Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
Gideon Iwan Kristianto
1104 18750
1104 19060
1104 19213
Debet
Piutang Usaha
Kredit
Penjualan
Persediaan
Kas
Piutang Usaha
Diskon Penjualan
Retur Penjualan dan
Pengurangan Harga
Piutang Usaha
Pengurangan Harga
Tertagih
Tertagih
Penghapusan
Piutang
Tertagih
Tertagih
Tujuan Audit
Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang
mencukupi tentang seetiap asersi laporan keungan yang signifikan menyangkut saldo dan
transaksi siklus pendapatan. Kita ingat kembali pada Bab 6 (jilid 1) bahwa tujuan audit
spesifik dihasilkan dari lima kategori asersi manajemen. Beberapa tujuan audit spesifik yang
dihasilkan dengan cara ini untuk kelompok transaksi dan saldo akun berkitan dengan siklus
pendapatan yang diperlihatkan pada Gambar 14-2. Tujuan yang ditunjukkan dalam gambar
itu tidak dimaksudkan untuk bersifat all-inclusive bagi semua situasi klien. Namun, hal
tersebut merupakan tujuan utama yang akan diberlakukan atas sebagian besar barang dagang
klien yang dijual secara kredit dan merupakan tujuan yang akan dibahas secara rinci dalam
bab ini.
Gambar 14-2. Tujuan Audit Spesifik untuk Siklus Pendapatan (Halaman 6, Modern
Auditing edisi 7, terjemahan)
PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN
UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
Pemahaman Bisnis dan Industri Klien
Auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan resiko salah saji yang material.
Langkah pertama dalam menilai resiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan
industri klien karena hal tersebut juga dapat membantu auditor dalam :
Disamping itu, proses menghasilkan pendapatan ini juga memerlukan beberapa beban
(seperti, harga pokok penjualan atau beban penjualan), sehingga pemahaman mengenai siklus
atau
barang-brang
rumah
tangga
lainnya.
Perusahaan
ini
biasanya
atas investasinya dalam fisik bangunan pabrik dengan memperluas usaha ke penjualan daging
yang siap untuk dimakan dan farmasi, meleasekan ruang eceran kepada bank, serta
membangun depot bahan bakar di area parkir. Bisinis barang eceran tidak menimbulakn
piutang yang signifikan dan masalah penagihan piutang tidaklah signifikan dalam industri ini.
Siklus penjualan bersifat signifikan dalam industri ini dan risiko audit terutama berkaitan
dengan (1) volume penjualan dan (2) marjin kotor.
Industri hotel mengandalkan pada pengembangan reputasi dan peraihan pendapatan dari
honor waralaba serta manajemen properti. Banyak mata rantai hotel yang besar memfokuskan
perhatianny pada pengembangan reputasi dan keahlian manajemen, bukan pada kepemilikan
aktiva fisik. Keberhasilan hotel banyak tergantung pada jumlah kamar yang disediakan untuk
konferensi dan travel. Properti baru yang masuk dalam pasar dapat menyebabkan
menurunnya tingkat hunian dan harganya. Kekuatan dari jasa hotel sepenuhnya terletak pada
pengembangan kontrak manajemen jangka panjang, karena onvestor dari luar ikut memiliki
properti aktual. Karena itu, tingkat hunian, harga, dan rincian kontrak manajemen serta honor
untuk berbagai properti akan berdampak pada pendapatan dan merupakan risiko yang
signifikan bagi perusahaan yang berkecimpung dalam jenis industri ini.
Pengakuan pendapatan dalam industri hotel telah berubah akibat dikeluarkannya EITF 972. Sekarang perusahaan yang berkecimpung dalam industri ini hanya membukukan feenya
sebagai pendapatan. Perubahan akuntansi ini mengakibatkan menurunnya pendapatan,
meningkatkan marjin yang dilaporkan, tetapi tidak mengubah labaa yang dilaporkan. Industri
perhotelan menghadapi risiko yang signifikan berkaitan dengan (1) Penerapan GAAP, (2)
volume penjualan dan tingkat hunian, serta (3) penetapan harga yang kompetitif dan marjin
kotor. Di samping itu, perusahaan hotel utama yang terlibat dalam perjanjia manajemen juga
akan menghadapi tingkat risiko penagian yang lebih tinggi.
