Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 menerbitkan Buletin Konsumsi Pangan yang
terbit setiap triwulan. Buletin konsumsi pangan ini merupakan terbitan tahun keempat, berisi
informasi gambaran umum konsumsi pangan di Indonesia, konsumsi rumah tangga dan
ketersediaan konsumsi per kapita serta konsumsi di negara-negara dunia terutama untuk
komoditas yang banyak di konsumsi masyarakat. Pada edisi volume 4 nomor 3 tahun 2013 ini
disajikan perkembangan konsumsi Kedelai, Cabe, Pisang, Kelapa dan Daging Ayam sampai
dengan data tahun 2012 serta prediksi tahun 2013 dan 2014. Data yang disajikan dalam
buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian
bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS, Neraca Bahan Makanan
(NBM) Badan Ketahanan Pangan dan website FAO (Food Agriculture Organization).
Besar harapan kami bahwa buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna baik di
lingkup Kementerian Pertanian maupun para pengguna lainnya. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan di masa mendatang.
Jakarta,
September 2013
angan
merupakan
salah
satu
diversifikasi
sumberdaya
berkualitas
pembangunan
untuk
manusia
yang
melaksanakan
nasional.
pangan,
terutama
untuk
Kebutuhan
pangan
merupakan
umbi-umbian,
hewani,
buahan
diupayakan
permintaan lainnya.
Konsumsi langsung
maka
2010).
terhadap
jenis
Selain
tercapainya
pola
itu
juga
konsumsi
sayuran.
buah-
dan
pangan
dan
(Renstra
Kementerian
Pertanian,
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
54,9
5,0
9,6
10,1
2,8
4,3
4,9
5,2
2,9
86,4
53,9
5,2
10,1
10,1
2,9
4,4
4,9
5,4
2,9
88,1
52,9
5,4
10,6
10,1
2,9
4,6
5,0
5,5
2,9
89,8
51,9
5,6
11,1
10,0
2,9
4,7
5,0
5,7
2,9
91,5
51,0
5,8
11,5
10,0
3,0
4,9
5,0
5,8
3,0
93,3
1.1.
Sumber Data
negara/wilayah
tertentu.
1.
Sejak tahun 2011, BPS melaksanakan Susenas setiap triwulan, namun dalam
publikasi buletin ini digunakan data hasil
gunakan
Maret,
kuesioner
dengan
modul
meng-
2.
konsumsi/
dalam Susenas
dilakukan
melalui
makanan.
pengeluaran
yang
Data
konsumsi/
dikumpulkan
Penyediaan (supply) :
Penggunaan (utilization)
Pg = Pk + Bt + Id + Tc + K
dimana :
Pg = total penggunaan
Pk = pakan
Bt = bibit
Id = industri
Tc = tercecer
K = ketersediaan bahan makanan.
waktu
Ps = P- St + I E
dimana :
Ps = total penyediaan dalam negeri
P = produksi
St = stok akhir stok awal
I = Impor
E = ekspor
Bulan
kurun
sebagai berikut :
Susenas
dalam
dibagi
dapat
digunakan
besaran
konversi
konsumsi
bukan
(2)
makanan
3.
Ketersediaan
diperoleh
pangan
per
kapita,
dari
ketersediaan
dibagi
jumlah
penduduk.
Jumlah
dengan
listrik,
gas,
air
dan
BBM
dengan
kuantitasnya).
Neraca
memberikan
Makanan
(NBM)
informasi
tentang
situasi
jumlah
penduduk
oleh
Pusdatin
Kementan
menggunakan
hingga
tahun
metode
2014
geometrik
0,34
Tercecer
5,00
Bibit
0,71
Tercecer
5,27
Tercecer
4,70
Bibit
0,05
53,12
Tercecer
3,65
Kelapa Daging/Kopra
Tercecer
1,09
Kopra/Minyak Goreng
Tercecer
1,56
Tercecer
5,00
Tercecer
5,00
Kedele
Cabe
Pisang
Kelapa berkulit
1.2.
Jumlah Penduduk
(000 jiwa)
Tahun
Jumlah Penduduk
(000 jiwa)
2011
241.256
2013
248.652
2012
244.926
2014
252.435
banyak
Komoditas
yang
dikonsumsi
dianalisis
masyarakat.
antara
lain
Tabel 1.4. Model terpilih dalam prediksi konsumsi per kapita per tahun beberapa komoditas
pangan berdasarkan data Susenas
Uraian
Kacang
Kedelai
Tahu
Tempe
Model terpilih
Kuadratik
Kuadratik
Kuadratik
MAPE
MAD
MSD
16,2082
0,0002
0,0000
4,9341
0,0064
0,0001
4,7956
0,0066
0,0001
Tauco
Oncom
Cabe
Merah
Cabe Hijau
Cabe
Rawit
DES
Linear
Kuadratik
Eksponential Eksponential
16,9542
0,0010
0,0000
16,9126
0,0029
0,0000
6,2273
0,0156
0,0004
7,4308
0,0031
0,0000
Uraian
Pisang
Ambon
Pisang
Raja
Pisang
Lainnya
Kelapa
Minyak
Kelapa
Ayam Ras
Ayam
Buras
Model terpilih
DES
S-Curve
DES
DES
DES
Eksponential
Kuadratik
MAPE
5,4650
7,7732
10,5191
5,5077
11,2576
15,1339
13,8630
MAD
0,0021
0,0019
0,0086
0,0110
0,0061
0,0060
0,0020
MSD
0,0002
0,0000
0,0001
0,0003
0,0001
0,0001
0,0000
Keterangan :
5,9265
0,0135
0,0003
MAD
SES
MSD
DES
MA
: Moving Avarage
Tabel 1.5.
Uraian
Keluaran
Impor
Ekspor
Stok
Pakan
Tercecer
Bibit
Diolah untuk
Makanan
Model
MAPE
MAD
Kuadratik
10,90
104,00
MSD
Model
MAPE
MAD
MSD
15960,10
Kuadratik
21,300
189,700
55834,800
Model
MAPE
MAD
MSD
Model
MAPE
MAD
MSD
Persentase
Persentase
Model
MAPE
MAD
MSD
0,34% dr total
penyediaan
5,00% dr total
penyediaan
Kuadratik
13,888
4,7246
42,7288
Cabe
Pisang
Kelapa
Kopra
Daging Ayam
Ras
Daging Ayam
Buras
Kuadratik
S-Curve
15,9
146,8
6
265
DES
5
504
S-Curve
15
754
58,00% dr
Masukan
58,00% dr
Masukan
42367,3
110461
1918188
5899585
S-Curve
31,943
2,1998
S-Curve
29,142
22,651
Kuadratik
27,743
7,398
9,62
738,460
85,327
5,27% dr total
penyediaan
5,00% dr total
penyediaan
5,00% dr total
penyediaan
0,71% dr total
penyediaan
0,05% dr total
penyediaan
95,00% dr total
penyediaan
95,00% dr
total
penyediaan
DES
17,473
8,583
127,38
Persentase
MAPE
MAD
MSD
Diolah untuk
Model
Bukan Makanan MAPE
MAD
MSD
Bahan Makanan Model
MAPE
MAD
MSD
Kedelai
S-curve
48,5
90,4
28615,8
94,02% dr total 95,30% dr total
penyediaan
penyediaan
53,12% dr
total
penyediaan
DES
15
332
375262
DES
71,132
8,588
108,072
S-Curve
59,532
11,1508
351,08
hukum
ekonomi
yang
untuk
makanan
menurun
data
Susenas,
awalnya
persentase
namun
persentase
pengeluaran
non
terhadap
total
pengeluaran
pengeluaran
(%)
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Makanan
Non Makanan
pengeluaran
untuk
12,07%,
ikan
sebesar
5,88%,
makanan
24,90%,
disusul
(Gambar 2.2).
