Professional Documents
Culture Documents
Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang tersebut maka dirumuskan masalah utama apakah
faktor-faktor penyebab siswa kurang memahami konsep materi bangun ruang
setelah dilakukan pembelajaran menggunakan alat peraga?.
C.
Batasan Masalah
Penelitian yang akan dilaksanakan dibatasi pada:
A. Pembelajaran hanya pada pokok bahasan bangun ruang .
B. Kelompok sasaran yang akan dikenai tindakan adalah Siswa SMP Kelas VIII
dan IX SMP
C. Penelitian dilakukan di SMP Muhamadiyah 9 Kota Yogyakarta
D.
Tujuan Penelitian
1. Untuk guru matematika
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan penelitian langsung di SMP Muhamadiyah 9
kota Yogyakarta
F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan sebagai berikut :
A. Latarbelakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Penulisan
G. Landasan Teori
H. Analisis data dan pembahasan
I. Kesimpulan dan Saran
J. Daftar Pustaka
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PUSTAKA
1. Kajian Pustaka
a. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa
ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara
itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya
berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah
alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke 20 usaha pemanfaatan
visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat
bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
(1841)
menyatakan
apersepsi
adalah
kegiatan
untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dengan bantuan pegetahuanpengetahuan yang telah ada. Apersepsi digunakan dalam mengajar dengan
1) Asas Peragaan
Asas peragaan dalam pembelajaran matematika sangat bermakna untuk
meningkatkan pemahaman dan daya tarik buat siswa untuk mempelajari
matematika. Berbagai jenis peragaan kegiatan dalam pembelajaran yang
menerapkan asas peragaan diungkapkan oleh Edgar Dale dalam bukunya
Audio Visual in Teaching sebagai berikut:
i. Pengalaman langsung
ii. Pengalaman yang diatur
iii. Dramatisasi
iv. Demonstrasi
v. Karyawisata
vi. Pameran
vii. Televisi sebagai alat peraga
viii. Film sebagai Alat peraga
ix. Gambar sebagai alat peraga
2) Asas Motivasi
Salah satu fungsi yang melekat pada diri guru adalah peran sebagai
motivator, yang mampu mendorong anak didik agar memiliki semangat dan
kemauan belajar yang sangat tinggi. Cara membangkitkan minat siswa antara
lain:
a.
b.
c.
d.
keaktifan fisik. Kadar keaktifan itu ditentukan oleh tujuh dimensi (MC
Keachie,1954) sebagai berikut:
i. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran
ii. Partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
iii. Penerimaan guru terhadap kontribusi siswa yang kurang tepat
iv. Kekohesifan kelas sebagai kelompok
v. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk memberikan keputusan
penting dalam kehidupan sekolah
vi. Jumlah waktu yang diberikan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa
4) Asas Kerjasama
Didalam proses pendidikan siswa perlu diberikan kesempatan untuk
belajar bagaimana hidup didalam kelompok.
5) Asas Mandiri
Upaya kerja keras untuk memecahkam masalah atau tantangan yang berifat
tugas individual perlu dikembangkan. Siswa perlu dikembangkan untuk
mencapai kepuasan dengan usaha yang keras dari diri siswa sendiri.
6) Asas Penyesuaian dengan Individu Siswa
Guru harus seoptimal mungkin memberikan pelayanan pendidikan untuk
memenuhi perbedaan individu siswa.
7) Asas Korelasi
Asas korelasi intinya adalah mengkaitkan pokok bahasan yang diajarkan
dengan pokok bahasan yang lain dalam satu mata pelajaran, dan mengkaitkan
hubungan atau manfaat suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain dan
dalam kehidupan sehari-hari serta dalam perkembangan IPTEK.
8) Asas Evaluasi yang teratur
Mengevaluasi keberhasilan proses belajar siswa perlu dilakukan secara teratur
dan kesinambungan selama dan setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Evaluasi proses dan hasil belajar harus dilaksanakan dengan menganut prinsip:
i. Menyeluruh
ii. Berkesinambungan
iii. Berorientasi pada tujuan
iv. Obyektif
v. Terbuka
vi. Bermakna
vii. Mendidik
C. Bangun Ruang
Dalam silabus SMP ditemukan materi bangun ruang yaitu memahami
sifat-sifat tabung, kerucut, serta menentukan ukurannya. Dalam materi ini
dijabarkan diantaranya menentukan luas dan volum bangun ruang. Suatu bangun
disebut bangun ruang apabila titik-titik yang membentuk bangun ruang itu tidak
semuanya terletak pada satu bidang yang sama. Dalam pembelajaram matematika
SMP dibahas tentang :
1. Volum bangun ruang
Untuk menentukan volum bangun ruang perlu ada pemodelan yang
diperagakan.
