Professional Documents
Culture Documents
Tim Penulis:
Ani Mubayyinah
112210101047
Liza Fairus
112210101055
Nurul Ani
112210101062
Elly Febri
112210101071
Dewi Citrasari
112210101089
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................3
3.1 Morfologi...............................................................................................................................7
3.2 Anatomi..................................................................................................................................8
3.3 Aktifitas Biologi Azolla sp.....................................................................................................8
3.3 Nilai Ekonomi........................................................................................................................9
3.4 Kemotaksonomi...................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
4.2 Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu
paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku
homospora
menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora menghasilkan
dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil)
(ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan
antara homospora dan heterospora menghasilkan spora pbentuk dan ukurannya sama tetapi
berbeda jenis kelamin (ex Equisetum debile/paku ekor kuda).Tumbuhan paku bereproduksi
secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah
anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual
(generatif)
melalui
pembentukan
sel
kelamin
jantan/spermatozoid
(gametangium
atau lebih dengan struktur yang rumit. Tumbuhan paku purba ada yang mencapai tinggi
sampai 30 m dengan garis tengah batang sampai 2 m, dari segi cara hidupnya ada jenis jenis
paku yang hidup teresterial (paku tanah), ada paku epifit, dan ada paku air. Dimasa yang silam
(jutaan tahun yang lalu), hutan hutan di bumi kita terutama tersusun atas warga tumbuhan
paku yang berupa pohon pohon yang tinggi besar, dan kita kenal sisa sisanya sekarang
sebagai batu bara. Jenis jenis yang sekarang ada jumlahnya relative kecil (lebih kecil bila
dibandingkan dengan jumlah warga divisi lainnya) dapat dianggap sebagai relic (peninggalan)
suatu kelompok tumbuhanyang dimasa jayanya pernah pula merajai bumi kita ini, yaitu dalam
zaman paku (Palaeozoicum). Jenis jenis yang sekarang masih ada sebagian besar bersifat
higrofit namun ada pula yang bersifat hidrofit. Mereka lebih menyukai tempat tempat yang
teduh dengan derajat kelembaban yang tinggi. Azollaceae merupakan salah satu marga dari
7
pteriodophyta
yang
bersifat
hidrofit
yang
hidup
di
permukaan
air.
Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae.
Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan
untuk digabungkan ke dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular
dari Smith . Azolla juga merupakan paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan
Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan azolla mempunyai kualitas nutrisi
yang baik. Karakter vegetatif yang paling berguna untuk identifikasi Azolla dikaitkan dengan
trikoma pada permukaan bawah daun dari lobus daun dorsal.
Fig. 1. Leaf trichomes of the five species of section Azolla: A) questionable A. filiculoides
(1023), B) A. filiculoides (1005), C) A. rubra (6502), D) questionable A. rubra (6003), E) A.
mexicana (2002), F) A. caroliniana (ADUL 45), G) A. rnicrophylla (4001), H) A.
caroliniana (3001), and 1) A. filiculoides (1026). t = apical trichorne cell, p = pedicel cell.
Berbagai Azolla dari koleksi plasma nutfah dari International Rice Research Institute
dan Washington State University, di teliti dan diklasifikasikan dengan elektroforesis enzim
8
dan berdasarkan morfologi daun trikoma. Azolla filiculoides adalah khas enzimatis dan juga
diidentifikasi dengan mengandalkan trikoma bersel satu yang menonjol. Aksesi Neotropical
digolongkan sebagai Azolla filiculoides terbukti menjadi anggota spesies lainnya. Dua
kelompok isolate ditunjuk sebagai Azolla rubra, yang di Jepang diidentifikasi sebagai Azolla
filiculoides. Azolla rubra di Australia-Selandia Baru memiliki biokimia unik dan memiliki
lebih sedikit
filiculoides.
Azolla
microphylla, Azolla mexicana, dan Azolla carolininia secara fenotip sama, tapi Azolla
microphylla diidentifikasi dari yang lain dalam pola pita enzim tertentu. Azolla mexicana dan
Azolla carolininia yang terkait erat enzimatis memiliki trikoma daun bersel dua. Dari ketiga
spesies tersebut serupa dalam ukuran dan bentuk.
