You are on page 1of 2

Keadaan Umum Wilayah

Diposting pada: 2013-05-15 21:55:33 | Hits : 3956

Wilayah Kabupaten Solok Selatan terletak pada ketinggian 350 - 430 meter diatas
permukaan laut, dengan topografi (bentang alam) bervariasi antara dataran lembah
bergelombang, berbukit dan gunung yang merupakan rangkaian dari Bukit Barisan
yang membujur dari utara ke selatan di sepanjang pantai barat Sumatera.
Selanjutnya, secara topografis 69,19 % dari wilayah Solok Selatan berada pada kelerengan di atas
40 derjad yang tergolong sangat curam dan rawan terhadap bahaya longsor dan hanya sekitar 15,02 yang
tergolong datar dan landai. Kabupaten Solok Selatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe wilayahnya: (1)
kawasan dataran tinggi bergelombang yang menempati wilayah bagian Timur, mulai dari Lubuk Malako di
Kecamatan Sangir Jujuan ke arah Utara sampai ke wilayah Kecamatan Sangir Batang Hari; (2) kawasan
perbukitan, lebih dominan menutupi wilayah Kabupaten Solok Selatan, mulai dari bagian Utara sampai
bagian tengahnya. (3) kawasan lembah kaki pegunungan yang menempati wilayah bagian Barat berbatasan
dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan bagian Selatan, yang merupakan kaki Gunung Kerinci.
Secara geologis, Kabupaten Solok Selatan berada pada Sistem Patahan Besar Sumatera, yang
dikenal dengan patahan semangka yang masih aktif sampai sekarang. Zona tumbukan lempeng Samudera
Hindia dan Lempeng Benua Eurasia ini masih aktif, dengan laju pergerakan 7 cm/tahun. Jika terjadi
pergerakan yang cukup besar, akan berpotensi menimbulkan gempa bumi. Di sisi lain berdasarkan peta
geologi terlihat adanya potensi sumber daya mineral. Sumber daya mineral tersebut antara lain terdiri dari
(a) mineral logam berupa tembaga, emas, dan perak. (b) potensi panas bumi yang ditandai oleh munculnya
mata air panas. (c) bahan galian berupa batu gamping, pasir dan batu sungai
Dari sisi vulkanologis, meskipun tidak memiliki gunung berapi, kabupaten ini terletak di jalur gunung
berapi yang masih aktif, yang berada di luar kabupaten namun berbatasan langsung dengannya, yaitu
Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci. Jika terjadi aktivitas vulkanik dan seismik di gunung berapi tersebut
akan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat di Kabupaten Solok Selatan.
Dilihat dari jenis tanahnya, Kabupaten Solok Selatan, terdiri atas tanah Andosol dan Litosol. Jenis tanah
seperti ini memiliki tingkat hara yang tinggi dan sangat subur. Oleh karena itu daerah ini sangat cocok untuk
pengembangan kegiatan pertanian, terutama tanaman holtikultura dan perkebunan
Kabupaten Solok Selatan dilalui oleh 18 aliran sungai. Lima di antaranya terdapat di Kecamatan
Sangir, tiga di Sungai Pagu dan 10 sungai di kecamatan lainnya, masing-masing diantaranya terdapat dua
sungai. Sungai-sungai besar yang mengalir pada umumnya mempunyai kedalaman yang cukup, bersifat
permanen, dan memiliki arus yang cukup deras. Dengan bentangan alamnya yang berbukit-bukit serta
dilalui oleh banyak sungai seperti itu, menjadikan Kabupaten Solok Selatan rawan terhadap bahaya banjir
dan longsor. Di samping itu, Kabupaten Solok Selatan juga merupakan salah satu dari empat kabupaten yang
termasuk daerah yang berada pada bagian hulu Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Batang Hari yang mengalir
ke pantai Timur.
Kabupaten Solok Selatan secara umum beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 20C hingga
33C dengan curah hujan cukup tinggi yaitu 1.600-4.000 mm/tahun. Dengan kelembaban udara berkisar
80%, Kabupaten Solok Selatan mempunyai iklim tropika basah. Pada umumnya musim penghujan
berlangsung pada bulan Januari s/d Mei, September s/d Desember, sedangkan musim kemarau pada bulan
Juni s/d Agustus. Angin pada umumnya bertiup dari arah Barat Daya Tenggara.
Luas wilayah Kabupaten Solok Selatan mencapai 359.013 Ha, terdiri atasKawasan Hutan Lindung
150.532 Ha (41,93%) dan Kawasan Budidaya seluas 208.481 Ha (58,07%).
A. Potensi Pengembangan Wilayah
Tiga wilayah pengembangan yang didasarkan oleh karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh masingmasing wilayah tersebut:

1. Kecamatan

Sangir yang berpusat di Padang Aro sebagai pusat pengembangan I dengan growth
point pelayanan pemerintahan, pelayanan umum dan perdagangan.