17,90%,
tembakau
dan
sirih
sebesar
8,22%,
sayur-
sebesar
lainnya
sementara
kurang
kelompok
dari
5%
sebesar
Tahun 2007
Tahun 2012
20,61%
10,10%
17,90%
12,07%
1,14%
21,28%
0,86%
24,90%
8,22%
7,94%
2,72%
2,24%
3,96%
3,42%
5,20%
2,99%
5,88%
1,99%
6,03%
4,48%
4,04%
2,15%
3,38%
7,87%
4,77%
3,82%
7,40%
2,61%
Padi-padian
Umbi-Umbian
Ikan
Daging
Sayur-sayuran
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Konsumsi lainnya
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
Konsumsi lainnya
Padi-padian
Umbi-Umbian
Ikan
Daging
Sayur-sayuran
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
data
Susenas,
memperlihatkan
adanya
sedangkan
pada
tahun
2012
menjadi
sebesar
21,44
kkal
dan
Tabel. 2.1. Rata-rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per kapita sehari menurut
kelompok makanan, Maret 2007 dan Maret 2012
No.
Kelompok Barang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Padi-padian
Umbi-Umbian
Ikan
Daging
Telur dan susu
Sayur-sayuran
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Minyak dan lemak
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
Konsumsi lainnya
Makanan dan minuman jadi
Jumlah
2007
953,16
52,49
46,71
41,89
56,96
46,39
73,02
49,08
246,34
113,94
17,96
70,93
246,04
2.014,91
Kalori (kkal)
2012
Perubahan
894,92
-58,24
31,05
-21,44
45,19
-1,52
52,52
10,63
48,89
-8,07
37,54
-8,85
52,54
-20,48
37,11
-11,97
238,25
-8,09
84,02
-29,92
13,41
-4,55
51,65
-19,28
265,55
19,51
1.852,64
-162,27
Protein (gram)
2007
2012
Perubahan
22,43
21,00
-1,43
0,40
0,27
-0,13
7,77
7,49
-0,28
2,62
2,92
0,30
3,23
2,94
-0,29
3,02
2,40
-0,62
6,51
5,00
-1,51
0,57
0,44
-0,13
0,46
0,27
-0,19
1,13
0,86
-0,27
0,76
0,58
-0,18
1,43
1,04
-0,39
7,33
7,93
0,60
57,66
53,14
-4,52
Pada
2012
rata-rata
penduduk
Indonesia
konsumsi
tahun
protein
Tahun 2007
Tahun 2012
47,31%
48,31%
1,68%
2,61%
2,32%
12,21%
2,44%
14,33%
2,83%
2,08%
2,83%
2,30%
3,52%
0,89%
2,64%
2,79%
3,62%
5,65%
12,23%
2,03%
0,72%
12,86%
4,54%
2,44%
2,00%
2,84%
Padi-padian
Umbi-Umbian
Ikan
Padi-padian
Umbi-Umbian
Ikan
Daging
Sayur-sayuran
Daging
Sayur-sayuran
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
Konsumsi lainnya
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
Konsumsi lainnya
Tahun 2012
38,90%
39,52%
0,69%
0,51%
13,48%
12,71%
4,54%
2,48%
5,60%
1,32%
1,96%
5,24%
0,80%
Padi-padian
Daging
Kacang-kacangan
Bahan minuman
Makanan dan minuman jadi
0,99%
Umbi-Umbian
Telur dan susu
Buah-buahan
Bumbu-bumbuan
11,29%
Ikan
Sayur-sayuran
Minyak dan lemak
Konsumsi lainnya
14,09%
5,49%
14,92%
5,53%
1,96%
1,09%
1,62%
4,52%
0,51%
Padi-padian
Daging
Kacang-kacangan
Bahan minuman
Makanan dan minuman jadi
0,83%
Umbi-Umbian
Telur dan susu
Buah-buahan
Bumbu-bumbuan
9,41%
Ikan
Sayur-sayuran
Minyak dan lemak
Konsumsi lainnya
yang
dasar
kecap,
Kedelai
utama
untuk
menjadi
tahu,
dunia
meskipun
dan
adalah
kedelai
bahan
tempe.
Amerika
Serikat
praktis
baru
produk
hewani
pada
beberapa
kondisi.
1910.
Konsumsi
kedelai
di
(75%),
3.1. Perkembangan
dan
Prediksi
Konsumsi Kedelai dalam Rumah
Tangga di Indonesia
Pemanfaatan utama kedelai adalah
http://id.wikipedia.org/
wiki/Kedelai.
industri
kecap,
tingginya
Kacang
kedelai
tingkat
bagi
kebutuhan
konsumsi
oncom,
setiap
kedelai
tahunnya.
Padahal
pada
tempe,
dan
susu
kecap).
olahan
kedelai,
Konsumsi
dikompilasi
tepung
wujud
menjadi
Tabel 3.1. Besaran konversi makanan jadi berbahan dasar kedelai ke bentuk asal kedelai
Satuan
Konversi
(Gram)
Konversi ke
bentuk asal
BentukKonversi
1 Kedele segar
kg
1000
1,00
Kedelai
2 Tahu
kg
1000
0,35
Kedelai
3 Tempe
kg
1000
0,50
Kedelai
4 Tauco
ons
100
0,20
Kedelai
5 Oncom
ons
100
8,00
Kedelai
6 Kecap
140ml
140
1,00
Kedelai
No
Janis Pangan
sebesar
kg/kapita/th.
Peningkatan
terbesar
0,033
Setelah
kg/kapita/tahun,
dilakukan
oncom
analisis
data
akan
tahun
kg/kapita/th
sebesar
penurunan
walaupun
rata-rata
0,6%
terjadi
per
laju
mengalami
2014
peningkatan
terjadi
0,0555
sedikit
kg/kapita.
menjadi
penurunan
Sementara
tahun.
akan
kembali
turun
menjadi
6,7838
6,5323 kg/kapita
diperoleh
dan
di
tahun
2014
konsumsi
kedelai
total
di
oncom
dan
kecap
diprediksikan
akan
sebesar
penurunan
masing-
baku
pada
tahun
2014
2,69%.
Pada
tahun
2002,
kedelai
Gambar 3.1).
dikonversikan
ke
wujud
Tabel 3.2. Perkembangan konsumsi bahan makanan yang mengandung kedelai di rumah
tangga menurut hasil Susenas, 2002 2012 serta prediksi 2013 2014
Konsumsi (kg/kapita/tahun)
Jumlah**)
Tahun
Kedele
segar
Tahu
Tempe
Tauco
Oncom
Kecap
(kg/kap/th)
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata
2013*)
2014 *)
0,1043
0,0521
0,0521
0,0521
0,0521
0,1043
0,0521
0,0521
0,0521
0,0521
0,0521
0,0616
0,0557
0,0555
7,7171
7,4564
6,7264
6,8829
7,1957
8,4993
7,1436
7,0393
6,9871
7,4043
6,9871
7,2763
6,9451
6,7838
8,2907
8,2386
7,3000
7,5607
8,7079
7,9779
7,2479
7,0393
6,9350
7,3000
7,0914
7,6081
6,5323
6,1826
0,0365
0,0365
0,0365
0,0469
0,0469
0,0313
0,0261
0,0209
0,0209
0,0313
0,0261
0,0327
0,0266
0,0261
0,1043
0,7821
0,7300
1,0950
0,0834
0,1095
0,1043
0,0626
0,0469
0,0730
0,0626
0,2958
0,0647
0,0627
0,6059
0,5694
0,5694
0,6643
0,7008
0,6789
0,6497
0,6205
0,6643
0,6716
0,5694
0,6331
0,6435
0,6438
8,40
13,62
12,47
15,68
8,30
8,63
7,67
7,16
7,01
7,56
7,12
9,42
6,92
6,67
Pertumb.
