You are on page 1of 5

BAB VIII

INVENTORY
8.1. Inventory
Inventory berhubungan dengan kegiatan mengatur persediaan bahan-bahan
agar dapat menjamin kelancaran proses produksi secara efektif dan efisien. Dalam
rangka pengaturan ini, perlu ditetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
berkenaan dengan persediaan, baik mengenai pemesanannya maupun mengenai
tingkat persediaan yang optimum. Mengenai pemesanan bahan-bahan perlu
ditentukan bagaimana cara pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar
pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar pemesanan tersebut ekonomis
dan kapan pemesanan itu dilakukan. Sedangkan mengenai persediaan perlu
ditentukan berapa besarnya persediaan penyelamat yang merupakan persediaan
minimum, besarnya persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan
besarnya persediaan maksimum.
1. Pemesanan yang Ekonomis
Oleh karena persediaan barang-barang yang diadakan telah dipakai untuk
proses produksi, maka bahan-bahan tersebut harus disediakan lagi untuk proses
produksi selanjutnya. Untuk dapat disediakannya bahan-bahan itu maka bahanbahan tersebut harus dipesan lagi. Pemesanan yang dilakukan hendaknya
ekonomis atau efisien dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan
atas kebutuhan utuk proses produksi dan pertimbangan-pertimbangan biaya
yang terjadi akibat pemesanan bahan dalam jumlah tersebut.
a. Jumlah yang Dipesan
Pimpinan perusahaan haruslah dapat menentukan jumlah bahan yang
dipesan

untuk

menutupi

kebutuhan

perusahaannya.

Dalam

hal

ini

pimpinan perusahaan harus mengatur dan menyesuaikan pesanan yang


dilakukan dengan fasilitas-fasilitas produksi perusahaan dan menjaga agar
pemesanan yang dilakukan dapat membuat keadaan persediaan berada
pada biaya minimum. Mengenai banyaknya bahan yang dipesan dimaksudkan
untuk menutupi jumlah persediaan bahan-bahan yang telah dipakai untuk
proses produksi. Oleh karena itu jumlah yang dipesan pada suatu waktu

ditentukan dengan melihat besarnya kebutuhan bahan untuk proses produksi


dalam jangka waktu tertentu.
b. Cara-cara Pemesanan Dalam Pengawasan Persediaan
Dalam usaha untuk menutupi kebutuhan persediaan, maka dilakukalah
kegiatan pemesanan bahan. Pemesanan bahan yang dibutuhkan pad saat
persediaan mencapai titik tertentu (order point system) dan pemesanan yang
dilakukan pada saat dimana waktu tertentu yang telah ditetapkan tercapai
(order cycle system).
- Order Point System
Yang dimaksud dengan order point system adalah suatu cara pemesanan
bahan dimana pemesanan dilakukan apabila persediaan yang ada telah
mencapai suatu atau tingkat tertentu. Jadi dengan order point system
ditentukan jumlah persediaan pada tingkat tertentu yang merupakan
batas waktu dilakukannya pemesanan yang disebut order point atau
recorder point.
- Order Cycle System
Yang dimaksud dengan

order cycle system adalah suatu sistem atau

cara pemesanan bahan dimana jarak atau interval waktu dari


pemesanan tetap, misalnya tiap-tiap minggu atau tiap-tiap bulan. Jadi
dengan

order cycle system ditentukan waktu pemesanan dengan

jarak yang tetap. Sedangkan tiap-tiap pemesanan mempunyai jumlah


barang yang berfluktuasi tergantung pada banyaknya pemakaian
bahan dalam jarak atau interval waktu antara pesanan yang lalu dan
pesanan berikutnya. Order

cycle

system

dapat

digunakan

untuk

mengawasi persediaan barang-barang yang banyak jenisnya serta


lebih

tinggi nilainya. Pengawasan dilakukan sekaligus pada setiap

periode tertentu.
c. Jumlah Pemesanan yang Ekonomis
Jumlah

atau

besarnya

pesanan

yang

diadakan

hendaknya

menghasilkan biaya-biaya yang timbul dalam penyediaan adalah minimal.


Dalam penentuan atau pemecahan jumlah pesanan yang ekonomis dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu :

Tubular Approach
Penentuan

jumlah

pesanan

yang

ekonomis

ditentukan

dengan

tubular approach yang dilakukan dengan cara menyusun satu daftar atau
tabel pesanan

dan

jumlah

pesanan

pertahun.

Tentunya

jumlah

pesanan yang mengandung jumlah biaya yang terkecil merupakan


jumlah pesanan yang ekonomis (economic order quantity).
Tabel 1. Rincian Jumlah Pemesanan yang Ekonomis
Jumlah
Pemesan
an
1 kali
2 kali
3 kali
4 kali
5 kali
6 kali
7 kali
8 kali
9 kali
10 kali
11 kali
12 kali
Keterangan

Banyakn
ya Unit
4400
2200
1466,66
1100
880
733,33
628,57
550
488,88
440
400
366,66

Persedia
an Ratarata
2200
1100
733,33
550
440
366,66
314,28
275
244,44
220
200
183,33

Ongkos
Simpan

Ongkos
Pesan

Total
Cost

880000
440000
293332
220000
176000
146666
125714
110000
97776
88000
80000
73332

1500
3000
4500
6000
7500
9000
10500
12000
13500
15000
16500
18000

881500
443000
297832
226000
183500
155666
136214
122000
111276
103000
96500
91332

: Ongkos Simpan/Unit = Rp. 200


Ongkos Pesan

= Rp. 1500 per pesanan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya jumlah


pesanan maka ongkos simpan terus menurun sedangkan ongkos pesan terus
menaik. Untuk mencari total cost yang terendah, dimana disini dicapai pada
ongkos simpan 12 kali Rp.18000. Jadi, jumlah atau banyaknya barang pesanan
yang ekonomis adalah 366,6 unit dan didalam satu minggu terdapat dua belas kali
pesanan.
-

Grafical Approach
Penentuan

jumlah

pesanan

yang

ekonomis

dengan

graphical

approach dapat dilakukan dengan cara menggambarkan grafik-grafik


ongkos pesan, ongkos simpan dan total cost dalam satu gambar.

1000000
900000
800000

Biaya

700000
600000
Ongkos Simpan

500000

Ongkos Pesan

400000

Total Cost

300000
200000
100000
0
1

Kali Pemesanan
6

10 11 12

Grafik 1. Perincian Jumlah Pesanan


2. Dengan Menggunakan Rumus
Cara penentuan jumlah pesanan yang ekonomis dengan menurunkan
didalam rumus-rumus matematika dapat dilakukan dengan memperhatikan
bahwa jumlah biaya persediaan yang minimum terdapat jika biaya pesan sama
dengan biaya simpan, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
X=
Keterangan

2 DA
CI
: D = Demand (Permintaan Pasar)
A = Ongkos Pesan
C = Ongkos Simpan
I = Tingkat Suku Bunga
X = Banyak Jumlah yang Dipesan

Ongkos Pemesanan Nori Rp./pesanan


Tingkat Suku Bunga 10%

2 x 10629,363 x 1500
= 1262,6972unit
200 x 0,1
= 1263 unit
D
Berapa x pemesanan
=
X
10629,363
=
812,40
= 12,64 kali pemesanan
= 13kali pesan
D
A
TC (Total Cost) =
x
+ XCI
X
2
1500
= 12 x
+ (1263x 200 x 0,1)
2
= 12 x 750 + 25260
= Rp. 312.120
X=

You might also like