Azolla Mexicana dan A.. carolininia, berdasarkan trikomanya, harus dibedakan oleh sel
pedicel luas. Karakter diagnostik hanya sebagian efektif dalam menentukan bahwa mereka
dengan sel pedicel luas selalu anggota Azoola mexicana atau Azolla carolininia dan tidak
pernah Azolla mikrophylla. Namun, sel-sel apikal seringkali memiliki ukuran yang antara tiga
spesies tersebut.
Tiga spesies
bergerombol erat dan tidak mudah didefinisikan. Kombinasi komponen utama I dan I11
menunjukkan pemisahan phenetic lebih baik dari komponen I dan 11, dan mereka hanya
mewakili 18,6% dari total variasi dari matriks korelasi. Azolla filiculoides adalah yang paling
mudah dilihat dari lima spesies dengan zymograms nya. Azolla Filiculoides berbeda dari
Azolla rubra, yang khas lainnya spe-cies, melalui enzim dan oleh trikoma daunnya yang relatif
lebih menonjol ke sel epidermis lain sesuai dengan kunci trikoma. Namun, beberapa aksesi
Azolla filiculoides memiliki trikoma dalam beberpaa ukuran sel . Azolla rubra, kadang-kadang
diklasifikasikan sebagai berbagai Azolla filiculoides.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Morfologi
Azolla sp merupakan tanaman paku-pakuan akuatik yang mengapung di permukaan air
dan termasuk dalam family Salviniaceae tetapi ada juga yang menamakan family Azollaceae.
Genus azolla dikelompokkan menjadi dua yaitu euazolla dan rizosperma. Secara alami habitat
azolla terdapat di kolam kolam, tempat tergenang danau, sungai, saluran air maupun tanaman
padi. Azolla berasal dari bahasa latin, yaitu azu yang berarti kering dan ollyo yang berarti
10
mati. Tanaman ini akan mati bila dalam keadaan kering. Azolla termasuk herba berukuran
kecil yang hidup secara terapung bebas di air.
Akar
Rhizoma pada tumbuhan ini merambat pendek, bercabang artenately, dengan banyak akar
yang tenggelam di dalam air dan akar- akar ini akan rontok pada usia tua.
Batang
Batang pada tumbuhan ini batangnya kecil, bercabang dan pada batang-batang yang pendek
dapat berubah menjadi sporakarpium yang di selubungi oleh suatu bagian daun yang terapung
Daun
Daun pada tumbuhan ini dibedakan atas lembar daun atas dan bawah. Lembar daun atas lebih
tebal, sisi atasnya berpapila dan berwarna hijau sedangkan lembaran daun bawah agak tipis
dan pucat. Letak daun tersebut bersalang-seling, lembar daun atas terapung pada permukaan
air, sedangkan lembar daun bawah tenggelam di bawah permukaan air yang ikut berperan
dalam penyerapan air.
3.2 Anatomi
(Tidak Ada)
3.4 Aktifitas Biologi Azolla sp
Azolla sp merupakan bahan organic kompos yang banyak mengandung nitrogen tinggi
dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya tanaman leguminosea,
Azolla sp mampu menambat N2 udara karena berasosiasi dengan Anabaena azollae sebagai
penambat nitrogen yang hidup di dalam rongga daun azolla sp. Dimana A. azollae mempunyai
sel heterosis yang di dalamnya mengandung enzim nitrogenase yang akan membantu dalam
memfiksasi N2 dari udara. Enzim nitrogenase akan mengubah nitrogen hasil fiksasi menjadi
ammonia yang selanjutnya di angkut ke Azolla. Azolla akan mengubah ammonia menjadi
asam amino yang nantinya akan dipergunakan oleh tanaman dalam fotosintesis. Azolla sangat
11
kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta-Carotene),
mineral seperti fosfor 0,38-0,43%, kalium 2,5%, kalsium 1,0%, zat besi, dan magnesium.
Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 35% protein, 10 15% mineral dan 7 10%
asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak
Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai
pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan
protein yang tinggi dan lignin yang rendah. azolla juga dapat diberikan kepada berbagai hewan
ternak yang efektif sebagai pembersih air, hal ini membantu untuk mengurangi volatilisasi
amonia dari pupuk kimia dan dapat membantu pengendalian nyamuk biru. Dengan adanya
mindazbesi yang menggabungkan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai
pakan perikanan, azolla juga dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi. Salah satu
sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah adalah Azolla. Menambahkan bahan organik
dapat meningkatkan struktur dan kualitas tanah. Ketika pupuk hijau seperti azolla dimasukkan
ke dalam tanah dan mengalami pembusukan mereka menyediakan nutrisi untuk tanaman
tersebut. Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2 di udara
sebanyak 70 90%. N2 yang ditambang oleh Anabaena dan terakumulasi dalam sel daun.