(%)
62,12
-8,39
25,67
-47,04
3,94
-11,17
-6,58
-2,12
7,80
-5,78
2,69
-2,80
-3,57
10
(Kg/kapita/th)
9,500
8,500
7,500
6,500
5,500
4,500
3,500
2,500
1,500
0,500
2014 *)
Oncom
2013*)
2012
Tauco
2011
2010
Tempe
2009
2008
Tahu
2007
Kedele
2006
2005
2004
2003
2002
-0,500
Kecap
Penyediaan
komoditas
kedelai
Sedangkan
untuk
komponen
diolah
untuk
industria
bukan
I),
sementara
untuk
indikator
rinci
penyediaan
dan
Pada periode
mencapai
2.295
ribu
ton
dan
terus
mengalami
kontribusi
diimpor.
penyediaan
peningkatan
peningkatan
Pada
tahun
kedelai
sebagai
jumlah
yang
2014,
total
diprediksikan
penggunaan
kedelai
(NBM),
penggunaan
kedelai
11
dan
tercecer
sebesar
penyediaan
5%
dari
kedelai.
total
Sementara,
Pada
tahun
2009,
penggunaan
2.019
Struktur
Ongkos
Usaha
tani
(BPS),
ribu
ton,
kemudian
dengan
peningkatan
rata
(Tabel 3.3).
sebesar
rata-rata
relatif
1,5%
sehingga
sebesar
menjadi
Tabel 3.3. Penyediaan, penggunaan dan ketersediaan kedelai tahun 2009-2012 serta prediksi
tahun 2013 2014
No.
Uraian
Tahun
2009
2010
2.295
2011
2.652
2012
2.458
2.951
2013*)
2014*)
2.924
3.048
1. Produksi
- Masukan
- Keluaran
975
907
851
843
847
845
1.321
1.745
2.089
2.106
2.074
2.202
3. Ekspor
0,4
4. Perubahan Stok
2.295
2.652
2.458
2.951
2.924
3.048
2. Impor
10
10
10
29
39
35
38
42
47
124
113
133
152
156
159
115
133
123
148
146
152
2.019
2.358
2.160
2.603
2.570
2.680
8,73
9,92
8,95
10,63
10,34
10,62
3. Diolah untuk :
- Makanan
- Bukan makanan
4. Tercecer
C. Ketersediaan
1
Sumber
: Neraca Bahan Makanan (NBM) Kementerian Pertanian, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka Prediksi Pusdatin, kecuali keluaran tahun 2013 merupakan ARAM I
12
Pada
tahun
2013
ketersediaan
dengan
sedikit
rata-rata
sebesar
4,51%.
penurunan
sebesar
2,75%
(kg/kapita/th)
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
2009
2010
2011
2012
2013
2014
per
kapita,
sementara
hasil
Perhitungan
perbedaan
kedua
kg/kapita
pada
tahun
2014.
terus
mengalami
peningkatan
13
dari
angka
ketersediaannya.
Sisa
dari
No
Uraian
7,16
7,01
7,56
7,12
6,92
6,67
Ketersediaan, NBM
8,73
9,92
8,95
10,63
10,34
10,62
Selisih
1,57
2,92
1,39
3,51
3,42
3,95
2009
2010
2011
2012
2013
2014
penyediaan
kedelai
dunia
cukup
dengan
rata-rata
sebesar
Vietnam,
Turki,
Kumulatif
dan
penyediaan
tersebut
Bangladesh.
kedelai
mencapai
kesepuluh
92,84%
dari
negara
Negara
dengan
rata-rata
total
penyediaan terbesar selama periode 20052009 adalah Cina yang mencapai 5,17 juta
ton
yang
berkontribusi
terhadap
total
Sementara
delapan
negara
dunia
Persentase
kontribusi
dibawah
total
10%.
penyediaan
total
penyediaan dunia.
14
Tabel 3.5. Negara dengan penyediaan kedelai terbesar di dunia, 2005 2009
No
Ketersediaan (Ton)
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata
2005 - 2009
Share
(%)
Share
kumulatif
(%)
China
5,520,142
5,426,076
5,298,593
4,594,248
4,993,318
5,166,475
44.10
44.10
Indonesia
1,704,000
1,585,000
1,599,000
1,729,000
2,019,000
1,727,200
14.74
89.54
Jepang
1,048,901
1,042,329
1,042,354
1,031,335
989,021
1,030,788
8.80
61.18
India
986,118
798,167
935,146
911,128
1,222,943
970,700
8.29
52.38
Brazil
594,775
564,240
624,156
645,042
608,162
607,275
5.18
66.37
Nigeria
428,481
459,148
417,676
431,330
417,609
430,849
3.68
70.04
Republik Korea
349,072
348,322
358,987
367,061
368,072
358,303
3.06
73.10
Viet Nam
190,761
203,509
202,214
211,757
217,125
205,073
1.75
91.29
Turki
52,268
108,569
110,203
113,492
607,942
198,495
1.69
74.80
10 Bangladesh
126,504
187,174
198,079
150,075
246,916
181,750
1.55
92.84
11 Negara Lainnya
767,519
765,179
862,220
905,102
893,439
838,692
7.16
100.00
11,768,541
11,487,713
11,648,628
11,089,570
12,583,547
11,715,600
100.00
Dunia
Sumber: FAO, diolah Pusdatin
44,10
14,74
8,80
7,16
1,55
8,29
1,69 1,75
3,06
3,68
5,18
China
Indonesia
Jepang
India
Brazil
Nigeria
Republik Korea
Viet Nam
Turki
Bangladesh
Negara Lainnya
Jepang menempati
15
maka
7,65
Republik
Korea
dengan
rata-rata
negara-negara
berikutnya
hanya
7,56
Tabel 3.6. Ketersediaan kedelai per kapita per tahun beberapa negara di dunia,
2005 2009
No
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata
2005 - 2009
Jepang
8.30
8.20
8.20
8.20
7.80
8.14
Indonesia
7.75
7.11
7.09
7.56
8.73
7.65
Republik Korea
7.40
7.40
7.60
7.70
7.70
7.56
3.90
3.40
4.10
4.10
4.10
3.92
China
4.10
4.00
3.90
3.40
3.70
3.82
Rwanda
2.40
2.60
3.70
4.80
4.90
3.68
Brasilia
3.20
3.00
3.30
3.40
3.10
3.20
Kosta Rika
2.80
3.00
2.90
3.00
3.00
2.94
Nigeria
3.10
3.20
2.80
2.90
2.70
2.94
10
Turki
0.80
1.60
1.60
1.60
8.50
2.82
Rata-rata dunia
0.54
0.55
0.59
0.60
0.67
0.59
(kg/kapita/th)
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
Turki
Nigeria
Kosta
Rika
Brasilia
Rwanda
China
Rep. D.
Korea
Republik
Korea
Indonesia
Jepang
16
BAB IV. C A B E
abe
merupakan
salah
satu
dikarenakan
Konsumsi
cabe
di
Indonesia
semua
rumah
tangga
di
Indonesia
bumbu
yang
utama
masakannya,
4.1.
kapsaisin,
dihidrokapsaisin,
penelitian,
dikandung
manfaat
oleh
untuk
bahan-bahan
cabe
merah
membantu
yang
memiliki
mengatasi
mengandung
kapsaisin,
kapsantin,
menambah
nafsu
makan,
Berdasarkan
cabe
selama
periode
dikonsumsi
rumah
tangga
di
periode
tahun
2002
2012,
2012
yang
mencapai
1,653
kg/kapita.
