Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pasien yang memasuki fase akhir dari penyakitnya dan mereka yang harapan hidupnya
pendek, memerlukan perhatian dan keahlian khusus untuk pemenuhan kebutuhan mereka yang
luas. Semua profesi yang terkait perlu untuk menggali semua keterampilan perawatan paliatif
mereka, dalam rangka transisi pasien menuju kematian yang memenuhi semua harapan pasien
sendiri dan orang yang dekat dengan mereka. Suatu kombinasi dari situasi klinis yang cepat
berubah dan kebutuhan psikologis yang patut diperhitungkan, memberikan tantangan profesional
yang hanya dapat dipenuhi melalui kompetensi, komitmen, dan belas kasih manusiawi. Adalah
penting untuk mengingat bahwa perjalanan alami dari fase terminal dan kematian yang
mengikutinya memiliki konsekuensi tertentu untuk orang yang ditinggalkan. Mempekenankan
pasien untuk mati dengan bermartabat, dalam perasaan nyaman dan dalam tempat dimana pilihan
mereka adalah keterampilan yang bernilai, dapat memberikan kepuasan profesional yang sangat
besar.
Kami merayakan hidupnya dengan menyanyi All You Need is
Love oleh the Beatles. Perawatan paliatif membantunya untuk
meninggal sepenuhnya sesuai persyaratan yang ia tetapkan
sendiri. Saya merasa terhormat terlibat dalam perawatannya.
Bab ini terkait dengan bagaimana merawat pasien yang kondisi kesehatannya telah
mengalami penurunan pada titik dimana kematian sudah di ujung tanduk. Hal ini termasuk
bagaimana untuk mengenali fase terminal dan bagaimana untuk menatalaksana kebutuhan fisik,
fisiologis dan sosial dari pasien dan orang yang merawat mereka termasuk referensi untuk
penggunaan catatan perawatan terintegrasi. Suatu rangkuman dari penatalaksanaan gejala fisik
dipaparkan pada gambar 21.1.
Dukungan finansial
Sebagai contoh, pasien yang dirujuk ke pelayanan rumah sakit darurat di Jepang lebih
cenderung meninggal di rumah dibanding pasien lain jika: mereka menyampaikan keinginannya
untuk menerima perawatan di rumah saat dirujuk; keinginan keluarga yang merawat sama,
memiliki lebih dari satu orang yang merawat di rumah; mereka mendapat dukungan dari dokter
keluarganya; mereka tidak pernah masuk rumah sakit kembali, mereka menerima lebih banyak
kunjungan rumah oleh perawat rumah sakit darurat pada fase stabil, dan mereka dalam status
tergantung secara fungsional yang terbaik dalam seminggu terakhir sebelum kematian.
Apakah pasien
sedang sekarat?
Sangat lemah
Kurus kering
Lemas dan
mengantuk
Disorientasi
Apakah pasien
merasa nyaman?
Pertimbangan
umum
Obat
Cairan i.v.
Tes darah
Observasi rutin
Banyak hal
cenderung tidak
membantu dalam
tahap ini
Cara pemberian
obat
Gunakan alat
suntik untuk
pemberian s.c.
Gunakan
NSAID per
rectum (p.r.)
untuk
kekakuan dan
nyeri tulang
Sudahkah saya
berbicara dengan
pasien dan
keluarga?
Mengalami kesulitan
makan melalui mulut
Bernapas dengan pola
yang tidak normal
Gejala umum
Kelelahan ekstrim
Pasien memerlukan orang lain untuk mengambil minumannya atau
memperbaiki posisi bantalnya
Sekresi respirasi yang berlebihan
Gunakan suction
Gambar 21.1 Sebuah rangkuman tentang penatalaksanaan gejala fisik pada pasien sekarat.
