You are on page 1of 19

4.1.

Landasan Teori
Sebuah Ball Mill grinds materi dengan memutar silinder dengan bola
penggilingan baja, menyebabkan bola jatuh kembali ke dalam silinder dan ke
material yang akan tanah. Rotasi biasanya antara 4 sampai 20 putaran per
menit, tergantung pada diameter pabrik. Semakin besar diameter, semakin
lambat rotasi. Jika kecepatan keliling pabrik terlalu besar, ia mulai bertindak
seperti mesin pemisah dan bola tidak jatuh kembali, tapi tinggal di sekeliling
pabrik.
Titik di mana pabrik menjadi centrifuge disebut "Kecepatan Kritis", dan pabrik
bola biasanya beroperasi pada 65% sampai 75% dari kecepatan kritis.
Bola Mills umumnya digunakan untuk menggiling bahan 1/4 inci dan lebih halus,
sampai ke ukuran partikel 20 sampai 75 mikron. Untuk mencapai efisiensi yang
wajar dengan pabrik bola, mereka harus dioperasikan dalam sistem tertutup,
dengan bahan kebesaran terus menerus diresirkulasi kembali ke pabrik menjadi
berkurang. Berbagai pengklasifikasi, seperti layar, pengklasifikasi spiral, badai
dan pengklasifikasi udara digunakan untuk mengklasifikasi debit dari pabrik bola.
Menurut cara pengeluarannya produknya (discharge) ball mill dapat
dibedakan. Bila produk gerusan keluar dengan sendirinya disebut overflow,
tetapi bila produk keluar melalui saringan yang dipasang pada ujung
pengeluaran produk disebut grate discharge mill.Panjang bagian silender
dari mill kira-kira sama dengan diameternya. Pada tlpe discharge yang terakhir
ini, produk dapat dengan bebas keluar, peremukan material di dalam mill rendah
(lebih rendah dari overflow mill) dan ( over grinding) minimum.

Gambar 4.1 Gigi Penggerak alat penghancur Ball Mill


Alat yang banyak dipakai pada tahap penggerusan adjalah penggerus bola (ball
mill), ditunjukkan secara skematik alat penggerus bola. Bentuk alat penggerus
ini mirip drum minyak yang kedua ujungnya berbentuk kerucut dengan diameter
danball mill dapat bekerja secara sinambung, masukan pada salah satu sisi
dankeluaran pada sisi yang lainnya.Ball mill berputar melaluisumbu
horizontaltinggi untuk masing-masing ujung berbeda kemudian diletakkan
horizonal. Biasanya nisbah antara panjang drum terhadap diameternya berkisar
1,5:1 atau lebih kecil. Apabila nisbah ini lebih besar dari 1,5:1 maka biasanya
disebut tubemill. Penggerus diputar pada porosnya dengan kecepatan tertentu.
Ke dalam alat ini dimasukkan bola baja sebagai media penggerus, air untuk
membentuk lumpur (pulp), dan material yang akan digerus. Umpan basah
(biasanya sekitar 60-70% solid) dimasukkan dari salah satu ujung dan produk
yang telah halus keluar dari ujung yang lain. Operasi penggerusan terjadi antara
bola baja (atau bola keramik, tergantung kebutuhan) yang diselimuti lumpur
material dengan dinding drum. Agar dinding drum tidak aus maka di
permukaannya dipasang 'liner' yang selain berfungsi sebagai pelindung dinding
drum, juga berfungsi sebagai pengingkat materiai mengikuti putaran drum.
Gambar 4.2 Bagian dan sisi-sisi Ball Mill
Ball mill merupakan suatu mesin penggiling berbentuk silinder yang digunakan
untuk menggilingatau mencampurkan material seperti biji, bahan baku keramik
dan cat. Ball millberputar melaluisumbu horisontal yang dipenuhi dengan
material yang ingin digiling beserta dengan mediumpenggiling. Berbagai
material dapat digunakan sebagai media seperti bola keramik, batu api, danbola
yang terbuat dari stainless steel.
Pada skala industri, ball mill dapat bekerja secara sinambung, masukan pada
salah satu sisi dankeluaran pada sisi yang lainnya. Ball mill berkualitas tinggi
dapat menggiling partikel campuranmenjadi sekecil 5 nm, meningkatkan luas
permukaan dan laju reaksi secara besar.Ball mill dapatmenggiling berbagai
macam biji dan material baik basah ataupun kering. Terdapat dua
macam ballmill berdasarkan cara pelepasan material, yaitu tipe parutan dan
tipe overfall.
Selain jenis ball mill yang biasa, terdapat jenis kedua dari ball mill yang disebut
dengan :
v Planetary Ball Mill.
Berikut adalah jenis ball mill ini memiliki ukuran lebih kecil daripada ball
mill yang biasa dan biasa digunakandalam laboratorium untuk menggiling
material sampel menjadi ukuran terkecil. Planetary Ball Mill Terdiri dari paling
sedikit satu botol penggiling yang disusun secara eksentris pada roda
matahari.Arah pergerakan dari roda matahari berlawanan dengan botol
penggiling. Bola penggiling dalambotol penggiling diletakkan di atas pergerakan