Pada
tahun
2013,
17
dibandingkan
sebelumnya.
konsumsi
rumah
tangga
besarnya
mencapai
1,126
kg/kapita
tahun
cabe
rawit
kemudian
konsumsi
cabe
diprediksikan
akan
peningkatan
menjadi
tahun 2014.
kg/kapita
sebesar
konsumsi
0,272
cabe
kemudian
tahun
naik
mengalami
3,38%
dibandingkan
atau
Perkembangan
sedikit
hijau
2012,
Cabe Merah
Cabe Hijau
(Kg/Kapita/Th) Pertumbuhan (Kg/Kapita/Th) Pertumbuhan
(%)
(%)
0,219
Cabe Rawit
(Kg/Kapita/Th) Pertumbuhan
(%)
1,126
Total
(Kg/Kapita/Th) Pertumbuhan
(%)
2002
1,429
2003
1,351
-5,47
0,229
4,76
1,199
6,48
2,774
2,779
0,19
2004
1,361
0,77
0,240
4,55
1,147
-4,35
2,748
-1,13
2005
1,564
14,94
0,261
8,70
1,272
10,91
3,097
12,71
2006
1,382
-11,67
0,235
-10,00
1,168
-8,20
2,784
-10,10
2007
1,470
6,42
0,302
28,89
1,517
29,91
3,290
18,16
2008
1,549
5,32
0,266
-12,07
1,444
-4,81
3,259
-0,95
2009
1,523
-1,68
0,235
-11,76
1,288
-10,83
3,045
-6,56
2010
1,528
0,34
0,256
8,89
1,298
0,81
3,082
1,20
2011
1,497
-2,05
0,261
2,04
1,210
-6,83
2,967
-3,72
2012
1,653
10,45
0,214
-18,00
1,403
15,95
3,269
10,19
Rata-rata
1,482
1,74
0,247
0,60
1,279
2,90
3,009
2,00
2013 *)
1,660
0,43
0,272
27,23
1,450
3,38
3,382
3,45
2014 *)
1,680
1,20
0,278
2,21
1,487
2,55
3,445
1,86
18
(Kg/Kapita/th)
4,000
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
0,500
0,000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Cabe Merah
Cabe Hijau
Cabe Rawit
Total
hasil
perhitungan
ton
pada
tahun
2010,
namun
diolah
dan
di
sebagai
tercecer.
bahan
Penyediaan
makanan,
total
cabe
Selama
periode
tahun
2009
2012
namun
dalam
sementara
yang
kuantitas
yang
kecil,
diekspor
juga
dalam
19
Prediksi
Pada
penyediaaan
dan
penggunaan
Uraian
Tahun
2011
2012 *)
1.643
1.812
2009
1.497
2010
1.454
1.379
130
11
90
11
1.329
131
6
87
10
1.483
165
5
99
12
1.651
165
4
108
13
1.736
180
4
114
14
1.866
195
3
123
15
79
77
87
96
101
108
1.408
6,08
1.367
5,75
1.545
6,40
1.704
6,96
1.798
7,23
1.935
7,67
Sumber
: Neraca Bahan Makanan (NBM) Kementerian Pertanian, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Prediksi Pusdatin
Berdasarkan
data
tersebut,
cabe
komponen
keragaan
penyediaan
pada
tahun
cabe
2009
hingga
2012
2009,
dikonsumsi
Pada tahun
20
6,81%.
Pada
tahun
sebagai
bahan
makanan.
tahun
2010,
kemudian
mengalami
cabe
tercecer,
2013,
atau
tahun
2014,
masih
maka
naik
sebelumnya.
pada
5,55%
tahun
dibandingkan
Pada
tahun
hanya
sebesar
6,08
mengalami
peningkatan
dibandingkan
masing-masing
penyediaan
untuk
bahan
makanan
tahun
kg/kapita,
sebelumnya
menjadi
sebesar
yakni
7,23
Kg/kapita/thn)
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 4.2. Perkembangan ketersediaan cabe per kapita tahun 2009 2012
serta prediksi tahun 2013 - 2014
21
4.3.
Perbandingan Konsumsi
(Susenas) dan Ketersediaan
per kapita (NBM) Cabe di
Indonesia
Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional
bila
dibandingkan
dengan
jumlah
dengan
penduduk
memperhitungkan
dan
penyediaannya,
rumah
konsumsi
tangga.
rumah
ketersediaan
diduga
Selisih
tangga
antara
dengan
digunakan
oleh
Tabel 4.3. Perbandingan konsumsi cabe per kapita rumah tangga (Susenas) dengan
ketersediaan (NBM), tahun 2009 2014
Variabel
Tahun (Kg/kapita/tahun)
2009
2010
2011
3,05
3,08
Ketersediaan, NBM
6,08
5,75
2,97
6,40
3,27
6,96
3,38
7,23
3,45
7,67
Selisih
3,03
2,67
3,43
3,69
3,85
4,23
22
BAB V. PISANG
lunak
isang
(Musa
adalah
pohon
paradisiacal)
Terna
dan
tidak
jenis
berkayu)
dari
suku
blogspot.com/2013/04/kandungan-gizi-
dan-manfaat-buah-pisang.html).
berwarna
hijau
tua.
ini
keseluruhan
buahnya
namun
tidak
Buah
terdapat
pohon
biji.
Pisang
berasal
kandungan
dari
karbohidarat,
protein
dan lemak
hampir
pisang
berkat
sempurna
tingginya
dikandungnya,
maka
karena
nilai
ia
gizi
yang
telah
menjadi
vitaminnya
sangat
tinggi,
terutama
tenggara
kemudian
buah
ini
mulai
sebesar
perlu
(http://wikipedia.org/wiki/Pisang).
diketahui
bahwa
Indonesia
0,5
miligram
per
100
gram
Bagian
kajian
Selulosa.
Sebagaimana
juga
ia
NBM
Pusat
adalah
keragaman
sebesar
utama
70%.
pisang
dan
Australia
tropika).
Indonesia,
23
29,01%.
periode
berfluktuasi,
secara
konsumsi
2002-2012
umum
pisang
terlihat
rata-rata
akan
peningkatan,
mengalami
sedangkan
sedikit
tahun
2014
atau
naik
dibandingkan
tahun
sebesar
2012.
4,01%
Sedangkan
Pisang Ambon
Pisang Raja
Pisang lainnya
Total
(kg/kapita/thn) Pertumb. (kg/kapita/thn) Pertumb. (kg/kapita/thn) Pertumb. (kg/kapita/thn) Pertumb.
(%)
(%)
(%)
(%)
2002
2,399
1,356
4,067
7,821
2003
2,242
-6,52
1,147
-15,38
4,589
12,82
7,978
2,00
2004
2,138
-4,65
1,199
4,55
4,276
-6,82
7,613
-4,58
2005
2,190
2,44
1,304
8,70
4,380
2,44
7,874
3,42
2006
2,086
-4,76
1,199
-8,00
4,276
-2,38
7,561
-3,97
2007
1,512
-27,50
1,304
8,70
5,006
17,07
7,821
3,45
2008
1,721
13,79
1,460
12,00
5,214
4,17
8,395
7,33
2009
1,721
0,00
1,251
-14,29
4,954
-5,00
7,926
-5,59
2010
1,512
-12,12
1,147
-8,33
4,171
-15,79
6,831
-13,82
2011
2,190
44,83
1,564
36,36
5,058
21,25
8,812
29,01
2012
1,825
-16,67
0,834
-46,67
3,129
-38,14
5,788
-34,32
rata-rata
1,958
-1,12
1,251
-2,24
4,465
-1,04
7,674
-1,71
2013 *)
1,775
-2,75
1,201
43,96
3,044
-2,71
6,020
4,01
2014 *)
1,741
-1,92
1,200
-0,11
2,260
-25,76
5,200
-13,61
Tahun
24
(Kg/kapita/th)
6,0000
5,0000
4,0000
3,0000
2,0000
1,0000
0,0000
Pisang Ambon
Pisang Raja
Pisang Lainnya
5.2.
penyediaan
pisang
di
ekspor
pisang.