(diadaptasi dari Faull C, Woof R 2002: Palliative Care: An Oxford Core Text dengan ijin dari
penerbit Oxford University Press)
3
Setting
Jumlah kematian
Rumah
Keuntungan
Kerugian
29% kematian
Pengendalian
kanker
pasien
22% kematian
Pelayann
bukan kanker
dan non-medis
Kehidupan
paliatif
untuk
penyakit
tetap dipertahannkan
non-maligna
Bantuan
(misalnya,
keputusan,
profesional
pengunjung, kebutuhan
dilindungi
diharapkan
damai
ada
keluarga
nyeri
jatuh
medis
keluarga
lokal
(dokter
dari
di
tangan
dan
teman
Gangguan
terhadap
kehidupan keluarga
mungkin
memerlukan perawatan
intensif
(kunjungan
oleh
dokter
Rumah
perawatan/
rumah
hunian
7%
kematian
Implikasi
kanker
untuk
16% kematian
(kecuali
keluarga
non-kanker
hunian)
di
rumah
Keluarga
dibebaskan
finansial
pasien
dan
Standar
perawatan
mungkin
bervariasi,
tergantung
Dokter
umum
yang
daya
sudah
akrab
akan
memiliki tanggungjawab
untuk perawatan medis
sumber
begitu akrab
Keluarga
mungkin
mengalami
rasa
bersalah
Pengetahuan
staf
terhadap
gejala
mungkin terbatas
Keluarga
merasa
mungkin
kurangnya
Sakit
50% kematian
Ahli
kanker
57% kematian
Tidak
non-kanker
medis
ada
Pasien
dan
memiliki
karena
dan
beban
Perawatan
mungkin
daya
aman
mengetahui
Gejala
dikontrol
perawat
kurang baik
mungkin
keluarga
rasa
Pasien
mungkin
dengan
Perawatan
lebih
diorientasikan
pada
penyembuhan
Keluarga
mungkin
dalam
perawatan
Jam
berkunjung
mungkin dibatasi
Rumah
perawatan
13% kematian
Lebih
kanker
< 1% kematian
yang multidisiplin
mati
Filosofi
non-kanker
paliatif
perawatan
diaplikasikan
secara luas
Kebanyakan
akrab
memiliki
dirasakan
Beberapa
mungkin
dirasakan
sebagai
terlalu religius
lebih
damai
pasien
dibandingkan
rumah
dari
yang
berasal
kelompok
sakit
minoritas
juga
untuk
tertentu
fasilitas
lain)
contoh: Perawatan paliatif yang diberikan untuk pasien dengan kanker atau penyakit jantung dan
paru diteliti pada dua praktek di Leicester. Secara kasar 1:5 orang mati di rumah dan 1:2 orang di
rumah sakit. Limabelas persen dari pasien kanker meninggal di rumah sakit gawat darurat tetapi
tidak ada dari pasien tersebut dengan penyakit jantung dan paru-paru. Pada penelitian
retrospektif ini 41% dari kerabat menyebutkan bahwa pasien telah menyatakan pilihannya
tentang dimana mereka ingin meninggal, 95% menyatakan di rumah. Meskipun kurang dari
setengah dari mereka yang menyatakan hal ini mampu mencapainya, 77% dari yang merawat
menyatakan, tempat dimana pasien meninggal adalah tempat terbaik untuk mereka meninggal,
tidak memperhitungkan apakah itu adalah tempat yang dipilihnya untuk meninggal atau bukan.
Faktor signifikan lainnya pada debat rumah adalah yang terbaik ini adalah:
Meskipun banyak orang mungkin memiliki pandangan yang jelas tentang tempat yang
dipilih, mereka mungkin tidak ingin untuk percaya bahwa mereka meninggal saat ini dan
sekarang.
Pandangan dari banyak pasien tidak dapat ditetapkan. Namun, bahkan mengijinkan
perubahan perasaan dan sulitnya penentuan prognosis yang akurat tetap ada merupakan
kesenjangan besar antara apa yang nampaknya diinginkan pasien dan apa yang diperoleh.
Point Kunci:
Menyadari bahwa seorang pasien kemungkinan sekarat adalah mungkin faktor yang paling
penting dalam memungkinkan pencapaian semua faktor yang kita hubungkan dengan kematian
yang baik.
Adalah penting untuk mengamati tanda-tanda berikut sebagai indikator dari perburukan yang
irreversible. Proses ini seringkali bertahap, namun progresif:
Disorientasi
Prinsip-prinsip penatalaksanaan
Perawatan orang yang sekarat seringkali memerlukan perubahan strategi. Untuk
memberikan perawatan fase terminal yang berkualitas, prinsip-prinsip yang telah disebutkan
pada Bab 1 perlu untuk diterapkan dengan kaku dan intensif pada tahap ini. Orang yang sekarat
memerlukan pendekatan yang benar-benar holistik untuk perawatannya. Kenyamanan fisik
adalah penting namun demikian juga pertimbangan tentang tempat (dimana mereka ingin
berada?) dan lingkungan dari perawatan mereka dan kebutuhan mereka untuk ritual religius atau
berdoa.
Anggap pasien dan keluarga serta teman-temannya sebagai satu unit perawatan, dan
dorong peserta dari seluruh orang-orang ini. Adalah vital untuk seringkali menawarkan informasi
dan dukungan untuk pasien dan keluarga. Setiap usaha seharusnya dibuat untuk menurunkan
morbiditas akibat duka cita diantara keluarga dan teman.
