Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. Ilham Gerhanadi
2. M. Syarifudin
3. Rukmana Aryanti
( NIM. 12.142.0012 )
( NIM. 12.142.0023 )
( NIM. 12.142.0029 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan hidayah-Nya sehingga
Asuhan Keperawatan kami yang berjudul Gangguan pada Sistem Pernapasan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dan Asuhan Keperawatan ini disusun guna untuk
memenuhi tugas Keperawatan semester III yang dibimbing oleh Ns.Sunnatud Dalilah, S.Kep.
Dan penulis mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Asuhan Keperawatan ini. Semoga Asuhan Keperawatan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Sikes Borneo Cendekia Medika.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan Asuhan
Keperawatan kami selanjutnya. Besar harapan kami agar Asuhan Keperawatan ini bisa
bermanfaat bagi para perawat pada khususnya dan tenaga kesehatan pada umumnya.
Pangkalan Bun ,
Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................................
ii
iii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang.............................................
B. Rumusan Masalah
.....................................................................2
C. Tujuan Penulisan
.....................................................................2
D. Manfaat
.....................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Definisi Nutrisi
.....................................................................3
B.
C.
Prinsip-Prinsip Nutrisi.................................
D.
E.
.....................................................................22
B. Saran
.....................................................................22
Daftar Pustaka..........................................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Respirasi merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam
jaringan (penafasan dalam) dan yang terjadi di dalam paru-paru (pernafasan luar).
Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat
yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon
dan hidrogen dari jaringan, memungkinkan setiap sel sendiri-sendiri melangsungkan
proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk
karbon dioksida dan air dihilangkan (Pearce, 2008).
System respirasi pada manusia terdiri dari jaringan dan organ tubuh yang
merupakan parameter kesehatan manusia. Jika salah satu system respirasi terganggu
maka secara system lain yang bekerja dalam tubuh akan terganggu. Hal ini dapat
menimbulkan terganggunya proses homeostasis tubuh dan dalam jangka panjang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit.
Gangguan sistem respirasi merupakan gangguan yang menjadi masalah besar di
dunia khususnya Indonesia diantaranya adalah penyakit pneumonia, TBC, dan asma.
Menurut laporan WHO pada tahun 2006, Indonesia merupakan negara dengan tingkat
kejadian pneumonia tertinggi ke-6 di seluruh dunia. Berdasarkan Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001, pneumonia merupakan urutan terbesar
penyebab kematian pada balita. Pneumonia dapat mengenai anak di seluruh dunia, bila
diumpamakan kematian anak-anak di seluruh dunia akibat pneumonia, maka setiap jam,
anak-anak sebanyak 1 pesawat jet penuh (230 anak) meninggal akibat pneumonia, yang
mencapai hampir 1 dari 5 kematian balita di seluruh dunia. Insiden pneumonia di negara
berkembang adalah 10-20 kasus/100 anak/tahun (10-20%).
Sedangkan insiden TBC, WHO mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi
lima dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu orang. Lima negara dengan jumlah
terbesar kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, Cina, Afrika Selatan, Nigeria dan
Indonesia (WHO Global Tuberculosis Control, 2010). Dan insiden asma menurut WHO,
sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia adalah penyandang Asma. Jumlah ini
terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi asma
belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2 5 %5 (3-8%2 dan 5-7%7)
penduduk Indonesia menderita asma.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan
dasar klien secara holistic memiliki tanggung jawab untuk membantu pemenuhan
kebutuhan oksigen klien yang tidak adekuat.
Dalam tindakannya, seorang perawat sebelum memberikan asuhan keperawatan
harus melakukan metode keperawatan berupa pengkajian, diagnose keperawatan,
intervensi, dan evaluasi. Diagnosa keperawatan adalah suatu bagian integral dari proses
keperawatan. Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data
yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosa keperawatan memberikan
gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan
kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas
wewenang perawat.
Diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem respirasi dapat berupa
ketidakefektifan bersihan jalan nafas, ketidakefektifan pola nafas, gangguan pertukaran
gas, disfungsi respon penyapihan ventilator, dan gangguan ventilasi spontan.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Sistem Respirasi ?
2. Apakah Saluran Nafas Manusia ?
3. Bagaimanakah Mekanisme Pernafasan ?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Pernafasan ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
system respirasi secara benar.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengakajian pada klien dengan gangguan sistem respirasi.
b. Memahami diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem respirasi.
D. Manfaat
1.
2.
3.
pernapasan.
dapat mengerti tentang definisi pernapasan, dan gangguan pada sistem pernapasan.