Perkembangan
tahun
2009,
penyediaan
penambahan
maupun
dari
pengurangan
pasokan
dari
impor
ekspor.
menurun
sebesar
9,66%
atau
pisang
mengalami
penyediaan
tahun
2014
diperkirakan
akan
terus
Pada
tahun
2012
penyediaan
2011.
diperkirakan
Sementara
mencapai
tahun
6,69
juta
2013
ton.
25
yang
berasal
dari
impor
maupun
dari
total
penyediaan
5,42%
setiap
tahunnya.
prediksi
penyediaan
pisang
Sementara
yang
siap
Tahun
Uraian
2009
6.374
2. Impor
3. Ekspor
4. Perubahan Stok
B.
Penggunaan (000 ton)
Pakan
1.
2. Bibit
3. Diolah untuk :
- makanan
- bukan makanan
4. Tercecer
Ketersediaan
C.
1. Bahan Makanan (000 ton)
2. Ketersediaan kapita/tahun (kg)
2010
5.758
2011
6.133
2012*)
6.189
2013**) 2014**)
6.688
6.877
6.374
0
0
0
300
300
5.755
3
0
0
271
271
6.133
2
2
0
288
288
6.189
2
2
0
291
291
6.688
2
2
0
314
314
6.877
2
2
0
323
323
6.074
26,25
5.487
23,09
5.845
24,23
5.898
24,08
6.374
25,63
6.553
25,96
5.2.
Secara
umum
Ketersediaan
pada
periode
per
tahun
kapita
pisang
2009-2012
dan
26
pada
Gambar
ketersediaan
pisang
cukup
berfluktuasi
rata-rata
kg/kapita/tahun.
(Kg/Kapita/thn)
26,50
26,00
25,50
25,00
24,50
24,00
23,50
23,00
22,50
22,00
21,50
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
2014**)
5.3.
Perbandingan
Konsumsi
(Susenas) dan Ketersediaan
Per Kapita (NBM) Komoditas
Pisang
oleh
ketersediaan
penduduk,
pisang
sementara
menurut
NBM
Survei
Sosial
Ekonomi
Nasional
bila
dibandingkan
dengan
dengan
memperhitungkan
jumlah
yang
dikonsumsi
oleh
rumah
27
Tabel 5.3.
(SUSENAS)
dengan
Tahun (Kg/kapita/tahun)
Variabel
2009
2010
2011
2012
2013*)
2014*)
7,93
6,83
8,81
5,79
6,02
5,20
Ketersediaan, NBM
26,25
23,09
24,23
24,08
25,63
25,96
Selisih
18,32
16,26
15,42
18,29
19,61
20,76
terus
meningkat.
Sepuluh
Rata-rata
penyediaan
pisang
28
per
tahun
atau
7,95
dari
total
Amerika
dan
Tanzania
sebesar 5,35%,
Gambar 5.3.
Tabel 5.4. Negara dengan penyediaan pisang terbesar di dunia, 2005 2009
No
Tahun (Ton)
Negara
2005
2006
2007
2008
Rata-rata
2009
Share Kumulatif
(%)
(%)
1 India
15.095.830
16.786.770
19.041.740
20.943.200
21.121.330
18.597.774
26,38
26,38
2 Cina
6.338.803
6.774.521
7.562.693
7.606.316
8.585.894
7.373.645
10,46
36,83
3 Brasil
5.485.724
4 Indonesia
5.174.000
5.718.429
5.033.000
5.847.884
5.452.000
5.817.542
6.002.615
5.622.090
6.373.533
5.698.334
8,08
44,91
5.607.030
7,95
52,87
5 Philipina
3.014.288
3.124.115
3.395.029
4.323.095
5.015.999
3.774.505
5,35
58,22
6 Amerika Serikat
3.114.585
3.636.502
3.340.277
3.249.570
2.864.277
3.241.042
4,60
62,82
7 Tanzania
1.755.235
2.055.215
2.157.714
1.992.918
2.253.204
2.042.857
2,90
65,71
8 Meksiko
1.888.729
1.845.654
1.670.379
1.782.137
1.780.189
1.793.418
2,54
68,26
9 Viatnam
1.182.745
1.184.975
1.208.926
1.210.763
1.213.637
1.200.209
1,70
69,96
10 Burundi
1.068.400
1.106.600
999.553
1.057.122
1.048.964
1.056.128
1,50
71,46
Negara lain
28,54
100,00
Dunia
India
26,38%
Negara lain
28,54%
Burundi
1,50%
Viatnam
1,70%
Meksiko
2,54%
Tanzania
2,90%
Amerika Serikat
4,60%
Cina
10,46%
Philipina
5,35%
Indonesia
7,95%
Brasil
8,08%
5.5.
Ketersediaan Pisang di
Beberapa Negara di Dunia
Perkembangan
konsumsi
negara
dengan
peringkat
per
kapita
29
kapita
sebesar
Negara
Asia
15,80
lainnya
kg/kapita/tahun.
yaitu
Thailand,
sebagai
peringkat
rata-rata
kg/kapita/tahun,
urutan
ke
ke
dengan
Indonesia
19
dengan
menempati
rata-rata
salah
satu
negara
di
Asia
Negara
1
2
3
4
5
9
19
34
41
43
77
Filipina
Indonesia
India
Thailand
Vietnam
Malaysia
Dunia
2005
150,6
147,3
96,1
66
77,6
Tahun (kg/kapita/tahun)
2006
2007
2008
163,3
163,1
166,5
148,1
129,7
133,1
100,6
98
95,4
79
82,6
81,8
67,8
62
68,4
2009
164,4
128,4
92,9
89,3
72,3
Rata -rata
161,58
137,32
96,60
79,74
69,62
35,20
22,43
13,20
14,6
14,2
12,5
35,90
21,53
14,5
16,7
14,1
10,4
38,30
23,03
16,2
16
14,2
6,7
47,90
25,03
17,6
12,3
14,1
7,4
54,70
26,25
17,5
12,1
14
7,3
42,40
23,65
15,80
14,34
14,12
8,86
10,00
10,50
10,90
11,30
11,40
10,82
30
kg/kapita/tahun
161,58
145,00
137,32
125,00
105,00
85,00
96,60
79,74
65,00
45,00
25,00
69,62
42,40
23,65
8,86 10,82
5,00
Gambar 5.4. Ketersediaan pisang per kapita per tahun beberapa negara di dunia,
rata-rata 2005 2009
31
BAB VI. K E L A P A
(Cocos
elapa
merupakan
termasuk
Palmaceae.
nucifera)
tanaman
yang
dalam
familia
ke
merupakan
satu-satunya
orang
untuk
hiasan
dalam
upacara
berdaging warna
putih.
Pohon
kelapa
dimanfaatkan orang.
yang
Dalam
bahwa
akar
Wikipedia.com
kelapa
berupa
serat-serat
kasar,
dituliskan
menginspirasi
serta
Cakar Ayam
Bandar
Soekarno
oleh
endapannya yang
muda
mengandung
Tangkai
penyegar/penenang.
Udara
anak
daun
Hatta)
yang
sudah
32
media
atau
tanam
es
bagi
anggrek.