Volum suatu bangun ruang tertutup merupakan ukuran dari seluruh bagian
ruang yang berada di dalam bangun ruang tertutup tersebut. Berdasar dari
volum prisma tegak , dapat ditentukan volum tabung yaitu luas alas x tinggi
a. Menentukan volum tabung
r
b. Menentukan volum kerucut
Kerucut termasuk bangun limas. Kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk
lingkaran jadi, rumus volum kerucut = rumus volum limas.
Volum kerucut = Volum limas = 1/3 x luas alas x tinggi
= 1/3 x r2 x t
t
=1/3 r2 t
r
c. Menentukan volum bola
Untuk menemukan rumus volum bola ditemukan dengan mengkaitkan volum
bola dan volum kerucut dimana tinggi bola sama dengan tinggi kerucut dan
jari-jari bola sama dengan jari-jari kerucut. Dari hasil pratikum didapatkan
bahwa volum setengah bola = 2/3 r3, maka volum bola = 4/3 r3
r
Luas tabung
2r
b. Luas kerucut
dibuka
t
r.
selimut kerucut
2r
A
Alas kerucut
Luas kerucut
selimut = rs
Jadi , L kerucut = rs + r2
= r (r + s)
c. Luas Bola
Luas Bola
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan
pengamatan serta refleksi untuk setiap siklusnya. Rencana dalam penelitian ini
akan dilakukan 3 siklus yang masing-masing siklus mempunyai hubungan ,
yang dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Problem
Observasi
(O1)
Refleksi
(R1)
Pelaksanaan
(P2)
Observasi
(O2)
Refleksi
(R2)
Pelaksanaan
tindakan (P2)
Kegiatan
Bulan/ Minggu ke
M
ei
4
Juni
1
2 3
juli
4
Agustus
4
September
4
Oktober
4
Penyusunan
proposal
dan
revisi
Pembuatan
perangkat PBM
3
4
dan istrumen
Pelaksanaan
Evaluasi
dan
refleksi
Penyusunan
hasil penelitian
Penyusunan
laporan
Laporan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 6 minggu dengan 3 siklus .
prosedur pelaksanaan dalam setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Rincian prosedur pelaksanaan penelitian pada siklus 1
dipaparkan secara lengkap dan rinci , sedang untuk siklus selanjutnya prosedur
pelaksanaan hampir sama dengan siklus yang pertama. Dengan demikian
pembahasannya difokuskan pada hasil observasi dan analisa refleksi.
A. Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan diawali dengan pembuatan rencana pembelajaran atau silabus
yang dilengkapi dengan petunjuk demonstrasi alat peraga yang
dilaksanakan oleh siswa dengan petunjuk yang disediakan, model bangun
ruang , lembar pengamatan atau observasi yang dikerjakan secara
kelompok, LKS( lembar kerja siswa ) , kuisioner yang diisi oleh siswa.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi kelompok.
2. Pelaksanaan
Peneliti mengimplementasikan rencana yang telah direncanakan sesuai
dengan prosedur yang telah dibuat, serta peneliti mengawali dengan
memberikan contoh manfaat mempelajari materi luas bangun ruang dalam
kehidupan nyata atau secara kontekstual. Pada siklus 1 ada tiga pertemuan
yaitu :
Pertemuan I
Kegiatan I : diskusi menemukan konsep bentuk bangun ruang dalam
kehidupan sehari-hari seperti tabung,
kerucut dan
bola
dengan
B. Siklus 2
1. Perencanaan
volum
3. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada
siswa diperoleh temuan- temuan sebagai berikut :
a. Tingkah laku
Selama proses belajar mengajar berlangsung tingkah laku siswa
beraneka ragam, khususnya saat praktik menemukan rumus volum
bangun ruang yang menggunakan alat peraga. Ada beberapa siswa
dalam kelompoknya kurang aktif dan serius saat praktik berlangsung.
Hal
itu
dimungkinkan
karena
tidak
memperhatikan
tujuan
hasil kerja yang diperoleh dengan lancar dan jelas, kemudian guru
membahas hasil yang ditulis dipapan tulis.
b. Jawaban siswa saat diberi pertanyaan
Pada saat praktik guru bertanya bagaimana caranya menghubungkan
antara volum bangun ruang tabung dengan kerucut dan bangun kerucut
dengan bola atau bola dengan tabung. Jawaban siswa belum faham
bagaimana caranya menghubungkan. Guru mengingatkan kembali
rumus volum pada bangun sisi datar yaitu luas alas kali tinggi. Siswa
menggunakan konsep rumus volum bangun datar ke dalam volum
tabung. Dari hasil praktik bahwa volum kerucut adalah sepertiga dari
volum tabung dan volum kerucut sama dengan volum setengah bola.
