You are on page 1of 21

Tentang iklan-iklan ini

Category Archives: EKG


EKG Dasar
OKT 16
Posted by dr.Rozi Abdullah

EKG Dasar

EKG (Elektrokardiograf), tidak semua orang bisa membaca EKG. Begitu juga
dokter. Banyak dokter umum yang tidak bisa lancar membaca EKG. Untuk dapat
membaca EKG, perlu diketahui dahulu bagaiman grafik EKG itu terbentuk.
Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari EKG perlu diketahui.
Beberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum
membaca EKG yaitu:

Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut

syaraf khusus yang ada pada jantung.


Listrik tersebut dibentuk oleh Nodus Sinuatria sebagai sumber primer dan
nodus atrioventrikular sebagai cadangan listrik sekunder. tetapi listrik
jantung ini dapat pula dibentuk oleh bagian lain dari jantung.

Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus SA di

atrium sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel.


sedangkan PR interval terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati
bundle His. gelombang T terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung.
Arah aliran listrik ini mengara

h ke apex jantung dan sejajar sumbu jantung (lihat gambar dibawah).


Setiap lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang
berbeda. Maka untuk mengatahui letak kelainan, perlu diperhatikan lead
mana yang mengalami kelainan dan dari sudut pandang mana lead
tersebut melihat jantung. lead dada melihat jantung dari sudut pandang
horizontal, hal ini bisa dilihat dari tabel di bawah ini:

Sadapan Dada
V1, V2
V3,V4
V5,V6

Sudut Pandang
Lateral Kanan Jantung
Septum
Lateral Kiri Jantung

Lead ekstremitas melihat jantung secara vertikal. Hal ini bisa dijelaskan sebagai
berikut:

Sebagai contoh: lead II melihat/mengintip jantung dari sudut pandang

apex jantung.
Setiap aliran listrik tersebut menuju ke arah sudut pandang tempat

melihat EKG, maka pada lead tersebut harus positif. Sebagai contoh adalah
lead II yang melihat jantung dari sudut pandang di sekitar apex. Maka
normalnya lead ini harus positif.
Karena otot jantung kiri lebih besar dari otot jantung kanan, maka yang
terekam dominan pada EKG adalah bagian jantung kiri.

INTERPRESTASI EKG
Contoh :
EKG: Irama sinus, reguler, HR:93 x/menit, Axis ke kiri, Gelombang P
normal, PR interval < 0,2 detik, QRS kompleks < 0,12 s, ST-T change (-),
R di V5/6 + S di V1 < 35, R/S di V1 < 1.
Kesan; Normal EKG
Pola Interprestasi EKG :

1.

Lihat apakah EKG tersebut berirama sinus atau tidak. Irama sinus
memiliki ciri sebagai berikut:

Berasal dari SA node

Karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node. Jadi

anda harus bandingkan di dalam satu lead harus mempunyai bentuk


gel P yang sama.
Selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek QRS

dan satu gelombang T


2. Lihat irama yang terbentuk. Apakah reguler atau aritmia/disritmia.
Caranya adalah memperhatikan gelombang R. Jarak antar gelombang R
atau R-R harus sama. Atau jarak gelombang P/P-P harus sama untuk sebuah
EKG yang normal.
3. Lihat HR. Cara ini tidak perlu dijabarkan tersendiri karena setiap anak
kedokteran pasti tahu menghitung HR pada sebuah EKG.
4. Lihat Axis.
Perhatikan Gambar berikut:

Untuk menentukan axis caranya adalah:

Titik tengah merupakan titik 0.


Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk
gelombang S jika hasilnya positif letakkan di lead I mengarah ke lead I, jika
negatif arahkan sebaliknya.
Dengan pola yang sama tarik garis pada lead aVF.
Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah arah axis.
Batas Normal sumbu jantung berada antara -300 sampai +900. Jika lebih

besar dari -300 maka deviasi ke kiri, dan jika lebih besar dari +90 0 maka
sumbu jantung deviasi ke kanan.
Contoh:

Interpretasi: axis ke kiri

Lihat gelombang P, adakah kelainan dari gelombang P. Lihat pula

bentuknya apakah P mitral atau P pulmonal. (kelainan akan dijabarkan


tersendiri)
Hitung PR interval. Normalnya PR interval bernilai kurang dari 0,2

second. Jika PR interval memanjang curiga sebagai suatu block jantung.


