You are on page 1of 62

PEMERIKSAAN

MOTORIS - SENSORIS -REFLEK

OLEH :
DR. dr. YUNUS , Sp.RM , MARS

Diagnosa
Diagnosa

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Fisik

Anamnesa
- Nyeri
- Dimana
- Kapan
- Hambatan ADL

Inspeksi
-Bengkak
- Merah
- Deformitas
- Atrofi
-Gait

Palpasi

Perkusi Auskultasi

- ROM
- Motoris
- Sensoris
- Reflex

Foto
Laboratorium
EMG

ROM
ROM

Fleksi

Ekstensi

Rotasi

Abduksi

Adduksi

Elevasi

MOTORIS (Kekuatan otot )

SISTEM MOTORIS
A. Inspeksi :
1. Bentuk dan ukuran otot.
2. Gerakan abnormal yang tidak
B. Palpasi
1.Konsistensi
2.Nyeri tekan
3.Tonus otot

terkendali

Pemeriksaan MOTORIS.
4 metode penderajatan kekuatan otot:
1. Pasien menahan usaha si pemeriksa .
2. Pasien menggerakkan anggota geraknya dan
si pemeriksa menahan gerakannya.
3. Pasien menggerakan ke arah yg berlawanan
dgn gaya tarik bumi.
4. Inspeksi dan Palpasi gerakan otot.

TABEL GRADASI
KEKUATAN OTOT
Normal

%100

Gerakan melawan gaya berat


dengan tahanan penuh

Good

%75

Gerakan melawan gaya berat


dengan sedikit tahanan

Poor

%50

Gerakan melawan gaya berat


tanpa tahanan

Trace

%25

Lengan diletakkan di alas / dasar tempat


Periksa, lengan hanya dapat bergeser

Zero

%10

Tak ada gerakan sama sekali

PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT


pada Ekstremitas atas

EKSTENSI - FLEKSI
JARI-JARI TANGAN

Penggerak utama pada gerakan ekstensi jari-jari tangan


adalah otot-otot extensor digitorum diinervasi oleh N.radialis
Penggerak utama pada gerakan fleksi jari-jari tangan adalah
otot-otot flexor digitorum profundus yang diinervasi oleh
N.ulnaris dan N.medianus.

ABDUKSI JARI-JARI TANGAN

Penggerak utama pada gerakan abduksi jari-jari


tangan adalah otot-otot interossei dorsalis yang
di inervasi oleh N.ulnaris

ADDUKSI JARI-JARI TANGAN

Penggerak utama pada gerakan adduksi jari-jari tangan


adalah otot-otot interossei palmaris yang diinervasi oleh
N.ulnaris

FLEKSI PERGELANGAN TANGAN

Fleksi pergelangan tangan adalah


- fleksor karpi radialis (C6-7,N.medianus)
- fleksor karpi ulnaris (C7,8,T1, N.ulnaris) .

EKSTENSI PERGELANGAN
TANGAN

Eksentasi pergelangan tangan adalah


extensor karpi radialis
extensor karpi ulnaris yang diinervasi oleh N.radialis

EKSTENSI - FLEKSI
pada SENDI SIKU

Eksentasi sendi siku adalah otot triseps ( C6, 7, 8)


Fleksi sindi siku adalah otot biseps
( C5, 6)

PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT


pada Ekstremitas BAWAH
ABDUKSI KAKI

Abduksi kaki adalah


otot-2 abduktor paha
Gluteus maksimus, G.medius, G. minimus
yg diinervasi oleh N.gluteus superior.

ADDUKSI KAKI

gerakan adduksi adalah otot-otot adduktor (otot pektineus,


adduktor longus, adduktor brevis, adduktor magnus, grasilis,
obturator eksternus) yang diinervasi oleh N.obturatorius.

DORSOFLEKSI SENDI
PERGELANGAN KAKI

dorsofleksi kaki ad otot tibialis anterior yang diinervasi oleh


N.peroneus profundus.

FLEKSI SENDI PANGGUL

Fleksi sendi panggul adalah otot-otot illiopsoas yang


diinervasi oleh N.femoralis.

EKSTENSI SENDI PANGGUL

Ekstensi sendi panggul ad otot gluteus maksimus diinervasi


oleh N.gluteus inferior.

Fleksi di sendi lutut

Fleksi sendi lutut ad Hamstring muscle yang


diinervasi oleh N.ischiadicus.

EKSTENSI SENDI LUTUT

Ekstensi sendi lutut ad otot quadriceps femoris yang


diinervasi oleh N.femoralis.

