You are on page 1of 52

DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA

DAN P3K DI TEMPAT KERJA

SIGIT PRIYANTO, ST, MM


KASI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
BIDANG PENGAWASAN DISNAKERTRANSDUK PROV. JATIM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1.
2.
3.
4.
5.

NAMA : SIGIT PRIYANTO


TANGGAL LAHIR : 9 AGUSTUS 1968
ALAMAT KANTOR : JL. DUKUH MENANGGAL NO. 124 126 SURABAYA
E-MAIL : sigit_priyanto99@yahoo.co.id
PENDIDIKAN TERAKHIR
: ( S2 ) SUMBER DAYA MANUSIA

PENDIDIKAN NON FORMAL


1. DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
2. PRACTICAL TRAINING THE GLOBALLY HARMONIZED SYSTEM (PENGELOLAAN B3)
3. SPECIALIS/AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KIMIA
4. BIMTEK PENERAPAN PRODUKTIVAS RAMAH LINGKUNGAN
5. BIMTEK GREEN PRODUKTIVITY ENVIRONMENT HEALTY AND SAFETY
6. BIMTEK IMPLEMENTASI QUANTITATIVE RISK ASSESMENT DI INDUSTRY
7. BIMTEK DOKTER PENASEHAT, DOKTER PEMERIKSA/DOKTER PERUSAHAAN
8. BIMTEK WORLD CLAS SAFETY CULTURE/KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
9. PELATIHAN PENGAWASAN PEKERJA ANAK
10. BIMTEK PENGAWASAN PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA INDONESIA
11. TOT HIV/AIDS DARI GLOBAL FUND AMERIKA AND UNIVERSITAS INDONESIA
12. PENANGANAN KASUS TKI/TRAFIKING
13. REFORMASI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HUKUM HAM RI)
14. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TINGKAT IV (DIKLATPIM IV)
15. WAWASAN KEPEMIMPINAN (WASPIM)

PENGALAMAN
1. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MADYA
2. AJUN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN MUDA
4. PENGAJAR DIKALT DAN SERTIVIKASI CALON AHLI K3 KIMIA
5. SAKSI AHLI / KETERANGAN AHLI BIDANG KETENAGAKERJAAN
PENGALAMAN ORGANISASI
1. ANGGOTA ASOSIASI HIPERKES JAWA TIMUR
2. ASOSIASI PENGAWS KETENAGAKERJA SE-JAWA TIMUR
3. ANGGOTA DEWAN PENGUPAHAN PROVINSI
PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA
SATYA LANCANA KARYA SATYA DARI PRESIDEN RI
PENGHARGAAN SELAKU ANGGOTA DEWAN
PENGUPAHAN PROVINSI JAWA TIMUR
3

a
m
a
t
r
e
p
n
Pertolonga
n
a
a
k
a
l
e
c
e
k
pada

The Male Brain

TIADA PERTOLONGAN
PERTAMA TANPA
KEPEDULIAN
DAN
TIADA KEPEDULIAN
TANPA KESADARAN
P3K

Sangat gemuk

Normal

Kurus

Gemuk
Sangat Kurus

TANDA TANDA ANEMIA GIZI BESI


- Lesu
- Lelah
- Letih
- Lemah
- Lalai

Pucat

Normal

Telapak Tangan Tampak Pucat


9

KECELAKAAN KERJA
DIDARA
T

DILAUT

RESIKO KERJA

DIUDARA

Semburan lumpur
LAPINDO

Jembatan
SUROMADU

TOL ULUJAMI

FAKTA
KECELAKAAN

Jembatan GROGOL

Mobil
TERJUN

Kasus Kebakaran BI
Korban 15 orang

Kasus Kebakaran
Kantor Pertamina

Jakarta,
Jakarta,Jumat
Jumat(16/11).
(16/11).Lift
Liftjatuh
jatuhdidiRatu
Ratu
Plaza
.
Plaza .