Nyeri
Sesak napas
Mual/muntah
Agitasi/gelisah/bingung
Konstipasi
Mulut kering/sakit
Suatu pendekatan clinical pathway telah ditunjukkan cukup efektif dalam memungkinkan
perawatan berkualitas tinggi. The Liverpool Care Pathway for the Dying Patient adalah suatu
pendekatan sistematik untuk mendefinisikan dan mengawasi keperluan dari pasien, bersama
dengan panduan untuk intervensi yang biasanya diperlukan. Namun penggunaan dari tool seperti
itu seharusnya tidak disalahartikan atau dilihat sebagai menurunkan makna sekarat sebagai
latihan mengisi kuesioner.
Lakukan penilaian fisik yang sistematik dan ringankan gejala fisik dari pasien
secepatnya. Pertimbangkan sifat multifaktorial dari banyak gejala, dan ingat komponen
psikososial (misalnya ketakutan) dari gejala tertentu. Hindari pengacau medis yang tidak penting
First do no harm. Hentikan semua obat yang tidak perlu. Kuncinya antara lain follow-up,
keberlanjutan dan cakupan pelayanan gawat darurat 24 jam. Rencanakan secara keseluruhan
sebagai sebuah tim untuk masalah di masa depan, pada apa yang tampaknya berupa gambaran
klinis yang berubah dengan cepat. Libatkan semua sumber daya untuk dukungan ekstra pada
tahap awal dan pastikan komunikasi yang bagus, terutama dengan pelayanan diluar jam kerja.
dan catatan dari yang merawat dapat saja tidak akurat. Keterampilan penilaian nyeri dan
penderitaan non-verbal adalah penting namun mungkin terdapat ketidakpastian dengan derajat
tinggi. Dengan demikian profesional seharusnya berbagi tanggungjawab saat membuat
keputusan yang sulit pada situasi tersebut. Ini membuat praktisi merasa diluar dari zona
nyaman dan menjadi faktor utama yang menuju kepada perawatan inap yang tidak perlu dan
tidak diinginkan. Praktisi yang bijaksana mampu menggunakan pengalaman profesional
dikombinasikan dengan pengetahuan dari pasien (gejala sebelumnya, perhatian, harapan) untuk
melakukan penilaian yang sensitif dan terfokus masalah.
Kebutuhan psikososial
Kebutuhan pasien
Saat menilai kebutuhan pasien, adalah penting untuk mengingat bahwa beberapa masalah
psikososial mungkin ada sebagai gejala fisik yang kurang terkontrol (misal sakit yang amat
sangat, agitasi terminal, kesakitan dengan ketakutan). Beberapa dari masalah umum yang dialami
tercantum dalam box 21.2.
Box 21.2 kebutuhan psikososial: apa yang harus dicari:
Ketakutan, misalnya diagnosis, cara kematian, efek samping obat
Rasa bersalah, misalnya menjadi beban, pengalaman di masa lalu
Kemarahan, misalnya kehilangan martabat, hilangnnya kesempatan, hilangnya kebebasan
Ketidakpastian, misalnya pertanyaan spiritual, prognosis, masa depan keluarga
Depresi (seringkali sebagai konsekuensi atas hal-hal diatas)
Selain itu, faktor-faktor seperti kepribadian, hubungan sosial dan mekanisme coping adalah
penting untuk dipertimbangkan. Memberi pasien waktu dan mendorong mereka untuk
mengekspresikan perasaannya adalah penting. Beberapa, mungkin tidak akan menghargai
konseling yang tidak diminta dan seharusnya diberikan pilihan untuk penyangkalan sebagai
suatu mekanisme coping yang sah. Dalam merespon perhatian pasien dan memberikan dukungan
emosional akan menolong jika menggunakan panduan berikut ini:
10
Berikan jawaban atas pertanyaan pasien secara jujur. Berikan mereka waktu. Penjelasan
mungkin perlu diulangi pada beberapa kesempatan.
Hilangkan ketakutan apapun tentang kematian (gejala tak terkontrol, proses yang lama,
kesendirian, kurangnya peringatan)
Ruang gerak dan privasi harus diberikan bila diinginkan oleh pasien.
Jangan biarkan proses medis mengganggu ekspresi perhatian dengan orang yang dicintai
11
Jika pasien tidak berada di rumah, keluarga dan yang merawat seringkali perlu untuk
merasa berguna dan mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan dianggap bernilai. Hal ini
mungkin termasuk perawatan fisik (misalnya memandikan, perawatan mulut). Keluarga dan
teman seharusnya dianggap tidak sebagai penyusup dalam perawatan orang yang mereka cintai.
Mereka harus diberikan setiap kesempatan untuk berada bersama pasien, dan jadwal berkunjung
haruslah fleksibel. Yakinkan kembali anggota keluarga yang merasa sangat sulit untuk berada
disamping pasien bahwa pasien tidak akan dibiarkan sendirian. Jelaskan bahwa bahkan saat
kondisi koma, pasien dapat menyadari keberadaan keluarga. Mereka masih dapat didengar oleh
pasien.