Retribusi pajak merupakan sumber pendapatan yang utama bagi sebagian besar sekolah
umum. Risiko bisnis yang utama akan terjadi pada sekolah yang memiliki biaya tetap yang
besar dan biaya pendaftaran yang menuun apabila pajak didistribusikan berdasarkan jumlah
murid.
Materialitas
Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan.
Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan
merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang seringkali digunakan
sebagai ukuran materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pendapatan juga dapat
menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi. Piutang usaha yang
disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca.
Resiko salah saji dalam mengaudit piutang usaha adalah tinggi, dan biaya prosedur yang
digunakan dalam mengaudit piutang juga tinggi (seperti pengiriman permintaan konfimasi ke
pelanggan), maka mengalokasikan secara proposional materialitas laporan keuangan ke akun
ini seringkali merupakan langkah yang tepat. Jadi, salah saji yang dapat ditoleransi
(materialitas saldo akun) untuk iutang usaha relatif lebih tinggi daripada untuk akun aktiva
tertentu lainnya, seperti aktiva pabrik, dimana risiko inheren dan biaya audit lebih rendah.
Pengetahuan tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting dalam
mempertimbangkan signifikasi transaksi penyesuaian penjualan, diskon penjualan, serta retur
penjualan dan pengurangan harga yang sangat bervariasi dari satu industri dengan industri
lainnya. Ringkasnya, kelompok transaksi dan saldo akun yang menyertai siklus pendapatan
biasanya mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan keuangan.
Risiko Inheren
Dalam
menilai
risiko
inheren
pada
asersi
siklus
pendapatan,
auditor
harus
mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus,
termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu
dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk menyalah
sajikan asersi siklus pendapatan, seperti :
Karena berbagai dan besarnya potensi salah saji yang dapat terjadi dalam pengendalian
yang tidak efektif, maka auditor harus selalu memberikan pertimbangan yang cermat atas
risiko inheren dalam siklus pendapatan.
a. Adopsi manajemen dan ketaatan terhadap standar integritas dan nilai-nilai etika
yang tinggi.
Berfungsi untuk mengurangi risiko penyajian pendapatan dan piutang terlalu
tinggi. Aspek-aspek yang berkaitan meliputi penghapusan insentif atas pelaporan
yang tidak jujur seperti penekanan pada pemenuhan pejualan atau target laba yang
tidak realistis, serta penghapusan godaan seperti ketidaksesuaian/ketidakefektifan
dewan komisaris/komite audit.
b. Karakteristik filosofi manajemen dan gaya operasi
Meliputi pemilihan manajemen yang konservatif/agresif dari prinsip akuntansi
alternatif dan kehati-hatiannya serta konservatisme dalam mengembangkan
estimasi akuntansi seperti penyisihan untuk piutang tak tertagih dan retur
penjualan.
c. Pemberian otoritas dan tanggung jawab
Manajemen senior harus menetapkan tingkat akuntabilitas yang tepat atas
penggunaan sumber daya perusahaan guna menghasilkan pendapatan dan marjin
kotor, karena jika tekanan yang terlalu besar diberikan pada pencapaian tujuan
yang tidak realistis, maka manajemen mungkin akan memberi insentif untuk
menyatakan pendapatan/marjin terlalu tinggi.
d. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia khusus
Sering diberlakukan pada karyawan yang menangani penerimaan kas. Salah
satunya dengan cara melakukan pengikatan/bonding (pembelian polis asuransi
ketaatan atas kerugian akibat pencurian kas) terhadap karyawan yang menangani
penerimaan kas.
2. Penilaian Risiko
Upaya manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis risiko yang berkaitan
dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan dan bagaimana membuat prosedur
untuk memperkecil risiko tersebut.
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan yang memerlukan pengetahuan
tentang bagaiamana penjualan diawali, barang dan jasa diberikan, piutang dicatat, kas
diterima, dan penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk pemrosesan data.