Keempat
Keempatkorban
korbanyang
yangkini
kinimasih
masihdirawat
dirawatdidi
UGD
UGDRS
RSJakarta
Jakartaadalah
adalahHeru
Herudan
danYohanes
Yohanes
dari
sekolah
BPK
Penabur,
Adi
Bagus
dari sekolah BPK Penabur, Adi BagusDirto
Dirto
tamu
PT
Santos,
serta
Arif
Joko
karyawan
tamu PT Santos, serta Arif Joko karyawan
PT
PTBakrie.
Bakrie.

Pertamina
Pertamina
Plumpang
Plumpang

Apakah ada potensi utk terjadi


kecelakaan/kebakaran.
Apa konsekuensinya bila terjadi
kecelakaan/kebakaran.
Upaya apa yang telah dilakukan
untuk mengendalikan.

DIMANA P3K & P2K3?

MENINGGAL DULU OR NYAWA


DULU/ BANYAK JANDA

KECELAKAAN
KERJA
KECELAKAAN YANG
TERJADI BERHUBUNG
DENGAN HUBUNGAN KERJA,TERMASUK
PENYAKIT
YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA
PASAL 1 AYAT 6
UU.3 / 1992
RUMAH

JALAN YANG BIASA ATAU WAJAR DILALUI


TEMPAT KERJA

TERMASUK
MENINGGAL DITEMPAT KERJA,DI R.S SEBELUM 1 X
24 JAM
SERANGAN PENYAKIT DITEMPAT KERJA &
MENINGGAL DIRUMAH SEBELUM 1 X 24 JAM

KESEHATAN KERJA
ADALAH
ADALAH: :
- -SPESIALISASI
SPESIALISASIILMU
ILMUKESEHATAN/
KESEHATAN/
KEDOKTERAN
KEDOKTERANDAN
DANPRAKTEKNYA
PRAKTEKNYA

- -BERTUJUAN
BERTUJUANAGAR
AGARTENAGA
TENAGAKERJA
KERJA

MEMPEROLEH
MEMPEROLEHDERAJAT
DERAJATKESEHATAN
KESEHATAN
YANG
SETINGGI-TINGGINYA
YANG SETINGGI-TINGGINYABAIK
BAIKFISIK,
FISIK,
MENTAL
MAUPUN
SOSIAL
MENTAL MAUPUN SOSIAL

- -DILAKUKAN
DILAKUKANDENGAN
DENGANUSAHAUSAHA-USAHA
USAHA
PREVENTIF
PREVENTIFDAN
DANKURATIF
KURATIF

Latar Belakang (1)


Tenaga Kerja merupakan aset berharga
sebagai faktor utama dalam meningkatkan
produktivitas dan kinerja perusahaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
salah satu aspek perlindungan tenaga wajib
diberikan pengurus perusahaan,
K3 merupakan tanggungjawab semua pihak
terkait dalam kegiatan industri
K3 sangat terkait dengan daya saing dalam
era globalisasi
Kesehatan kerja merupakan bagian tak
terpisahkan dari K3 secara keseluruhan
21

Latar Belakang (2)


Adanya sumber bahaya di setiap tempat
kerja, mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja :
Mesin/Pesawat/Alat Kerja
Bahan
Lingkungan Kerja
Sifat Pekerjaan
Cara Kerja
Proses Produksi

Perlindungan K3 wajib dilaksanakan


sesuai ps. 3 UU No. 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja pemenuhan
syarat2 keselamatan & kesehatan kerja

Tujuan Kesehatan Kerja (ILO/WHO 1995)


1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan sosial dari pekerja.
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan
oleh kondisi kerja.
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor
yang mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang sesuai kemampuan
fisik dan psikologisnya.
5. Penyesuaian setiap orang kepada
pekerjaannya.