rotasi yang disebut dengan gaya Corioli. Perbedaankecepatan antara bola dan
botol penggiling menghasilkan interaksi antara gaya gesek dan tekanyang
melepaskan energi dinamik yang tinggi. Perbedaan gaya ini menghasilkan
tingkat pengecilanukuran yang tinggi dan efektif dari Planetary Ball Mill.
Gambar 4.3 Konstruksi Ball Mill
S Prinsip Kerja Ball Mill Mesin Ball
Jenis Millyang kita gunakan ini memiliki tipe horisontal, berbentuk tabung, dan
dua tempat penyimpanan. Bagian luar mesin berjalan sepanjang roda gigi.
Material masuk secara spriral dan merata dalam tempat penyimpanan pertama.
Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard atau ripplescaleboard,
dan steelball dengan berbagai macam spesifikasi yang dipasang
pada scaleboard. Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian
menghasilkan gaya sentrifugal, steel ball akanterbawa pada ketinggian tertentu
dan jatuh untuk membuat material tergiling. Setelah prosespenggilingan dalam
tempat penyimpanan pertama, material akan masuk dalam
tempatpenampungan kedua untuk kembali digiling dengan steel
ball dan scaleboard. Akhirnya, bubuk akandibawa ke papan penampungan
produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap.
A. Klasifikasi Ball Mill
Klasifikasi ball mill didasarkan pada efektivitas pengurangan ukuran partikel,
total energi yang dikonsumsi, dan waktu pengausan dari dinding
tabung ball millMilldan bola-bola penggerus.Tipe-Tipe Grinding yaitu:

a.Tumbling
Merupakan suatu alat silinder yang horisontal yang hampir separuhnya diisi
dengan alat-alat penghancur, biasanya besi cor atau bola baja. Alat ini terdiri
dari silinder rotasi yang berukuran besar, yang secara ekstensif digunakan pada
beberapa industri untuk meremukkan dan menggerus material ukur an besar
menjadi material berukuran butir (granular) atau bahkan menjadi materia l
dengan ukuran sangat halus (mill). Tumbling Millbisa digolongkan menurut
bentuknya ke dalam dua tipe, yaitu silindris dan cylindro-conical.
a.

The Hardinge Mill

Alat Ini adalah suatu peralatan yang dipicu oleh daya yang berasal dari bijih
yang ada didalamnya sehingga merubah ukuran dari bijih tersebut menjadi lebih
halus lagi.Hal ini menyebabkan bijih yang sangat lembut meluap sebagai suatu
ukuran yang lebih halus lagi ke bagian yang berikutnya.
b.

The Cascade Mill

Dalam studi menyangkut proses dinamis, atau mengetahui suatu gangguan,


tentangproses penggerusan, maka ada empat hal yang perlu untuk
dipertimbangan:
1. Proses penggerusan memberi suatu pengertian yang mendalam ke dalam
cara dimana suatu perubahan pada setiap variabel mempengaruhi capaian
proses penggerusan, yang dapat memperlambat atau mempercepat proses,
kumulatif setelah jangka waktu tertentu atau yang dihaluskan oleh suatu hak
milik yang yang self-stabilisingmenyangkut sirkit, dan ke dalam mana bagian
menyangkut sirkit menjadi perubahan didalam variabel individu merasa
kebanyakan.
2. memungkinkan cause-effect hubungan untuk dikenali dan suatu pemilihan
benar untuk dibuat darimenyangkut variabel yang mana harus digunakanuntuk
kendali tertentutujuan.
3. Data dinamis mungkin adalah digunakan untuk membangun dan
memverifikasimodel dinamis menyangkut proses yang mana boleh kemudian
digunakan untuk mendisain dan test mengendalikan rencana.
4. Data dinamis yang mana diperoleh dengan mempelajari diatas suatu interval
waktu yang pendek/singkat adalah tanggapan suatu proses kepada manipulasi
yang yang sengaja suatu variabel memberi data yang lebih dapat dipercaya dan
akurat tentang capaian suatu proses dibanding lakukan posisi mantap data.
Alasan untuk ini adalah kesalahan itu dapat jauh lebih siap dideteksi dengan
data dinamis.
Gambar 4.4Ball Mill

Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah


berukuran 2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan
dibutuhkan media penggerusan yang antara lain terdiri dari :
1.

Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).

2.

Batang-batang baja (steel rods).

3.
Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang
disebut semiautagenous mill (SAG).
4.
Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling
menggerus dan disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :
1.

Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.

2.

Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.

3.
Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah
bahan galian atau bijihnya sendiri.
4.
Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau
bijihnya sendiri.
Gambar 4.5Ball Mill Classfier

Ball Fitur Mill:


1.

Adalah alat yang efisien untuk grinding banyak bahan menjadi bubuk halus.

2. Pabrik bola digunakan untuk menggiling berbagai jenis bahan tambang dan
lainnya, atau untuk memilih tambang.
3. Pabrik Bola secara luas digunakan dalam bahan bangunan, dan industri
kimia.
4.

Ada dua cara penggilingan:. cara kering dan cara basah.

5. Bola pabrik dapat dibagi menjadi tipe tabel dan jenis mengalir menurut
tambangdifferentexpelling.
6. Untuk menggunakan ball mill, bahan untuk digiling dimuat ke dalam barel
neopreneyang berisi media grinding.
7. Sebagai barel berputar, bahan yang hancur antara potongan-potongan
individual dari grinding media bahwa campuran dan menghancurkan produk
menjadi bubuk halus selama beberapa jam.
8.

Semakin lama pabrik bola berjalan, lebih halus bubuk akan.

9. Ukuran partikel Ultimate sepenuhnya tergantung pada seberapa keras


materi yang Anda grinding, dan waktu berapa lama pabrik bola berjalan.
10.

Pabrik bola kami telah digunakan untuk menggiling kaca, bubuk produk

makanan, membuat pernis kustom, membuat glasir keramik, bahan kimia


bubuk yang beragam.
11.
a.

Complet ely desain dilas tertutup di bermutu tinggi baja.


Mekanisme Gerusan

Penggerusan dilakukan tumbling mill dipengaruhi oleh ukuran, banyaknya


macam gerakan dan rongga diantara (void) media gerus. Berlawanan dengan
peremukan yang tedadi diantara dua muka yang keras, penggerusan tergantung
pada peluang dari partikel untuk digerus. Penggerusan terjadi karena gaya atau
beberapa gaya bekerja pada partikel, yaitu:Impact atau
compresi, chipping dan abrasion. Gaya-gaya ini mengubah bentuk partikel

sampai melewati batas yang ditentukan oleh tingkat elastisitas dan


menyebabkan remuk.
Pengumpanan ke dalam penggerus dapat dilakukan secara langsung yaitu
dengan cara mengalirkan lumpur ke dalam drum atau dengan cara
menggunakan 'scoopfeeder' yang terletak di salah satu ujung drum. Kecepatan
putar drum ditentukan dari diameter drum dan diameter bola penggerus. Secara
umum kecepatan putarnya ditentukan dari kecepatan kritisnya, yaitu :
di sini D adalah diameter dalam drum (ft) dan d adalah diameter bola penggerus
(ft).
Apabila diameter bola penggerus cukup kecil dibandingkan dengan diameter
drum maka:
Kecepatan kritis adalah kecepatan putar drum di atas mana material (bola dan
lumpur) akan menempel di permukaan drum, sehingga tidak terjadi
penggerusan, seolah-olah hanya terjadi proses sentrifugal saja. Kecepatan putar
drum biasanya berkisar 80% dari kecepatan kritisnya. Putaran drum yang terlalu
cepat akan mengangkat material cukup tinggi kemudian jatuh menimpa material
di bawahnya, peristiwa ini disebut 'cataracting' di mana gaya impak lebih
berpengaruh daripada gaya gerus. Putaran drum yang terlalu rendah hanya akan
mengangkat material sampai ketinggian tertentu kemudian bergulir kembali ke
bawah sambil berputar, sehingga lebih banyak dipengaruhi gaya gerus, keadaan
ini disebut'cascading'.
Ditunjukkan secara skematik alur material di dalam penggerus. Putaran
penggerus yang melebihi kecepatan kritisnya mengakibatkan semua material
berputar mengikuti alur lingkaran sehingga tidak terjadi operasi penggerusan.
Bila putaran penggerus cukup rendah, maka material akan mengikuti alur
parabolik.
Ditunjukkan bahwa makin besar putaran penggerus maka energi yang diperlukan
akan makin besar pula, sampai mencapai titik tertingginya, kemudian menurun.
Energi akan berkurang bila penggerus berputar melebihi kecepatan
kritisnya. Ditunjukkan secara skematik gaya-gaya yang bekerja pada suatu bola
berada di dalam penggerus. Suatu penggerus berputar dengan kecepatan N
putaran per detik.
Bila m adalah massa bola berada pada jarak r dari titik pusat penggerus, dan V
adalah kecepatan linier maka agar bola tidak terlempar ke luar harus terjadi
kesetimbangan gaya :
Gambar 4.6 Penampang Dari Ball Mill

