You are on page 1of 32

CASE REPORT

JAKA ZULFERZA
MAHARANI DEWI C

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Penyakit infeksi akut pada hati disebabkan

oleh virus hepatitis A (HAV), yang paling


sering ditularkan melalui jalur fecal-oral
melalui makanan yang terkontaminasi .
Setiap tahun, sekitar 10 juta orang di seluruh

dunia terinfeksi virus. Waktu antara infeksi


dan munculnya gejala, (periode inkubasi),
adalah antara 2-6 minggu dan rata-rata masa
inkubasi adalah 28 hari.

EPIDEMIOLOGI
Secaraepidemiologis, Hepatitis A tersebar di

seluruh dunia, muncul sporadis dan sebagai


wabah, dahulu dengan kecenderungan
muncul secara siklis. Di negara sedang
berkembang, orang dewasa biasanya sudah
kebal dan wabah hepatitis A (HA) jarang terjad
Didaerah dengan sanitasi lingkungan yang

rendah, infeksi umumnya terjadi pada usia


sangat muda

ETIOLOGI
virus hepatitis A HAVpicornavirus berukuran

27-nm (yaitu virus dengan positive strain


RNA).
Sumber KLB dengan pola Common source

dikaitkan denganair dan makanan yang


tercemar (termasuk makanan yang tidak
dimasak atau makanan matang yang tidak
dikelola dengan baik sebelum dihidangkan )

MASA INKUBASI
Masa inkubasi adalah 15 -50 hari, rata-rata

28-30 hari
Pada sebagian besar kasus kemungkinan

tidak menular pada minggu pertama setelah


ikterus, meskipun ekskresi virus berlangsung
lebih lama (sampai 6 bulan) telah dilaporkan
terjadi pada bayi dan anak-anak.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala Pokok :

- Mual, anoreksia, vomitus


- Malase
- Demam
- Urine seperti teh tua
- Setelah ikterik muncul, keluhan
berkurang
- Nyeri otot
Tanda Penting : - Ikterik
- Hepatomegali
- Nyeri tekan hipokondrium kanan
- Suhu naik

DIAGNOSIS
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
Pendahuluan (prodromal) : letih, lesu, demam,
kehilangan selera makan dan mual;
Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik);
Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala
kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan
diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati,
SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa
terjadi radang saluran empedu, maka
pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat
dilakukan di samping kadar bilirubin.

PENGOBATAN
Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan

dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh


sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku hidup bersih salah satu cara terbaik untuk
melindungi diri terhadap virus Hepatitis A.
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis
A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh
dalam 1-2 bulan.
terapi imunoglobulin,untuk orang sekitar. Imunisasi
hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri
(Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B (Twinrix).

PENGOBATAN
Untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati.
1. Istirahat total. Tujuannya untuk memberikan
energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh
dalam memerangi infeksi.
2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi Hep
A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan.
Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi
sangat penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah
memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di
dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit
radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta
alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.

PROGNOSIS
Meskipun dapat terjadi kekambuhan dan

hepatitis parah, hepatitis A tidak pernah


menjadi hepatitis kronik. Jadi akan sembuh
sempurna.
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad fungsionam : Bonam
Qua ad sanationam : Bonam

PENCEGAHAN
Berikan penyuluhan
Sediakan fasilitas pengolahan air bersih, sistem

distribusi air yang baik dan sistem pembuangan


air limbah yang benar.

,
Vaksin hepatitis A harus dipetimbangkan untuk

diberikan bagi masyarakat lain dengan risiko


tinggi terkena hepatitis .
Tiram, kerang-kerangan yang berasal dari daerah
tercemar harus dipanaskan pada suhu 85- 90C
(185-194F) terlebih dahulu selama 4 menit atau
diuapkan selama 90 detik sebelum dimakan.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.. A
Umur
: 40 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Alamat
: Sido Mulyo
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan terakhir : SLTA
Status Kawin
: Menikah
Suku
: Lampung
Agama
: Islam
Masuk Rumah Sakit : 22 Mei 2013 pukul 06.00

WIB

KELUHAN
Keluhan Utama

: buang air kecil kuning

pekat
Keluham Tambahan

buang air besar

: lemas, mual, susah

R/ PENYAKIT SEKARANG
Riwayat Penyakit Sekarang :
7 hari SMRS pasien mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi, namun

keluhan demam tidak disertai dengan menggigil maupun mengigau. Keluhan


deman yang naik turun dirasakan selama 5 hari. Pasien juga mengeluhkan
lemas badan, nyeri kepala, pegal- pegal, nafsu makan menurun dan juga mual.

Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan kedua matanya

terlihat kuning, lalu pasien juga mengaku buang air kecil berwarna kuning
pekat seperti teh. Namun buang air besar normal seperti biasa. Pasien sempat
berobat ke Puskesmas dan keluhan demam sedikit berkurang, namun keluhan
lainnya tidak berkurang sampai timbul keluhan buang air kecil seperti the pekat
dan pasien memutuskan untuk berobat ke Rumah Sakit Abdul Muluk.

Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

kontak dengan penderita sakit kuning(-)


transfusi darah dalam 6 bulan terakhir(-)
minum jamu- jamuan (-)
minum alcohol(-)
berpergian ke daerah endemis malaria (-)
penurunan berat badan yang nyata (-)

R.P/ DAHULU &


KELUARGA
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah memiliki penyakit lain

selain penyakit yang dialami pasien sekarang


Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga pasien tidak mengalami penyakit
serupa.

P. FISIK
Keadaan umum
Kesadaran

: Sakit sedang.
: Composmentis, E4V4M6
Tanda Vital
: TD: 120/80 mmHg
N: 78 x/menit
T: 35,40 C
RR: 20x/menit

P. FISIK
Kepala/leher

batas

: Anemis -/-, sianosis -/-, ikterik +/+,


pupil isokor dekstra et sinistra, hidung dan mulut
dalam batas normal, pembesaran KGB (-), JVP dalam

normal
Thorax
: Pulmo. Inspeksisimetris, retraksi Intercosta (-),
Palpasi fremitus vocal dekstra=sinistra,
pergerakan nafas
simetris
Perkusi sonor pada lapangan paru, redup pada lapangan
jantung dan
hati.
Auskultasi vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksiiktus cordis tidak terlihat
Palpasiiktus cordis teraba pada apex jantung, thrill (-)
Perkusibatas kanan: ICS 3 PSL dextra
Batas kiri: ICS 5 MCL sinistra
AuskultasiS1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

P.FISIK
Abdomen Inspeksiflat, sikatriks (-), striae (-)

teraba,

Palpasi, hepar tidak teraba, limpa tak

ballottement ginjal tidak teraba


Perkusitimpani pada seluruh lapangan
abdomen, shifting dullness (-)
AuskultasiBising usus normal,
hiperperistaltik (-),
Ekstremitas Ekstremitas atasoedem (-), akral hangat,
clubbing finger (-)
Ekstremitas bawahoedem (-), akral hangat, luka-luka (-).
Rumple Leed (-)

P. PENUNJANG

Darah lengkap :
Hb : 14,9 gr/dl
Ht : 38 %
WBC : 7.900 /ul
PLT : 208.000/ul
Kimia Darah Lengkap :
Bilirubin total : 5,9 mg/dl
Bilirubun direk : 4,2 mg/ dl
Bilirubin indirek : 1,7 mg/dl
SGOT : 195 U/L
SGPT : 332 U/L
Alkali phosphatase : 186 U/L
Gamma GT : 821 U/L
Urine lengkap :
Warna
: kuning tua
Kejernihan
: jernih

P. PENUNJANG
Berat jenis : 1,025
Ph :6
Leukosit
:+ (25 leuko/ul)
Nitrit
:+
Protein
:Glukosa
:Keton
:+ (150mg/dl)
Urobilinogen
:+ (12 mg/dl)
Bilirubin
:+ (3mg/dl)
Darah samar
:Sedimen leukosit : 4-5
Eritorsit
:0-1
Epuitel
:+

RESUME
Tn A,40 th, datang dengan keluhan buang air kecil

seperti teh pekat.. Keluhan tersebut disertai demam


yang tidak terlalu tinggi, mual, lemas badan, nyeri
kepala, nafsu makan menurun., Rumple Leed (-).TD
120/80mmHg, N 78x/I, T: 35,4,C, RR 20x/ menit
Pf: anemis (-/-), ikterik (+/+), thorak t.a.k, abdomen :
organomegali (-),
Lab.
Bilirubin total : 5,9 mg/dl
Bilirubun direk : 4,2 mg/ dl
Bilirubin indirek : 1,7 mg/dl
SGOT : 195 U/L
SGPT : 332 U/L
Gamma GT : 821 U/L

RESUME
Diagnosa Kerja Sementara :
ikterik et causa virus hepatits A akut
Dasar diagnosis:
Keluhan utama : mata kuning, buang air kecil berwarna kuning pekat
Ada gejala prodormal : demam yang tidak terlalu tinggi dan menurun

setelsh timbul ikterik dan bak kuning pekat.