LANDASAN HUKUM (1)


Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 tahun
1969 tentang Hygiene Dalam Perniagaan
dan Kantor-Kantor)
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973
tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida

LANDASAN HUKUM (2)


Kep.Pres. No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan Kerja
PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis
Perusahaan

LANDASAN HUKUM (3)


Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

LANDASAN HUKUM (4)


Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang
Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan dgn Manfaat Lebih Baik
Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989
tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja
Kep. Men. Tenaga Kerja No. 62A tahun 1992
tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Kep. Men. Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999
tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja

LANDASAN HUKUM (5)

Kep. Men. Tenaga Kerja No. 187 tahun 1999 tentang


Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kantin dan Ruang Makan
Surat Edaran Men.Tenaga Kerja No. 1 tahun 1997 tentang
Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja
Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang Tata
Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan
Katering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja

FUNGSI DOKTER PERUSAHAAN /


DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA
KERJA
DALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bertanggung jawab dalam Higiene perusahaan


Memimpin dan menjalankan PKK
Pembinaan dan pengawasan norma kesehatan
kerja
Melaksanakan tugas pokok PKK termasuk
membuat perencanaan tanggap darurat medik
Mendiagnosa PAK
Bertanggung jawab dalam medical record
serta menganalisis
Melaporkan pelaksanaan kegiatan

Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja


Permennakertrans NO. 03 Tahun 1982
Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian
diri dengan pekerjaannya
Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi TK yang sakit

Tugas Pokok PKK


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Pemeriksaan kesehatan TK (awal, berkala, khusus)


Pembinaan & pengawasan atas penyesuaian pekerjaan thd. TK.
Pembinaan & pengawasan terhadap lingkungan kerja.
Pembinaan & pengawasan perlengkapan sanitair.
Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan TK.
Pencegahan dan pengobatan thd. penyakit umum & PAK
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Pendidikan kesehatan untuk TK dan latihan untuk petugas P3K
Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan
tempat kerja, pemilikan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi
serta penyelenggaraan makan di tempat kerja.
10)Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK.
11) Pembinaan dan pengawasan thd. TK dg. kelainan tertentu dalam
kesehatannya.
12)Memberikan laporan berkala tentang PKK kepada pengurus.

Kewajiban-Kewajiban
Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja
Pengurus Perusahaan :
Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat kerja untuk
melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keteranganketerangan yang diperlukan.

Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK kepada Direktur (Dirjen


Binwasnaker)

Dokter dan Tenaga Kesehatan :


Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai
Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diperlukan

Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan dan produktivitas tenaga
kerja
Beban kerja

Lingkungan kerja

- Fisik
-Mental
-Sosial

Kapasitas kerja

-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Fisik
-Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan /gizi
- Usia, Jenis kelamin
- Ukuran tubuh

Upaya Penanganan Kesehatan Kerja

Promotif:
-Pembinaan
-Gerakan O.R
-Tdk merokok
-Gizi seimbang
-Ergonomi
-Pengendalian
lingk.kerja
-Higiene sanitasi

Preventif:
-Pemeriksaan
kes.kerja
-Imunisasi
-APD
-Rotasi
-Pengurangan
waktu kerja

Kuratif :
- Pengobatan
- P3K
- Rawat jalan
- Rawat inap

Rehabilitatif:
-Orthose /Alat bantu
-Protese/Alat ganti
-Kompensasi

Pengertian

P3K adalah merupakan pertolongan


pertama yang harus segera diberikan
kepada korban yang mendapatkan
kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum
korban dibawa ke tempat rujukan.

Pengertian

Petugas P3K adalah seseorang yang


diberi tugas dan wewenang memberikan
pertolongan pertama kepada korban yang
ditunjuk oleh pengusaha dan telah
mendapat pelatihan P3K.

Maksud dan Tujuan P3K


P3K dimaksudkan :
memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau
petugas kesehatan lainnya.
P3K diberikan untuk :
Menyelamatkan nyawa korban
Meringankan penderitaan korban
Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
Mempertahankan daya tahan korban
Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA

Ketentuan P3K di tempat kerja :