12
Tabel 21.2 Sekilas tentang ritual seputaran kematian bagi kelompok agama dan budaya utama di
Inggris
Agama/Kebudayaan Ritual kematian
Kristen
Secara
pendeta
Pengaturan jenazah
tradisional
seorang
melakukan
ritual
non-Kristen
Jenazah
dibersihkan
dan
dikremasi
sedang sekarat.
Islam
Boleh
Pemandian
mempertahankan
Hindu
persiapan
dan
dalam
secepat mungkin
dipandaang
hanya
untuk
waktu
24
jam
atau
perawatan saja
kematiaan
secara
untuk jenazah
Pendeta
Brahma
melakukan
tradisional
dilakukan
mungkin
yang
ritual
memungkinkan
13
Sebuah
benang
dilingkarkan
mungkin
di
untuk
jenazah
Orang
Hindu
mungkin
yang
dan
dimandikan
sekitar
pergelangan
Jenazah
saleh
dilakukan
untuk
menginginkan
perayaan masing-masing
Pembaca
dari
membacakan
kuil
hymne,
akan
jika
Jenazah
dimandikan
dan
Artefak
mungkin
menyampaikan
keagamaan
yang
Kanghasisir kayu,
Kirpanpedang pendek,
Kachhacelana pendek,
Keshrambut tidak terpotong
Secara
tradisional
Sikh
dikremasi
Teman
dan
keluarga
mungkin
memberikan
makanan
Yahudi
Mazmur
pasien
dibacakan
tidak
dan
ditinggalkan
14
sendiri
Bantal
seharusnya
tidak
pintu
(dipercaya
dapat
mempercepat kematian)
Penguburan
dilakukan
seharusnya
24
jam
setelah
kematian
Masa
berduka
dilakukan
terstruktur
Buddha
Secara
mungkin
menggunakan
sebelum
tidak
Buddha
pendeta
Jenazah
dapat
dikubur,
dikremasi
atau
yang meninggal
jenazah
kehadiran
itu.
ideal
bahwa
kesadaran
berarti
bahwa
15
diawetkan,
beberapa
orang
Buddha
melakukan
perawatan,
ini
rambut
Pengobatan
Gaya
Barat
yang
kematian
tidak
kaum
dua
setelah
terapi
Setelah
gimbal,
Transfusi
transplantasi
darah
dan
organ
tidak
Doa
dilakukan
dengan
diterima
Perawatan mulut
16
Perawatan mata
Tanpa perhatian terhadap detail yang mengikutinya, kontrol terhadap gejala akan susah.
Sesak Napas
Sesak napas sering dijumpai sebagai gejala dalam fase terminal. Ini bisa menjadi hasil
dari keterlibatan langsung dari penyakit paru (maligna ataupun non-maligna) atau suatu
komplikasi sekunder (misalnya cemas, anemia, infeksi, astenia, gagal jantung). Ini bisa sangat
menyusahkan bagi keluarga. Bersiaplah untuk menggunakan perawatan non-obat (kipas angin,
jendela terbuka, teknik relaksasi dan lain-lain) dan juga obat-obatan.
Kurang konsentrasi
17
Disorientasi
Persepsi yang salah, waham, dan halusinasi dapat juga muncul. Sebagian besar pasien merasa
sangat ketakutan. Banyak yang masih memiliki insight yang cukup dan takut mereka akan
menjadi gila. Hal ini sangat menyusahkan bagi yang merawat dan mungkin gejala yang paling
sulit untuk diatasi di rumah. Agitasi yang parah, kesedihan yang mendalam atau agresi dengan
resiko terhadap diri sendiri atau orang lain untungnya jarang. Biasanya terjadi dalam waktu
berhari-hari atau berminggu-minggu, walaupun mungkin dapat memburuk secara akut atau
dipercepat dengan perubahan ligkungan (misalnya rawat inap). Seringkali terdapat tanda-tanda
bahaya; diantaranya: ketidaknyamanan emosi atau kesedihan yang mendalam, orientasi yang
berfluktuasi dan gejala psikotik, biasanya halusinasi visual atau ide-ide paranoid.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan seharusnya berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. Pertama, buat
pasien aman. Kedua, jika sesuai, rawat penyebab yang dapat diubah. Ketiga, kelola pasien dalam
lingkungan yang sesuai, sunyi dan keempat akui penderitaan dan ketakutan dari pasien dan yang
merawat dan berikan penjelasan yang jelas dan meyakinkan bila memungkinkan.
