Di saat-saat akhir kehamilan, Oligohydramnios dapat
meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk
kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin. Wanita yang mengalami Oligohydramnios lebih cenderung harus mengalami operasi caesar di saat persalinannya. Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Oligohydramnios dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada umumnya sering terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) juga mengalami Oligohydramnios, karena jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan 42 minggu. Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang diukur kurang dari 5 cm, calon ibu tsb. didiagnosa mengalami Oligohydramnios. Jika jumlah cairan