UU No. 13 tahun 2003


UU No. 1 tahun 1970
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982
Permennaker No. Per. 05/Men/1996
Peraturan Khusus AA.
Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008
ttg P3K di tempat kerja.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA
Perlindungan Tenaga Kerja telah diundangkan sejak
jaman penjajahan Belanda dengan VR 1910
Staatsblad No. 406 dikenal dengan UU Keselamatan,
yang berlaku hingga dikeluarkannya UU No. 1 tahun
1970
Untuk pelaksanaan VR 1910, maka diterbitkan
peraturan khusus termasuk peraturan Khusus AA
untuk Pertolongan Pada Kecelakaan.
Peraturan khusus AA masih tetap berlaku selama
belum diadakan yang baru.
Peraturan Khusus AA dalam penerapannya di
tempat kerja tidak sesuai lagi dengan kondisi
perkembangan industri, kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan di bidang kesehatan kerja.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA
Perlindungan tenaga kerja merupakan hak setiap tenaga kerja
termasuk dalam perlindungan atas K3.
Pasal 4 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan :
Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secara
optimal dan manusiawi,
Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyediakan
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional nasional dan daerah,
Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
Meningkatkan
kesejahteraan
tenaga
kerja
dan
keluarganya.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA
Pasal 86

(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh


perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA

UU No. 1 tahun 1970


Menetapkan SYARAT-SYARAT K3 di
Tempat Kerja
Mewajibkan kepada pengurus untuk
Melaksanakan ketentuan dan syarat syarat
K3 sesuai ketentuan yang berlaku (termasuk
memberikan P3K)
membina tenaga kerja dalam pemberian
P3K.

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA
5.

Permennaker No. Per. 05/Men/1996 ttg SMK3

Pedoman Penerapan : 3.3.9 Prosedur menghadapi insiden.


Untuk mengurangi pengaruh yang meungkin timbul akibat
insisden perusahaan harus memilki prosedur yang meliputi :
Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan
sesuai sampai mendapatkan pertolongan medik
Proses perawatan lanjutan

Pedoman Teknis Audit : 6.8 Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan
Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin
bahwa sistem P3K yang ada memenuhi standar dan
pedoman teknis yang berlaku
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai peraturan
perundangan yang berlaku

PENGATURAN PELAKSANAAN P3K


DI TEMPAT KERJA

Penyempurnaan berkaitan dengan :


a. Isi kotak disesuaikan dengan perkembangan
bidang kesehatan (tidak semua terdapat lagi
di pasaran, ada yang sudah di larang)
b. Jenis kotak P3K disesuaikan jumlah pekerja
dan unit kerja
c. Jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah
pekerja dan potensi bahaya
d. Petugas P3K mempunyai lisensi dan buku
kegiatan.
e. Ruang P3K
f. APD dan alat evakuasi

Kondisi fisiologis manusia

Pernafasan.
Denyut nadi.
Tekanan darah.
Kesadaran.
Turgor (elastisitas kulit).
Reflek.

PRINSIP DASAR
TINDAKAN PERTOLONGAN
1.

Pedoman tindakan

Penolong harus memahami dan terampil


Tindakan pertolongan harus berurutan
Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian
Cari bantuan sambil memberikan pertolongan

Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban

Personil
Buku petunjuk/buku pedoman panduan
Kotak P3K & kotak khusus dokter
Alat angkut & transportasi
Alat perlidungan
Peralatan darurat

2. Ciri-ciri gangguan

3. Kesiapan pertolongan

Gangguan Umum
Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas,
menghisap asap/gas beracun, kelemahan
atau kekejangan otot pernafasan).
Gangguan kesadaran (gegar/memar otak,
sengatan matahari langsung, kekurangan zat
asam/oksigen).
Gangguan peredaran darah (perdarahan
hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri yang
hebat, kekuarangan cairan tubuh secara
cepat, keadaan allergi atau tidak tahan obat).

Gangguan lokal

Perdarahan atau luka yang disebabkan


karena adanya pembuluh darah terputus
atau robek.
Patah tulang yang disebabkan karena
adanya benturan atau pukulan.
Luka bakar yang disebabkan karena panas
kering, kontak dengan aliran listrik, gesekan
dari roda yang berputar, asam dan basa
kuat, panas yang basah.

Kesiapan Pertolongan

Petugas/personil
Buku petunjuk
Kotak P3K
Alat pengangkut penderita
Isi kotak P3K
Kotak khusus dokter
Transportasi
Peralatan darurat pada pabrik

You might also like