Bola maka pada kecepatan kritis Nc yaitu pada saat a = 00, kesetimbangan yang
terjadi adalah :
Gambar 4.7 Kesetimbangan Gaya pada bola dengan jarak r dari pusat

Dengan memasukkan g = 32,2 maka dapat diperoleh dengan mudah Persamaan


4.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ball mill agar praktikan mampu mengetauhui cara kerja
alat ball mill,danmencari RR80 dari percobaan ball mill tersebut.

4.3 Sistematika Alat


Prinsip mekanisme kerja ball mill adalah dengan menggunakan energi
benturan bola - bolayang terdapat dalam sebuah tabung yang berputar oleh
tenaga motor penggerak. Bola bolayang digunakan berfungsi sebagai
pengahalus material.

4.4 Alat dan Bahan


4.4.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam proses pereduksian denganBall Mill yaitu :
1.

Ball mill, sebagai alat untuk menggerus batuan.

2.

Stopwatchsebagaialatpencatatwaktu.

3.
Timbangan Elektrik(neraca analitik)sebagai alat menimbang berat
bahan dan plastik

4.
Sieve shaker sebagai ayakan yang digunakan untuk mengelompokkan
butiran sesuai dengan ukuran butirannya.
5.

Kantong plastik sebagai wadah sample dari tiap ayakan.

6.

Kemoceng untuk membersihkan alat.

7.

Dulang 2 buah untuk tempat sample setelah proses penggerusan.

8.

Scrap 2buahuntukmencampursample.

9.
Spidol, untuk membuat tanda pada tiap plastik berisi sampel sebagai
pengenal.
10. Pulpen dan kertas (buku), sebagai alat tulis dan tempat menulis data yang
diperoleh.
11. Ball Alumina fungsinya untuk memhancurkan /menghaluskan sampel.

4.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan sebagai umpan adalah yang tertahan ayakan
nomor 10# pada proses sebelumnya (Hammer Mill)

Gambar 4.8 Bahan Sampel

Neraca Analitik
Dulang
Sieve Shaker

Stopwacth

Kemoceng
Rod Mill
Spidol

Scrap
Plastik
Sekop

Bola bola Aluamina (besar, sedang dan kecil)

Gambar 4.9 Peralatan percobaan Ball Mill.

4.5 Prosedur Percobaan


1. Menimbang produk tertahan 10# sebanyak 1500 gr, dan membaginya
dalam 3 bagian.
2. Menggerus umpan dengan durasi waktu 60 sekon menggunaka Ball
Mill dengan ketentuan :
-

Umpan I menggunakan 10 bola besar.

Umpan II menggunakan 20 bola sedang.

Umpan III menggunakan 30 bola kecil.

3. Menimbang hasil penggerusan Ball Mill tiap bagian dengan neraca analitik
setelah memisahkan dari bola-bola alumina yang digunakan.
4.

Mengayak produk dengan durasi 300 sekon.

5.

Menimbang produk tiap ukuran mesh pada ayakan.

6. Setelah menimbang produk tiap mesh, menyatukan kembali dalam 1


tempat(plastik).
7. Melakukan pengolahan data dan mencari RR80 dengan membandingkan 80%
umpan dengan 80% produk.