PEMERIKSAAN SENSORIK
PEMERISAAN MODALITAS
Nyeri superfisial
Nyeri tekan dalam
Raba
Getar
Suhu

ALAT YANG DIGUNAKAN

PEMERIKSAAN SENSORIK
KORTIKAL /DISKRIMINATIF
Pemeriksaan sensorik kortikal/diskriminatif
GANGGUAN 2 (two) POINT TACTILE DISCRIMINATION
GANGGUAN GRAPESTHESIA = GRAPHANESTHESIA
GANGGUAN STEREOGNOSIS = ASTEREOGNOSIS

GANGGUAN BAROGNOSIS = ABAROGNOSIS


GANGGUAN TOPOGRAFI/TOPETHESIA = TOPOGNOSIA

ANOSOGNOSIA = SINDROMA ANTON-BABINSKY


SENSORY INATTENTION = EXTINCTION PHENOMENON

PEMERIKSAAN NYERI

Pemeriksaan dilakukan dengan menekan menggunakan


jarum

PEMERIKSAAN RABA

Memeriksa dengan bahan- bahan seperti


kapas,kertas atau perabaan ujung-ujung jari
pemeriksa.

PEMERIKSAAN GETAR

Menggetarkan garputala128 Hz/dtk atau 256 Hz/dtk kemudian


meletakkannya pada daerah dngan tulang yng menonjol seperti
pergelangan tangan, pergelangan kaki, ruas-ruas jari tangan dan
kaki, siku, bagian lateral klavikula, lutut, tibia, panggul, processus
spinosus, vertebrae. Kemudian membandingkan kanan dan kiri.

PEMERIKSAAN SUHU

Diperiksa dengan 2 gelas/botol berisi air panas dan dingin (temperatur bisa
diubah-ubah/bervariasi). Dengan mata tertutup pasien diminta
membedakan botol/gelas tersebut setelah disentuh di bagian badannya.

PROPRIOCEPTION

Tes untuk mengenali posisi

TWO POINT OF
DISCRIMINATION

Memeriksa dengan 2 rangsangan tumpul pada 2 titik di anggota


gerak secara serentak, bisa memakai kompas/jangka atau
calibrated 2 point esthesiometer. Pada aggota gerak atau
biasanya diperiksa pada ujung jari.

EXTINCTION

Memeriksa dengan merangsang secara serentak pada kedua


titik di anggota gerak kanan dan kiri yang letaknya setangkup,
sementara itu mata tertutup.

GRAPHESTHESIA

menulis beberapa angka pada bagian tubuh yang berbeda-beda dari


kulit penderita.

STEREOGNOSIA

Meminta pasien mengenal sebuah benda yang ditempatkan


pada masing-masing tangan dan diminta merasakan dengan
jari-jarinya.

PEMERIKSAAN REFLEKS
Refleks patologik( abnormal).
Refleks tendo dalam (miotatik)
Refleks superfisialis( kulit dan selaput lendir)
Refleks visceral (organik)

Gradasi refleks dapat di-bagi atas


beberapa tingkat, yaitu:
NILAI
0

DESKRIPSI
Tidak ada respon

1+ atau +

Hipoaktif

2+ atau ++

NORMAL

3+ atau+++

Hiperaktif tanpa klonus

4+ atau ++++

Hiperaktif dengan klonus

REFLEK FISIOLOGIS

Pemeriksaan Refleks Dalam


1. Refleks triseps ( C6,7-8, N.radialis)
2. Refleks tendon biseps brakhialis (C.5-6, N.muskulokutaneus)
3. Refleks tendon lutut ( L2-3-4, N.femoralis)
4. Refleks tendon achilles( L.5,S.1-2, N.tibialis)
5. Refleks biseps femoris( L.4-5,S.1-2, N.ischiadicus)
6. Refleks maseter
7. Refleks periosteum radialis (C5-6, N.radialis)
8. Refleks periosteum ulnaris ( C.8, T.1, N.ulnaris)
9. Refleks pektoralis( C.5, T.1,N. pektoralis medialis et lateralis)
10.Refleks otot dinding perut( bagian atas: T8-9, bagian tengah : T910, bagian bawah : T11-12).

Reflek Tendon lutut


(Knee Patella Reflex = KPR )

KNEE PATELLA REFLEKS (KPR)

Stimulasi berupa ketukan tepat pada tendon patela


yang mana respon dari pasien berupa tungkai bawah
berekstensi.