(satu kotak kecil bernilai 0,04 second). Tentang tipe dari blok jantung akan
dijabarkan tersendiri)
Hitung dan lihat bentuk QRS kompleks. Adanya kelainan kompleks QRS

menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel (bisa suatu block saraf


jantung atau kelainan lainnya) karena komplek ini dibentuk oleh aliran
listrik jantung di daerah ventrikel. (Beberapa kelainan akan dijabarkan
tersendiri)
Lihat apakah ada perubahan pada segmen ST dan gelombang T.

(kelainannya akan dijabarkan tersendiri)


Hitung jumlah kotak R di V5 atau V6 kemudian tambahkan dengan

jumlah kotak S yang ada di V1. Normalnya akan bernilai dibawah 35.
Jika > 35 maka bisa dianggap suatu LVH. Hati-hati, terkadang voltase tidak
mencapai 10mV. Maka harus dikonversi dulu ke 10 mV (contoh: pada EKG
tertulis 5 mV maka, untuk menjadi 10 mV, kotak tersebut harus dikalikan 2)
Hitung jumlah kotak gelombang R di V5 atau V6 kemudian dibagi

dibagi dengan jumlah kotak S di V5 atau V6 tersebut. (untuk yang ini


tidak diperlukan konversi). Normalnya kurang dari 1. Jika lebih, maka
dicurigai suatu RVH.
Jika bingung, tanya senior untuk keterangan lebih lanjut.hehehe

Gelombang P:
Normalnya:

Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil

Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil

Positif kecuali di aVR

Gelombang simetris

Kelainan Gelombang P:

Pulmonal / Runcing: R
Mitral / berlekuk lebar: LAH

PR interval

normalnya 0,12-0,2 second.


Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk
saat aliran listrik jantung melewati berkas HIS.

Gelombang Q:
Normal:

Lebar kurang dari 0,04 second

Tinggi < 0,1 second

Patologis:

Panjang gelombang Q > 1/3 R


Ada QS pattern dengan gelombang R tidak ada.
Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Old Miocard
infark (OMI). Bila gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada ST depresi)
berarti iskemik belum lama terjadi (< 12 jam), masih ada KEMUNGKINAN
diselamatkan.

Kompleks QRS:

Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang
berkas
Normal R/S =1 di lead V3 dan V4
Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya
gelombang QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan
negatif di V1 dan V2 maka sekarang terjadi sebaliknya.

Segmen ST
Normalnya:
Isoelektrik

Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.
Patologis:

Elevasi: AMI atau perikarditis

Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin

Gelombang T
Normal

Sama dengan gelombang P

Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR


Patologis:

Runcing: Hiperkalemia

Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia

Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam)
atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block
cabang berkas.

Blok jantung:
1.

Derajat 1:

satu gel P: satu Kompleks QRS interval PR > 0,2 Second.

2.

Derajat 2:

Weckenbach: PR interval awalnya noramal dan makin lama makin

panjang lalu tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi.


Mobitz 2: P timbul kadang-kadang

3.

Derajat 3 (total):

QRS lebar, Frekuensi QRS < 50 kali/menit.

P dan QRS tidak berhubungan.

4.

RBBB:

5.

LBBB:

6.

QRS > 0,12 second,


pola RSR.
R dominan di V1.
QRS > 0,12 second
Pola M di lead V6

Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan
II dan III) ditambah RBBB

Terkadang ketika merekam EKG terlihat gambaran gelombang P yang tidak


jelas. Untuk membedakan ini dengan Fibrilasi Atrium dapat dilihat iramanya.
Pada fibrilasi atrium irama sangat tidak teratur. Dan berbeda dengan Atrial
Flutter atau atrial takikardi, pada Atrial Fibrilasi dijumpai garis dasar yang
rata.
Beberapa gambaran di bawah ini sangat khas pada kelainan irama .
Contohnya adalah sebagai berikut:

a.

Ventrikular takikardi

b.

