You are on page 1of 32

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN
GANGGUAN ALAM
PERASAAN

DISAMPAIKAN OLEH:
HADI SUTOMO

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

PENGERTIAN PERASAAN
(MOOD)
Bagian dari proses perilaku manusia:
pikiran (sensasi, persepsi,
perhatian/kesadaran, ingatan, asosiasi,
pertimbangan, pikiran sadar);
kemauan/kehendak; emosi (pikiran bawah
sadar); tindakan/psikomotor.
Jadi perasaan/mood atau emosi atau afek,
seperti halnya kognitif, kemauan,
psikomotor dapat mengalami gangguan.
Contoh gangguan emosi: depresi,
mania/manic.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

Mania: gangguan alam perasaan yang


ditandai dengan adanya alam perasaan
yang meningkat, meluas atau keadaan
emosional yang mudah tersinggung dan
terangsang. Kondisi ini dapat diiringi
dengan perilaku berupa peningkatan
kegiatan, banyak bicara, ide2 yang
meloncat, sendau gurau-tertawa
berlebihan, penyimpangan seksual.
Depresi: gangguan alam perasaan yang
ditandai dengan perasaan sedih dan
berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan.
2/17/15
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi
Sutomo
3

Ganguan Alam Perasaan


Meliputi kondisi mental yang menyebabkan perubahan
alam perasaan seseorang atau afek atau keadaan
emosional dalam periode waktu yang lama dan
panjang, perubahan tersebut dapat berupa depresi,
mania atau gabungan dari keduanya. (Patricia D Barry,
1998)
Dapat dicirikan dengan depresi yang dalam, atau
kombinasi dari depresi dan mania yang berlebihan.
(buckist Gerbing, 1990).
Memperlihatkan perubahan suasana perasaan yang
menonjol dan menetap dan bersifat patologis.
Sebagian besar gangguan alam perasaan berupa
depresi dan mania. Alam perasaan merujuk kepada
keadaan emosional internal dari individu, sedangkan
afek merujuk kepada tampilan luar dari ekspresi emosi
seperti mimik, atau postur tubuh yang menunjukkan
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi
SutomoNelson, 4
perasaan sedih atau
marah. (Clinton
1996).

2/17/15

FUNGSI PERASAAN
Sebagai bentuk komunikasi sosial.
Merangsang fungsi fisiologis.
Merupakan tingkat kesadaran seseorang
Mereupakan mekanisme pertahanan
psikologis/psikjodinamis. (stuart Laraia, 1998)
Sebagai cara komunikasi pikiran dengan kita,
dimana tubuh atau pikiran ingin memberikan
peringatan dini bahwa ada sesuatu yang tidak
beres atau belum terpenuhi. (Adi WG, 2006)
Semua emosi bertujuan baik yaitu untuk memberi
informasi, arah dan motivasi yang dapat
membantu kita mencapai hidup yang bahagia
(Adi WG, 2006)
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

Tipe Gangguan Alam Perasaan

2/17/15

Mania (Bipolar Mania)


Depresi (Bipolar Depresi)
Campuran mania-depresi (Bipolar Campuran)

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

Tanda dan Gejala yang


berhubungan dengan
mania

Afektif: Gembira yang berlebihan (euforia), harga


diri meningkat, tidak tahan kritik.
Kognitif:ambisi, mudah terpebngaruh, mudah
beralih perhatian, waham kebesaran, ilusi, fight of
ideas, gangguan penilaian.
Fisik: dehidrasi, nutrisi yang tdk adekuat,
berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat, berat
badan menurun.
Tingkah Laku: agresif, hiperaktif, aktivitas motorik
meningkat, kurang bertanggung jawab, royal,
iritabel/ suka berdebat/mudah tersinggung,
perawatan diri kurang, tingkah laku seksual
berlebihan, bicara bertele-tele.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

