You are on page 1of 1

% menghitung dan menggambar tegangan sekunder sebagai fungsi beban

%dengan power factor 0,8 lagging, 1.0 dan 0,8 leading .


%perhitungan dengan menggunakan sirkuit ekuivalen mengacu ke primer
%masukkan nilai yang diketahui
arus = 0:166.67:16667; % dari hitungan tadi besarnya maka arus 16667 A,karena
itu dibuat sampai maks dg lompatan 166.7 spy bisa bulat)
Req = 0.0135 ; % R ekuivalen (ohm)
VP = 15000; % tegangan primeer (v)
Xeq = 0.0563; % X ekuivalen (ohms)
%menghitung arus
%baris pertama untuk arus lagging , syntaxnya 1(1,:) , baris kedua untuk arus
pfl, syntacnya I(2,:)
%baris ketiga untuk arus leading , syntaxnya I(3,: )
I(1,:) = arus.* ( 0.8 - j*0.6) ; % pf lagging
I(2,: ) = arus.* ( 1.0 ); %pf satu
I(3,:)= arus.* (0.8 + j*0.6 ); % pf leading
%menghitungt tegangan VS mengacu ke primer untuk setiap arus dan pf.
aVS = VP-(Req.* I + j.*Xeq .*I);
%tegangan sekunder kembali mengacu ke sisi sekunder dengan rasio belitan VS =
aVS * (200/15);
%menggambar tegangan sekunder (kv) terhadap beban
plot(arus ,abs (aVS(1,:)/1000) , 'b-' , 'LineWidth' ,2.0);
hold on ;
plot(arus ,abs (aVS(2, : )/1000) , 'k-' , 'LineWidth' ,2.0);
plot(arus ,abs (aVS(3, : )/1000) , 'r-' , 'LineWidth' ,2.0);
title ('\bftegangan sekunder terhadap beban');
xlabel ('\bfbeban (A) ');
ylabel ('\bfTegangan sekunder (kv)');
legend ('PF 0.8 lagging , PF 1.0 , PF 0.8 leading');
grid on;
hold off;

You might also like