Dapat memahami dan mengetahui lebih dalam bagaimana penerapan pengetahuan
tentang penanganan gangguan pernapasan dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Respirasi
Secara garis besar pernapasan dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a. Pernapasan dalam (internal)
Pertukaran gas antara organel sel (mitokondria) dan medium cairnya. Hal
tersebut menggambarkan proses metabolism intraseluler yang meliputi konsumsi
O2 (digunakan untuk oksidasi bahan nutrisi) dan pengeluaran CO2(terdapat dalam
sitoplasma) sampai menghasilkan energy.
b. Pernapasan luar (eksternal)
Absorpsi O2 dan pembuangan CO2 dari tubuh secara keseluruhan ke
lingkungan luar. Urutan proses pernapasan eksternal adalah:
1) Pertukaran udara luar ke dalam alveoli melalui aksi mekanik pernapasan yaitu
melalui proses ventilasi.
2) Pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi di antara alveolus dan darah pada pembuluh
kapiler paru-paru melalui proses difusi.
3) Pengangkutan O2 dan CO2 oleh system peredaran darah dari paru-paru ke jaringan
dan sebaliknya yang disebut proses transportasi.
4) Pertukaran O2 dan CO2 darah dalam pembuluh darah kapilerjaringan dengan selsel jaringan melalui proses difusi.
B. Saluran Nafas Manusia
Saluran pernapasan digolongkan menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu :
1. Saluran nafas bagian atas
Pada bagian ini memiliki fungsi utama yaitu :
a.
b.
udara
konduktif,
yang
biasa
disebut
sebagai
percabangan
C.Mekanisme Pernafasan
Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha
keras pernapasan yang tergantung pada:
a. Tekanan intrapleural
Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam
keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karenaada
perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intrapleural
(755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada
meningkat, tekanan intra pleural dan intra alveolar turun dibawah tekanan atmosfir
sehingga
udara
masuk
Sedangkan
waktu
ekspirasi
volum
rongga
dada
mengakibatkan
meningkatnya
usaha
c. Umur
d. Status
e. Agama
f. Suku bangsa/bangsa
g. Pendidikan
h. Pekerjaan
i. Tempat/tanggal lahir
j. No. CM
k. Diagnose medis
2. Identitas penangung jawab
a. Nama
b. Alamat
c. Tempat/tanggal lahir
d. Status
e. Agama
f. Suku bangsa/bangsa
g. Pendidikan
h. Pekerjaan
i. Hubungan dangan pasien
2. Riwayat kesehatan.
1. Keluhan Utama
Yang biasanya dirasakan pada klien yang mengalami Gangguan Sistem
Pernapasan adalah batuk (Cough), peningkatan Produksi Sputum, Dispnea ,
Hemoptisis, Chest Pain
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Yang perlu ditanyakan perawat kepada pasien tentang riwayat penyakit
pernapasan adalah:
3)
a)
Riwayat merokok
b)
c)
Alergi
d)
Tempat tinggal
murmur. Kondisi ini dapat timbul pada ricketsia, marfans syndrome atau
akibat kecelakaan kerja.
3) Pigeon chest (pectus carinatum)
Timbul sebagai akibat dari ketidaktepatan sternum yang mengakibatkan
terjadi peningkatan diameter AP. Terjadi pada pasien dengan
kifoskoliosis berat.
4) Kyphoscoliosis (kifoskoliosis)
Terlihat dengan adanya elevasi scapula yang akan mengganggu
pergerakan paru-paru. Kelainan ini dapat timbul pada pasien dengan
osteoporosis dan kelainan musculoskeletal lain yang mempengaruhi
toraks. Kifosis adalah meningkatnya kelengkungan normal columna
vertebrae thoracalis menyebabkan pasien tampak bongkok. Sedangkan
skoliosis adalah melengkungnya vertebrae thoracalis ke samping,
disertai rotasi vertebrae.
j. Observasi kesimetrisan pergerakan dada. Gangguan pergerakan atau tidak
adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit pada paru-paru atau
pleura.
k. Observasi retraksi abnormal ruang interkostal selama inspirasi, yang dapat
mengindikasikan obstruksi jalan napas.
2. Palpasi
Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan
mengobservasi abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit, dan mengetahui
vocal/tactile premitus (vibrasi). Palpasi toraks berguna untuk mengetahui
abnormalitas yang terkaji saat inspeksi seperti massa, lesi, dan bengak. Perlu
dikaji juga kelembutan kulit terutama jika pasien mengeluh nyeri.Perhatikan
adanya getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara (vocal premitus).