Tanda dan Gejala


berhubungan dengan
depresi
Afektif: sedih, cemas, apatis, muyrung kebencian,

kekesalan, perasaan bersalah, merasa malu, merasa tidak


berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri,
merasa tidak bereharga
Kognitif: ambivalensi, bingung, ragu2, tidak punya
konsentrasi, hilang perhatian dan moticvasi, menyalahkan
diri sendiri, pikiran yg merusak/destruktif, rasa tdk
menentu, pesimistis.
Fisik:sakit perut, Anoreksia, mual muntah, gangguan
pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing,
insomnia, nyeri dadam overacting, perubahan BB,
gangguan selera makan, gangguan menstruasi atau
impoitensi, tdk berespon terhadapseksual.
Tingkah Laku: agresif, agitasi, tdk toleran, gangguan tingkat
aktivitas, kremunduran psikomotor, menarik diri, isolasi
sosial, iritabel, berkesan menyedihkan, kurang sopan,
gangguan kebersihan.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

10

PENGKAJIAN PERAWAT

Faktor predisposisi.

Faktor genetik
Teori agresi berbalik pada diri sendiri.
Teori kehilangan.
Teori kepribadian.
Teori kognitif.
Model belajar ketidak berdayaan.
Model perilaku
Model biologis

Faktor presipitasi.

Faktor biologis: disebabkan oleh pengaruh obat2an, berbagai penyakit


fisik, seperti infeksi, neoplasma, atau ketidak seimbangan
metabolisme.
Faktr psikologis: kehilangan kasih sayang, kehilangan cinta, dan
kehilangan harga diri.
Faktor sosial budaya: kehilangan peran, perceraian, kehilangan
pekerjaan.

Perilaku dan mekanisme koping.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

11

Faktor genetik
Faktor keluarga dan lingkungan disepakati
bisa menurunkan depresi terutama tipe
bipolar.
Frekuensi gangguan alam perasaan
meningkat pada kembar monozigot
daripada dizigot.
Orangtua yang menderita depresi atau
depresi bipolar maka anak memilki
kesempatan untuk mengalami gangguan
alam perasaan.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

12

Teori Agresi berbalik pada


diri sendiri
Depresi diakibatkan oleh rasa marah yang
diarahkan kepada diri sendiri.
Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek atau
orang, ambivalen antara perasaan cinta dan
benci dapat berbalik menjadi perasaan yg
menyalahkan diri sendiri.
Contoh: seseorang yang marah kepada
kekasihnya karena diketahui memiliki kekasih
selain dirinya, ia mengugkapkan kemarahannya
kepada dirinya sendiri karena timbul ambivalensi
pada kekasihnya yaitu perasaan benci sekaligus
mencintai. Bila hal ini dianggap sebagai
ppemecahan masalah yang adaptif maka
seterusnya ia akan menggunakan koping tersebut
yg sebenarnya bersifat destruktif.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

13

Teori kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya


kehilangan orang tua pada masa anak2.
Perpisahan traumatik individu dengan benda atau
seseorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan
sesorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan
seseorang yang memberikan rasa aman untuk
lekatan/attacment.
Bila pada masa anak2 berpisah dengan orang yg penting
maka dalam kehidupan dewasa dapat menjadi faktor
pencetus terjadinya stress.
Menurut laporan penelitian: perpisahan seorang bayi
dengan ibunya saat bayiberusia 6-12 bulan menyebabkan
reaksi maladapif pada bayi antara lain: kekhawatiran,
menangis, menarik diri, gerakan psikomotor yg lambat,
sedih, kesulitan tidur, kelambatan dalam pertumbuhan
dengan perkembangan. (Splitz).

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

14

Teori kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu


menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania.
Atau bagaimana konsep diri yang jelek dan harga diri yang
rendah mempengaruhi sistem keyakinan individu dan
penilaian seseorang terhadap stressor.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

15

Teori kognitif
Depresi merupakan masalah kognitif yg
dipengaruhi oleh evaluasi/penilaian negatif
sesorang terhadap dirinya sendiri, lingkungan dan
masa depannya.
Klien depresi didominasi oleh perasaan/sikap
pesimistis.
Klien depresi selalu memfokuskan pada
kekurangan kepribadiannya.
Contoh: seorang suami yag ditinggal oleh istrinya
mengatakan bahwa saya tidak mampu
mencintai istri saya padahal kejadian
sebenarnya adalah istrinya memiliki masalah
sendiri.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

16

Model belajar
ketidakberdayaan
Depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu
menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi
masalah.
Kemudian individu timbul keyakinan akan
ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan
shg ia tidak berupaya lagi untuk belajar
mengembangkan respon yg adaptif.
Ia percaya bahwa tidak seorangpun yang dapat
membantunya, dan tidak seorang pun dapat
melakuakan sesuatu untuk dirinya. Keyakinan
negatif seperti ini menyebabkan dia menjadi
putus harapan, bersikap pasif, dan
ketidakmampuan untuk bersikap asertif pada
dirinya dan orang lain.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

17

Model perilaku

Depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement)


selama berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

18

Model biologis

Pada depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu katekolamin.