Ventrikular ekstrasistol

Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. Berikut
daftar lead yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut:
1.
I, III, aVF : inferior
2. V1-V2: Lateral Kanan
3. V3-V4: septal atau anterior
4. I, aVL, V5-V6: lateral Kiri
5. V1-V3: Posterior
Tentang iklan-iklan ini

EKG Myocardiac Ischemia &


Myocardiac Infarction
OKT 15
Posted by dr.Rozi Abdullah

Myocardiac Ischemia & Myocardiac


Infarction
Topik ini bagi saya pribadi adalah sangatlah menegangkan karena inilah topik
yang ditunggu-tunggu saat kita mempelajari EKG. Ya boleh dikatakan topik ini
adalah jantung dari kursus EKG. Seperti yang anda ketahui bahwa jantung
merupakan organ tubuh yang sangat dan sangat vital sekali yang bertugas
secara disiplin dan teratur memompakan darah keseluruh bagian tubuh dan
jantung itu sendiri. Untuk menjaga continuitas kerja jantung secara maksimal
atau adekuat, maka jantung harus mendapatkan pasokan darah (nutrisi)
yang adekuat pula.Apabila pasokan atau aliran darah ke jantung mengalami
penurunan atau tidak seimbangnya antara kebutuhan darah yang di
butuhkan jantung dengan pasokan darah yang di alirkan ke jantung, maka
jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan dengan jantung iskemia.
Dan apabila pasokan/aliran darah mengalami hambatan atau sumbatan,
maka jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan serangan jantung
atau acut miokardiac infarction.
Perlu saya garis bawahi dengan tinta emas, bahwa jantung iskemia dan
serangan jantung atau akut miokardiac infarction akan jelas terekam dalam
EKG yang nanti saya jelaskan, dimana kriteria pada rekaman EKG untuk
jantung iskemia atau acut miokardiac infarction bukanlah menjadi patokan
utama dalam menegakkan diagnosa tersebut. Tapi anda harus menetapkan
keadaan klinis pasien sebagai pegangan utam kita sebelum menegakkan
diagnosa.

A. Myocardiac Ischemia atau Jantung Ischemia


Myocardiac ischemia atau jantung iskemia adalah suatu keadaan dimana
ketidakseimbangan antara kebutuhan jantung akan darah dengan pasokan
atau suplai darah yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darau arteri
koroner. Penyempitan arteri koroner paling sering disebabkan oleh
arterosklerosis dan arteri koroner spasme.

Arterosklerosis adalah suatu proses yang sudah dimulai sejak kita lahir, dan
proses ini tidak hanya pada pembuluh darah jantung tapi diseluruh pembuluh
darah proses ini sudah dimulai dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
gaya hidup, pola makan dll.
Anda merasa jantung anda sehat-sehat saja biarpun lifestyle anda tidak anda
perhatikan seperti mengkonsumsi lemak lebih, merokok, kurang aktivitas dll.
Anda beranggapan demikian karena jantung kita dalam batas tertentu
mampu melindungi dari iskemia, akan tetapi apabila kebutuhan jantung
bertambah misalkan saat anda melakukan aktivitas ringan sampai berat
dimana jantung tidak bisa melindungi dirinya lagi, maka anda akan
mengalami keluhan seperti nyeri dada yang hebat, dada terasa terbakar atau
tertekan dan nyeri bisa menjalar (bahu, lengan dan leher).Keadaan ini
dinamakan anda sedang mengalami stable angina. Jika keluhan muncul tidak
lagi pada saat anda melakukan aktivitas dinamakan unstable angina. Apabila
unstable angina tidak ditangani dengan tepat, maka bukan tidak mungkin
lagi serangan jantung atau acut myocardiac infarction dan kematian
mendadak akan terjadi.
Dengan EKG, jantung iskemia bisa anda identifikasi berupa gambaran ST
segmen depresi dengan kriteria sebagai berikut :

ST segmen depresi > 1mm


Terdapat lebih dari 1 ST segmen depresi
ST segmen depresi bisa berupa datar atau horizontal, downsloping atau
upsloping.

