You are on page 1of 6

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

NAMA

: I WAYAN SURIPTA

NIM

: P.07120213050

PROGRAM STUDI

: DIV KEPERAWATAN JIWA

JUDUL SKRIPSI

PENGARUH

TERAPI

MENGGAMBAR

OKUPASI

TERHADAP

AKTIVITAS

KEMAMPUAN

KOMUNIKASI VERBAL PASIEN SKIZOFRENIA


DENGAN MENARIK DIRI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, apabila di kemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima
sanksi peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.

Bangli, 23 Juli 2014


Yang Membuat Pernyataan

I WAYAN SURIPTA

Effect of Occupational Therapy Drawing Activity On The Schizophrenic


Clients Capabilities Verbal Comunication In Withdraw

iv

ABSTRACT. Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by


hallucinations, waham, withdraw and agresif behaviour. One of the
treatment of schizophrenia patients in withdraw is occupational therapy.
One type of occupational therapy is indicated for withdraw patients is
drawing activity. This activity aims to reveal and to tell about feeling in
picture. This study aimed to determine the effect of occupational therapy
drawing on the schizophrenic clients capabilities verbal comunication In
Withdraw. This type of study is pre ekspermental One-group Pre-testposttest design with sampling purposive sampling. Type of data used to
obtain the data is primary data. After observation showed client's ability to
verbal comunication before given occupational therapy drawing most
(86,7%) in the disability category. after a given occupational therapy
leisure time activity most (83,3%) in the competent category. Wilcoxon Sign
Rank test results obtained Test p = 0.000 <0.010, which means there is a
very significant effecf occupational therapy drawing on the client's ability
to verbal communication in withdraw. Suggested this study can be used as a
reference in the care of patients who experienced withdraw occupational
therapy are expected to be carried out regularly.
Keywords: Occupational Therapy Drawing Activity; client's ability to
verbal communication ; withdraw

Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Mengambar Terhadap Kemampuan


Komunikasi Verbal Klien Skizofrenia Dengan Menarik Diri
ABSTRAK

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan
halusinasi, waham, menarik diri dan perilaku kekerasan. Salah satu penanganan
pasien skizofrenia dengan menarik diri adalah terapi okupasi. Salah satu jenis
terapi okupasi yang diindikasikan untuk pasien menarik diri adalah aktivitas
menggambar. Aktivitas ini bertujuan mengungkapkan dan menceritakan perasaan
melalui media gambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
okupasi menggambar terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien skizofrenia
dengan menarik diri. Jenis penelitian ini adalah pra ekspermental pendekatan
One-group Pra-test-posttest Design dengan purposive sampling. Jenis data yang
digunakan untuk mendapatkan data adalah data primer. Setelah dilakukan
pengamatan didapatkan hasil kemampuan komunikasi verbal pada pasien
skizofrenia sebelum diberikan terapi okupasi menggambar terbanyak (86,7%)
dalam katagori tidak mampu. setelah diberikan terapi okupasi menggambar
terbanyak (83,3%) dalam katagori mampu. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test
didapatkan p = 0,000 < 0,010 yang berarti ada pengaruh yang sangat signifikan
pemberian terapi okupasi menggambar terhadap kemampuan komunikasi verbal
pasien skizofrenia dengan menarik diri. Disarankan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai rujukan dalam merawat pasien yang mengalami menarik diri, diharapkan
pemberian terapi okupasi dapat dilaksanakan secara rutin dan terjadwal.
Kata Kunci : Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar; Kemampuan Komunikasi
Verbal; Menarik Diri

RINGKASAN PENELITIAN
Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar Terhadap Kemampuan
Komunikasi Verbal Pasien Skizofrenia Dengan Menarik Diri

vi

Oleh : I Wayan Suripta (NIM. P. 07120213050)