Endosperma
melekat di dinding
degan.
beraneka
Cairan
enzim
Beberapa
ini
dan
kelapa
kopyor.
kelapa
Saat ini,
masyarakat Indonesia
waktunya
pembuatan
dan
kelapa
kopra.
pasar domestik.
Mutasi
ini
(kelapa)
disebut
minyak
turunannya.
Cairan
Namun
kelapa
buah
tua
demikian
dapat
tumbuh
subur dan
merupakan
sudah
merupakan
minuman penyegar.
Berbicara
masalah
kelapa
bila
cairan
hasil
ekstraksi
dari
terjadi
makanan
kelapa.
kelapa
bahan
daging/kopra
(copra/
Pertama
yang
jenis
berasal
bahan makanan
makanan
adalah
kelapa
kopra/minyak
cooking oil).
goreng
ini
dari
tidak
maka dalam
membahas
konsumsi
kopra.
pemisahan
sederhana
bagian
yang
kaya
(http://tn85.blogsome.com/
2005/07/01/).
Dalam
bahasan
berikut
akan
menurun
dan
terus-menerus
selama
33
goreng kelapa.
penurunan sebesar
menunjukkan rata-rata
5,03% per-tahun,
Secara
rinci
kelapa
perkembangan
konsumsi
Tabel 6.1. Perkembangan konsumsi kelapa butiran dalam rumah tangga di Indonesia
tahun 2002-2012 serta prediksi tahun 2013 2014
Pertumbuhan
Seminggu
Setahun
Butir/Kap/Mgg Butir/Kap/Tahun
%
2002
11,99
0,23
2003
12,67
5,65
0,24
2004
11,32
-10,70
0,22
2005
11,78
4,15
0,23
0,20
2006
10,43
-11,50
2007
11,26
8,00
0,22
2008
9,59
-14,81
0,18
2009
8,66
-9,78
0,17
2010
8,29
-4,22
0,16
2011
7,46
-10,06
0,14
0,13
2012
6,94
-6,99
Rata-rata
0,19
10,04
-5,03
2013*)
0,12
6,27
-9,63
2014*)
0,11
5,63
-10,18
Sumber : SUSENAS, BPS
Keterangan: *) Angka Prediksi Pusdatin
Tahun
tahun
2013
diperkirakan
akan
dibandingkan
tahun
2013.
Gambar 6.1.
34
(Butir/Kap/Tahun)
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
komponen
banyak
No.
lebih
Tabel 6.2.
penggunaan
2009
1.653
2010
3.129
Tahun
2012**)
2011
3.139
3.143
3.762
1.693
40
1.653
-
7.038
3.167
38
3.129
-
7.119
3.174
35
3.169
-
1.562
73
18
3.067
27
34
3.106
28
35
2013**)
2.683
2014**)
2.896
9.788
3.176
12.364
2.715
14.940
2.926
34
32
30
2.975
-
2.683
-
2.896
-
2.917
24
34
2.629
25
29
2.840
25
32
35
6.3.
rumah
rata-rata
penyediaan
kopra
tangga
perkapita
perminggu
liter/kap/tahun
terus
meningkat.
Peningkatan
tertinggi
atau
menurun
hingga
Secara
rinci
perkembangan
konsumsi
Seminggu
(Liter/Kap/Mg)
0,09
Setahun
Pertumbuhan
(Liter/Kap/Thn)
(%)
4,75
2003
0,09
4,43
(6,59)
2004
0,08
4,02
(9,41)
2005
0,08
4,07
1,30
2006
0,08
3,91
(3,85)
2007
0,06
2,92
(25,33)
2008
0,04
2,24
(23,21)
2009
0,03
1,56
(30,23)
2010
0,04
2,03
30,00
2011
0,04
1,88
(7,69)
2012
0,03
1,30
(30,56)
Rata-rata
0,06
3,01
(10,56)
2013*)
0,02
0,98
(24,60)
2014*)
0,01
0,76
(22,98)
Sumber: SUSENAS, BPS
Keterangan: *) Prediksi Pusdatin dengan model double exponential smoothing
36
Berdasarkan
hasil
prediksi,
diperkirakan
masing-masing
akan
(24,60%)
liter/kap/tahun (22,98%).
dimungkinkan
oleh
konsumsi
minyak
goreng
tahun
menurun
0,98
0,76
kelapa
sebesar
liter/kap/tahun
penggunaan
dan
karena
adanya
di
rumah
kecenderungan
tangga
penurunannya
dan
pada
Gambar 6.2.
(Liter/Kap/Thn)
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
Gambar 6.2. Perkembangan konsumsi minyak goreng kelapa perkapita pertahun dalam
rumah tangga di Indonesia, tahun 20022012 dan prediksi 2013-2014
6.4. Perkembangan dan Prediksi
Penyediaan, Penggunaan dan
Ketersediaan Minyak Goreng
Kelapa
Komponen
penyediaan
minyak
60%
menjadi
minyak
goreng
merupakan
keluaran
pada
komponen
Selama
ton,
sehingga
penyediaan
minyak
37
ton
dan
menghasilkan produksi
minyak
Penyediaan
ton.
Tabel 6.4. Penyediaan, penggunaan dan ketersediaan minyak goreng, tahun 2009 2011
dan prediksi tahun 2012-2014.
No.
Uraian
2009
366
2010
1.273
Tahun
2011*) 2012**)
1.294
1.116
2013**)
936
2014**)
1.056
3.106
1.864
570
54,57
34
20
2.917
1.750
634
2.629
1.578
641
2.840
1.704
648
35,05
18
17
33,17
19
15
36,00
20
16
1.239
5,14
1.081
4,41
903
3,63
1.020
4,04
jumlah penduduk.
kelapa
selama
diperkirakan
periode
4-5
hanya
38
1,46
berkisar
2010-2014
antara
komponen
liter/kap/tahun.
Hal
ini
(liter/kap/tahun)
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
2009
2010
2011*)
2012**)
2013**)
2014**)
Gambar 6.3. Ketersediaan konsumsi minyak goreng perkapita pertahun dalam rumah
tangga di Indonesia, tahun 20092011 dan prediksi 2012-2014
6.5. Perbandingan Ketersediaan
Konsumsi (NBM) dengan
Konsumsi Perkapita (Susenas)
komoditas Minyak Goreng
Kelapa.
kebutuhan
ketersediaan
konsumsi
goreng
kelapa
rumah
minyak
tangga
setelah
tahun
2009
goreng
minyak
masyarakat Indonesia.
konsumsi
bahwa
Besar
kemungkinan
bentuk
kopra,
sementara
Tabel 6.5. Perbandingan konsumsi perkapita rumah tangga (SUSENAS) dengan ketersediaan
(NBM) komoditas minyak goreng, 2009-2014.