(lihat gb. 31 a, b, c, d)

(A)

(B)

(C)

(D)
( Gb :31 )

Saya ingatkan kembali bahwa keadaan klinis pasien lebih utama dengan
gambaran EKG. Kalau anda menemukan ST depresi atau T inverted tapi tidak
ditemukan signs yang mengarah ke diagnosa jantung iskemik, maka anda
namakan gambaran tersebut dengan ST atau T non spesifik. Tapi ST or T
nonspesifik ini bukan berarti tidak penting, tapi anda harus mengkajinya
kenapa terjadi gambaran EKG tersebut. Adapun penyebab gambaran dengan
ST atau T nonspesifik itu adalah sebagai berikut :

Gangguan keseimbangan elektrolit


Myocarditis & Pericarditis
Cardiomypaty
Pulmonary emboli, dll.

B.Acut Myocardiac Infarction (AMI) atau Serangan Jantung


Seperti yang saya katakan diatas bahwa apabila jantung iskemia khususnya
unstable angina tidak anda tangani dengan tepat, maka myocardiac
infarction atau serangan jantung akan terjadi. AMI atau serangan jantung
adalah keadaan dimana tidak mendapatkan suplai darah lagi yang
disebabkan adanya sumbatan total dipembuluh darah arteri koroner yang
menyebabkan kerusakan jaringan otot jantung atau infarction.
Adapun tanda-tanda serangan jantung atau acut myocardiac infarction
adalah sama dengan jantung iskemia, akan tetapi nyeri dada pada serangan
jantung tidak bisa dihilangkan dengan analgesik biasa (harus dengan
morphine), kadang disertai dengan keringat dingin serta muntah dan
kematian mendadak bila lambat atau kurang tepat penangananya.
Banyak rekan-rekan kita yang mungkin masih bingung dan belum tahu dalam
memahami myocardiac infarction, sehingga dalam prakteknya mereka
beranggapan kalau istilah myocardiac infarction adalah sosok serangan yang
menyerang jantung dan bisa menyebabkan kematian. Benar sekali kalau AMI
sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa pasien bila tidak ditangani
dengan tepat. Akan lebih baik jika anda mengenal dan memahami letak MI
serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang harus anda
waspadai atau observasi setelah post MI. Disamping itu, tidak semua AMI
akan menyebabkan kematian mendadak. Karena tergantung letak bagian
otot mana yang terkena MI dan clinical jantung itu sendiri. Misalkan pasien
dengan latar belakang lifestyle yang kurang sehat atau adanya penyakit
jantung yang menyertainya, maka jika terkena serangan jantung yang
sebenarnya tidak menyebabkan kematian jika ditangani secara tepat, tapi
pada pasien ini bisa menyebabkan kematian mendadak sebelum pertolongan
datang.
Apa yang anda harus perhatikan pada EKG untuk pasien yang mengalami AMI
? Ada 3 kriteria yang harus anda temukan untuk mendiagnosa AMI ( acut
myocardiac infarction) dengan ST segmen elevasi atau (STEMI) yaitu :

Clinicaly pasien adalah yang paling utama, dimana pasien mengeluh tidak

nyaman di dada seperti rasa tertekan,terbakar dan sakit di dada yang


menyebar (ke bahu, lengan dan leher) yang disertai dengan keringat dingin
dan kadang pasien muntah.
Adanya ST segmen elevasi dengan atau tanpa adanya gel Q patologis. Gel
Q patologis cirinya yaitu dalamnya lebih dari 1/3 gelombang R.

Adanya peningkatan enzim jantung ( CKMB, CK, Troponomin ), Jika tidak


anda temukan ST segmen elevasi dan gel Q patologis maka dinamakan Non
-Q MI

Seperti yang saya katakan bahwa AMI berasal dari jantung iskemik yang tidak
diobati tangani dengan baik. Seperti yang anda lihat pada gb 32 yang
terekam oleh holter monitor bahwa diawali dengan gelombang T yang tinggi
dan runcing (fase hyper acut T) . Anda tidak akan pernah mendapatkan
gambaran hyper acut T pada 12 lead EKG karena sangat singkat sekali
prosesnya.

Gb : 32
1.

Fase acut/ injury yaitu ditandai dengan ST segmen elevasi yang sudah
disertai atau tidak dengan gel Q patologis. Fase ini terjadi kurang lebih dari
0 24 jam.
2. Fase early evolusion, yaitu ditandai masih dengan ST segmen elevation
tapi gel T mulai inverted. Proses ini terjadi antara 1 hari sampai beberapa
bulan.
3. Fase old infarct, yaitu gelombang Q yang menetap disertai gel T kembali
ke normal . Proses ini di mulai dari beberapa bulan MI sampai dengan tahun
dan seumur hidup. ( lihat gb 33 ).