4.6 Pengolahan Data


Umpan yang praktikan gunakan yaitu produk yang tertahan ayakan no 10
dengan berat total 1500 gr, dengan demikian F80 = 1,680 mm dan membaginya
dalam 3 bagian yang sama.
S Umpan bagian 1
Berat awal

= 505,4gr

Media Penggerus

= 10 bola besar

Waktu Penggerusan

= 60 sekon

Berat setelah di Ball Mill

= 502,6 gr

Waktu Pengayakan

= 600 sekon

Berat setelah di ayak

= 497,8 gr

Tabel 4.1 Produk Pengayakan Umpan bagian 1

N
O

ME
SH

LUAS(
mm)2

BER
AT
PLA
STIK
(gr)

BERAT
PLASTI
K
+ SAMP
EL(gr)

#1
0

1,68

3,2

469,4

466,2

497,8

100,00

#2
0

0,841

3,2

33,1

29,9

31,6

6,35

#4
0

0,42

3,2

0,8

1,7

0,34

#6
0

0,25

3,2

3,4

0,2

0,9

0,18

#8
0

0,178

3,2

3,4

0,2

0,7

0,14

#1
00

0,15

3,2

3,3

0,1

0,5

0,10

#1
20

0,125

3,2

3,2

0,4

0,08

#1
40

0,105

3,2

3,3

0,1

0,4

0,08

#2
00

0,073

3,2

3,3

0,1

0,3

0,06

1
0

<2
00

0,073

3,2

3,4

0,2

0,2

0,04

BERATSAM
PEL(gr)

BERAT
KOMU
LATIF
(gr)

%
LOLOS
KOMUL
ATIF

497,8

Gambar 4.8 Grafik % komulatif vs ukuran mesh untuk produk bagian 1.

Nilai P80

= 1,51 mm

Maka RR80

=
=
= 1,112

S Umpan bagian 2
Berat awal

= 508 gr

Media Penggerus

= 20 bola sedang

Waktu Penggerusan

= 60 sekon

Berat setelah di Ball Mill

= 506,1 gr

Waktu Pengayakan

= 600 sekon

Berat setelah di ayak

= 499,6 gr

Tabel 4.2 Produk Pengayakan Umpan bagian 2

N
O

ME
SH

LUAS(
mm)2

BER
AT
PLAS
TIK
(gr)

BERAT
PLASTI
K
+SAMP
EL(gr)

#10

1,68

3,2

460,4

457,2

499,6

100,00

#20

0,841

3,2

42

38,8

42,4

8,49

#40

0,42

3,2

0,8

3,6

0,72

BERATSAM
PEL(gr)

BERAT
KOMUL
ATIF
(gr)

%
LOLOS
KOMUL
ATIF

#60

0,25

3,2

3,6

0,4

2,8

0,56

#80

0,178

3,2

3,6

0,4

2,4

0,48

#10
0

0,15

3,2

3,5

0,3

0,40

#12
0

0,125

3,2

3,6

0,4

1,7

0,34

#14
0

0,105

3,2

3,5

0,3

1,3

0,26

#20
0

0,073

3,2

3,6

0,4

0,20

1
0

<20
0

0,073

3,2

3,8

0,6

0,6

0,12

499,6

Gambar 4.9 Grafik % komulatif vs ukuran mesh untuk produk bagian 2.

Nilai P80 = 1,49 mm


Maka RR80 =
=
= 1,12

S Umpan bagian 3
Berat awal

= 507,0 gr

Media Penggerus

= 30 bola sedang kecil

Waktu Penggerusan

= 60 sekon

Berat setelah di Ball Mill


Waktu Pengayakan

= 504,1 gr
= 600 sekon

Berat setelah di ayak

= 495,69 gr

Tabel 4.3 Produk Pengayakan Umpan bagian 3

N
O

ME
SH

LUAS(
mm)2

BERA
T
PLAS
TIK
(gr)

#10

1,68

3,2

457,1

453,9

495,9

100,00

#20

0,841

3,2

38,8

35,6

42

8,47

#40

0,42

3,2

4,9

1,7

6,4

1,29

BERAT
PLASTIK
+SAMPE
L (gr)

BERATSAMP
EL (gr)

BERAT
KOMUL
ATIF
(gr)

%
LOLOS
KOMUL
ATIF

#60

0,25

3,2

4,1

0,9

4,7

0,95

#80

0,178

3,2

3,8

0,6

3,8

0,77

#10
0

0,15

3,2

3,8

0,6

3,2

0,65

#12
0

0,125

3,2

3,8

0,6

2,6

0,52

#14
0

0,105

3,2

3,9

0,7

0,40

#20
0

0,073

3,2

3,8

0,6

1,3

0,26

1
0

<20
0

<0,073

3,2

3,9

0,7

0,7

0,14

495,9

Gambar 4.10 Grafik % komulatif vs ukuran mesh untuk produk bagian 3.