Meskipun ada keterbatasan penilaian, adalah penting untuk mempertimbangkan penyebab
dari kebingungan agitasi dan kegelisahan. Pada beberapa kondisi pengukuran spesifik sederhana
ditunjukkan pada box 21.3 dapat mengurangi pennyebab dan hasil dengan pengendalian gejala
yang efektif. Ini seringkali menjadi suatu tantangan, namun, untuk menyeimbangkan antara
menyelidiki atau membiarkan suatu gejala, dengan kebutuhan untuk melindungi pasien dari tes
yang mengganggu yang meskipun abnormal tidak akan mengubah penatalaksanaan klinis atau
luaran pasien. Seringkali sulit rasanya saat mengetahui suatu tes (misalnya kalsium serum)
abnormal dan kemudian tidak merawatnya, namun keuntungan dan kerugian pada pasien mesti
dipertimbangkan. Misalnya, hiperkalsemia adalah bagian dari gejala penurunan kondisi pada
masa terminal yang sering terjadi pada pasien dengan kanker lanjut. Rawat inap ke rumah sakit
untuk perawatan dapat menyebabkan pasien sekarat jauh dari rumah atau menghabiskan waktuwaktu terakhir dan berharga dalam hidup mereka dii lingkungan medis. Perawatan dasar
termasuk hal-hal berikut:
18
Yakinkan pasien dan jadikan lingkungan mereka senyaman mungkin (misalnya dengan
penjelasan, pertolongan spiritual, musik, pemijatan, pencahayaan yang baik).
Yakinkan keselamatan pasien (misalnya cegah kecelakaan). Sebagian besar pasien lemah
dan beresiko untuk jatuh. Obat sedatif dapat mempengaruhi hipotensi dan meningkatkan
resiko ini.
Berikan privasi
Namun, pada banyak situasi dirasa tidak sesuai atau tidak memungkinkan untuk merawat
penyebab utama, dan obat adalah metode utama perawatan. Pasien yang bingung mungkin
memerlukan antipsikotik terutama jika pasien mengalami agitasi. Risperidone (500 mcg stat dan
dua kali sehari) olanzapine (2,5 mg stat dan satu kali sehari) memiliki efek samping parkinson
yang lebih sedikit dibandingkan haloperidol (2-5 mg stat) namun tidak ada sediaan parenteral.
Benzodiazepine umumnya dihindari pada pasien dengan gejala psikotik karena efek disinhibisi
dapat memperparah gejala. Tabel 21.4 menunjukkan obat-obat pilihan untuk pasien yang sekarat
dengan kesedihan mendalam, agitasi atau kegelisahan. Pada situasi gawat darurat dosis loading
mungkin diperlukan, diikuti dengan rumatan reguler, dilakukan titrasi sesuai dengan respon.
Meskipun dosis obat tinggi kadang-kadang diperlukan, sedasi harusnya dijaga sampai
seminimum mungkin. Pada situasi dimana dosis berulang dianggap penting untuk memberikan
ketenangan, pasien mungkin tidur untuk periode waktu yang lama sebagai hasil dari efek
kumulatif dari obat. Kadang, kombinasi antipsikotik dan benzodiazepine lebih membantu
daripada meningkatkan dosis dari salah satu obat.
Tabel 21.3 Penyebab dari kebingungan, kegelisahan dan agitasi pada masa terminal
Penyebab fisik
Penyebab
Obat
Penyebab biokimia
mental/emosional
(kesedihan
terminal)
Cemas
Opioid
Gagal hati
terkontrol
Penyangkalan
Psikotropika
Gagal ginjal
19
Kandung kemih
terhadap
Benzodiazepine
Hiperkalsemia
penuh
perjalanan
Antikolinergik
Hiponatremia
Konstipasi /
penyakit
Antikonvulsan
Hiper
rektum penuh
Takut mati
Steroid
Imobilitas
Takut kehilangan
Digoxin
Thiamin
Susah bernapas
kendali
Dopamine agonis
Insufisiensi
Hipoksia
Urusan yang
Putus obat
Perdarahan
internal
belum selesai
misalnya opioid,
Penderitaan saat
alkohol
Metastase
meninggalkan
cerebral
keluarga
Infeksi
Hipotensi
dan
hipoglikemia
adrenal
Penderitaan
spiritual
Frustrasi terhadap
keadaan yang
sulit
Kandung kemih yang penuh: mudah untuk ditentukan, dan kateterisasi seringkali menjadi
solusi yang diterima
Rektum yang penuh: perawatan usus dapat membuat lebih tenang (misal suppositoria,
enema, cara manual)
Imobilitas: dapat menyebabkan pasien yang terikat pada tempat tidurnya saja dan menderita
kekakuan sendi, lecet, dan frustrasi. Tindakan keperawatan (misalnya matras bebas tekanan,
pengaturan tempat tidur yang sesuai, perubahan posisi secara teratur, dan pengaturan posisi
yang baik) dan berkurangnya rasa nyeri semua penting.
