Professional Documents
Culture Documents
EKG Dasar
EKG (Elektrokardiograf), tidak semua orang bisa membaca EKG. Begitu juga
dokter. Banyak dokter umum yang tidak bisa lancar membaca EKG. Untuk dapat
membaca EKG, perlu diketahui dahulu bagaiman grafik EKG itu terbentuk.
Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari EKG perlu diketahui.
Beberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum
membaca EKG yaitu:
Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut
Sadapan Dada
V1, V2
V3,V4
V5,V6
Sudut Pandang
Lateral Kanan Jantung
Septum
Lateral Kiri Jantung
Lead ekstremitas melihat jantung secara vertikal. Hal ini bisa dijelaskan sebagai
berikut:
apex jantung.
Setiap aliran listrik tersebut menuju ke arah sudut pandang tempat
melihat EKG, maka pada lead tersebut harus positif. Sebagai contoh adalah
lead II yang melihat jantung dari sudut pandang di sekitar apex. Maka
normalnya lead ini harus positif.
Karena otot jantung kiri lebih besar dari otot jantung kanan, maka yang
terekam dominan pada EKG adalah bagian jantung kiri.
INTERPRESTASI EKG
Contoh :
EKG: Irama sinus, reguler, HR:93 x/menit, Axis ke kiri, Gelombang P
normal, PR interval < 0,2 detik, QRS kompleks < 0,12 s, ST-T change (-),
R di V5/6 + S di V1 < 35, R/S di V1 < 1.
Kesan; Normal EKG
Pola Interprestasi EKG :
1.
Lihat apakah EKG tersebut berirama sinus atau tidak. Irama sinus
memiliki ciri sebagai berikut:
Karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node. Jadi
besar dari -300 maka deviasi ke kiri, dan jika lebih besar dari +90 0 maka
sumbu jantung deviasi ke kanan.
Contoh:
jumlah kotak S yang ada di V1. Normalnya akan bernilai dibawah 35.
Jika > 35 maka bisa dianggap suatu LVH. Hati-hati, terkadang voltase tidak
mencapai 10mV. Maka harus dikonversi dulu ke 10 mV (contoh: pada EKG
tertulis 5 mV maka, untuk menjadi 10 mV, kotak tersebut harus dikalikan 2)
Hitung jumlah kotak gelombang R di V5 atau V6 kemudian dibagi
Gelombang P:
Normalnya:
Gelombang simetris
Kelainan Gelombang P:
Pulmonal / Runcing: R
Mitral / berlekuk lebar: LAH
PR interval
Gelombang Q:
Normal:
Patologis:
Kompleks QRS:
Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang
berkas
Normal R/S =1 di lead V3 dan V4
Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya
gelombang QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan
negatif di V1 dan V2 maka sekarang terjadi sebaliknya.
Segmen ST
Normalnya:
Isoelektrik
Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.
Patologis:
Gelombang T
Normal
Runcing: Hiperkalemia
Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam)
atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block
cabang berkas.
Blok jantung:
1.
Derajat 1:
2.
Derajat 2:
3.
Derajat 3 (total):
4.
RBBB:
5.
LBBB:
6.
Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan
II dan III) ditambah RBBB
a.
Ventrikular takikardi
b.
Ventrikular ekstrasistol
Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. Berikut
daftar lead yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut:
1.
I, III, aVF : inferior
2. V1-V2: Lateral Kanan
3. V3-V4: septal atau anterior
4. I, aVL, V5-V6: lateral Kiri
5. V1-V3: Posterior
Tentang iklan-iklan ini
Arterosklerosis adalah suatu proses yang sudah dimulai sejak kita lahir, dan
proses ini tidak hanya pada pembuluh darah jantung tapi diseluruh pembuluh
darah proses ini sudah dimulai dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
gaya hidup, pola makan dll.
Anda merasa jantung anda sehat-sehat saja biarpun lifestyle anda tidak anda
perhatikan seperti mengkonsumsi lemak lebih, merokok, kurang aktivitas dll.