Tidak berfungsinya endorkin dan hipersekresi kortisol.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

19

Contoh kasus (Rehat)


Seorang klien Ny W (30 thn) datang ke UGD RSJ
Menur. Berdasarkan informasi Keluarganya
setelah ibunya meninggal dunia, selama 1 bulan
klien gaduh gelisah, kesulitan tidur, peningkatan
aktivitas psikomotor, banyak bicara. Hasil
pengkajian perawat menunjukkan adanya
perasaan2 tidak berharga, Perasaan berdosa yg
berlebihan berkurangnya kemamppuan untuk
berfikir atau konsentrasi. Selanjutnya terjadi
penurunan secara lambat dalam aktivitasnya
menuju ke arah perilaku normal lagi. Setelah itu
klien akan memulai lagi siklus hipoaktivitas,
disertai dengan depresi.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

20

1.

Menurut stuart Laraia, keadaan emosi (mood) yang


dialami klien tersebut memilki fungsi sebagi berikut ,
kecuali
a. Sebagai bentuk komunikasi sosial.
b. Merangsang fungsi fisiologis.
c. Kesadaran secara subjektif.
d. Mekanisme pertahanan psikodinamis.
e. Merupakan ekspresi emosi normal.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

21

2.

Hal dibawah ini merupakan pernyataan yang tepat


mengenai perbedaan mood dan afek pada kklien di atas,
kecuali
a. Mood merujuk pada keadaan emosional internal dari
individu.
b. Data yang menunjukkan mood klien di atas saya
merasa tidak berharga
c. Affect merujuk dari tampilan luar dari ekspresi emosi.
d. Data yang menunjukkan afek klien di atas mimik
wajah atau postur tubuh.
e. Mood berlangsung dalam waktu pendek.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

22

3.

Berdasarkan rentang respon emosi, klien diatas berada


pasa fase..
a. Responsif
b. Reaksi kehilangan yang wajar.
c. Supresi.
d. Reaksi kehilangan yang memanjang.
e. Mania atau depresi.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

23

4.

Hal dibawah ini merupakan tahap awal dimana koping Ny


W termasuk mal adaptif..
a. Responsif
b. Reaksi kehilangan yang wajar.
c. Supresi.
d. Reaksi kehilangan yang memanjang.
e. Mania atau depresi.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

24

1.

Berdasarkan pengkajian Ny W, faktor predisposisi


gangguan mood klien diatas adalah kurangnya
reinforcement dalam rentang kehidupan klien, hal ini
termasuk
a. Behavioral perilaku.
b. Teori kehilangan.
c. Teori kepribadian.
d. Teori kognitif.
e. Model belajar ketidakberdayaan.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

25

MASALAH KEPERAWATAN
Berduka disfungsional
Ketidakberdayaan.
Peningkatan mobilitas fisik.
Gangguan pola tidur.
Resiko terhadap cedera
Perubahan nutrisi.
Defisit perawatan diri.
Ansietas.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

26

PERENCANAAN PERAWAT
Tujuan umum: mengajarkan kepada klien
berespon emosional yang adaptif dan
meningkatkan rasa puas serta kesenangan
yang dapat diterima oleh lingkungan.
Tindakan Perawat fokus pada:

2/17/15

Lingkungan
Hubungan perawat-klien.
Afektif
kognitif
perilaku
Sosial
fisiologis

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

27

RENCANA TINDAKAN
1. Menciptakan lingkungan yang aman bagi klien.
(lingkungan)
R// Klien dengan mania cenderung memiliki daya nilai rendah,
hiperaktif, senang tindakan beresiko tinggi. Sedangkan klien
depresi potensial untuk bunuh diri. (lingkungan).