Gangguan jiwa adalah respons maladaptif terhadap stressor dari lingkungan
internal dan eksternal, dibuktikan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang
tidak sesuai dengan norma-norma lokal atau budaya setempat dan mengganggu
fungsi sosial, pekerjaan dan/atau fisik. Data American Psychological Association
(APA) tahun 2010 menyebutkan, satu persen populasi penduduk dunia (rata-rata
0.85%) menderita skizofrenia (Joys, 2011), sedangkan dari data World Health
Organization (WHO) tahun 2013 akhir, Gangguan jiwa merupakan kasus terbesar
ke -3 di dunia. Hal itu diungkapkan M Surya Husada, selaku anggota
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). Berdasarkan
hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013) pravalensi penderita gangguan jiwa
berat (skizofrenia) propinsi Bali berada pada urutan ke empat setelah propinsi DI
Yogyakarta, Aceh dan Sulawesi Selatan yaitu 3 orang dari 1000 penduduk
menderita skizofrenia (Depkes RI, 2013). Berdasarkan laporan tahunan 2013
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Propinsi Bali rata-rata jumlah pasien di rawat inap setiap
bulannya sebanyak 445 orang, 90% (400 orang) diantaranya skizofrenia yang
terdiri dari 144 orang (36%) dengan halusinasi, sebanyak 80 orang (20%) dengan
menarik diri, 56 orang (14%) dengan harga diri rendah dan sebanyak 40 orang
(10%) dengan riwayat perilaku kemarahan.
Perilaku menarik diri merupakan usaha individu menghindari suatu
interaksi atau hubungan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak mampu membagi pengalaman dengan orang lain dan tidak
adanya perhatian (Stuart dan Sundeen, 1990). Terapi menggambar merupakan
aktivitas yang penuh stimulasi terhadap proses perkembangan dan sebagai bentuk
ekspresi, menggambar juga dapat membantu menyalurkan bentuk-bentuk emosi
yang dirasakan melalui gambar. Disamping itu terapi menggambar juga bisa
dijadikan sarana menyampaikan perasaan atau ide yang diungkapkan dengan katakata.

vii

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari bebas yaitu terapi okupasi aktivitas
menggambar dan variabel terikat yaitu kemampuan komunikasi verbal. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi okupasi aktivitas menggambar
terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien skizofrenia dengan menarik diri
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali tahun 2014.
Jenis penelitian ini adalah pra eksperimental dengan jumlah sampel 30
orang dengan menggunakan pendekatan One-group Pra-test-posttest Design.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 22 Mei sampai 23 Juni 2014 di ruang
Kunti dan Ruang Nakula. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien
skizofrenia dengan masalah keperawatan menarik diri yang dirawat di ruang
Kunti dan Nakula Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dengan cara purposive
Sampling. Jenis data yang digunakan untuk mendapatkan data adalah data primer.
Hasil penelitian didapatkan kemampuan komunikasi verbal

pasien

skizofrenia sebelum diberikan terapi okupasi aktivitas menggambar terbanyak 26


orang (86,7 %) dalam katagori tidak mampu. setelah diberikan terapi okupasi
aktivitas menggambar terbanyak 25 orang (83,3%) dalam katagori mampu. Hasil
uji Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan p = 0,000 < 0,010 yang berarti ada
pengaruh yang sangat signifikan pemberian terapi okupasi aktivitas menggambar
terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien skizofrenia dengan menarik diri.
Terapi okupasi berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien
skizofrenia dengan menarik diri karena proses terapi okupasi adalah merangsang
atau

menstimulasikan

pasien

melalui

aktivitas

yang

disukainya

dan

mendiskusikan aktivitas yang telah dilakukan untuk menceritakan perasaannya


dengan gambar yang telah dibuat.
Hasil penelitian disimpulkan kemampuan komunikasi verbal pasien
skizofrenia pre test terbanyak (86,7 %) dalam katagori tidak mampu. Kemampuan
komunikasi verbal pasien skizofrenia post test terbanyak (83,3%) dalam katagori
mampu. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang sangat signifikan
pemberian terapi okupasi aktivitas menggambar terhadap kemampuan komunikasi
verbal pasien skizofrenia dengan menarik diri.

viii

Disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan
pertimbangan alternatif dalam memberikan asuhan keperawatan dalam merawat
pasien yang mengalami menarik diri pada pasien skizofrenia

ix

You might also like