Pemberian obat yang tidak perlu: steroid dapat dihentikan tiba-tiba pada fase terminal
Hipoksia: Oksigen mungkin memberi keuntungan bagi beberapa orang.
20
Obat sedatif
Midazolam
Cara
Dosis
Dosis
yang
awal
selanjutnya
dipilih
(loading)
dalam 24 jam
s.c.
2-5 mg
5-30 mg
Keterangan
Obat
pilihan
untuk
12,5-25
12,5-100 mg
mg
Haloperidol
s.c., oral
2-5 mg
Juga
sebagai
antiemetik:
Juga
sebagai
antiemetik:
50-200 mg
Alternatif
oral
Diazepam
Oral, p.r.
2-10
6-10
21
Penatalaksanaan non-medikamentosa
Berbagai macam teknik dapat membantu dalam memperbaiki napas yang berisik.
Penentuan posisi yang hati-hati (duduk, posisi penyembuhan, kepala miring ke bawah)
Perawatan mulut
Diazepam,
Cara
Kedaruratan Pencegahan
Kedaruratan Pencegahan
pemberian
mioklonus
epilepsi
5-10 mg
10-20 mg
5-10 mg
20 mg pada
diulangi
pada malam
diulangi
malam hari
setiap jam
hari
setiap 5-10
Diazemuls
menit
Midazolam
s.c., i.v.
2,5-5 mg
10-30 mg
2,5-15 mg
10-30 mg
diulangi
dalam 24 jam
diulangi
dalam 24 jam
setiap jam
setiap 5 menit
400-800 mg
100 mg i.v.
400-800 mg
(alternatif
subkutan
dalam 2
s.c. dalam 24
dalam kasus
dalam 24 jam
menit, atau
jam
yang susah)
200 mg s.c.
setiap 15
menit
Clonazepam
Oral, s.c.
1-8 mg oral
(terutama
(0,5-5 mg
berguna dalam
s.c.) dalam
mioklonus)
24 jam
22
Cara pemberian
Dosis reguler
Dosis rumatan
Hyocine
hydrobromide
transdermal
2-4 jam
24 jam, transdermal
patch 1,5 mg setiap 3
hari
Hyocine
Oral, s.c.
butylbromide
Glycopyrronum
s.c.
60-120 mg dalam 24
jam
jam
23
Konstipasi
Kombinasi dari obat, imobilitas, dehidrasi, dan asupan makanan yang kurang membuat
konstipasi menjadi masalah khusus dalam fase terminal. Seperti telah disebutkan sebelumnya,
hal ini dapat menyebabkan pasien menderita sampai pada titik agitasi dan gelisah. Meskipun
pasien mungkin lemah, enema dan suppositoria mungkin memberikan bantuan yang besar.
Perawatan area dengan penekanan / perawatan kulit
Pasien dengan sakit terminal khususnya sangat mudah terkena luka akibat tekanan. Tim
harus mengantisipasi hal ini dan mencegah masalah dengan menggunakan matras dan bantuan
yang dapat menurunkan tekanan.
Perawatan mulut, kesulitan menelan, hidrasi dan pemberian makan
Setiap penilaian dari pasien dengan sakit terminal harus meliputi mulut. Perawatan mulut
yang sering dilakukann dapat mencegah masalah dan sebagian besar rasa haus dapat diatasi.
Pasien yang terlalu lemah untuk dapat menjangkau minumannya harus ditawari untuk menyesap
cairan atau spon yang direndam air secara teratur. Melibatkan dan mengajari kerabat dalam peran
ini seringkali sangat membantu untuk yang merawat dan juga pasien sendiri.
Ketika pasien menjadi lemah, mereka secara perlahan kehilangan kemampuan mereka
untuk menelan secara bebas. Obat oral menjadi lebih susah untuk dihadapi dan ini seharusnya
dilihat sebagai suatu kesempatan untuk penatalaksanaan rasional yang lain. Secara umum
dinyatakan tidak pantas untuk memulai pemberian makan dan hidrasi secara artifisial dan ini
adalah waktu untuk mempertimbangkan untuk menghentikan intervensi ini.
Box 21.4 Pertimbangan dalam menggunakan hidrasi artifisial pada masa-masa akhir
kehidupan
Argumen untuk dilakukan
Terlihat lebih tidak hanya membiarkan Membuat kematian kurang alami dan lebih
pasien meninggal
Dapat
membantu
mengurangi gejala
medis
sirkulasi
obat
untuk Mungkin
melakukan
24
menghentikan
perawatan
perawat
mulut
untuk
sehingga
mengurangi
inkontinensia
Keterdesakan untuk melakukan sesuatu atau mencari bantuan harus ditolak jika hal ini
memerlukan meninggalkan pasien sendiri.
