Professional Documents
Culture Documents
U DENGAN PNEUMOTHORAKS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama: Tn. U
Umur: 24 tahun
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluk sesak napas dengan adanya takipneu (rr 32x/m) dan
takikardi(n:148x/m)
3. Keluhan tambahan
pasien mengeluh dada kanan sakit, tidak dapat bernapas panjang.
4. Riwayat pengakit sekarang
Pasien datang ke IGD sejak satu minggu yang lalu dengan keluhan batuk berwarna
kehijauan dan demam. Setelah satu minggu di rawat di rumah sakit klien merasa
tiba-tiba sesak berat, dada kanan terasa nyeri dan tidak dapat bernafas panjang.
5. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada riwayat penyakit paru sebelumnya.
B. Pemeriksaan fisik
1. B1 (Breathing)
Pemeriksaan dada tidak simetris (dada kanan tertinggal), perkusi hipersonor pada
dada kanan atas dan redup pada kanan bawah, auskultasi didapatkan ronki basah
2.
3.
4.
5.
6.
C. Pemeriksaan penunjang
1. Foto Thorax PA
Didapatkan gambaran air fluid level, area radiolusen pada bagian lateral, dan pleural
line pada paru kanan. Sedangkan pada paru kiri tampak bercak infiltrat.
2. Pemeriksaan Pungsi
Dorongan udara dari dalam rongga diikuti keluarnya cairan serous.
D. Terapi
1. Pemasangan WSD (Water Sealed Drainage)
2. Pemberian asam mefenamat tablet 3x500 mg
Problem
gangguan pertukaran gas
Etiologi
penurunan fungsi jaringan
berdahak kehijauan,
hidropneumotoraks
efektif
napas
hipertermi
proses penyakit
berdahak berwarna
kehijauan, kesulitan menarik
nafas panjang.
DO:
RR 32 x/menit
inspeksi: pergerakan dada
kanan tertinggal saat
bernafas.
perkusi: hipersonor pada
dada kanan atas dan redup
pada dada kanan bawah.
auskultasi: adanya rhonki
basah dan kasar pada dada
kiri dan kanan.
DS:
Pasien mengeluh demam
sejak 2 minggu yang lalu
DO:
suhu : 38,2
Nadi: 148 x/menit
RR:32 x/menit
DS:
klien mengeluh badan makin
sesak nafas
DO:
klien tampak sakit sedang,
RR: 32 x/menit, tampak
malaise, klien terpasang
WSD.
DS:
pasien mengeluh dalam 3
menurun
DO:
BB 40 kg
DS:
pasien mengeluh batuk dan
abdomen
resiko infeksi
proses penyakit
4)
5)
6)
7)
defekasi.
7) Jelaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas.
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan akibat sesak napas sekunder terhadap penekanan struktur
abdomen.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mampu
meningkatkan intake makanan
Kriteria hasil:
Adanya peningkatan berat badan sesuai tujuan.
Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan.
Intervensi:
1) Pantau prosentasi jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan.
2) Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C.
3) Berikan makanan dengan porsi kecil dan sering serta tampilan makanan yang
menarik dan disajikan hangat.
4) Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi.
5) Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi).
DAFTAR PUSTAKA
Mutaqin, A. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pernapasan.
Jakarta: Salemba Medika.
NANDA Internasional. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan nanda, intervensi nic &
kriteria hasil noc. Jakarta: EGC.