Ada gangguan pencernaan : mual, anoreksia, malaise
Penderita baru pertama kali sakit sepertti ini
Pemeriksaan fisik : sclera ikterik
Lab: Bilirubin total : 5,9 mg/dl
Bilirubun direk : 4,2 mg/ dl
Bilirubin indirek : 1,7 mg/dl
SGOT : 195 U/L
SGPT : 332 U/L
Gamma GT : 821 U/L

P. ANJURAN &
PENATALAKSANAAN

Pemeriksaan anjuran
IgM AntiHAV
Rencana Penatalaksanaan :
Bed rest total.
Diet rendah lemak
IVFD RL xx gtt/menit
Ranitidin 1 amp/12 jam
Vitamin B complex 2dd1
Anti hepatotoksik : curcuma tablet (3dd1)

PROBLEM KASUS
Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

pasien mengeluhkan kedua matanya terlihat


kuning, lalu pasien juga mengaku buang air
kecil berwarna kuning pekat seperti teh.
Namun buang air besar normal seperti biasa
Keluhan demam yang naik turun dirasakan
selama 5 hari.
Pasien juga mengeluhkan lemas badan, nyeri
kepala, pegal- pegal, nafsu makan menurun
dan juga mual.

PROBLEM KASUS
Demam dan Anoreksia
Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk

melalui pembuluh darah dan menuju ke hati. Di hati


agen infeksi menetap dan mengakibatkan
peradangan dan terjadi kerusakan sel-sel hati (hal
ini dapat dilihat pada pemeriksaan SGOT dan
SGPT), akibat kerusakan ini maka terjadi penurunan
penyerapan dan konjugasi bilirubin sehingga terjadi
disfungsi hepatosit dan mengakibatkan ikterik.
Peradangan ini akan mengakibatkan peningkatan
suhu tubuh sehingga timbul gejala tidak nafsu
makan (anoreksia)

PROBLEM KASUS
Ikterus
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim

hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum


mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap
normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan
duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran
pengangkutan billirubin tersebut didalam hati.
Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan
melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi dan
regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami
konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang
sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi
ikterus yang timbul disini terutama disebabkan
karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi
dan eksresi bilirubin.

PROBLEM KASUS
Urine seperti teh
Karena bilirubin konjugasi larut dalam air,

maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam


kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine
dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar
bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam
darah yang akan menimbulkan gatal-gatal
pada ikterus.

PROBLEM KASUS
Pemeriksaan anjuran
IgM AntiHAV
Untuk mendiagnosis infeksi sedang terjadi. IgM

anti-HAV muncul pada awal infeksi dan


menghilang dalam 2 sampai 3 bulan. IgG antiHAV timbul pada masa pasca infeksi atau
pemulihan (>4 minggu), dan biasanya menetap
seumur hidup. Pemeriksaan untuk anti-HAV total
sebaiknya digunakan untuk menyaring infeksi
lama dan pembuktian adanya imunitas pada
orang yang mengunjungi daerah berisiko tinggi
atau melakukan pekerjaan berisiko tinggi.

PROBLEM KASUS
Bed rest total. : Bed rest, istirahat di tempat tidur,

bangun dari tempat tidur hendaknya perlahan agar


tidak terjadi peningkatan kembali (re-elevasi) enzim
enzim liver
Hindari sama sekali makanan dan minuman beralkohol
Hindari pengobatan yang bersifat hepatotoksik
Diet rendah lemak : Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi kinerja yang dapat memperberat kerja hati
IVFD D5% xx gtt/menit : Hal ini untuk memperbaiki
kebutuhan cairan dan kebutuhan nutrisi pasien
Vitamin B complex 2dd1
Penambah nafsu makan : curcuma tablet (3dd1)

TERIMAKASIH

You might also like