2. Kecamatan Sungai Pagu, Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh sebagai pusat pengembangan II yang
dipusatkan di Muara Labuh dengan growth pointnya pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata
dan sentra produksi tanaman pangan.

3. Kecamatan Sangir Batang Hari, Sangir Jujuan dan Sangir Balai Janggo sebagai pusat pengembangan
III sebagai kawasan agropolitan dengan growth pointnya sektor perkebunan dan pertambangan
B. Wilayah Rawan Bencana
Melihat kedudukan Kabupaten Solok Selatan yang berada pada Suatu Sistem Patahan Besar dan jalur
Gunung api yang masih aktif sampai sekarang serta banyak nya dataran yang bergelombang dan curam
menyebabkan sebahagian besar daerahnya merupakan daerah rawan bencana, baik gempa bumi ,longsor
maupun banjir. Secara garis besar pengelompokan daerah rawan bencana di kabupaten Solok Selatan adalah:
1. Gerakan Tanah, Gerakan tanah disebabkan oleh sesar yang ada di wilayah Kabupaten Solok Selatan.
Dari kedudukan wilayah Kabupaten Solok Selatan yang berada pada sistem Patahan Besar yaitu
sistem Patahan Semangko. Daerah ini meliputi sebahagian besar daerah Kecamatan Koto Parik
Gadang Diateh dan Sungai Pagu
2. Gempa bumi dan Gunung api, Kabupaten Solok Selatan didominasi oleh perbukitan dan pegunungan
belum dijumpai adanya gunung berapi yang aktif. Walaupun sebenarnya Kabupaten Solok Selatan
secara administrasi daerah tidak memiliki gunung api, tetapi sebahagian besar wilayah kaki gunung
Kerinci berada diwilayahnya, sehinggga beberapa wilayah akan terkena imbas yang tidak langsung
(awan panas dan lahar dingin) dari letusan dari gunung tersebut, seperti wilayah Sangir, Pauh Duo
dan Sungai Pagu. Sedangkan untuk potensi bahaya gempa cukup besar hal ini mengingat pulau
Sumatera secara umum berada di daerah tektonik aktif dimana lempeng Samudera Hindia bergerak
ke utara menghujam secara menyerong terhadap lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke Selatan,
dengan laju pergerakan mencapai 7 cm/tahun. Jika terjadi pergerakan yang cukup besar maka akan
menyebabkan pergeseran lempeng benua mikro (mikro plate) yang berada di antara Jalur Tumbukan
(Palung) dan Zona Patahan Semangko. Pergerakan terebut akan memicu pergerakan sesar/patahan
yang ada diwilayah Solok Selatan dan juga dapat menyebabkan pergerakan tanah. Daerah-daerah
yang akan terkena dampak langsung jika terjadi pergeseran Patahan Sumetera akibat gempabumi
meliputi daerah sepanjang Balun, Muara Labuh sampai dengan Pekonina yang berada di sekitar zona
Patahan Sumatera.
3. Longsor dan erosi. Longsor umumnya terjadi pada daerah perbukitan yang bertebing terjal dan daerah
tebing sungai terutama pada daerah cut of slope seperti pada daerah berlereng dengan kelerengan >
15 %, daerah perbukitan bergelombang, daerah perbukitan terjal, daerah kaki pegunungan. Daerah
ini meliputi sebahagian besar wilayah Kabupaten Solok Selatan.
4. Banjir. Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang dialirkan melalui sungai-sungai besar
yang mengalir di wilayah Kabupaten Solok Selatan. Selain itu juga daerah cekungan-cekungan dapat
juga terjadi genangan yang menyebabkan banjir. Daerah yang perlu diwaspadai (berpotensi) rawan
banjir terdapat di sepanjang Sungai Batang Hari, Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti,
Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Liki dan sepanjang Sungai Batang Sangir.

You might also like