Anda beranggapan demikian karena jantung kita dalam batas tertentu
mampu melindungi dari iskemia, akan tetapi apabila kebutuhan jantung
bertambah misalkan saat anda melakukan aktivitas ringan sampai berat
dimana jantung tidak bisa melindungi dirinya lagi, maka anda akan
mengalami keluhan seperti nyeri dada yang hebat, dada terasa terbakar atau
tertekan dan nyeri bisa menjalar (bahu, lengan dan leher).Keadaan ini
dinamakan anda sedang mengalami stable angina. Jika keluhan muncul tidak
lagi pada saat anda melakukan aktivitas dinamakan unstable angina. Apabila
unstable angina tidak ditangani dengan tepat, maka bukan tidak mungkin
lagi serangan jantung atau acut myocardiac infarction dan kematian
mendadak akan terjadi.
Dengan EKG, jantung iskemia bisa anda identifikasi berupa gambaran ST
segmen depresi dengan kriteria sebagai berikut :
(lihat gb. 31 a, b, c, d)
(A)
(B)
(C)
(D)
( Gb :31 )
Saya ingatkan kembali bahwa keadaan klinis pasien lebih utama dengan
gambaran EKG. Kalau anda menemukan ST depresi atau T inverted tapi tidak
ditemukan signs yang mengarah ke diagnosa jantung iskemik, maka anda
namakan gambaran tersebut dengan ST atau T non spesifik. Tapi ST or T
nonspesifik ini bukan berarti tidak penting, tapi anda harus mengkajinya
kenapa terjadi gambaran EKG tersebut. Adapun penyebab gambaran dengan
ST atau T nonspesifik itu adalah sebagai berikut :
Clinicaly pasien adalah yang paling utama, dimana pasien mengeluh tidak
Seperti yang saya katakan bahwa AMI berasal dari jantung iskemik yang tidak
diobati tangani dengan baik. Seperti yang anda lihat pada gb 32 yang
terekam oleh holter monitor bahwa diawali dengan gelombang T yang tinggi
dan runcing (fase hyper acut T) . Anda tidak akan pernah mendapatkan
gambaran hyper acut T pada 12 lead EKG karena sangat singkat sekali
prosesnya.
Gb : 32
1.
Fase acut/ injury yaitu ditandai dengan ST segmen elevasi yang sudah
disertai atau tidak dengan gel Q patologis. Fase ini terjadi kurang lebih dari
0 24 jam.
2. Fase early evolusion, yaitu ditandai masih dengan ST segmen elevation
tapi gel T mulai inverted. Proses ini terjadi antara 1 hari sampai beberapa
bulan.
3. Fase old infarct, yaitu gelombang Q yang menetap disertai gel T kembali
ke normal . Proses ini di mulai dari beberapa bulan MI sampai dengan tahun
dan seumur hidup. ( lihat gb 33 ).
Gb : 33
Adapun beberapa letak acut myocardiac infarction (AMI) yang harus anda
kenali yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gb : 36 ( AMI Anterior)
Gb : 37 ( AMI Anterolateral)
Gb : 38
Gb : 40
Gb : 42 (AMI Posterior)
Anda lihat gel R yang tinggi di lead V1, anda harus rekam juga lead V8 & V9
kalau ingin menemukan ST segmen elevasi.
Gb : 43
Kalau anda rekam ekg, anda akan mendapatkan ST segmen elevasi di lead
V1, V2R, V3R, V4R dan reciprocal di lead inferior anda akan temun ST
segmen depresi.
Ciri-cirinya :
Gelombang P normal berasal dari SA node, gel P yang berasal dari otot
atrium tidak sama dengan gel P yang berasal dari SA node.
Pada PAC (premature atrial contraction) atau AES ( atrial ekstra sistole),
Gelombang P muncul sebelum waktunya dan bentuk gelombang pun beda
dengan normal gel P yang berasal dari SA node.
Kalau anda temukan gel P yang berbeda dan muncul persis sama dengan
waktu yang seharusnya, ini dinamakan Atrial escape beat.
Atrial Flutter
Ciri-cirinya :
Irama teratur
Ciri utama yaitu gelombang P yang mirip gigi gergaji (saw tooth).
Komplek QRS normal, interval RR normal
Atrial Takikardia
Ciri-cirinya :
Irama teratur
Apabila gambaran EKG dari normal tiba tiba berubah menjadi Atrial
takikardia maka gambaran ini dinamakan paroksimal atrial takikardia (PAT).
Ciri-cirinya :
Irama irreguler
Kadang mirip dengan atrial fibrilasi, tapi pada MAT gel P masih terlihat dan
tiap beat bentuk gelombang P nya berbeda (minimal 3 macam).
1
Ciri-cirinya :