You are on page 1of 6

LEREP, DESA WISATA BERBASIS

EDUKASI
Desa Lerep adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Sebagian besar wilayah merupakan
daerah perbukitan dengan permukiman tertinggi adalah Dusun Indrokilo
dengan ketinggian 700 m di atas permukaan air laut dengan suhu udara
berkisar antara 21C s/d 25C, dan permukiman terendah adalah
Lingkungan Mapagan dengan ketinggian 300 m di atas permukaan air
laut dengan suhu udara berkisar antara 24C s/d 28C.
Desa Lerep termasuk desa yang luas dengan potensi daerah yang
besar dibandingkan dengan desa-desa lain di sekitarnya. Desa Lerep
memiliki luas + 682 ha, terdiri atas 64 Rukun Tetangga (RT), 10 Rukun
Warga (RW) serta delapan dusun. Selain memiliki wilayah yang luas, desa
ini juga memiliki potensi alam yang melimpah. Potensi alam yang ada di
Desa Lerep diantaranya curug, hamparan sawah yang luas, desa iklim dan
pemandangan alam yang indah serta keanekaragaman hayati yang
melimpah. Potensi-potensi yang ada di Desa Lerep dapat dimanfaatkan

sebagai daerah wisata atau desa wisata. Konsep desa wisata yang ada di
Desa Lerep merupakan desa wisata yang berbasis edukasi.

Desa wisata berbasis edukasi dapat diwujudkan melalui sekolah


alam. Sekolah alam merupakan suatu tempat belajar yang diperoleh
langsung dari alam sekitar untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan

yang didapatkan dari sekolah alam terdiri dari beberapa bidang ilmu,
salah satunya bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Siswa dapat belajar IPA dari sawah, curug, ternak sapi, dan wisata
alam yang lain. Pembelajaran yang didapat dari sawah, siswa dapat
belajar tentang ekosistem sawah, komponen biotik dan abiotik. Ekosistem
yang ada di sawah terdiri dari tanah, air, batu, rumput, cacing, katak,
kerbau

burung

lain

sebagainya.

Tanah,

air,

dan

batu

merupakan

komponen

abiotik

sedangkan

rumput,

cacing,

dan

merupakan

kerbau

katak

komponen

biotik. Kerbau

merupakan

salah

satu

komponen

biotik

yang

dapat digunakan untuk membajak sawah.

Siswa selain dapat belajar mengenai ekosistem sawah juga dapat


belajar mengenai regenerasi tanah yang terjadi pada proses membajak
sawah. Desa Lerep masih memanfaatkan kerbau untuk membajak sawah.

Proses membajak sawah berfungsi untuk menggemburkan tanah dan


membawa tanah yang subur menuju ke permukaan tanah. Selain sawah,
wisata curug yang ada di Dusun Indrokilo juga dapat memberikan
pembelajaran IPA tentang ekositem yang ada di curug dan komponen
biotik maupun abiotik. Kemudian dari alam pula siswa dapat belajar
tentang Klasifikasi Makhluk Hidup yang ada di lingkungan sekitar.

Dusun Indrokilo juga terdapat


ternak sapi, disini siswa dapat belajar tentang hewan sapi. Sapi
merupakan hewan herbivora yaitu hewan yang memakan tumbuhan
dengan sistem pencernaan yang unik berbeda dengan yang lain.
Lambung yang terdapat pada sapi ada 4 macam, yaitu rumen, retikulum,
omasum dan obamasum. Berdasarkan perbedaan alat sapi disebut
sebagai hewan ruminansia. Selain mempelajari mengenai struktur hewan
sapi, di Dusun Indrokilo siswa juga dapat belajar bagaimana cara
memerah susu, membuat pupuk kompos dari kotoran ternak dan proses
pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas.
Setiap pagi dan sore dilakukan pemerahan sapi, di sini siswa dapat
belajar cara memerah susu sapi. Setiap harinya sapi yang ada di Dusun
Indrokilo dapat menghasilkan 10 liter susu sapi. Kemudian di Dusun
Indrokilo pula siswa dapat belajar cara membuat kompos dengan bahan
kotoran sapi. Pupuk kompos ini dapat digunakan sebagai pengganti pupuk
kimia, di mana kandungan zat kimia yang terdapat pada pupuk urea
berbahaya bagi lingkungan maupun berbahaya saat dikonsumsi. Terdapat
pula pemanfaatan kotoran sapi yang digunakan untuk biogas. Siswa pun

juga dapat belajar bagaimana cara pembuatan biogas, serta siswa dapat
belajar manfaat dari biogas.

Potensi lain yang bisa dimanfaatkan di Desa Lerep khususnya dalam


bidang olahraga sebenarnya sangat banyak sekali. Salah satu contoh
yang sangat berpotensi adalah outbond di Desa Lerep. Outbond bisa
dijadikan salah satu olahraga rekreasi. Di Desa Lerep ada sebuah waduk
yang mampu menampung 19 juta liter air. Waduk tersebut berfungsi
untuk mengairi tanaman ketika musim kemarau, air yang ada di waduk
nantinya akan digunakan untuk menyiram 3000 pohon durian. Waduk ini
dapat pula dimanfaatkan sebagai tempat olahraga air. Olahraga air yang
dapat diwujudkan misalnya ski air, naik kapal atau perahu, selancar angin,
mendayung serta Big ballon.

Selain itu di Desa Lerep terdapat pula sebuah air terjun di Dusun
Indrokilo, yaitu Curug Indrokilo. Dari Curug Indrokilo ini dapat pula
dimanfaatkan sebagai wisata alam, misalnya dalam perjalanan menuju
Curug Indrokilo dapat diadakan outbond seperti flying fox, ascending
descending di daerah curug,arung jeram. Serta rencananya akan dibuka
pula jalan dari Curug Indrokilo menuju 2 Curug yang terdapat di daerah
Kalisidi yaitu Curug Benowo dan Curug Lawe. Jika hal ini terlaksana dapat
pula diadakan wisata jelajah alam untuk menyusuri tiga Curug yang ada di
Desa Lerep.

Kemudian

di

Desa

Lerep terdapat pula sebuah kolam renang, di mana air berasal dari air
Gunung Ungaran. Kolam renang ini juga dapat digunakan sebagai tempat

wisata olahraga air. Kolam renang yang terdapat di Desa Lerep selain
menawarkan kesegaran air juga menawarkan pemandangan hijaunya
pegunungan Ungaran. Selain itu, masih terdapat banyak potensi wisata
yang ada di Desa Lerep misalnya terdapat Kampung Seni, Watu Gunung,
sentra pembuatan gula kacang, sentra pembuatan olahan tempe,
singkong maupun jambu biji, dan masih banyak lagi.

Desa Lerep dengan segala potensi wisata alam yang ada, diharapkan
akan mampu menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Bukan hanya
untuk berwisata tetapi dari sini masyarakat dapat belajar tentang alam
serta berolahraga sambil berwisata.

You might also like