4. Pemantauan (Monitoring)
Memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian internal
yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi seperti
yang diharapkan.
5. Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan
Saat auditor memperoleh bukti tentang keefektifan operasi pengendalian
internal yang berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman, auditor
dapat mengevaluasi risiko pengendalian berdasarkan bukti tersebut.
Strategi audit tergantung pada sifat bisnis dan industri klien. Jika pendapatan
klien terkonsentrasi pada beberapa sumber, auditor dapat mengandalkan terutama
pada prosedur analitis dan pengujian substantif rincian. Dalam beberapa kasus, siklus
pendapatan bersifat material dan pendapatan didistribusikan di antara banyak
pelanggan dan transaksi. Dalam kasus ini, merencanakan untuk menilai risiko pada
tingkat yang rendah dan mengembangkan strategi audit yang mencakup pengujian
pengendalian yang signifikan adalah seringkali dipandang lebih efisien.
AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Dokumen dan Catatan yang Umum
1. Pesanan Pelanggan
2. Pesanan Penjualan
3. Dokumen Pengiriman bill of lading
4. Faktur Penjualan
5. Daftar Harga yang Diotorisasi
6. File Transaksi Penjualan
7. Jurnal Penjualan
8. File Induk Pelanggan
9. File Induk Piutang Usaha
10. Laporan Bulanan Pelanggan
Fungsi-fungsi
1. Memprakarsai Penjualan
a. Penerimaan pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan diterima hanya apabila sesuai dengan kriteria yang diotorisasi
oleh manajemen. Jika pelanggan tersebut adalah pelanggan baru, maka diperlukan
wewenang
departemen
kredit
untuk
memberikan
persetujuan.
Langkah
periodik atas kesesuaian buku pembantu piutang usaha atau file induk dengan
akun pengendali buku besar (VA1).
Pengendalian manual tambahan yang penting :
1) Mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan dan menindaklanjuti
komplain (SEMUA TUJUAN).
2) Tingkat manajemen yang sesuai akan mereview penjualan dan penagihan atas
dasar
reguler
(SEMUA
TUJUAN).
Eksekutif
penjualan
mampu
lembar perhitungan kas, dan memverifikasi kesesuaian kas ditangan dengan total yang
dicetak oleh register.
Mail Receipts
Sebaigan besar perusahaan meminta pelanggan untuk membayar dengan cek. Beberapa
perusahaan yang memiliki volume penerimaan melalui pos yang besar menggunakan lockbox
system. Sistem ini mempercepat penyetoran cek, memungkinkan perusahaan menerima nota
kredit atas penerimaan tersebut, dan memberikan bukti eksternal mengenai eksistensi
transaksi, hal ini juga mengeliminasi risiko pengalihan penerimaan oleh karyawan
perusahaan dan kesalahan dalam mencatat penrimaan.
Menyetorkan kas ke bank
Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimana kas
disetorkan secara utuh setiap hari (Deposited intact daily). Setelah melakukan setoran,
ikhtisar kas harian dan slip setoran yang telah disahkan harus dicatat ke akuntansi umum.
Mencatat Penerimaan kas
Fungsi ini meliputi pembuatan jurnal penerimaan kas secara over-the-counter dan melalui pos
serta posting penerimaan kas melalui pos ke akun pelanggan. Pengendalian harus menjamin
bahwa hanya penerimaan yang sah yang dimasukkan dan bahwa seluruh penerimaan aktual
telah dimasukkan pada jumlah yang benar.
PENGENDALIAN AKTIVITAS UNTUK PENYESUAIAN TRANSAKSI PENJUALAN
DAN PENGENDALIAN LAINNYA
Dokumen dan catatan umum
Dokumen penting dan catatan yang digunakan dalam proses penyesuaian penjualan termasuk:
1. Return penjualan terotorisasi
2. Otorisai untuk penghapusan piutang dagang
3. Laporan Penerimaan
4. Credit Memo
5. Journal Entry
yang harus diikuti yang teridentifikasi oleh pengendalian program. Auditor juga mungkin
menggunakan software audit yang umum untuk melakukan cek rutin.