Tahun (Liter/kapita/tahun)
Uraian
2009
2010
2011
2012 2013*) 2014*)
Konsumsi Rumah Tangga, Susenas
1,56
2,03
1,88
1,30
0,98
0,76
Ketersediaan, NBM
1,46
5,09
5,14
4,41
3,63
4,04
Selisih
-0,10
3,06
3,26
3,11
2,65
3,28
39
data
FAO,
ton/tahun
penyediaan
negara
dengan
memiliki
kontribusi
Penyediaan
terbesar
penyediaan
dan
kedua
dan
ketiga
adalah
masing-masing
sebesar
Tabel 6.6. Negara dengan penyediaan kelapa berkulit termasuk kopra terbesar di dunia,
2005 2009
Share
Tahun (Ton)
No
Negara
Rata-rata Share Kumulatif
2005
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2006
2007
India
5.349.237 6.812.336
7.090.350
Indonesia
5.294.219 5.236.835
5.296.951
Brazil
2.821.334 2.670.836
2.535.328
Sri Lanka
1.307.244 1.338.749
1.373.904
Thailand
1.403.842 1.244.951
1.202.624
Cina
357.078
381.219
380.447
Myanmar
415.197
443.308
471.162
Pilipina
335.960
335.980
334.317
Tanzania
212.965
223.268
266.582
Malaysia
241.140
194.240
236.775
Negara Lainnya
2.515.815 2.385.733
2.585.976
Dunia
20.254.031 21.267.455 21.774.416
Sumber : http://faostat.fao.org diolah pusdatin
40
2008
2009
(%)
(%)
29,81
55,57
68,40
74,69
80,08
82,21
84,31
85,90
87,23
88,27
100,00
29,81
12,77
25,76
1,04
1,33
1,59
2,10
2,12
5,39
12,83
6,29
India
Indonesia
Brazil
Sri Lanka
Thailand
Cina
Myanmar
Pilipina
Tanzania
Malaysia
Negara Lainnya
Gambar 6.4. Negara dengan penyediaan kelapa termasuk kopra terbesar di dunia,
rata-rata 2005 2009
kontribusi
sebesar
6,17%.
dengan
berkulit
yakni
ketersediaan
mencapai
173
kelapa
kg/kapita/tahun
1,91%.
Perkembangan
ketersediaan
41
Tabel 6.7.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
:
12
Samoa
Vanuatu
Sao Tome dan Principe
Kiribati
Kepulauan Solomon
Sri Lanka
Fiji
Comoros
Polinesia Prancis
Guyana
Tahun (Kg/Kap/Thn)
2006
2007
2008
170
171
178
134
135
136
129
127
131
113
114
117
75
77
77
67
68
66
62
57
57
50
49
46
35
37
36
29
29
29
2005
167
133
122
112
75
66
63
50
34
30
23
349
1.223
Indonesia
Negara lainnya
Dunia
23
338
1.224
23
348
1.235
24
345
1.242
2009
178
137
132
116
77
62
56
46
36
29
25
332
1.227
Rata-rata
Share
173
135
128
114
76
66
59
48
36
29
23
342
1.230
Share Kumulatif
(%)
14,07
10,96
10,42
9,30
6,17
5,35
4,79
3,92
2,89
2,39
0,00
1,91
27,84
100,00
(%)
14,07
25,03
35,45
44,75
50,92
56,27
61,05
64,98
67,87
70,26
70,26
72,16
100,00
27,84
1,91
14,07
2,39
2,89
3,92
10,96
4,79
10,42
5,35
6,17
Samoa
Kiribati
Fiji
Guyana
9,30
Vanuatu
Kepulauan Solomon
Comoros
Indonesia
42
ternak
dapat
kehidupan
yang
dipisahkan
tidak
dari
2012 sebesar
pangan
dalam
gizi
masyarakat.
akan
membahas
yang
mencukupi
Dalam
sangat
penting
kebutuhan
tulisan
ini
ras/kampung.
Daging
Ayam
adalah
bahan
Konsumsi
perkapita
daging
ayam
masyarakat
memiliki
dan
biasa
dikonsumsi
Indonesia.
oleh
Daging
B12,
Zn,
ayam
dan
potasium. Manfaat
mengalami
manfaat kedua
ayam
daging ayam
memiliki
fluktuasi
buras
namun
pada
cenderung
periode
tersebut
dapat
secara
kalsium
dapat
kaya
kandungan
seng
mempertahankan
pada
menguatkan
dengan
yang
nafsu
makan
daging
tulang,
mineral
ayam
ayam
yang
juga
membantu
dibandingkan
tahun
sebelumnya.
manfaat
yang
masih
didapat
banyak lagi
jika
kita
yaitu
17,24%.
Prediksi
tahun
yang
43
ayam
mengalami
ayam
peningkatan,
kembali
kg/kapita/tahun.
ras
Rata-rata
perkapita
konsumsi
daging
buras
perkapita
untuk
diperkirakan
mengalami
tahun
2013
meningkat
naik
sedikit
ayam
kg/kapita/tahun
tahun.
dan
0,592
kg/kapita/
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
rata-rata
2013*)
2014*)
(kg/kapita/
minggu)
0,049
0,059
0,053
0,058
0,048
0,066
0,062
0,059
0,068
0,070
0,067
0,060
0,077
0,081
(kg/kapita/ Pertumb.
tahun)
(%)
2,555
3,076
2,764
3,024
2,503
3,441
3,233
3,076
3,546
3,650
3,494
3,124
4,031
4,242
20,41
-10,17
9,43
-17,24
37,50
-6,06
-4,84
15,25
2,94
-4,29
4,29
15,38
5,25
(kg/kapita/
tahun)
0,730
0,834
0,886
0,782
0,521
0,678
0,574
0,521
0,626
0,626
0,521
0,664
0,586
0,592
Pertumb.
(%)
14,29
6,25
-11,76
-33,33
30,00
-15,38
-9,09
20,00
0,00
-16,67
-1,57
12,44
0,94
44
4.50
4.00
kg/kapita/tahun
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Gambar 7.1. Perkembangan konsumsi daging ayam ras dan buras dalam rumah
tangga di Indonesia, 2002 2012 dan prediksi tahun 2013-2014
7.2.
konsumsi
produksi
merupakan
daging
perkalian
ayam
ras
dari
dengan
peningkatan
hingga
tahun
daging
ayam
ras
ini
terus
mengalami
peningkatan
terutama
adalah
digunakan
sebagai
persentase
penyediaan
dalam
bahan
95%
negeri,
makanan
dari
total
sementara
lain,
seperti
untuk pakan,
45
5% dari total
penyediaan
negeri.
dalam
Dari
hingga
tahun
adanya
peningkatan
diprediksikan
mengalami
ribu
ton
Tabel 7.2.
peningkatan
akan
sebesar
2014
mengalami
memperlihatkan
kembali
dalam
Tabel 7.2. Penyediaan, penggunaan dan ketersediaan daging ayam ras tahun 2009-2012
serta prediksi tahun 2013 2014
No.
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.
Uraian
Penyediaan (000 ton)
Produksi
- Masukan
- Keluaran
Impor
Ekspor
Perubahan Stok
Penggunaan (000 ton)
Pakan
Bibit
Diolah untuk :
- makanan
- bukan makanan
Tercecer
Ketersediaan
Bahan Makanan (000 ton)
Ketersediaan per kapita/tahun (Kg)
Tahun
2011
2012
776
812
2009
613
2010
671
2013*)
858
2014*)
896
1.052
610
3
0
31
0
1.156
671
0
0
34
0
1.338
776
0
0
39
0
1.400
812
0
0
41
0
1.480
858
0
0
43
0
1.544
896
0
0
45
0
31
34
39
41
43
45
582
2,52
637
2,64
737
3,06
772
3,15
815
3,28
851
3,37
46
Ketersediaan
per
kapita
adalah
kg/kapita/tahun
dan
terus
meningkat
kapita
3,28
tahun.
Pada
tahun
2009 ketersediaan
diprediksikan
akan
kg/kapita/tahun
kembali
dan
3,37
(kg/kapita/thn)
3,50
3,00
3,06
3,28
3,15
3,37
2,64
2,52
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
Gambar 7.2. Perkembangan ketersediaan daging ayam ras per kapita pertahun di
Indonesia, tahun 2009 2014
keseluruhannya
ayam
berasal
buras/kampung
dari
produksi.
sebesar
130,62
ribu
ton
dan
produksi
daging
ayam
buras
ini
terus
mengalami
masing-masing menjadi
peningkatan
penggunaan
daging
untuk
tercecer
dan
bahan
47
ton.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.