Azolla ini yang digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh dan berkembang
lebih baik pada musim penghujan. Kemampuan Azolla untuk menciptakan tikar cahaya adalah
bukti bahwa Azolla dapat menekan pertumbuhan gulma lainnya. Dengan tingkat P dari 20
ppm, dan gizi lainnya serta faktor lingkungan tidak membatasi, berat badan azolla dapat
berlipat ganda setiap 24 jam. Penambahan pupuk setiap 8-10 hari untuk memaksimalkan
pertumbuhan Azolla sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma dengan cepat. Gejala
defisiensi P (kekurangan fosfor) meliputi daun berwarna merah , pertumbuhan menurun, dan
akar meringkuk. Jadi jika terjadi gejala-gejala tersebut maka perlu penambahan phosphor
scara berlebih.
3.4 Kemotaksonomi
(tidak ada)
12
(21 - 24 hari setelah inokulasi), (2) mampu memasok cukup N yang dibutuhkan oleh tanaman
(30 kg N / ha) dan (3) mampu mengurangi hilangnya N dari urea dan (4) bisa ditanam oleh
petani akan menggunakannya. Karena kemampuan tinggi Azolla untuk memperbaiki N 2 dalam
air, Azolla dapat menjadi sumber menjanjikan pupuk hijau untuk padi sawah. Selain nitrogen,
menyediakan unsur-unsur gizi lain ke dalam tanah, memperbaiki struktur tanah, dan
mengurangi penguapan air dan kejadian gulma bila ditanam sebagai tanaman ganda. Ada bukti
bahwa Azolla yang baik sebagai pakan untuk ikan, unggas, dan ternak karena asam amino
seimbang, protein kasar 20,4-31,4%, lemak kasar 4,1-5,8% dan serat kasar 11-21%.
Menambahkan butiran Azolla 2% dengan pakan yang normal menghasilkan peningkatan
produksi telur pada unggas sekitar 4%..
kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, Azolla juga baik untuk media tanam aneka
jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias,
selain digunakan secara langsung, kompos Azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun
dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai
13
pakan ternak, kan-dungan gizi Azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya,
mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbo-hidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan
serat kasar 13 persen. Dengan pemberian pakan berupa Azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh
pesat. Di saat harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal seperti belakangan ini, tak ada
salahnya bila Azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup
menguntungkan. Baik digunakan sendiri secara langsung atau untuk dibisniskan. Azolla juga
bisa digunakan untuk campuran konsentrat sapi. Namun pada intinya manfaat dari masingmasing spesies azolla dalam bidang ekonomi intinya sama yaitu sebagai pengganti pupuk dan
alat bahan baku ternak. Karena Azolla mengandung nitogen, fosfat dan juga kalium dan juga
mengandung unsur-unsur mikro lain yang dibutuhkan oleh tanaman yang berpotensi sebagai
pupuk hayati untuk menunjang pertanian berkelanjutan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari materi yang telah dibahas pada pembahasan,dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
14
Nilai ekonomi dan farmasi dari genus Azolla adalah menjadi sumber menjanjikan
sebagai pupuk hijau untuk padi sawah. Selain menyuplai nitrogen, juga menyediakan
unsur-unsur gizi lain ke dalam tanah, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi
penguapan air dan kejadian gulma bila ditanam sebagai tanaman ganda. Juga baik
sebagai pakan untuk ikan, unggas, dan ternak. Menekan pertumbuhan gulma. Sebagai
tanaman hias air.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas saran yang dapat kami berikan antara lain:
Sebaiknya budidaya Azolla lebih ditingkatkan, karena banyak dari spesies-spesies dari
Azolla yang bermanfaat dalam bidang ekonomi.
15
Sebaiknya penelitian tentang khasiat Azolla perlu ditingkatkan mengingat Azolla yang
jumlahnya melimpah di Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Azolla Utilization. 2012. Accessed December 25.
http://books.google.co.id/books/about/Azolla_Utilization.html?hl=id&id=VmFNJ5XvvVwC.
William J . Zimmerman. Classification of Azolla Spp ., Section Azolla Euphytica 43: 223232,.