3. Perkusi
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ
yang ada di sekitarnya, dan pengembangan (ekskursi) diafragma. Jenis suara
perkusi ada dua jenis yaitu:
a. Suara perkusi normal
1. Resonan (sonor): dihasilkan pada jaringan paru-paru dan normalnya
bergaung dan bersuara rendah.
2. Dullness: dihasilkan di atas bagian jantung atau paru-paru
a. Fine crackles: setiap fase lebih sering terdengar saat inspirasi. Karakter
suara meletup, terpatah-patah akibat udara melewati daerah yang
lembab di alveoli atau bronkhiolus. Suara seperti rambut yang
digesekkan.
b. Coarse crackles: lebih menonjol saat ekspirasi. Karakter suara lemah,
kasar, suara gesekan terpotong akibat terdapatnya cairan atau sekresi
pada jalan napas yang besar. Mungkin akan berubah ketika pasien
batuk.
4. Pengkajian psikososial
Pengkajian psikososial meliputi kajian tentang aspek kebiasaan hidup pasien
yang secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi respirasi.Beberapa kondisi
respiratori timbul akibat stres. Penyakit pernapasan kronis dapat menyebabkan
perubahan dalam peran keluarga dan hubungan dengan orang lain, isolasi sosial,
masalah keuangan, pekerjaan, atau ketidakmampuan. Dengan mendiskusikan
mekanisme pengobatan, perawat dapat mengkaji reaksi pasien terhadap masalah
stres psikososial dan mencari jalan keluar.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Jalan Nafas b/d Gangguan Fungsi Pernafasan.
2. Perubahan Pola Napas tak efektif b/d penurunan oksigen dalam udara
inspirasi
3. Kerusakan Pertukaran Gas b/d terganggunya suplai oksigen.
3. INTERVENSI
Hari/tgl/jam Dx
1
Rencana tujuan
Rencana tindakan
Rasiona
- Menge
jalan
-meman
nafas
gangguan
pernafasan
b/d selama
fungsi ketidakefektifan
24
jam,diharapkan
jalan
nafas
klien -
1.
Klien
tidak
auskultasi
bunyi adventis
nafas,mis:mengi,krekel basah(
mengalami dan ronchi.
dgn eks
2.
Tidak
adanya b
adanya
- untuk
ronchi,mengi,krekel.
3.
3.
S : 36c 37cc, RR : 16
- mence
4.
5.
5.
Mempertahankan
mengata
- membe
dorong
- untuk
/pantau
6.
6.
memperbaiki
bersihan
efektif
dan
mengeluarkan secret.
- Kolaboratif dalam
pemberian
obat
aminofilin
2
Perubahan
pola
- observasi TTV
- untuk
napas
pasien
berhubungan
- ekspa
dengan penurunan
oksigen
pengembangan
dalam
udara inspirasi
observasi kolabs,
dada sehat pa
- bunyi
pada ar
selama
segmen
24
jam,
diharapkan
auskultasi
bunyi
napas
- untuk
1. S : 36c 37cc, RR : 16
20x/menit, N: 60 80x/menit, TD : 100
-untuk m
120mmHg / 60 80mmHg
-membe
- atur posisi pasien
efektif
dalam
kolaborasi
dalam
pemberian analgesic
- untuk
selama
24
jam
frekuensi
- untuk
pasien
posisi - bergun
2. Penurunan dispnea
efektif
berhubungan
dengan gangguan
suplai oksigen
- untuk
anjurkan
pernapa
air
pasien - untuk
hangat - untuk
mengeluarkan
sekret
-kolaborasi
- penuru
dalam saturasi
pemeriksaan AGD
menunju
/ peruba
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari
rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
Sistem Pernapasan atau Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen (O2), pengeluaran karbondioksida (CO2) hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Sistem respirasi itu sendiri mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi
antara atmosfir melalui rongga hidung
alveolus
faring
laring
trakea
bronkus
paru-paru
Paru-
paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus.
Mekanisme Pernapasan meliputi Pernapasan dada atau costal breathing dan
Pernapasan perut atau diaphragmatic breathing yang melalui masing-masing dua fase
yaitu fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan pernapasan eksternal (luar) dan
pernapasan internal (dalam).
Gangguan pada sistem pernapasan bisa disebabkan karena terganggunya
pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh (asfiksi) atau keracunan gas-gas
berbahaya.
B.
SARAN
Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan
gas-gas beracun, serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah
sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J 2007. Buku Saku: Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-10. Jakarta : EGC
Doenges,M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawata. Edisi 3. Jakarta : EGC
Muttaqin,
A.
2008. Asuhan
Keperawatan
Klien
dengan
Gangguan
Sistem