Nilai P80 = 1,49 mm


Maka RR80 =
=
= 1,12

4.7 Pembahasan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan praktikan mendapatkan niali % lolos
komulatif, produk dan RR80 untuk setiap umpan dalam selang waktu proses yang
berbeda-beda dengan F80 yang tetap yaitu 1,680 mm, karena menggunakan
produk yang lolos ayakan no 10#. Untuk menentukan RR 80 dengan rumus berikut
Maka RR80 =
Dimana : F80 = ukuran umpan pada 80% pada grafik
P80 = ukuran umpan pada 80% pada grafik
Masing masing umpang digerus dan diayak dalam waktu yang sama yaitu :
Waktu pengerusan

= 60 sekon

Waktu pengayakan

= 600 sekon

S Umpan bagian 1 dengan Berat awal = 505,4 gr, digerus menggukan 10 bola
besar, setelah di gerus di Ball Mill = 502,6 gr dan berat stelah pengayakan =
497,8 gr, nilai P80% = 1,51 mm, sehingga RR80 = 1,112.
S Umpan bagian 2 dengan Berat awal = 508,0 gr, digerus menggukan 20 bola
sedang, setelah di gerus di Ball Mill = 506,1 gr dan berat stelah pengayakan =
499,6 gr, nilai P80% = 1,49 mm, sehingga RR80 = 1,12.
S Umpan bagian 3 dengan Berat awal = 507,0 gr, digerus menggukan 30 bola
kecil, setelah di gerus di Ball Mill = 504,1 gr dan berat stelah pengayakan =
495,9 gr, nilai P80% = 1,49 mm, sehingga RR80 = 1,12
Pada proses pengerusan atau pereduksian dengan menggunakan Ball
Mill berguna untuk memisahkan mineral mineral pengotor yang masih menyatu
dengan mineral berharganya, itulah sebabnya dilakukan proses
lanjutan (secandary crusher). Jumlah berat umpan yang di masukkan
dalam crusher terjadi kehilangan berat (loss) hal tersebut karena beberapa hal
yaitu, sebagian umpan tertinggal dalam alat sehingga dianggap berat yang
hilang, selanjutnya pada saat penuangan produk ke suatu tempat (plastik) dan
selanjutnya pada saat pengeluaran produk dari crusher umpan yang
berukuran micro terhembus dan terbawa oleh angin. Hal-hal tersebutlah yang
mengakibatkan perbedaan antara berat umpan denga berat produk (berat
produk lebih rendah daripada berat umpan).

4.8. Aplikasi Ball Mill


Ball Mill banyak digunakan dalam bubuk membuat jalur produksi di industri,
seperti bahan tambang, bangunandan kimia industri. Ini adalah peralatan kunci
untuk menggiling semua jenis bijih dan bahan lainnya, termasuk semen, silikat,
tipe baru bahan bangunan, bahan tahan api, pupuk, ganti bijih logam besi dan
(non-ferrous metal), keramik kaca, dll.
Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Ini mesin
penggiling adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi
serbuk. MBS di Cina adalah produsen profesional pabrik Grinding Ball.
Penerapan Mesin penggiling: Ball mill
Ball Mill secara luas diterapkan dalam industri semen, industri kimia, bahan
bangunan baru, bahan tahan api, pupuk, porselen dan kaca dll industri Pabrik
Ball memiliki dua cara penggilingan : proses kering dan proses basah

4.9 Kesimpulan dan Saran


4.9.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telahpraktikanlakukan, praktikan dapat menyimpulkan
bahwa :
1.
Ball Mill merupakan lanjutan dari Primary Crusher yaitu Secondary Crusher
(tahap pereduksian lanjutan dari primary)
2.
Bal Mill merupakan salah satu bagian pereduksian batuan yaitu
menggerus dengan menggunakan bola-bola alumina, yang bertujuan untuk
memisahkan mineral pengotor yang masih terikat dengan mineral berharganya.
3.
Pada pereduksian dengan Bal Mill nilai RR80 relatif kecil karena hal tersebut
dipengaruhi oleh F80 (nilai 80 % pada umpan), karena pada pereduksian ini
praktikan mengunakan umpan yang tertahan ayakan no 10#.
4.
Pada pereduksian menggunakan Ball Mill semakin lama waktu pengayakan
maka semakin banyak produk yang berukuran mm (lolos ayakan < 200#)

You might also like