2. Bina hubunghan saling percaya dg klien serta hubungan


terapeutik. (hubungan perawat klien)
R// klien depresi membutuhkan hubungan yang hangat,
penerimaan, empati, kejujuran. Pada klien mania perlu
batasan yang konstruktif untuk erilaku klien yang cenderung
hiperaktif.

3. Perwat bersikap menerima, hangat, sederhana dalam


mengekspresikan pengharapan kepada klien. Prinsip
tindakan adalah menerima klien dengat hangat bukan
menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tdk perlu
khawatir. (afektif)
R// kesadaran dan kontrol diri perawat merupakan syarat uta,ma
2/17/15 merawat pasien Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi
Sutomo
28
depresi atau mania

Membantu klien untuk meningkatkan kontrol diri


serta meningkatkan harga diri klien dan
membantu mengubah pikiran atau
kepercayaan/belief yang negatif. (perilaku)
R// Kepercayaan, belief negatif merupakan
penyebab tersering dari tingkah laku depresi dan
mania serta gangguan tingkah laku lainnya.
Memberikan tanggung jawab secara bertahap
kepada klien dalam kegiatan ruangan. (perilaku)
R//
Membantu memfasilitasi dan mendorong
hubungan sosial yang lebih baik. Caranya:
(sosial)
Kaji kemampuan, dukungan dan minat klien.
Observasi dan kaji sumber dukungan yang ada pada
klien.
Bimbing klien melakukan hubungan interpersona;, dg
role play, role model.
2/17/15
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
29
Bimbing klien melakukan hubungan inerpersonal yang

Meningkatkan status kesehatan fisik klien.


(fisiologis)
R// pemenuhan KDM dan kesehatan fisik
mutlak harus mendapat perhatian utama.
Meningkatkan keawaspadaan terhadap
kemungkinan bunuh diri dengan cara
mengobservasi klien dengan depresi dari
fase2nya serta klien mania akut.
(kewaspadaan perawat)
R// klien depresi memiliki energi untuk bunuh diri
ketika ia keluar dari fase depresi yang tdk
terkontrol, sedang klien mania potensial bunuh
diri terjadi pada tipe mania akut.

Sumber: Budi Anna keliat, 2002


2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

30

Sumber Bacaan:
1. Keliat, Budi Anna, 2002. Kumpulan
Materi kuliah Keperawatan Jiwa.
Fakultas Ilmu Keperawatan, UI, tidak
dipublikasikan.
2. Yosep, Iyus, 2007. Keperawatan
Jiwa. Refika Aditama: Bandung.
3. Suliswati, 2006. Konsep Dasar
Asuhan Keperawatan kesehatan
Jiwa. EGC: Jakarta.
4. Gunawan, Adi W, 2006. Manage
your mind for Success. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
2/17/15
Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo
31
5. Gunawan
Adi W, 2008. The
Secret

Penutup
Bila engkau bersedih atau merasa tidak
berharga, ingatlah hal2 dibawah ini:
maafkanlah diri anda, orang lain yang
menyakiti anda, dan berprasangka baik
pada Alloh
dengan mengingat Alloh hati akan menjadi
tenang
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

32

SEPULUH LANGKAH MENUJU JIWA SEHAT:


Membiasakan diri memilih hal yang benar walau
sulit.
Menikmati dengan puas dan mensyukuri apa
yang dimiliki (dalam jangkauan).
Membiasakan diri untuk berbagi dan peduli,
mengubah paradigma dari penerima menjadi
pemberi.
Membiasakan diri untuk berpikir dan berdzikir.
Membiasakan bekerjasama dan bersinergi tolong
menolong, saling memuaskan.
Belajar mengambil hikmah di balik musibah.
Membiasakan diri memberi respon yang positif
meskipun terhadap aksi yang negatif.
Menyebar kasih sayang seluas-luasnya.
Membersihkan hati dari sampah pergaulan.
Tidak marah kecuali mendidik. Marah sebagai
tugas, bukan pelampiasan emosi.
2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

33

ALHAMDULILLAH..
SEKIAN

WASSALAMU ALAIKUM WR. WB.

2/17/15

Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo

34

You might also like