Tabel 21.7 Frekuensi kejadian yang menyusahkan pada pasien yang rawat inap di rumah
perawatan
Gejala
Frekuensi (% Pasien)
Perdarahan / haemoptysis
Distres napas
Kegelisahan
1,5
Nyeri
Box 21.5 Obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan kejadian akut yang
menyebabkan penderitaan pada fase terminal
Benzodiazepine
Opioid
Pemberian obat secara oral adalah kurang sesuai karena absorpsi akan terlalu lambat untuk
mencapai keampuhan. Cara pemberian yang paling cepat adalah intravena. Box 21.5 menyajikan
daftar obat pada penatalaksanaan kejadian akut yang menyebabkan penderitaan pada fase
terminal.
Ketamine harus digunakan dengan sangat hati-hati. Ini dapat berhasil karena memiliki onset
kerja yang sangat cepat, bersifat anangesik dan anestetik dan tidak memerlukan waktu persiapan
untuk obat terkontrol. Namun, memiliki efek yang sangat singkat, dan menyebabkan efek segera
yang sangat tidak meyenangkan, terutama jika diberikan tanpa benzodiazepine. Obat ini hanya
tersedia pada komunitas dengan dasar nama pasien dan mungkin hanya diberikan oleh spesialis.
Merencanakan ke depan
Pasien dengan resiko
Pasien dengan kanker yang memiliki resiko yang lebih besar dan dapat diprediksi akan
menimbulkan kejadian yang membuat penderitaan pada fase terminal dapat digolongkan dalam
empat kategori:
Pasien dengan tumor yang melibatkan jaringan lunak diantara pembuluh darah besar.
Pasien dengan tumor pelvis yang dihubungkan dengan fistula yang melibatkan vagina
dan/atau rektum.
27
Kedua, membantu yang merawat merencanakan apa yang mungkin mereka lakukan
sehingga mereka dapat merasa lebih kuat dan ketakutannya berkurang.
Ketiga, untuk meyakinkan yang merawat mengerti sumber optimal dari dukungan
profesional dan bagaimana untuk menghubungi mereka; sebagai contoh, bukan untuk
menelepon 999, namun memiliki nomor telepon dokter umum dan tim dari rumah sakit
gawat darurat/perawatan paliatif di samping pesawat telepon.
Ijinkan dukungan dan evaluasi dalam tim jika kejadian fase terminal yang menyebabkan
penderitaan terjadi.
28
Perdarahan masif
Sebagai tambahan atas tindakan umum yang telah disebutkan sebelumnya, sangat berguna untuk
memiliki handuk atau selimut dengan warna gelap untuk mengurangi pengaruh visual dan
psikologis dari kehilangan darah yang masif. Tekanan pada lokasi perdarahan dengan bantal atau
alas yang luas (namun dapat sangat menyakitkan karena tumornya)
Haemoptisis
Pada pasien kanker dengan haemoptisis kanker yang masif biasanya terjadi pada kanker paru
atau sebagai konsekuensi dari disfungsi koagulasi sistemik atau pada kasus pneumonia akibat
jamur pada pasien yang jelas-jelas neutropenia. Pasien dengan metastase paru dan tumor primer
trakeolaringeal sangat jarang mengalami haemoptisis masif. Seringkali terdapat peringatan atas
haemoptisis baru yang meningkat.
Serangan karotid
Serangan karotid lebih cenderung muncul pada pasien dengan tumor yang kambuhan pada lokasi
yang sebelumnya dirawat dengan pembedahan dan radioterapi. Kematian terjadi dalam waktu 23 menit. Seringkali terjadi perdarahan yang meluas.
Perdarahan pelvis
Tumor serviks, uterus dan rektum dapat menyebabkan erosi pembuluh darah utama pelvis. Ini
mungkin diawali oleh pembentukan fistula vesicovaginal, recto-vaginal, atau vesico-rectal, dan
dengan meningkatnya kehilangan darah segar. Tampon vagina mungkin berguna pada beberapa
pasien. Banyak pasien dengan tumor pelvis akan mengalami obstruksi dan beberapa mungkin
tellah dirawat dengan warfarin. Hal ini jelas merupakan faktor resiko ekstra untuk perdarahan
masif.
29
Perdarahan gastrointestinal
Hematemesis masif biasanya terjadi akibat ulkus peptikum atau varises esofagus dibandingkan
erosi tumor dalam pembuluh darah besar. Pasien dengan kanker tingkat lanjut seringkali
meminum obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) dan banyak juga yang juga minum steroid.