TRICEPS REFLEX

Refleks triseps ( C6,7-8, N.radialis)


Sikap lengan bawah pasien setengah difleksikan di sendi siku dan
sedikit dipronasikan.
Tendon otot triseps diketuk.
Responnya berupa ekstensi lengan bawah di sendi siku.

BICEPS REFLEKS

Refleks tendon biseps brakhialis (C.5-6, N.muskulokutaneus)


Sikap lengan pasien setengah ditekuk di sendi siku.
Menempatkan ibu jari di atas tendon otot biseps.
Kemudian ibu jari diketok .
Responnya berupa fleksi lengan di siku.

REFLEKS ACHILLES

Stimulus mengetuk tendon Achilles.


Responnya berupa plantarfleksi kaki.

REFLEKS PATOLOGIS

PEMERIKSAAN REFLEKS
PATOLOGIK
Extensor plantar response
(Babinski sign )

Refleks
Refleks
Refleks
Refleks
Refleks

Oppenheim
Gordon
Scaefer
Gonda
Bing

Refleks patologik di
tangan

Refleks hoffmann
Refleks Wartenberg
Refleks Mayer
Refleks Leri
Refleks Grewel pronasiabduksi

Refleks patologik pertanda


regresi

Snout reflex
Refleks memegang
Refleks palmometal
Reflek leher tonik

Refleks Rossolimo
Refleks MendelBecheterew

REFLEKS MEMEGANG
(GRASPING REFLEX)

Stimulus: penekana atau penempatan jari pemeriksa pada telapak


tangan pasien.
Respons: tangan pasien mengepal.

SNOUT REFLEX

Stimulus: perkusi pada bibir atas.


Respons: bibir atas dan bawah menjungur atau kontraksi otot
otot di sekitar bibir atau di bawah hidung.

MENDEL-BECHTEREW REFLEX

Mengetuk ketuk kulit dorsum pedis yang menutupi os kuboid maka


akan timbul fleksi jari-jari kaki di sendisendi interphalangeal.

REFLEKS WARTENBERG

Stimulus: ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada


phalangs kedua dan distal jari-jari pasien.
Respons: fleksi jari-jari pasien yang dapat dilihat/ dirasakan oleh
pemeriksa

ROSSOLIMO REFLEX

Mengetuk ketuk kaki bagian terdepan maka akan


timbul fleksi jari-jari kaki di sendi sendi
interphalangeal.

HOFFMANN SIGN

Stimulus: goresan pada kuku jari tengah pasien dengan ujung


kuku ibu jari si pemeriksa.
Respons: jari telunjuk terutama ibu jari dan jari-jari lainnya
berfleksi sejenak tiap kali kuku jari tengah pasien digores.

BING REFLEX

memberikan rangsangan tusuk pada kulit yang menutupi


metatarsal kelima.

GONDA REFLEX

Memencet (menekan) satu jari kaki dan kemudian


melepaskannya.

SCHAEFFER REFLEX

Stimulasi dengan memencet tendon Achilles secara


keras.

GORDON SIGN

Stimulasi dengan memencet betis secara


keras

OPPENHEIM SIGN

Pengurutan dari proksimal ke distal secara keras dengan jari


telunjuk dan ibu jari tangan terhadap kulit yang menutupi os
tibia, atau,
Pengurutan dilakukan dengan menggunakan sendi interfalangeal
jari telunjuk dan jari tangan yang mengepal.

CHADDOCK SIGN

Pemberian stimuli dengan penggoresan terhadap kulit


dorsum pedis bagian lateral atau penggoresan di sekitar
maleolus eksterna.

BABINSKI SIGN

Untuk menstimulasi digunakan kayu geretan atau benda yang


agak runcing. Goresan harus dilakukan perlahan agar tidak
menimbulkan nyeri karena dapat menimbulkan refleks menarik
kaki ( flight reflex).
Goresan dilakukan pada bagian lateral dari telapak kaki, mulai
tumit menuju pangkal jari.

REFLEKS SUPERFISIALIS

Pemeriksaan Refleks
Superfisialis
1. Refleks
2. Refleks
3. Refleks
4. Refleks
5. Refleks
6. Refleks

kornea
bersin
kulit dinding perut
kremaster
gluteal
anal eksterna

REFLEKS KORNEA

Pasien diminta melirik ke atas atau ke samping, lalu di goreskan


pada satu sisi seutas kapas pada korneanya yang mana goresan
tersebut membangkitkan kedipan kelopak mata atas reflektorik
secara bilateral.

You might also like