dan penurunan tanah yang masih di
bawah batas nilai yang diizinkan.
Disamping desain pondasi, dilakukan juga desain struktur proteksi galian dengan
menggunakan perangkat lunak PLAXIS 2D. struktur proteksi galian sedalam 11.4 meter ini
berupa diaphragm wall setebal 600 mm dengan tambahan perkuatan berupa ground anchor
yang dipasang sebanyak 2 baris hingga 3 baris dengan jarak horizontal 3 meter, yang mana
pada perhitungan analisis kestabilannya dibagi menjadi 4 sisi. Selanjutnya perhitungan
dilakukan juga pada kondisi statik dan dinamik, dimana untuk analisis dinamik digunakan
metode Wood (1973) yang merumuskan beban lateral ekuivalen akibat gempa untuk
ditambahkan ke sistem diaphragm wall. Kemudian faktor keamanan galian dan defleksi pada
dinding hasil analisis PLAXIS 2D masih memenuhi nilai batas yang disyaratkan.
Kata kunci : Telkom Landmark Tower, pondasi rakit, penurunan tanah, daya dukung,, PLAXIS 3D Foundation,
interaksi tanah-struktur, PLAXIS 2D, basement, diaphragm wall, beban lateral ekuivalen dan ground anchor.
PENDAHULUAN
Tugas akhir ini secara umum menjabarkan
mengenai proses desain geoteknik untuk
gedung Telkom Landmark Tower. Dimulai
dari penentuan parameter dan lapisan
tanah pada lokasi proyek hingga pada
analisis dan desain pondasi gedung dan
struktur proteksi
galian
basement.
Perhitungan dilakukan secara manual dan
juga menggunakan perangkat lunak
tertentu yang dapat digunakan untuk
memodelkan kondisi lapangan. Dalam
proses pendesainan tersebut menggunakan
bantuan perangkat lunak yang berdasar
pada metode elemen hingga (finite elemen
method) yaitu PLAXIS 3D Foundation dan
PLAXIS 2D. Pembebanan pondasi
diperoleh dari perencana struktur baik
pembebanan dalam kondisi statik maupun
dinamik. Pondasi gedung berupa pondasi
rakit (raft foundation) yang dibagi menjadi
3 area pondasi yaitu area pondasi tower 1
dengan ketebalan raft 2 meter dan area
pondasi tower 2 dengan ketebalan raft 3.5
meter, dan area pondasi dengan tebal raft
1.5 meter. Pada tahap awal konstruksi area
tower 1 dan tower 2 dipisahkan oleh late
pour strip. Kemudian bagian late pour
strip akan dicor setelah konstruksi gedung
mencapai level atap. Hal ini dilakukan
untuk memperkecil distorsi akibat
terjadinya penurunan tanah diferensial
(differential settlement). Aturan dalam
penentuan parameter tanah dan desain
pondasi mengacu pada Rapergub DKI
Jakarta (2009) mengenai pedoman
perencanaan geoteknik dan struktur
bangunan di provinsi DKI Jakarta.
PENGOLAHAN DATA
Data tanah didapat dari hasil pengeboran
,pengujian lapangan yang tediri dari SPT,
CPT, PMT, dan Downhole Seismic Test,
dan pengujian laboratorium yag terdiri dari
uji index properties tanah, uji triaxial CU,
dan uji konsolidasi. Dari data tersebut
kemudian dilakukan pengolahan dengan
menggunakan teori-teori dasar sehingga
didapatkan parameter-parameter kekuatan
tanah dan properti tanah. Secara umum
kondisi tanah pada proyek Telkom
Landmark Tower dari permukaan tanah
sampai kedalaman 7.5 meter merupakan
tanah medium stiff silty clay dengan NSPT
rata-rata adalah 10, kemudian tanah
dibawahnya merupakan tanah pasir dengan
NSPT lebih dari 40, lebih dalam lagi
ditemukan tanah lempung kelanauan
dengan konsistensi teguh (stiff), NSPT
antara 20 sampai 30 dan konsistensi keras,
NSPT lebih dari 30. Dari analisis rata-rata
NSPT dan Vs pada 30 meter teratas
lapisan tanah dapat disimpulkan bahwa
kelas situs guna keperluan desain seismik
adalah SD (tanah sedang).
Data pembebanan struktur didapatkan dari
perencana struktur baik pembebanan
struktur dalam kondisi statik maupun
dinamik akibat gempa rencana desain.