Mereka juga memiiliki resiko dari ulkus peptikum dan seharusnya dipersiapkan pendekatan
proaktif untuk mengawasi dan mengobati tanda-tanda peringatan yang khas untuk mencegah
perdarahan yang menimbulkan bencana. Pasien dengan, atau dengan kecenderungan tinggi dari
varises esofagus pada umumnya mudah diidentifikasi dan perencanaan yang sesuai dapat dibuat
dengan baik sebelumnya.
dirujuk untuk diselidiki forensik). Mereka yang menangani jenazah seharusnya diperingati untuk
berbagai resiko infeksi dan beberapa jenazah mungkin perlu untuk ditempatkan dalam kantong
jenazah. Sebuah daftar dengan nama-nama direktur pemakaman dapat diberikan kepada pasien,
dan tentunya dokter umum atau perawat ada dalam posisi dapat menghubungi badan tertentu
untuk mewakili keluarga. Pengurus pemakaman tersedia dalam 24 jam sehari dan dapat
mengurus jenazah. Meskipun tidak segera diperlukan, jenazah seringkali diambil dari rumah
pasien ke wisma pemakaman.
Donasi organ
Pasien dengan kartu donor, atau dengan persetujuan keluarga, dapat memberi donasi
berbagai organ dan jaringan. Tabel 21.2 menggambarkan beberapa perbedaan kebudayaan
potensial dalam pendekatan ini. Secara umum, organ-organ diambil dari pasien yang telah
meninggal dari trauma serebral, perdarahan intrakranial, kerusakan anoksia otak yang mengikuti
kegagalan kardiopulmonar, atau tumor otak primer. Petunjuk selanjutnya telah tersedia dari
British Transplantation Society. Donasi jaringan dan organ jarang dipertimbangkan dan
meskipun pasien dengan sakit terminal mencukupi dalam kriteria ini, hal ini tidak berlaku
seczara universal dan keluarga harus diberi kesempatan untuk memberikan persetujuan, jika
mereka inginkan. Sebagai contoh, donasi kornea adalah pengalaman yang cukup sering terjadi
pada rumah sakit.
Jelas sekali bahwa penting bagi profesional untuk secara penuh sesuai dengan kebijakan
lokal dan mendekati kerabat dengan koordinator transplant jaringan. Mereka dapat berbicara
kepada kerabat dan mengatur pengambilan jaringan.
Pasien tidak dirawat dalam sakit terakhirnya oleh seorang praktisi medis
Dokter yang memberi sertifikat tidak memeriksa jenazah atau melihat pasien dalam
waktu 14 hari sebelum kematian
31
Dalam kasus ini bagian koroner harus diinformasikan dan pemeriksaan post-mortem mungkin
selanjutnya dilakukan. Jika terdapat keraguan, akan selalu bermanfaat untuk mendiskusikan
kasus ini dengan bagian koroner atau kantor koroner (perwakilan koroner dari pihak kepolisian).
Detail pada bagaimana cara mengisi sertifikat kematian telah diberikan kerangka pada awal buku
sertifikat. Sertifikat kemudian dibawa ke kantor catatan kelahiran, pernikahan dan kematian
(biasanya oleh kerabat), dimana seritifikat untuk pengurusan jenazah dikeluarkan, ini perlu
dibawa kepada pengurus jenazah. Jika jenazah akan dikremasi, formulir kedua perlu dilengkapi
oleh dua dokter independen (biasanya dokter yang memberi sertifikat dan dokter lain dengan
setidaknya 5 tahun post-registrasi).
Post-mortem
Sebuah laporan post-mortem mungkin sebuah keperluan mutlak (kasus yang dirujuk ke koroner).
Ini adalah kebutuhan yang legal dan tidak bisa ditolak. Post-mortem dapat juga diminta untuk
mengklarifikasi detil medis dari kematian. Kerabat dapat menolak hal ini jika pasien telah
mengharapkan seperti itu.
Ringkasan
Perawatan untuk pasien yang telah mencapai fase terminal dari sakitnya memiliki banyak
tantangan untuk profesional. Kualitas perawatan yang bagus pada titik ini seringkali memerlukan
dukungan yang meningkat dari profesional dan yang pasien cintai. Berkembangnya jalur
perawatan telah memberikan suatu metode untuk meningkatkan kualitas dari perawatan tersebut
pada hari-hari dan jam terakhir dari hidupnya. Setelah kematian terdapat keperluan praktis
tertentu yang diperlukan yang perlu diurus degan profesional dan dengan sensitifitas terhadap
perasaan dari yang berduka.
32