Uraian
Penyediaan (000 ton)
Produksi
- Masukan
- Keluaran
Impor
Ekspor
Perubahan Stok
Penggunaan (000 ton)
Pakan
Bibit
Diolah untuk :
- makanan
- bukan makanan
Tercecer
Ketersediaan
Bahan Makanan (000 ton)
ketersediaan per kapita/tahun (kg)
Tahun
2011
2012
138
155
2009
131
2010
141
2013*)
167
2014*)
168
225
131
0
7
0
243
141
0
7
0
265
138
0
7
0
267
155
0
8
0
287
167
0
8
0
290
168
0
8
0
124
0,54
134
0,56
131
0,54
147
0,60
158
0,64
160
0,63
pada
tahun
2012.
Pada
tahun
2013
sebesar
diprediksikan
0,54
kg/kapita/tahun
dan
48
menurun
menjadi
0,64
0,63
(kg/kapita/thn)
0,80
0,70
0,60
0,54
0,56
0,63
0,64
0,60
0,54
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
yang
kg/kapita/tahun
berkisar
antara
-0,34
(2012)
hingga
-0,91
kg/kapita/tahun (2010).
Sementara
untuk
2009,
2012
hingga
2014
ayam
rumah
tangga
bukan
tangga
(SUSENAS)
dengan
per
49
Tabel 7.4. Perbandingan konsumsi daging ayam ras dan ayam buras perkapita rumah tangga
(SUSENAS) dengan ketersediaan (NBM), 2009 2014
2009
Variabel
Konsumsi Rumah Tangga, Susenas
Ketersediaan, NBM
Selisih
3,08
2,52
-0,56
0,52
0,54
0,02
Tahun (kg/kapita/tahun)
2010
2011
2012
2013*
Daging Ayam Ras
3,55
3,65
3,49
4,03
2,64
3,01
3,15
3,28
-0,91
-0,64
-0,34
-0,75
Daging Ayam Buras
0,63
0,63
0,52
0,59
0,56
0,54
0,60
0,64
-0,07
-0,08
0,08
0,05
2014*
4,24
3,37
-0,87
0,59
0,63
0,04
daging
unggas
dunia
periode
tersebut.
Lima
negara
Cina,
dan
Amerika
Serikat,
Rusia.
Rata-rata
Brazil,
total
50
menempati
urutan
ke-2
saja.
Pada
periode
2005-2009,
dunia
Persentase
kontribusi
sebesar
total
1,56%.
penyediaan
Tabel 7.5. Negara dengan penyediaan daging unggas terbesar di dunia, 2005 2009
Tahun (Ton)
No
Negara
Share Kumulatif
(%)
(%)
Rata2
2005
2006
2007
2008
2009
1 Cina
14.429.888
14.875.393
15.965.637
16.990.232
17.210.754
15.894.381
18,71
18,71
2 Amerika serikat
15.687.460
15.941.300
16.000.482
15.828.843
15.086.264
15.708.870
18,49
37,20
3 Brazil
5.125.875
5.567.791
6.018.529
7.012.038
6.779.169
6.100.680
7,18
44,38
4 Meksiko
3.026.655
3.111.682
3.165.086
3.257.180
3.309.501
3.174.021
3,74
48,12
5 Rusia
2.505.733
2.859.187
3.165.493
3.222.943
3.260.207
3.002.713
3,53
51,65
1.151.314
1.288.554
1.346.168
1.386.790
1.433.787
1.321.323
1,56
53,21
Negara lain
36.303.646
37.298.720
39.894.490
41.658.375
43.584.774
39.748.001
46,79
100,00
Total Dunia
78.230.571
80.942.627
85.555.885
89.356.401
90.664.456
84.949.988
11 Indonesia
18,71%
18,49%
1,56%
3,53%
3,74%
7,18%
Cina
Amerika serikat
Brazil
Meksiko
Rusia
Indonesia
sebesar
13,04
kg/kapita/tahun
51
Jepang,
rata
kapita
kg/kapita/tahun
di
kg/kapita/tahun.
adalah
dunia
yakni
Negara
Israel, Saint
82,14
selanjutnya
Vincent
and
the
dan
Cina,
Thailand
ketersediaan
dan
perkapita
36,42
Jepang
17,24
kg/kapita/tahun. Indonesia
Lucia
ketersediaan
kg/kapita/tahun,
kg/kapita/tahun.
dengan
59,88
rata-rata
61,94
kg/kapita/tahun
kg/kapita/tahun,
dan
58,10
kg/kapita/tahun.
menempati
Perkembangan
keter-
sediaan daging unggas per kapita negaranegara di dunia tahun 2005-2009 tersaji
secara lengkap pada Gambar 7.6.
Tabel 7.6. Ketersediaan daging unggas per kapita per tahun di beberapa negara di dunia,
2005 - 2009
Tahun (Kg/kapita/tahun)
No
Negara
Rata -rata
2005
2006
2007
2008
2009
85,8
63,5
73,9
90,0
97,5
1 Kuwait
82,14
72,7
70,6
67,9
68,7
66,7
2 Israel
69,32
58,1
61,8
63,9
63,7
62,2
3 Saint Vincent and the Grenadines
61,94
Netherlands
Antilles
63,7
58,6
54,9
62,5
59,7
4
59,88
Saint
Lucia
59,0
57,2
55,4
56,5
62,4
5
58,10
21 Malaysia
34,80
36,40
36,70
35,90
38,30
36,42
75
101
102
128
17,00
11,90
10,80
5,10
12,30
17,50
12,20
11,10
5,60
12,60
17,30
12,10
11,80
5,80
13,10
17,50
11,60
12,50
5,90
13,60
16,90
11,60
12,60
6,00
13,60
17,24
11,88
11,76
5,68
13,04
Jepang
Thailand
Cina
Indonesia
Rata-rata Dunia
52
(kg/kapita/thn)
90,00
80,00
70,00
82,14
69,32
61,94
59,88
58,10
60,00
50,00
36,42
40,00
30,00
20,00
17,24
11,88
13,04
11,76
5,68
10,00
0,00
53
DAFTAR PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan. Kementerian Pertanian. Neraca Bahan Makanan Indonesia Tahun
1993 sampai dengan Tahun 2012. Jakarta
Badan Pusat Statistik. Survei Sosial Ekonomi Nasional, Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk
Indonesia tahun 1993 sampai dengan tahun 2012. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia. Jakarta.
http://faostat.fao.org/site/609/default.aspx#ancor. [terhubung berkala].
http://belmart.co.id/memilih-daging-ayam-segar. [terhubung berkala].
http://tn85.blogsome.com/ 2005/ 07/01/). [terhubung berkala].
http://www.infobanknews.com. [terhubung berkala].
http://permathic.blogspot.com/2013/04/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-pisang.html
[terhubung berkala].
Kementerian Pertanian. 2010. Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010 2014. Jakarta.
Khasiat buah dan sayuran untuk kesehatan tubuh. 2010.
http://khasiatbuah.com/cabai-rawit.htm [terhubung berkala].
Khasiat
Cabai
Rawit.
Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2012. Outlook Komoditas
Pertanian Subsektor Tanaman Pangan.Kedelai. Jakarta
Saliem,H P, M. Ariani, Y.Marisa dan T.B. Purwantini. 2002. Analisis Kerawanan Pangan
Wilayah dalam Perspektif Desentralisasi Pembangunan. Laporan Hasil Penelitian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Wikipedia. 2013. Kedelai. http://id.wikipedia.org/wiki/kedelai. [terhubung berkala].
Wikipedia. 2013. Pisang. http://id.wikipedia.org/wiki/pisang. [terhubung berkala].
54