Gb : 33
Adapun beberapa letak acut myocardiac infarction (AMI) yang harus anda
kenali yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Septal > ST segmen elevasi di lead V1 dan V2,


Anterior > ST segmen elevasi di lead V1 sampai V4, reciprocal dengan di
tandai ST segment depresi di lead II,III, aVF.
Anterolateral (ektensif) > ST segmen elevasi di lead V1 s/d V6, lead I
dan aVL, reciprocal dengan ditandai ST segmen depresi di lead II, III, aVF
Lateral > ST segmen elevasi di lead V5 & V6, lead I & aVL
Inferior > ST segmen di lead II, III, aVF, reciprocal dengan ditandai ST
segmen depresi di lateral.
Posterior > ST segmen di lead V8 & V9
Ventrikel kanan > ST segmen elevasi di lead V1, V2R, V3R, V4R,
reciprocal dengan ditandai ST depresi di lead inferior.

Gb: 34 (AMI Septal)

Anda lihat ST segmen elevasi di V1 dan V2


Gb : 35

Anda lihat ST segmen elevasi di V1, V2,V3, V4

Gb : 36 ( AMI Anterior)

Gb : 37 ( AMI Anterolateral)

Gb : 38

Anda lihat ST segmen elevai di lead I, aVL, V6, V6.


Jika anda hanya menemukan ST segmen elevasi di lead I dan aVL saja, maka
dinamakan AMI High Lateral.
Gb : 39 (AMI Lateral)

Gb : 40

Anda lihat ST segmen elevasi di lead II, III, aVF


dan ST depresi V6, I, aVL
Gb : 41 ( AMI Inferior)

Gb : 42 (AMI Posterior)

Anda lihat gel R yang tinggi di lead V1, anda harus rekam juga lead V8 & V9
kalau ingin menemukan ST segmen elevasi.
Gb : 43

Gb : 44 ( AMI Ventrikel kanan)

Kalau anda rekam ekg, anda akan mendapatkan ST segmen elevasi di lead
V1, V2R, V3R, V4R dan reciprocal di lead inferior anda akan temun ST
segmen depresi.

Aritmia EKG Otot Atrium


OKT 15
Posted by dr.Rozi Abdullah

Atrial Ekstra Sistole

Ciri-cirinya :

Gelombang P normal berasal dari SA node, gel P yang berasal dari otot
atrium tidak sama dengan gel P yang berasal dari SA node.

Pada PAC (premature atrial contraction) atau AES ( atrial ekstra sistole),
Gelombang P muncul sebelum waktunya dan bentuk gelombang pun beda
dengan normal gel P yang berasal dari SA node.

Kalau anda temukan gel P yang berbeda dan muncul persis sama dengan
waktu yang seharusnya, ini dinamakan Atrial escape beat.

Atrial Flutter

Ciri-cirinya :

Irama teratur
Ciri utama yaitu gelombang P yang mirip gigi gergaji (saw tooth).
Komplek QRS normal, interval RR normal

Atrial Takikardia

Ciri-cirinya :

Irama teratur

Komplek QRS normal

PR interval <0,12detik dan

Frekwensi jantungnya > 150x/menit

Apabila gambaran EKG dari normal tiba tiba berubah menjadi Atrial
takikardia maka gambaran ini dinamakan paroksimal atrial takikardia (PAT).

Multifocal Atrial Takikardia

Ciri-cirinya :

Irama irreguler

Kadang mirip dengan atrial fibrilasi, tapi pada MAT gel P masih terlihat dan
tiap beat bentuk gelombang P nya berbeda (minimal 3 macam).

Frekwensi > 100x/menit, PR intervalpun bervariasi, normal komplek QRS.

Wandering Atrial Pacemaker

1
Ciri-cirinya :

Sama dengan multifokal atrial takikardia, hanya pada wandering


pacemaker HR nya normal.
Sumber : http://www.kursusekg-iii.blogspot.com

TOP POSTS & HALAMAN

You might also like