Dengan uraian proses menemukan rumus volum tabung kerucut dan
bola dan hubungannya ketiga volum tersebut
siswa mampu
4. Refleksi
Guru dalam membuka pelajaran sudah menggunakan apersepsi dengan
baik. Dalam kegiatan inti guru telah menuliskan judul dan tujuan
pembelajaran. Selama praktik dilaksanakan guru telah menjadi fasilitator
yang baik bagi siswa sehingga siswa mampu menyelesaikan dan
memecahkan persoalan yang dihadapi. Guru mampu menunmbuhkan
motivasi dan rasa sukses selama kegiatan belajar mengajar berlangsung
sehinggga
minat
siswa
meningkat
serta
suasana
belajar
yang
menyenangkan.
Disisi lain masih ada kekurangan guru saat mengajar yaitu perhitungan
waktu yang kurang cermat dikarenakan saat praktik tidak disebutkan
batasan waktu untuk siswa dalam mengerjakan tugas. Dengan adanya
waktu yang kurang maka guru bersama siswa tidak sempat merangkum
dan pengerjaan soal siswa secara kelompok tidak langsung terbahas saat
pertemuan itu.
Setelah pertemuan berlangsung guru mengoreksi hasil pekerjaan kelompok
yang ternyata masih banyak kelompok dalam pengerjaan salah terutama
pada soal yang diketahui volumnya dan ditanyakan jari-jarinya atau
tingginya.
Pertemuan berikutnya guru mengingatkan lagi rumus volum tabung,
kerucut dan bola dan siswa mencoba untuk mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru.
C. Siklus 3
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus ke-3 melanjutkan materi pada siklus ke-2 yaitu
penyelesaian soal-soal penerapan yang berhubungan dengan luas dan
volum bangun ruang.Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah
pembuatan rencana pembelajaran atau silabus yang dilengkapi dengan
contoh contoh soal, LKS( lembar kerja siswa ) , kuisioner yang diisi oleh
siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi
kelompok.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana pembelajaran pada
siklus ke-3. Siswa dengan berkelompok membahas soal yang disediakan
oleh guru yang dikerjakan secara berdiskusi kelompok. Pada pelaksanaan
siklus ke-3 ini ada 2 pertemuan yaitu:
Pertemuan I
Kegiatan I : Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan luas bangun ruang.
Kegiatan II : Disajikan soal penyelesaian masalah siswa menyelesaikan
secara individu.
Pertemuan II
Kegiatan III : Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan volum bangun ruang.
Kegiatan II : Disajikan soal penyelesaian masalah siswa menyelesaikan
secara individu.
3. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada
siswa diperoleh temuan- temuan sebagai berikut :
a. Tingkah laku anak
Tingkah laku anak sudah menunjukkan keseriusan. Mereka aktif
mengerjakan soal setelah guru mengingatkan kembali tentang luas
bangun ruang dan cara mencari vormula rumus misal untuk mencari
tinggi bangun ruang bila diketahui luasnya atau
volumnya
atau
4. Refleksi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
G.
Daftar Pustaka
KUISIONER SISWA
Hari / tanggal
Sekolah
Kelas
Petunjuk pengisian :
1.
Berikan tanda(v) pada kolom sesuai angka yang anda anggap sesuai .
2.
3.
Uraian
Kriteria
5
Presentasi
a.
Menarik
b.
c.
d.
menyenangkan
jelas
keras
merata
e.
pertanyaan
Guru dalam memberikan pujian untuk siswa
sering
aktif
Guru
g.
menjawab salah
Media yang digunakan oleh guru saat
lengkap
h.
mengajar
Kesesuaian alat peraga yang digunakan oleh
sesuai
menindaklanjuti
bagi
siswa
yang
sering
mudah
b.
c.
d.
e.
materi sebelumnya
Materi menggunakan model bangun ruang
Membuat catatan KBM
Keinginan anda untuk belajar matematika
Minat anda untuk bertanya/ merespon
sering
sering
tinggi
tinggi
f.
kegiatan belajar
Bagi saya belajar
menarik
luas
dan
volum
dan
Awal penelitian
4
3
2
1
Nama sekolah
Hari/ tanggal
Siklus / pertemuan ke :
No
A
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Penutup
a.
b.
c.
Menutup pelajaran
a.
b.
c.
d.
Mengajukan pertanyaan
e.
f.
siswa
pelajaran
g.
h.
i.
Ya
Tidak
Keterangan