Professional Documents
Culture Documents
Pengobatan Malaria
Etiologi
Malaria vivax
Malaria malariae
Malaria ovale
Malaria falciparum
Matualesi
Hospes Malaria
Hospes perantara :
Manusia
Vertebra lainnya
Hospes definitif
Nyamuk Anopheles
Anopheles betina
Dalam kelenjar liur
Sporozoit
hipnozoit
skizo
n
skizon
ookista
merozoit
trofozoi
t
skizon
merozoi
t
makrogame
t
mikrogamet
Dalam
lambung
makrogamet
mikrogamet
Zigot (ookine
Patofisiologi
Infeksi malaria
SDM terinfeksi
SDM tidak terinfeksi
Splenic Immunology
Filtration Clearance
lolos
toksin
anemia
Lemah, lesu
skizon
*
merozoit
Monosit
Makrofag
kalikrein
kininogen
* Eritrosit ruptur
pirogen
kinin
Plasmodiu
m
falciparum
Plasmodiu
m vivax
Plasmodiu
m
ovale
Plasmodiu
m
malariae
Jumlah merozoit
40000
10000
15000
15000
Daur eritrosit
48 jam
48 jam
50 jam
72 jam
10 hari
8-9 hari
12-14 hari
26-28 hari
Daur praeritrosit
5,5 hari
8 hari
9 hari
10-15 hari
Muda ( bisa
menyerang
eri segala
usia)
Retikulosit
Retikulosit
Tua
9-14 hari
12-17 hari ;
6-12 bulan
16-18 hari ;
dpt lbh lama
18-40 hari ;
dpt lbh lama
Hipnozoit
Eritrosit yang
dihinggapi
Periode Inkubasi
MANIFESTASI KLINIK
Gejala yang khas : trias malaria, yaitu
menggigil, panas, dan keringat yang banyak.
Gejala dan tanda yang dapat ditemukan
adalah :
1.Demam
Demam periodik berkaitan dgn saat
pecahnya
skizon matang (sporulasi).
Malaria tertiana (P.vivax dan P.ovale) tiap
48 jam maka periodisitas demamnya setiap
hari ke-3
Malaria
kuartana
(P.malariae)
jam).
2. Splenomegali , anemia, ikterus
PATHOGENESIS
OF CEREBRAL MALARIA
PATHOGENESIS MECHANISM :
ROSSETTING
PRBC
CYTOADHERENCE
MECHANISM
EP
PRBC
Knob
ENDOTEL
PATHOGENESIS MECHANISM
PRBC
Pf-EMP-1
ICAM-1
ELAM VCAM
CD-36
TSP
ENDOTHEL
ERYTHROCYTE INVASION
MEROZOIT
ANEMIA
RING
SCHIZONTS
BREAK UP
TROPHOZOIT
GPI
PHYSICAL
EFFECTS
IN HUMAN
ERYTHROCYTES
METABOLIC
EFFECTS OF
PARACYTES
KNOB, CYTOADHERENCE
DEFORMITY HILANG
MICROVASC.
OBSTRUCTION
GLUCOSE CONSUM.
HYPOGLYCEMIA
LACTIC ACIDOSIS
HYPOXIA
HYPOGLYCEMIA
TNF
FEVER
HYPOGLYCEMIA
Pengobatan Malaria
Klasifikasi Biologi Obat Malaria
1. Skizontisida jaringan primer:
Proguanil, pirimetamin
2. Skizontosida jaringan sekunder:
Primakuin
3. Skizontisida darah:
Kuinin, klorokuin, amodiakuin
4. Gametositosida:
Primaquin (V, F, M, O)
Kuinin, klorokuin, amodiakuin (V,
M, O)
5. Sporontosida:
Primakuin, proguanil
Pengobatan
P falciparum
lini pertama : Artesdiaquin
(Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3
hari tambah primaquin 3 tab
lini kedua
:
Kina + primaquin
P vivax/ovale
Lini I : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8
tab 3 hari tambah primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Lini II : Kina + primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Pengobatan kombinasi
Resistensi
Sensitif
Resisten
R1
R2
R3
Pengobatan kombinasi P.
falciparum
1. Resisten K3 <25% & SP1 <25%
K3-SP1-P1
2. Resisten K3 >25% & SP1 <25%
SP1-P1-Kina7
3. Resisten K3 <25% & SP1 >25%
K3-P1-T/D7
4. Resisten K3 >25% & SP1 >25%
Kina7-P1-T/D7
Keterangan: K3=Klorokuin Fosfat 250 mg 3 hari (4-4-2)
SP1=Sulfadoksin pirimetamin 3 tab 1x
P1=Primakuin 3 tab 1x
Kina7=Kina Sulfat 3x10 mg/kgBB 7 hari
T/D7=Tetrasiklin/Doksisiklin 7 hari
Pemantauan Pengobatan
3.
4.
Tindakan umum/suportif
Oksigenisasi, cairan, nutrisi, monitoring
Pengobatan simtomatik
Antipiretik
Bila kejang diberi antikonvulsan
Antimalaria
Kina iv dengan cara 1 ampul kina 500 mg dilarutkan
dalam
500 cc D5 diberikan dalam 8 jam terus menerus sampai
penderita dapat minum obat
Mengatasi penyulit/komplikasi
Malaria serebral
Anemia berat
Hipoglikemia
Renjatan
Gagal ginjal akut
Pengobatan Pencegahan
1. Klorokuin Basa 5 mg / kg BB / minggu
2. Doksisiklin 1.5 mg / Kg BB / hari :
Untuk daerah yg efikasi P. Falcifarum terhadap klorokuin < 75 %
Maksimal untuk 3 bulan
Kontra Indikasi anak < 8 thn dan ibu hamil
Diberikan 1 minggu sebelum berangkat ke daerah endemis s.d
4 minggu setelah meninggalkan daerah endemis malaria